Anda di halaman 1dari 27

IAS 1

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PRESENT BY:
TRI MARULI S
PENDAHULUAN
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

International Accounting Standard 1 (IAS 1) tentang


Penyajian Laporan Keuangan adalah standar pelaporan
keuangan internasional yang diadopsi oleh Dewan Standar
Akuntansi Internasional (IASB). Yang menjabarkan
pedoman penyajian laporan keuangan dan menetapkan
persyaratan minimum dalam menyusun laporan keuangan.
Yang berlaku untuk semua laporan keuangan secara umum
yang didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS).

Komite Standar Akuntansi Internasional


PENDAHULUAN (… lanjutan)
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Di Indonesia sendiri, IAS 1 dikonvergensi kedalam PSAK 1.


Namun di dalam konfergensi itu sendiri, tidak semua hal di
dalam IAS di masukkan kedalam PSAK.
TUJUAN
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

1
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
2
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi Aset
Liabilitas
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan Arus Kas
pengguna laporan dalam pengambilan keputusan 6
ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil INFORMASI
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan 3
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Ekuitas
Kontribusi
Pendapatan & Beban
Distribusi
Keuntungan &
Kerugian
5
4
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

01 Statement of financial
position as at the end of the
period
02 Statement of comprehensive
income for the period

03 Statement of changes in
equity for the period

04 Statement of cash flows for


the period

05 Notes, comprising a
summary of significant
accounting policies and other
explanatory information
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Laporan Posisi Keuangan Pada Akhir Periode
Laporan posisi keuangan minimal mencakup penyajian jumlah pos-pos berikut:
a. Aset tetap
b. Properti investasi
c. Aset takberwujud
d. Aset keuangan
e. Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
f. Persediaan
g. Piutang dagang dan piutang lain
h. Kas dan setara kas
i. Total aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan aset yang
termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
j. Utang dagang dan utang lain
k. Provisi
l. Liabilitas keuangan
m. Liabilitas dan aset untuk pajak kini sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46:
n. Pajak Penghasilan
o. Liabilitas dan aset pajak tangguhan, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46
p. Liabilitas yang termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai
q. Dimiliki untuk dijual
r. Kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas
s. Modal saham dan cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Laporan Posisi Keuangan Pada Akhir Periode

Untuk setiap kelas modal saham, harus diungkapkan:


- jumlah saham yang disahkan;
- jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh, dan
diterbitkan tetapi tidak dibayar penuh;
- nilai nominal per saham, atau bahwa saham tidak
memiliki nilai par;
- rekonsiliasi jumlah saham yang beredar pada awal dan
pada akhir periode
- hak, preferensi dan pembatasan yang melekat pada
kelas itu termasuk pembatasan distribusi dividen dan
pembayaran kembali modal;
- saham dalam entitas yang dimiliki oleh entitas atau
oleh anak perusahaan atau rekanannya; dan
- Saham dicadangkan untuk diterbitkan di bawah opsi
dan kontrak untuk penjualan saham, termasuk syarat
dan jumlah.
juga harus mengungkapkan uraian tentang sifat dan tujuan
setiap cadangan dalam ekuitas.
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode

laporan laba rugi komprehensif meliputi:


- pendapatan;
- biaya keuangan;
- bagian laba atau rugi dari perusahaan asosiasi dan
ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas;
- biaya pajak;
- jumlah tunggal yang terdiri dari total:
- Profit laba atau rugi setelah pajak dari operasi dalam
penghentian dan keuntungan atau kerugian setelah pajak
yang diakui pada pengukuran sampai nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual atau pada pelepasan aset
atau kelompok pelepasan
- untung atau rugi;
- setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain
yang diklasifikasikan berdasarkan sifatnya;
- bagian dari pendapatan komprehensif lain dari entitas
asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas; dan
- total pendapatan komprehensif
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas
sebagaimana disyaratkan IFRS. Laporan perubahan ekuitas
memuat informasi sebagai berikut:
a. Total penghasilan komprehensif selama periode
berjalan, yang menunjukkan secara terpisah jumlah
total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dan kepada kepentingan nonpengendali.
b. Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan
retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif
sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
c. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara
jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara
terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan
yang timbul dari:
1) Laba rugi
2) Penghasilan komprehensif lain
3) Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik, yang menunjukkan secara terpisah
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dan
perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang
tidak menyebabkan hilangnya pengendalian.
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Laporan arus kas selama periode

Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk


menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk
menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam


kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode


tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Penyajian ketiga aktivitas terebut
dengan cara yang paling sesuai dengan bisnisnya.
PERANGKAT LAPORAN KEUANGAN YANG LENGKAP
Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting
dan informasi penjelasan lainnya

01 Pernyataan Kepatuhan Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi


terhadap SAK tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi spesifik yang digunakan sesuai dengan IAS 1.
Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang
02 Ringkasan kebijakan akuntansi tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan.
Signifikan yang diterapkan
Dan memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi
tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
03 Informasi tambahan

Pengungkapan lain
04
KETENTUAN UMUM
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan
KETENTUAN UMUM
Penyajian Secara Wajar

Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan,


kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang
wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari
transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi
dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan
beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan
pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap
menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK


membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali
tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas
laporan keuangan. Entitas tidak dapat menyebutkan bahwa
laporan keuangan telah patuh terhadap SAK kecuali laporan
keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh
persyaratan dalam SAK.
KETENTUAN UMUM
Disusun atas dasar Kelangsungan Usaha

Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat


penilaian tentang kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun
laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha,
kecuali manajemen memiliki intensi untuk melikuidasi
entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak
memiliki alternatif lain yang realistis selain melakukannya.
]ika manajemen menyadari (dalam membuat penilaiannya)
mengenai adanya ketidakpastian yang material sehubungan
dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan
keraguan yang signifikan tentang kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan ketidakpastian tersebut. ]ika entitas
menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut, bersama dengan dasar yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas
tidak dipertimbangkan sebagai entitas yang dapat
menggunakan asumsi kelangsungan usaha.
KETENTUAN UMUM
Disusun dengan menggunakan Dasar Akrual

Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual,


kecuali laporan arus kas. Ketika akuntansi berdasarkan
akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban (unsur-unsur
laporan keuangan) ketika pos - pos tersebut memenuhi
definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur tersebut
dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan
KETENTUAN UMUM
Materialitas dan Penggabungan

Entitas menyajikan secara terpisah setiap kelompok pos


serupa yang material. Entitas menyajikan secara terpisah
pos yang memiliki sifat atau fungsi yang tidak serupa kecuali
pos tersebut tidak material.
Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan
sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang digabungkan ke
dalam kelas-kelas sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir
dari proses pengabungan dan pengklasifikasian adalah
penyajian data yang telah diringkas dan diklasifikasikan yang
membentuk pos-pos dalam laporan keuangan. Jika suatu
pos secara individual tidak material, maka dapat
digabungkan dengan pos lain di dalam laporan keuangan
atau di dalam catatan atas laporan keuangan. Pos yang tidak
cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan
keuangan mungkin cukup material untuk disajikan terpisah
dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak perlu
menyediakan pengungkapan yang spesifik yang disyaratkan
oleh suatu standar jika informasi tersebut tidak material.
KETENTUAN UMUM
Tidak Saling Hapus antara Aset dan Liabilitas

Entitas tidak melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas


atau pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau
diizinkan oleh suatu standar. Entitas melaporkan secara
terpisah aset dan liabilitas serta pendapatan dan beban.
Saling hapus dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau laporan posisi keuangan mengurangi
kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk
memahami transaksi, peristiwa, atau kejadian lain yang
telah terjadi maupun untuk menilai arus kas entitas di masa
depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi
transaksi atau peristiwa. Pengukuran aset secara neto
setelah dikurangi penyisihan penilaian (sebagai contoh,
penyisihan keusangan atas persediaaan dan penyisihan
piutang tak tertagih) bukan termasuk kategori saling hapus.
KETENTUAN UMUM
Disajikan Minimal secara Tahunan

Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap (termasuk


informasi komparatif) setidaknya secara tahunan. Ketika
akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan
keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih
panjang atau lebih pendek daripada periode satu tahun,
maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan
keuangan, entitas mengungkapkan:
a. Alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih
panjang atau lebih pendek; dan
b. Fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan
keuangan tidak dapat dibandingkan secara
keseluruhan.

Umumnya, entitas secara konsisten menyiapkan laporan


keuangan untuk periode satu tahun. Akan tetapi, untuk
alasan praktis, beberapa entitas lebih memilih untuk
melaporkan, sebagai contoh, untuk periode 52 minggu.
Pernyataan ini tidak menghalangi praktik tersebut.
KETENTUAN UMUM
Informasi Komparatif

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan


periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan
dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan
atau disyaratkan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang
bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode
sebelumnya diungkapkan jika relevan untuk pemahaman
laporan keuangan periode berjalan.

Entitas mengungkapkan informasi komparatif tentang


laporan keuangan, minimal, dua laporan posisi keuangan,
dua dari setiap laporan keuangan lainnya, dan catatan
terkait. Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif dalam laporan keuangan atau
ketika mereklasifikasi item dalam laporan keuangan, dua
dari setiap laporan lainnya, dan catatan terkait. Entitas
menyajikan laporan posisi keuangan pada:
a. akhir periode berjalan,
b. akhir periode sebelumnya (yang sama seperti awal
periode berjalan)
c. awal periode komparatif paling awal
KETENTUAN UMUM
Disajikan Secara Konsisten

Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan


antar periode dilakukan secara konsisten kecuali:
a. setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap
sifat operasi entitas atau kajian ulang atas laporan
keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau
pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk
digunakan dengan mempertimbangkan kriteria
untuk penentuan dan penerapan kebijakan
akuntansi dalam IAS 8
b. perubahan tersebut disyaratkan oleh suatu standar
akuntansi keuangan.

