Anda di halaman 1dari 12

PROFESIONALISME DALAM

BAB
PENGOBATAN: PERAWATAN
YOLANDA NOVITA SARI
11
1716011040
REVOLUSI DALAM PERAWATAN

Kedua, perawatan
Pertama, lapangan
memberikan salah satu
Dua alasan pokok perawatan memberikan
kesempatan yang langka
kesempatan untuk
lapangan dimana suatu sistem sosial-
melakukan penelitiannya budaya yang dikaji oleh para
perawatan sendiri beberapa antropologi memberi
diantaranya bersifat unik keuntungan sendiri kepada
menjadi
dan yang lainnya dilakukan ahli antropologi yang

perhatian ahli bersama dengan bidang mengarahkan pandangan


khusus mereka ke dalam
kedokteran serta bidang
antropologi: kebudayaan kelompok
lain.
tempat mereka berasal.
REVOLUSI DALAM PERAWATAN

Dari alasan metodologi,


perawatan merupakan
Pada masa lalu,
kepentingan khusus sebagian besar studi
perawatan dilakukan
bagi ilmu antropologi. oleh ahli sosiologi dan
Hal ini merupakan suatu psikologi bahkan oleh
dokter. Kini melihat
perkembangan baru. adanya perawat
dengan latarbelakang Perubahan yang cepat
ilmu perilaku tampak dalam perawatan
bahwa jumlah terbesar
dari karya kontemporer menyebabkan sulitnya
tentang perawatan
berasal dari tulisan memberikan suatu
perawat peneliti. gambaran masa-kini
tentang profesi
kontemporer itu.
PENDIDIKAN PERAWAT
Sejak tahun 1910-1920, sekolah perawat mulai didirikan di berbagai
universitas besar. Kursus yang berlangsung selama 4 tahun itu disebut
program collegiate dan menuju gelar Bachelor of Science dalam
perawatan. Berlainan dengan program-program diploma, program
universitas ini menekankan dasar ilmiah bagi perawatan, termasuk imu
perilaku dan ilmu fisik.

Tipe ketiga dari pendidikan perawat yang dikenal sebagai associate


degree program, diberikan dalam pendidikan 2 tahun pada tingkat
akademi. Selama 20 tahun program diploma telah berkurang menjadi
separuh, sedangkan program collegiate meningkat dua kali lipat. Program
associate degree bertambah dalam jumlahnya yang sangat banyak.
PENDIDIKAN PERAWAT

Knopf menemukan bahwa para Salah satu diantara banyak


siswa associate degree lebih perubahan yang menarik dalam pola
heterogen dalam hal jenis kelamin, penerimaan adalah jumlah yang
status perkawinan usia dan kelompok relatif membesar dari para pria yang
suku bangsa, daripada mereka yang memasuki program perawatan.
terdapat pada kedua program Walaupun jumlahnya absolut sedikit,
lainnya. Para pelamar kemungkinan namun kecenderungannya nampak
adalah siswa-siswi SLA yang pandai, jelas. Studi knopf menjelaskan bahwa
mungkin telah memperoleh program assciate, 4,2% dari siswa
pengalaman sedikit dalam adalah pria dan dalam program
pendidikan perawat. collegiate, pria hanya 0,7%
PENGALAMAN PENDIDIKAN

Sebagaimana dalam
Para mahasiswa sering Goffman menyebutkan
kebudayaan
ragu mengenai apa yang kepentingan tersebut
diharapkan dari mereka
mahasiswa lainnya,
sebagai manajemen
dan mengenai kriteria terdapat banyak
berdasarkan kesan
yang digunakan untuk tekanan pada menjadi jelas bagi
menilai kemampuan seseorang untuk mahasiswa dan menyadari
mereka. Dalam bahwa mereka akan dinilai
menyatukan diri dan
lingkungan yang sangat dalam berbagai tempat
mempertahankan
interkasional itu pada dan lingkungan, maka
solidaritas dengan
sekolah perawat, para mereka akan
siswa merasa takut bahwa
rekannya.
mengembangkan teknik
mereka dinilai didalam fronting (unjuk diri) di
maupun diluar. hadapan setiap instruktur.
DILEMA PERAWATAN

