Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER

TERHADAP SKOR KECEMASAN PASIEN


PRE OPERASI DI RUANG INAP BEDAH
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
TAHUN 2014

Oleh
ATIKA DEA PRATIWI
1311316189
PENDAHULUAN
BAB 1
A. Latar Belakang

Operasi merupakan tindakan pengobatan


dengan membuka atau menampilkan bagian
tubuh yang akan diobati dengan cara invasif
(Syamsuhidajat, 2010).
Berdasarkan tingkat keseriusannya, operasi
dikelompokkan menjadi dua, operasi mayor
dan operasi minor.
BAB 1
Operasi adalah peristiwa yang
meneganggangkan bagi pasien sehingga
menimbulkan kecemasan (Brunner & Suddarth,
2002).
Rasa nyeri saat pulih dari anastesi, kemungkinan
cacat, tidak sadar setelah anastesi, menjadi
bergantung dengan orang lain, dan mungkin
kematian Potter dan Perry (2006), Stea et al
(2014).
BAB 1

Kecemasan adalah respon dari individu terhadap


ancaman yang tidak jelas yang mengaktifkan
saraf otonom mengakibatkan peningkatan
tekanan darah, frekuensi nadi, respirasi dan suhu.
Setiap individu pernah mengalami kecemasaan
disuatu saat dalam kehidupannya dan jika tidak
diatasi akan menjadi sebuah masalah psikiatri.
BAB 1
Kecemasan pada pasien preoperasi harus
diatasi, karena dapat menimbulkan perubahan-
perubahan fisiologis yang akan menghambat
dilakukannya tindakan operasi (Rothrock, 1999
dalam Mutiara 2012).
Mavridou, Dimitriou, dkk (2012) tentang Patient’s
anxiety and fear of anesthesia di University
hospital of Ioannina yang menyatakan 81%
pasien mengalami kecemasan sebelum operasi.
BAB 1
Peran perawat pada fase pre operatif antara lain
mengkaji kesehatan fisik dan emosional klien,
mempersiapkan kondisi fisik dan mental klien
untuk menghadapi pembedahan (Potter & Perry,
2006) Serta diperlukan juga suatu intervensi
keperawatan yang tepat untuk mempersiapkan
pasien, baik secara fisiologis maupun psikologis
(Brunner & Suddarth , 2002).
BAB 1
Intervensi dalam mengatasi kecemasan klien
yaitu terapi farmakologi (benzodiazepin,
buspiron, dan berbagai anti ansietas lain) dan
terapi non farmakologi (teknik relaksasi) (Isaacs,
2005).
Salah satu terapi relaksasi adalah aromaterapi
yang digunakan secara luas dalam meredakan
stres (Heinrich, 2010).
BAB I B. Penetapan Masalah

C. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus

D. Manfaat Penelitian
- Manfaat bagi Rumah Sakit
- Manfaat bagi pendidikan
- Manfaat bagi peneliti
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan C. Aromaterapi
 1. Pengertian  1. Pengertian Aromaterapi
 2. Penyebab  2. Manfaat Aromaterapi
 3. Tingkat kecemasan  Teknik dan Penggunaan Terapi Wewangian
 4. Rentang respon kecemasan  Aromaterapi Lavender
 5. Respon kecemasan  Efek Kerja Aromaterapi Lavender
 6. Alat ukur kecemasan
B. Konsep Pre Operasi
 1. Pengertian Fase Pre Operasi
 2. Kecemasan Pre Operasi
 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan pre operasi
 4. Dampak kecemasan pada pasien pre
operasi
 5. Cara menurunkan kecemasan pada
pasien pre operasi
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konsep

INDEPENDEN DEPENDEN
Pemberian Skor Kecemasan
Aromaterapi Lavender Pasien Pre Operasi

B. Hipotesa Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

quasy eksperimen dengan pendekatan one


Desain Penelitian
group pretest-posttest design.
Semua pasien pre operasi mayor yang dalam 1
Populasi penelitian bulan terakhir di ruang rawat inap bedah RSUP
Dr M.Djamil Padang Tahun 2014.

Sampel Penelitian 20 orang.

Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di


Tempat dan Waktu
ruang Rawat Inap Bedah Dr. M.Djamil Padang,
Penelitian
dimulai pada bulan juli sampai bulan … 2014.

Hamilton Rating Scale for


Instrumen penelitian
Anxiety (HRS-A)
Metode Pengumpulan Data

 Peneliti mengurus surat izin pengambilan data dan


penelitian dari kampus.
 Menemui responden satu hari sebelum operasi dan
peneliti menjelaskan prosedur yang akan dilakukan esok
harinya.
 Esok harinya 2 jam sebelum operasi, peneliti menemui
responden dan melakukan penilaian kecemasan
dengan menggunakan skala ukur Hamilton Rating Scale
for Anxiety (HRS-A) (pretest).
 Jika responden memenuhi kriteria inklusi akan
ditetapkan sebagai responden penelitian setelah
menyetujui lembar persetujuan (Inform consent) yang
diajukan oleh peneliti.
 Setelah menyetujui lembar persetujuan, peneliti
memberikan aromaterapi lavender secara inhalasi
dengan memberikan 5 tetes aromaterapi lavender ke
tissue/kapas kemudian dihirup selama 5 menit dengan
cara bernafas normal. Setelah selesai, istirahatkan
pasien selama 10 menit kemudian berikan lagi
aromaterapi selama 5 menit dan istirahatkan lagi 10
menit.
 Setelah selesai, peneliti mengukur kembali skor
kecemasan (posttest) klien dan hasilnya dicatat dalam
lembar observasi.
I. ANALISA DATA
 Analisa Univariat
 Analisa Bivariat
Sebelum dilakukan uji hipotesis peneliti
melakukan uji normalitas dengan
menggunakan uji shapiro-wilk (sampel kurang
dari 50) untuk menentukan jenis uji hipotesis
yang digunakan. Jika data terdistribusi normal
maka digunakan uji t data berpasangan
(Paired t-test), namun jika data tidak terdistribusi
normal maka digunakan uji Wilcoxon.
Pengambilan kesimpulan dilihat dari nilai P. Jika
statistik menunjukkan nilai P <0,05.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai