Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN

PARITAS IBU TERHADAP STATUS GIZI


BALITA DI UPTD
PUSKESMAS JALAKSANA KABUPATEN
KUNINGAN TAHUN 2013

Di Susun Oleh:
Risna Nurlia
NIM.11.06.031

AKBID MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Kalitanjung Timur No.14/18 A Kel./ Kec. Harjamukti Kota Cirebon
A. LATAR
BELAKANG

Menurut World Menurut data Prevalensi balita gizi


Berdasarkan Riset buruk merupakan
Health Organization Sumber Demografi
Kesehatan Dasar indikator Millenium
(WHO) pada tahun dan Kesehatan Development Goals
(Riskesdas) Tahun
2010 tercatat jumlah Indonesia (SDKI) (MDG’s) yang harus
kematian anak 2007, prevalensi dicapai disuatu
Tahun 2007 di
dibawah usia 5 tahun nasional gizi buruk daerah
Indonesia Angka (kabupaten/kota)
sebanyak 7,6 juta dan pada anak balita
Kematian Balita pada tahun 2015,
54 % kematian anak mencapai 5,4% dan
(AKBAL) sebesar yaitu penurunan
disebabkan oleh gizi kurang 13% prevalensi balita gizi
keadaan gizi yang 44 per 1000 KH. buruk menjadi 3,6 %
(Soendoro, 2007)
buruk. (Bappenas, 2010).
STUDI PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH

Status Gizi Pada


Balita
T
“ Adakah hubungan antara
e
pendidikan dan paritas ibu
r
terhadap status gizi balita di
t
UPTD Puskesmas Jalaksana
a
Kabupaten Kuningan Tahun
ri
2013? ”.
k

gizi kurang :5,2 %


gizi sangat kurang : 0,3 %.
UMUM

Ingin mengetahui hubungan antara


pendidikan dan paritas ibu terhadap

TUJUAN status gizi balita di UPTD Puskesmas


Jalaksana Kabupaten Kuningan Tahun

PENELITIAN
2013.
KHUSUS

1. Ingin mengetahui gambaran pendidikan


ibu.
2. Ingin mengetahui gambaran paritas ibu
balita.
3. Ingin mengatahui gambaran status gizi
balita.
4. Ingin mengetahui hubungan antara
pendidikan ibu terhadap status gizi
balita.
MANFAAT 5. Ingin mengetahui hubungan antara
paritas ibu terhadap status gizi balita.
PENELITIAN

diharapkan dapat menjadi


pertimbangan dalam
TEORITIS diharapkan dapat dijadikan PRAKTIS pengambilan kebijakan untuk
pembanding pengembangan ilmu meningkatkan mutu pelayanan
pengetahuan khususnya ilmu kesehatan dan sebagai bahan
kebidanan mengenai hubungan masukkan untuk tenaga
antara pendidikan dan paritas ibu kesehatan khususnya bidan
terhadap status gizi balita dan sebagai tenaga yang
dapat dijadikan sebagai memberikan informasi dalam
pembanding bagi hasil penelitian meningkatkan kinerja yang
sejenis. lebih baik terutama mengenai
status gizi balita.
Puskesmas Jalaksana
Kabupaten Kuningan
What When

Where

Hub. Antara Pendidikan Periode 13 Jan


dan Paritas Ibu Terhadap s.d. 1 Feb
Status Gizi Balita Ruang Lingkup tahun 2013 - 2014

Metode analitik
Penelitian seluruh ibu yang memiliki
dengan pendekatan balita yang melakukan
penimbangan di posyandu
cross sectional
Why

karena masih cukup tinggi angka Who


How status gizi kurang pada balita di
wilayah UPTD Puskesmas
Jalaksana Kabupaten Kuningan
TINJAUAN PUSTAKA

PARITAS
KERANGKA KONSEP

PENDIDIKAN V. DEPENDEN
V. INDEPENDEN

1. Pendidi Status
STATUS GIZI kan Gizi Balita
2. Paritas
DEFINISI OPERASIONAL

NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL ALAT UKUR CARA UKUR HASIL UKUR SKALA

1. Pendidikan Pendidikan terakhir yang dicapai Kohort ibu Melihat hasil 1. Tidak Ordinal
responden. kohort ibu dan Sekolah
dibagi menjadi 5 2. SD
kriteria 3. SMP
4. SMA
5. PT
(Arikunto, 2006)

2. Paritas Jumlah anak yang pernah dilahirkan Kohort ibu Melihat hasil 1. Primipara Ordinal
oleh wanita baik lahir hidup / mati. kohort ibu dan (1 anak)
dibagi menjadi 3 2. Multipara
kriteria (2-4 anak)
3. Grandemult
ipara (≥ 5
anak)
(Dorlan, 2002)

3. Status Gizi Keadaan balita yang dapat diukur KMS Melihat dari Gizi baik: garis ordinal
dengan cara mencocokan umur anak (Kartu kohort balita dan hijau tua
dengan berat badan standar Menuju dibagi menjadi 4 Gizi Sedang: garis
Sehat) kriteria hijau muda
Gizi Kurang:
garis kuning
Gizi sangat
kurang: dibawah
garis merah
(KMS)
1. Terdapat hubungan
antara pendidikan
ibu dengan status
gizi balita di UPTD
Puskesmas
Jalaksana Kabupaten
Kuningan Tahun
2013.
2. Terdapat hubungan
HIPOTESIS antara paritas ibu
dengan status gizi
balita di UPTD
Puskesmas
Jalaksana Kabupaten
Kuningan Tahun
2013.
DESAIN  Analitik
PENELITIAN  Cross Sectional
LOKASI DAN  UPTD Puskesmas Jalaksana
WAKTU Kab.Kuningan
PENELITIAN  13 Jan – 01 Feb Tahun 2013 - 2014
POPULASI DAN  Seluruh ibu yang memiliki balita yang
melakukan penimbangan di posyandu UPTD
SAMPEL Puskesmas Jalaksana.
 Total Sampling sebanyak 276
Data Sekunder : Melihat Kohort ibu
PENGUKURAN & dan KMS.
PENGAMATAN Alat Ukur (master tabel, tabel
checlist)
 Editing (Penyuntingan data)
PENGOLAHAN
DATA  Coding (Pengkodean)
 Entering (Memasukkan data)
 Tabulating (Tabulasi)
(Notoatmodjo, 2010)
Analisis Data

Analisis Univariat Analisis Bivariat

P = f x 100%
N

Dasar pengambilan keputusan


adalah sebagai berikut :
1. Apabila P value ≤ 0,05 maka
Ha diterima.
2. Apabila P value ≥ 0,05 maka
Ha ditolak.
HASIL PENELITIAN
 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Batas wilayah kerja :
1. Utara : Berbatasan dengan Kec. Cilimus
2. Selatan : Berbatasan dengan Kec.
Luas Kramatmulya.
Tanah 3. Timur :Berbatasan dengan Kec.Cipicung
dan Japara.
1.517.726 4. Barat : Berbatasan dengan Gunung
Ciremai
Ha

UPTD
Puskesmas
Jalaksana
Kab.
Kuningan
Fungsi Puskesmasn yaitu:

1. pusat penggerak pembangunan


Didirikan pada 24 berwawasan kesehatan.
Februari Tahun 2. pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam Bidang kesehatan.
1968 3. pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambung.
Analisis Unvariat

1. Gambaran Pendidikan Ibu Balita

150

100

50 123
87
0 0 66

Tidak SD 0
SMP
Sekolah SMA
PT
3. Gambaran Status Gizi Balita 2. Gambaran Paritas Ibu Balita

300

250

200 Baik 2% Primipara

150 33%
Sedang Multipara
65%
100
Kurang Grandem
50
ultipara
0 Sangat
Kurang
Analisi Bivariat

1. Hubungan Antara Pendidikan Ibu


Terhadap Status Gizi Balita

Status Gizi
Sangat
Baik Sedang Kurang Total P Value
Kurang
No
ƒ ƒ ƒ ƒ
ƒ % % % % %
Pendidikan

1. Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. SD 117 46.1 5 25 1 50 0 0 123 44,6


0, 142
3. SMP 76 29.9 11 55 0 0 0 0 87 31,5

4. SMA 61 24 4 20 1 50 0 0 66 23,9

5. PT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 254 92 20 7,25 2 0,75 0 0 276 100


2. Hubungan Antara Paritas Ibu Terhadap
Status Gizi Balita

Status Gizi
Sangat
Baik Sedang Kurang Total P Value
Kurang
NO

Paritas ƒ % ƒ % ƒ % ƒ % ƒ %

1. Primipara 82 32,3 8 40 0 0 0 0 90 32,6

2. Multipara 168 66,1 10 50 2 100 0 0 180 65,2 0,084

3. GrandeMutipara 4 1,6 2 10 0 0 0 0 6 2,2

Total 254 92 20 7,25 2 0,75 0 0 276 100


A. Analisis Univariat
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
1. Gambaran Pendidikan Ibu Balita mayoritas pendidikan ibu
balita di UPTD Puskesmas
200 Jalaksana Kabupaten
Kuningan Tahun 2014
100 memiliki pendidikan SD,
123 dikarenakan pada umumnya
0 0 87 66 masyarakat memiliki
0 anggapan bahwa pendidikan
tidak terlalu penting sebab
sebagian memiliki asumsi
mencari uang lebih penting,
sehingga mayoritas lebih
memilih untuk langsung
berwirausaha.

Gambaran Pendidikan Ibu balita


Mayoritas ibu balita merupakan ibu
dengan pendidikan SD sebanyak 123
(44,6%).
2. Gambaran Paritas Ibu Balita

2% Primipara

Menurut asumsi peneliti 33%


berdasarkan hasil penelitian dapat Multipara
dilihat bahwa paritas tidak 65%
mempengaruhi status gizi balita
dikarenakan pendapatan yang
merupakan variabel tidak langsung Grandem
menjadi salah satu faktor
keberhasilan status gizi balita, ultipara
dimana daya beli yang baik akan
menjadikan kesempatan setiap anak
untuk memperoleh makanan yang
sama.
mayoritas ibu merupakan ibu
dengan Multipara yaitu
sebanyak 180 ibu (65,2%).
 3. Gambaran Status Gizi Balita

300
250
200 Baik Status gizi yang
150 dipengaruhi oleh
100 masukan zat gizi
50 Sedang secara tidak langsung
0 dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Diantaranya adalah
Kurang karakteristik keluarga.
Karakteristik keluarga
khususnya ibu
berhubungan dengan
tumbuh kembang
balita.

mayoritas Status Gizi Balita


adalah dengan kategori baik
yaitu sebanyak 254 (92%).
Hasil penelitian
mengatakan bahwa
pendidikan ibu
 A. Analisis Bivariat berhubungan secara
positif dan signifikan
terhadap status gizi
balita. Berat badan
anak menurut umur
diperoleh p (BB/U) akan
value ialah bertambah 0,14%
0,142 dengan
 Hubungan dengan adanya
df = 4 dan α = antara tambahan pendidikan
0,05. Karena p ibu dan 0,05% untuk
value 0,142 Pendidikan tambahan pendidikan
(≥0,05) maka ayah (Duncan dalam
keputusannya ibu dengan Rosa, 2000).
Ha ditolak,
status gizi
balita
Hasil penelitian diatas
tidak terdapat bertolak belakang dengan
hubungan antara hasil penelitian yang
pendidikan ibu dilakukan peneliti.
dengan status Melainkan informasi bisa di
gizi balita di dapat dari berbagai sumber
UPTD Puskesmas
seperti media elektronik,
Jalaksana Tahun
media massa, penyuluhan
2014.
dari tenaga kesehatan, dan
pengalaman.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Hilmawan (2006) di
Kelurahan Sekaran
Kecamatan
Gunungpati Kota
 p value ialah Semarang
0,084 dengan menyatakan bahwa
 Hubunga ada hubungan antara
df = 4 dan α n antara
= 0,05. paritas ibu dengan
Karena p
Paritas status gizi balita
value 0,084 ibu yaitu pada paritas <4
(≥0,05) maka dengan anak (82,2 %)
keputusannya status gizi
Ha ditolak, balita

Hasil penelitian diatas bertolak belakang


tidak terdapat dengan hasil penelitian yang dilakukan
hubungan antara peneliti. Paritas tidak mempengaruhi status
paritas ibu gizi balita dikarenakan pendapatan yang
dengan status merupakan variabel tidak langsung menjadi
gizi balita di salah satu faktor keberhasilan status gizi
UPTD Puskesmas balita, dimana daya beli yang baik akan
Jalaksana Tahun menjadikan kesempatan setiap anak untuk
2014. memperoleh makanan yang sama. .
KESIMPULAN DAN SARAN

4. Tidak terdapat hubungan antara


Kesimpulan
pendidikan dengan status gizi balita
di UPTD Puskesmas Jalaksana
1. Mayoritas ibu balita memiliki
Kabupaten Kuningan Tahun 2013.
pendidikan SD
5. Tidak terdapat hubungan antara
2. Mayoritas ibu balita memiliki
paritas dengan status gizi balita di
paritas multipara
UPTD Puskesmas Jalaksana
3. Mayoritas balita memiliki status gizi
Kabupaten Kuningan Tahun 2013.
baik.

Diharapkan pihak dapat dijadikan sebagai


Puskesmas dapat bahan perbandingan
mempertahankan kualitas peneliti lain, sehingga
mutu pelayanan kesehatan dalam melakukan
terutama bidan khususnya penelitian selanjutnya
dalam status gizi pada dapat lebih baik
balita.

Anda mungkin juga menyukai