Frustasi perawat yang


disebabkan oleh perbedaan
antara citra diriny mengenai
apa yang dirasakannya harus
dilakukan dengan kenyataan
yang ia lakukan.
Benne dan Bennies
telah menunjukkan
tiga bidang dilema Friksi antara dokter-perawat.

dalam perawatan
dalam ilmu perilaku:
Banyaknya masalah
mengenai dorongan bagi
profesionalisasi.
DILEMA PERAWATAN

Ketiga topik tersebut akan diuraikan menjadi:


1. Peranan Perawat : Ideal dan Kenyataan

Menurut Schulman istilah yang bagus untuk


mendeskripsikan streotip peranan perawat yang
ideal, menolong orang sakit dan mengatur yaitu,
“pengganti ibu. Ia menganggap bahwa peranan
tersebut feminim, ditandai oleh kasih sayang.
Kenyataan nya para perawat dalam personal
kurang terdidik pada rumah sakit modern, karena
ternyata lebih ekonomis untuk menggunakan
keterampilan perawat pada bidang supervisi dan
posisi manajerial
DILEMA PERAWATAN

2. Hubungan perawat-dokter.
Beberapa orang yang pernah berbicara
dalam kedaan bebas dengan para perawat akan
menyangkal bahwa hubungan perawat-dokter
adalah yang paling penuh ketegangan dan
kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Namun lepas dari adanya kemungkinan


tentang hubungan perawat-dokter itu tidak
sebandingperaturan yang tidak mengizinkan bagi
perawat yang terdorong secara profesional untuk
mencapai prestise itu untuk dirinya sendiri dan untuk
disiplin ilmu yang mungkin di dambakan.
DILEMA PERAWATAN

3. Dorongan ke arah profesionalisasi.

Di abad yang lalu, perawat menganggap dirinya sebagai


profesional dan dianggap demikian oleh masyarakat awam.
Pada titik tertentu, profesi perawat dapat dianalisis dalam
kerangka variabel yang sama dengan yang digunakan untuk
menganalisis profesi lain seperti: kedokteran, hukum, dan
keagamaan. Sejak masa Florance Nightingale, perawatan
merupakan pekerjaan jenis kelamin yang berdasarkan atas
streotip peranan jenis kelamin yang dimana didominasi oleh
pria. Jumlah yang semakin bertambah dari para pemimpin
perawat dan pengarang mengenai oerawat kini melihat
dorongan terhadap profesionalisme dan usaha untuk
meningkatkan status profesi yang terkait dengan gerakan hak-
hak wanita.
KELANJUTAN PERANAN PERAWAT

Ada banyak hal diantaranya gerakan hak wanita yang


mendorong perkembangan peranan perawat yang baru dan
meluas yag ditandai oleh semakin bertambahnya otonomi dan
tanggung jawab profesional. Perubahan nampak jelas dalam
rumah sakit dan dalam peranan lanjut dalam masyarakat.

Dalam rumah sakit, peranan baru ditunjukkan baik oleh


spesialis klinik sebagai perawat hyang cukup terlatih. Berbagai
sistem lain untuk memperbaiki perawatan pasien juga sedang
dilakukan denan salah satu cara perawatan pertama yaitu:
mengurus pasien pada waktu bertugas dan meninggalkan suatu
rencana perawatan kepada perawat lain pada saat ia tidak hadir.
Pendekatan ini dapat dikombinasi dengan unit perawatan intensif,
misalnya: dalam pediatri (Barbara Koenig).
KELANJUTAN PERANAN PERAWAT

Diluar rumah sakit, perluasan perawat dapat dilihat sebagai


fungsi untuk mengatasi tidak cukupnya jumlah dokter umum, untuk
memenuhi kebutuhan pasiensebgaian sebagai respons terhadap
tuntutan perawatan kesehatan baru yang timbul akibat semakin
panjangnya umur manusia, peningkatan penyakit kronis, dan
pengakuan yang lebih besar tentang pentingnya perawatan
kesehatan mental.

Perawatan brangkali merupakan satu-satunya


pekerjaan dimana sebagian besar dari tuntutannya status
profesionalnya didasarkan pada penguasa dan penciptaan
teori dan data yang secara tradisional yang tidak dianggap
sebagai hal yang pokok bagi pekerjaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai