Source:
Lee PS, Kempner S, Miller M, Dominguez J, Grotegut C, Ehrisman J, Previs R, Havrilesky LJ, Broadwater G, Ellestad SC, dan Secord AA.
Multidisciplinary Approach to Manage Antenatally Suspected Placenta Percreta: Updated Algorithm and Patient Outcomes. Gynecologic
Oncology Research and Practice; (2017) 4:11
2
LATAR BELAKANG
METODE
OUTLINE HASIL
DISKUSI
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Plasenta akreta berdasarkan tingkat penetrasi ke miometrium
Akreta Inkreta perkreta
Gangguan perlekatan
plasenta terkait dengan:
Tingkat perdarahan tinggi Ketika ada kecurigaan klinis
Meskipun ada kemajuan
untuk plasenta akreta,
Koagulopati dalam manajemen pasien
perlu pengaturan
ini risiko kematian ibu
Infeksi persalinan dengan keahlian
masih sangat tinggi 5,6%
Cedera urologis dan fasilitas yang sesuai
Kematian ibu
3
PENDAHULUAN
Tidak ada penelitian acak yang Pengalaman DH diperoleh dari seri
mengevaluasi sesar histerektomi kasus mengenai pendekatan Data morbiditas dan luaran
dibandingkan dengan histerektomi konservatif plasenta akreta untuk terkait histerektomi tertunda
tertunda (delayed hysterectomy/DH) wanita yang ingin mempertahankan terencana masih terbatas
dalam penanganan plasenta akreta kesuburan
Dari tahun 2005, institusi ini telah mengembangkan algoritma untuk pasien
dengan dugaan plasenta perkreta
• Tipe operasi
• Teknik anestesi
• Prosedur radiologi intervensi yang dilakukan
• Diagnosis preoperatif yang diduga dari pencitraan
• Diagnosis akhir berdasarkan patologi
• Data demografi
• Faktor prognostik morbiditas maternal
• Komplikasi terkait penanganan tertentu (prosedur
intervensi, penggunaan metotreksat, dan DH)
• Komplikasi dari tiap fase terapi
5
METODE – Gambaran Pendekatan Multidisiplin
7
METODE – Manajemen Persalinan
Anestesi neuraksial
merupakan anestesi
Anastesi umum dilakukan pada
pilihan untuk seksio beberapa kasus berdasarkan
caesaria preferensi pasien dan / atau
indikasi bedah
Selanjutnya dilakukan
Dilakukan insisi vertikal Keputusan untuk seksio caesaria klasik:
periumbilikal midline dilakukan DH atau CHYS sayatan pada fundus Tali pusar diikat
termodifikasi yang tidak dibuat berdasarkan dengan panduan USG plasenta dibiarkan
meluas ke simfisis pubis temuan intraoperatif untuk menghindari
plasenta
9
M E T O D E – Manajemen Persalinan
Transfusi intra-operatif Namun telah terdapat protokol Baru baru ini, injeksi bolus asam
merupakan keputusan ahli perdarahan obstetrik masif traneksamat IV lambat diberikan
anestesi sejak tahun 2010 segera setelah penjepitan tali pusat
10
M E T O D E – Manajemen Paska Sesar
Antibiotik profilaksis untuk
Antibiotik postpartum
plasenta yang tertinggal
diberikan jika ada indikasi
tidak rutin diberikan
Pasien di follow-up tiap 1-2 minggu oleh spesialis ginekologi onkologi sampai
dilakukan histerektomi tertunda
13
Tabel 1. Karakteristik Demografi dan Klinis
14
Tabel 2. Strategi Manajemen untuk
Plasenta Perkreta
Alasan dilakukannya
histerektomi segera: Mayoritas operasi sesar
dilakukan dengan
• Tidak ada keterlibatan blokade neuraksial
ekstrauterin (3/7)
dengan atau tanpa
• Preferensi pasien (2/7)
• Trimester kedua (1/7)
konversi ke anestesi
• Ada pelepasan plasenta saat
umum
seksio caesaria (1/7)
Embolisasi profilaksis
Tidak ada kasus yang
memerlukan inflasi balon dilakukan pada 14
profilaksis untuk kasus
mengontrol perdarahan • CHYS = 2/7
• DH = 12/13
15
Tabel 2. Strategi Manajemen untuk
Plasenta Perkreta
Teknik histerektomi
• 10 = histerektomi terbuka
• 3 = secara laparoskopi
• 2 = menggunakan perangkat robotik
16
Tabel 2. Morbiditas Maternal
17
HASIL
19 dari 20 pasien Komplikasi terkait radiologi Komplikasi terkait IR lainnya:
histerektomi yang menjalani intervensi (IR) terjadi pada • Nekrosis dinding uterus anterior
prosedur radiologi intervensi kohort DH dimana dilakukan • Ulkus pada lipatan gluteus
tidak ada cedera terkait embolisasi superior
kateter pada akses arteri • Parestesia transien = 1
femoralis komunis • Hipoksia transien = 1
19
DISKUSI
Pendekatan studi ini Angstmann et al.
Namun tidak ada bukti yang
menggunakan embolisasi menunjukkan penurunan
mendukung atau
arteri uterina profilaktik jumlah kehilangan darah
membantah penggunaan
mengurangi risiko yang signifikan pada pasien
profilaksis ini butuh
perdarahan paska persalinan yang menjalani embolisasi
penelitian lebih lanjut
saat plasenta masih in situ sebelum histerektomi
20
DISKUSI
Anestesi neuraksial Strategi konservasi darah
anestesi yang disukai untuk non-operatif (terapi anemia
pasien obstetrik pre-operatif dan
• dikaitkan dengan komplikasi jalan penggunaan penghemat sel)
nafas dan perdarahan yang lebih harus dipertimbangkan saat
sedikit dari anestesi umum persalinan dan histerektomi
Agen antifibrinolitik
(asam traneksamat)
Mengurangi kebutuhan
transfusi Diperlukan penelitian
Pemberian sebanyak
lebih lanjut
1 gram merupakan Pemberian setelah
mengenai keamanan
standar protokol penjepitan tali pusar
Tidak ada peningkatan risiko dan kemampuannya
pada studi ini
trombosis melewati plasenta
22
KESIMPULAN
23
TERIMA KASIH