Anda di halaman 1dari 10

OLEH :

MUHAMMAD SYAIFUDDIN (R1C116082)


PUTRIANI (RICI18021)
SITI HAWA NUR FADILLAH (R1C118024)
ALIFANDY ABDILLAH VIRGIAWAN (R1C118027)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2009
TENTANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Keutuhan unsur-unsur pengelolaan lingkungan hidup;
2. Kejelasan kewenangan antara pusat dan daerah;
3. Penguatan pada upaya pengendalian lingkungan hidup;
4. Penguatan instrumen;
5. Pendayagunaan perizinan sebagai instrumen pengendalian;
6. Pendayagunaan pendekatan ekosistem;
7. Kepastian dalam merespons dan mengantisipasi perkembangan lingkungan global;
8. Penguatan demokrasi lingkungan melalui akses informasi, akses partisipasi, dan akses
keadilan;
9. Penegakan hukum perdata, administrasi, dan pidana secara lebih jelas;
10. Penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih
efektif dan responsif; dan
11. Penguatan kewenangan pejabat pengawas lingkungan hidup dan penyidik pegawai
negeri sipil lingkungan hidup.
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR16 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

• Pasal 1 :
• Membahas tentang pengertian-pengertian yang umum digunakan dalam
pembuatan dokume amdal.
• Pasal 2 :
• Membahas tentang pedoman dan sistematika pembuatan dokumen amdal
dokumen lingkungan hidup
• Pasal 3 :
• Membahas ketentuan pembuatan sppl
• Pasal 4 :
• Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a terdiri
atas dokumen:
• a. Kerangka Acuan;
• b. Andal; dan
• c. RKL-RPL.
• Pasal 5 :
Kerangka Acuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a memuat:
a. pendahuluan;
b. pelingkupan;
c. metode studi;
d. daftar pustaka; dan
e. lampiran
• Pasal 6 :
Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b memuat:
1. pendahuluan;
2. deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal;
3. prakiraan dampak penting;
4. evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan;
5. daftar pustaka;dan
6. lampiran.
• Pasal 7 :
RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c memuat:
a. pendahuluan;
b. rencana pengelolaan lingkungan hidup;
c. rencana pemantauan lingkungan hidup;
d. jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan;
e. pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam RKL-RPL;
f. daftar pustaka; dan
g. lampiran.
• Pasal 8 :
• (1) Formulir UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b memuat:
• a. a.identitas pemrakarsa;
• b. b.rencana usaha dan/atau kegiatan;
• c. c.dampak lingkungan yang akan terjadi, dan program pengelolaan serta pemantauan
lingkungan;
• d. jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan;
dan
• e. pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam
formulir UKL-UPL.
• f. Daftar Pustaka; dan
• g. Lampiran
• Pasal 9 :
• (1) SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c berisi:
• a. identitas pemrakarsa;
• b. informasi singkat terkait dengan usaha dan/atau kegiatan;
• c. keterangan singkat mengenai dampak lingkungan yang terjadi dan pengelolaan
lingkungan hidup yang akan dilakukan;
• d. penyataan kesanggupan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
dan
• e. tandatangan pemrakarsa di atas kertas bermaterai cukup.
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PERHITUNGAN BEBAN EMISI KEGIATAN INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI

• a. bahwa dalam rangka inventarisasi emisi kegiatan industri


minyak dan gas bumi perlu dilakukan penghitungan beban
emisi;
• b. bahwa penghitungan beban emisi kegiatan industri minyak
dan gas bumi harus menggunakan metode yang disetujui oleh
Menteri;
• c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2012
TENTANG
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
• Pasal 1 ayat (3) : "Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang
sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan".
• * Pasal 2 : Penapisan
• Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. (Permen LH No.5/2012 Pasal 2 Ayat
(1).
• Pasal 2 ayat (3) : "Untuk menentukan suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemrakarsa melakukan penapisan
sesuai dengan tata cara penapisan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini".
• * Pasal 3 : Kawasan Lindung
• (1) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan:
• a. di dalam kawasan lindung; dan/atau
• b. berbatasan langsung dengan kawasan lindung, wajib memiliki Amdal
• (3) Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berbatasan langsung
dengan kawasan lindung.
• Pasal 4 : Penambahan Wajib Amdal
• (1) Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang:
• a. memiliki skala/besaran lebih kecil daripada yang tercantum dalam Lampiran I; dan/atau
• b. tidak tercantum dalam Lampiran I tetapi mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup,
dapat ditetapkan menjadi jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal di luar
Lampiran I.
• (2) Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri
berdasarkan:
• a. Pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan
• b. tipologi ekosistem setempat diperkirakan berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
• * Pasal 5 : "Delisting wajib Amdal"
• (1) Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal dapat ditetapkan menjadi rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak wajib memiliki Amdal, apabila:
• a. dampak dari rencana Usaha dan/atau Kegiatan tersebut dapat ditanggulangi berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan/atau
• b. berdasarkan pertimbangan ilmiah, ,tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup.
• Pasal 5 ayat (4) : "Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memiliki UKL-UPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai
dengan peraturan perundang-undangan mengenai jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib
memiliki UKL-UPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup".
• * Pasal 6 : Pencabutan PermenLH No. 11 Tahun 2006
• Pasal 6 menjelaskan bahwa: "Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai