dalam pergaulan, tata krama dalam pergaulan formal Komunikasi Beretika
1. Komunikasi merupakan cerminan moral
(nilai susila, kebiasaan, cara hidup) yang baik 2. Komunikasi dibangun atas karakter (sifat perilaku) yang baik 3. Komunikasi bertujuan (maksud) yang baik (Good moral, Good character, Goodwill) Good moral communication
Mengikuti aturan, kaidah, adat kebiasaan
yang baik Penyimpangan aturan, kaidah atau adat kebiasaan yang baik dalam berkomunikasi berarti komunikasi yang tidak beretika Contoh komunikasi yang melanggar tatakrama (etiket) dalam pergaulan, baik verbal maupun nonverbal. Good character communication
Perwujudan sifat perilaku
(komunikator) yang baik Good communicator = high credibility Credibility = trustworthness + expertness Trusworthness = kepercayaan, kejujuran Expertness = keahlian Goodwill communication Didasarkan pada maksud dan tujuan yang baik (sebagai implementasi moral & karakter yang baik) Komunikasi yang tidak beretika misalnya smear campaign, name calling (untuk menjatuhkan lawan). Termasuk: Tujuan yang baik, cara tidak baik Tujuan tidak baik, cara yang “baik” Tujuan tidak baik, cara tidak baik. Manfaat Memahami dan mengimplementasikan komunikasi beretika dapat meningkatkan kualitas komunikasi (communication quality) Kualitas komunikasi mempengaruhi keberhasilan komunikasi (effective communication) dan menghindari kegagalan komunikasi (communication breakdown) Salah satu manfaat dari kualitas komunikasi adalah kesehatan psikis dan fisik (communication related psychological and psysical health) Adler & Towne menanyakan “why we communicate?” Jawabannya adalah selain identity, social dan practical juga karena physical needs, dengan ungkapan bahwa communication is so important that its presence or absence affect physical health. TERIMA KASIH