Anda di halaman 1dari 28

ELEMEN KOTA L I N G K A G E

“ Action manner of linkage or being linked” suatu hub dari gerakan


/keragaman (oxford advanced learner’s dictionery)
Konteks Arsitektur kota “ lingkage menunjukan hub aktivitas
/peregerakan dr beberapa zona makro / mikro dengan atau tanpa keragaman
fungsi, yg bertalian aspek fisik, historis, ekonomi, sosial, budaya & politik

PENDESTRIAN Pedestrian = pejalan kaki

John fruin(1979) Amos rapoport(1977) Gideon, giovany,


berjalan kaki alat kecepatan rendah (1977), transportasi yg
pergerakan internal kota mengoptimalkan menghuungkan atara
untuk memunuhi pengamatan link. kawasan perdagangan,
kebutuhan interaksi Sekitar& objek scr detail budaya, pemukiman shg
tatap muka dng aktv. serta mudah menyaari menciptakan lingk kota
Komersil & kultural di lingk sekitar. yg manusiawi
lingk kota.

Tiga hal perlu diperhatikan thdp pedestrian :


1. Berjalan merluakan ruang dalam suatu kota
2. Bagain sistem transportasi yang membutuhkan keterpaduan degan sistem yang lain
3. Terkoneksi dengan elemen transportasi lain: parkir, halte dsb
ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

SARANA
Berdasarkan sarana perjalanananya pejalan
kakai dpt dikatagorikan mjd 4:

1. Pejalan kaki penuh


Mereka yg bergantung sepenuhnya dng moda
jalan kaki dari tempat asal higga tempat tujuan

2. Pejalan kaki pemakai kendaraan umum


Moda jalan kaki sebagai moda anatara ( asal- terminal, jalur
perpindahan route, pemberhentian umu-ke akhir)

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

SARANA
Berdasarkan sarana perjalanananya pejalan
kakai dpt dikatagorikan mjd 4:

3. Pejalan kaki pemakai kendaraan umum dan kedaraan pribadi :pejalann kaki
sbg moda antara ( dr tmpt parkir – tujuan akhir)

4. Pejalan kaki pemakai kendraaan pribadi penuh : parkir – tempat tujuan

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

JARAK
PEJALAN KAKI
Unterman 1984: 4 faktor penting yg berpengaruh panjang /jarak orang
berjalan kakai

1. Waktu
Jarak tempuh (m) berpengaruh terhadp waktu yg dibutuhkan
berjalan.Jalan kaki 455m masih dianggap menyenangkan( usa),

2. Kenyamanan
Berjalan kaki dipenagruhi oleh cuaca & jenis aktivitasnya . Orang
indonsia jarah tempuh nyaman orang jalan berkisar
±400m(kompas 4 april 1989), belanja bawa barang berkisar
±300m.

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

3. Ketersediaan kendaraan bermotor


Kesinambungan penyediaan moda angkutan kendaraan
(umum/pribadi)sebelum/sesudah berjalan kaki sangat mempengaruhi jarak
tempuh berjalan kaki.
Penyediaan yang memadahi dalam hal penepatannnya (kendaraan
bermotor)akan cukup membantu.

4. Pola Tata Guna Lahan


Pada daerah dengan pengunaan lahan campuran (mixed use) spt pusat kota,
ternyata berjalan kakai lebih efesien.
Berjalan di pusat kota 9perebelanjaaan)nyaman ±500m, lebih dari ini
dibutuhkan fasilitas lain utk mengurangi perasaan lelah(tpt duduk,kios
makan-minum, taman)
Utuk aktivitas rekreasi dengan kegiatan mixed use akan lebih nyaman
dengan berjalan kaki.

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

MAKSUD & TUJUAN


BERJALAN KAKI
1. Berjalan kaki ke tempat kerja /perjalanana fungsional
Jalur pedestrian di rancang untuk tujuan tertentu seperti melakukan
pekerjaan bisnis, makan/ minum, pulang & pergi tept kerja

2. Berjalan kaki untuk berbelanja tidak terikat waktu(santai,kecepatan


rendah)
Dirancang biasanya jarak rata-rata panjang & dilingkupi display yg
atraktif/rekreatif.