Sebagai contoh, akuisisi atau pelepasan yang signifikan, atau


kajian ulang atas penyajian laporan keuangan, mungkin
akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan
perlu disajikan secara berbeda. Namun demikian,
perubahan penyajian dapat dilakukan jika perubahan
tersebut memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan bagi pengguna dan struktur yang baru memiliki
kecenderungan akan digunakan seterusnya, sehingga
keterbandingan tidak terganggu.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Laporan laba rugi komprehensif mencakup pendapatan


komprehensif lain, pendapatan dan beban yang tidak diakui
dalam laporan laba rugi yaitu:
1. Perubahan dalam surplus revaluasi
2. Keuntungan/kerugian aktuarial dalam manfaat
pasti
3. Keuntungan dan Kerugian yang timbul dari
penjabaran laporan keuangan dari entitas asing
4. Keuntungan dan Kerugian dari pengukuran
kembali aset keuangan tersedia untuk dijual
5. Bagian Efektif dari keuntungan dan Kerugian
Instrumen Lindung nilai dalam rangka lindung nilai
arus kas
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Diagregasi secara alami:


• E.g. penyusutan, pembelian bahan, biaya transportasi,
manfaat karyawan dan biaya iklan
• Ini tidak dialokasikan kembali di antara berbagai fungsi
dalam entitas
• Mudah diterapkan karena tidak ada alokasi biaya
untuk klasifikasi fungsional yang diperlukan
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Diagregasikan berdasarkan Fungsi:


• Mengklasifikasikan pengeluaran sesuai fungsinya
sebagai bagian dari biaya penjualan
• E.g. biaya distribusi atau kegiatan administrasi
• Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih
relevan kepada pengguna daripada klasifikasi biaya
secara alami
• Namun mungkin memerlukan alokasi yang
sewenang-wenang dan melibatkan penilaian yang
cukup
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Dalam laporan laba rugi komprehensif, perusahaan


mengungkapkan pos-pos berikut sebagai alokasi laba rugi
dalam periode:
1. Laba rugi periode berjalan dari kepentingan non-
pengendali dan pemilik entitas induk.
2. Laba rugi komprehensif dari kepentingan non-
pengendali dan pemilik entitas induk.
Kepentingan non pengendali (hak minoritas)
disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan perlu mengungkapkan kebijakan akuntansi:


1. Kebijakan konsolidasi
2. Konversi atau penjabaran mata uang asing meliputi pengakuan keuntungan
dan kerugian pertukaran
3. Kebijakan penilaian menyeluruh seperti harga perolehan, daya beli umum,
nilai penggantian Peristiwa setelah tanggal neraca Sewa guna usaha, sewa
beli atau transaksi cicilan dan bunga Pajak Kontrak jangka panjang Franchise
atau waralaba Aktiva Piutang Persediaan (persediaan dan barang dalam
proses) dan beban pokok penjualannya Aktiva dapat disusutkan dan
penyusutan Tanaman belum menghasilkan Tanah yang dimiliki untuk
pembangunan dan biaya pembangunan Investasi pada anak perusahaan,
investasi dalam perusahaan asosiasi dan investasi lain Penelitian dan
pengembangan Paten dan merek dagang Goodwill Kewajiban dan
Penyisihan Jaminan Komitmen dan kontinjensi Biaya pensiun dan tunjangan
hari tua Pesangon dan uang penggantian Keuntungan dan kerugian Metode
pengakuan pendapatan Pemeliharaan, reparasi-perbaikan (repairs), dan
penyempurnaan penambahan (improvement) Untung-rugi penjualan aktiva
Akuntansi Dana, wajib atau tak wajib, termasuk pembebanan dan
pengkreditan langsung ke perkiraan surplus.
PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Entitas harus mengungkapkan dalam pengungkapan kebijakan akuntansi :


- dasar pengukuran (atau pangkalan) yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan;
- kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan dengan pemahaman
tentang laporan keuangan; dan
- penilaian, selain yang melibatkan estimasi, yang telah dibuat manajemen
dalam proses penerapan kebijakan akuntansi entitas dan yang memiliki
pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan

Entitas mengungkapkan dalam catatan informasi tentang:


- asumsi utama tentang masa depan; dan
- sumber utama ketidakpastian estimasi lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan menyebabkan penyesuaian
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas selama tahun buku
berikutnya.
PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan

Sehubungan dengan aset dan liabilitas tersebut, catatan tersebut harus mencakup
perincian:
- sifat mereka; dan
- nilai tercatatnya pada akhir periode pelaporan

Entitas harus mengungkapkan dalam catatan:


- jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum laporan keuangan
disahkan untuk diterbitkan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada
pemegang saham selama periode tersebut, dan jumlah terkait per saham;
dan
- jumlah dividen preferensi kumulatif yang tidak diakui

Suatu entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di


tempat lain dalam informasi yang dipublikasikan dengan laporan keuangan:
- domisili dan bentuk hukum entitas, negara pendiriannya, dan alamat kantor
terdaftarnya (atau tempat usaha utama, jika berbeda dari kantor terdaftar);
- deskripsi tentang sifat operasi entitas dan aktivitas utamanya; dan
- nama orang tua dan orang tua utama dari grup

Anda mungkin juga menyukai