Anda di halaman 1dari 27

Hidrokel

Dr. Amrin Amir Lubis


NIM : 197041014
Anatomi Testis
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis
pada orang dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml
berbentuk ovoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika
albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea terdapat
tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta
tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis
memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk
mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil
ANATOMI TESTIS
HISTOPATOLOGIS

Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli
seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel Sertoli, sedang
diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leydig. Sel-sel spermatogenia pada proses
spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal
sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan
hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan
mengalami pematangan atau maturasi di epididimis, setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa
bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas
deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula
seminalis, serta cairan prostat menbentuk cairan semen atau mani.
• Vaskularisasi
• Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :
• Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta
• Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior
• Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.
• Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus
ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.
Definisi Hidrokel

• Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di


antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan
normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan
berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya.
Etiologi

• Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena
belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi
aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau belum
sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reabsorbsi cairan hidrokel. Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi
mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu ,testis turun
dari rongga perut bayi ke dalam skrotum, dimana setiap testis ada
kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi
testis tersebut.
Processus vaginalis yang belum menutup sempurna
• Klasifikasi Hidrokel
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis

• Hidrokel Testis
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. pada
anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.

• Hidrokel Funikulus
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis, sehingga
pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong
hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
Hidrokel non komunikans
• Hidrokel Komunikan
• Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus
vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya dapat berubah-
ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis
dan dapat dimasukkan kedalam rongga abdomen.
Hidrokel komunikans
• Patofisiologi
• Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka. Kantong
hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk
katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan
sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong
yang mencapai scrotum.

Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun ketidaksempurnaan dari
prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya rongga peritoneum dengan prosessus
vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan
menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Cairan yang seharusnya
seimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini,
telah terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan terjadilah penimbunan di tunika
vaginalis tersebut.Akibat dari tekanan yang terus-menerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau
vena di dalam funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh
darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut.
• Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat ditemukan di
sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis
biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan, jika
secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa
beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan
tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong
sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak
tidur semalaman.
• Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab
sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan
terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan tersebut mungkin
suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang
berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan antara produksi dan
reabsorpsi dalam sistem limfatik.
Patofisiologi

• Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis


yang masih terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui
saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup.
Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke
dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga
peritoneum. Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk
kantong yang mencapai scrotum.
• Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus
spermatikus, juga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat
dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis
biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak
memerlukan pengobatan, jika secara klinis tidak disertai hernia
inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa
kantong yang saling berhubungan sepanjang processus vaginalis
peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore
hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak
dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya
setelah anak tidur semalaman.
• Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel
muncul antar 18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik
yang terpisah dan berada di pool atas testis dicurigai spermatokel.
Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum.
Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna putih,
opalescent dan mengandung spermatozoa.
• Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel
muncul antar 18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik
yang terpisah dan berada di pool atas testis dicurigai spermatokel.
Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum.
Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna
putih, opalescent dan mengandung spermatozoa.
Diagnosa Banding

1. Varikokel
2. Torsi Testis
3. Spermatokel
4. Hematokel
5. Hernia Inguinalis Lateral
6. Tumor Testis
Terapi
• Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel
muncul antar 18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik
yang terpisah dan berada di pool atas testis dicurigai spermatokel.
Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum.
Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna
putih, opalescent dan mengandung spermatozoa.
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan
bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi,
kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi.
Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,
natrium tetra desil sulfat atau urea untuk menyumbat/menutup lubang
di kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.
Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi
dengan pembedahan sesegera mungkin. Hidrokel pada bayi biasanya
ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah
prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika
hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk
dilakukan koreksi.
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi
pada hidrokel adalah :
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :
• Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
• Indikasi kosmetik
• Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu
pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
• Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel
bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal).
Hidrokelektomi

• Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena


seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada
saat operasi hidrokel, sekaligus melakukanherniografi. Pada hidrokel
testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi
dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau
plikasi kantonghidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus
dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto. Pada hidrokel tidak ada
terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun
akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 1 tahun.
Teknik Operasi

• Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai


berikut:
• Dengan pembiusan regional atau umum.
• Posisi pasien terlentang (supinasi).
• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
• Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
• Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol
lapis demi lapis sampai tampak tunika vaginalis.
• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya
besar sekali dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.
• Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:
• Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila
diperlukan diplikasi dengan benang chromic cat gut.
• • Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi
dengan benang chromic cat gut.
• • Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat
gut. Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka
operasi.
Komplikasi

• Kompresi pada peredaran darah testis


• Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis
sehingga menimbulkan atrofi testis.
• Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi.
• Sekunder Infeksi.

Anda mungkin juga menyukai