3. Berjalan motiv rekreatif (santai)


Dibutuhkan fasilitas pendukung spti: rg berkumpul, rg duduk ke arah vew
tertentu, dan ruang terbuka)

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

1. Jalur pejalan kaki yang terpisah dari jalur kendaraan umum, yang
menghubungkan tempat tujuan:
• aman thdp kendraaan bermotor
• Permukaan lancar
• Trotoir
• Terletak di tepi jalan

2. Jalur pejalan kakai di gunakan sbg jalur menyeberang :


• jembatan penyeberangan
•Penyebarangan bawah tanah
•Zebra cross, skyway dan subway

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
PRASARANA
PEJALAN KAKI
3. Jalur pejalan kaki bersifat rekreatif
•Terpisah sama sekali dengan jalur kendaran
•Tersedianya fasilitas pendukung (bangku, plasa, taman kota)

4. Jalur pejalan kaki sbg multi aktivitas


•Jualan
•Duduk santai
•Melihat-lihat estalase- mall

Karakter jalur pedestrian sesuai dng fungsinya

1. Trotoir : berjalan kaki di pinggir jalan kendaraan


• Arah jelas
• Lokasi di tepi jalan bebas hambatan
• Permukaaan rata (max 5%0,) lebar 1,50-200m
ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Karakter jalur pedestrian sesuai dengan fungsinya

1. Trotoir : berjalan kaki di pinggir jalan kendaraan


• Arah jelas
• Lokasi di tepi jalan bebas hambatan
• Permukaaan rata (max 5%0,) lebar 1,50-200m

2. Jalur penyebarangan (zebra cross): menghindari konflik dng kendraaan


• Menyilang diatas jalan, dilengkapi traffic light
• Lebar 2-4m
• Frekwensi tertentu

3. Plasa : kegiatan santai dan rekreasi


• Bebas kendaraan
• Space lapang
• Lebar bervariasi
• Ada fasilitas

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Karakter jalur pedstrian sesuai dng fungsingay

4. Mall: tempat berjalan kaki di tempat perbelanjaaan


• Terpisah dr jalur kendaraan
• Di pertokoaan
• Plasa kecil
• Lebar bervariasi
• Ada fasilitas

5. Subway : tempat berjalan kakai yg menghubungkan anatar


bangunan adi bawah tanah
• Berupa terowongan bawah tanah
• Dilengkapai pengkondisian uadra dan penerangan
• Bebas lalu lintas kendaraan

6. Skyway: tempat berjalan kaki yg menghubungkan bagunan di atas tanah


• Berupa jembatan penyebrangan anatar bangunan
• Sirkulasi pejalan kaki menerus
• Bebas lalu lintas kendaraan
ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
FAKTOR
PENDORONG
PEJALAN KAKI

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
KONSEP
PEDESTRIAN

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

KETERKAITAN
PEDESTRIAN

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
TRANSPORTASI

Beberapa hal perlu diperhatikan thdp transportasi :


1. Memiliki hub dng pejalan kaki dan parkir
2. Memiliki kemampuan membentuk morfologi kota
3. Mengintegrasikan dari bebagai lingkungan fisik kota

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

TRANSPORTASI
dalam
PERANCANGAN URBAN

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Konsep
Integrasi

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

SISTEM PARKIR

Beberapa hal perlu diperhatikan thdp parkir :


1. Memiliki hub era denga trasn portas: empat menyimpan sementara,
pergantian moda trasnportasi,
2. Terkaiat dengan pejalan kakisbg peraliahan dari bermoda ke jaan kaki.

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

Filosofi parkir

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

Perencanaan parkir

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

Jenis Rg. Untuk


tempat parkir

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

Penampilan parkir

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

LINGKAGE THEORY
Ada 3 teori urban desain :
1. FIGURE GRAOUND THEORY (TEORI FIGUR TANAH)
2. LINGKAGE THEORY (TEORI PERANGAKAIAN)
3. PLACE THEORY (TEORI TEMPAT)
FIGURE GRAOUND THEORY (teori figur tanah)
Berangkat dari kondisi solid (bangunan )dan void (rg
terbuka)pada permukaaan tanah kota secara dua demensi
Pendekatan dengan memanipulasi (mengurangi ,menambah,
mengubah geometri fisik)

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
LINGKAGE THEORY (teory perangkian)
Teori in di dasrkan pada hub. Antar unsur atau elemen
pembentuk rg, digambarkan oleh jalan, rute pejalan kaki, rg
terbuka atau rangkaian secara fisik menghubungkan
bagian kota.
Penekannya pad perhatian pengolahan siistem pergerakan
dan infrastruktur diaas pola rg terbuka (void)

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
PLACE THEORY (teori tempat)
Teori ini menambahkan unsur kebutuha manusia dan kebudayaan, konteks historis
dan keadaan alam

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Pengendalian
lingkage siytem

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E

Pengendalian melalui
aspek pendestrian

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Pengendalian
melalui aspek
Transportasi

ARKOT
ELEMEN KOTA L I N G K A G E
Pengendalian
melalui aspek parkir

ARKOT

Anda mungkin juga menyukai