Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TAMBAHAN CRS

MORBUS HANSEN
Ida Astuti (12100118034)
Raudatul Jannah (12100118045)
Intan Permatasari (12100118128)
Pemeriksaan Bakteriologis
Ketentuan lokasi pengambilan jaringan kulit
1. Ambil kerokan jaringan dari 2 atau 3 tempat
a. Cuping telinga kanan dan kiri
b. Kelainan kulit (lesi) yang aktif
2. Sediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif (lesi yang meninggi
dan bewarna kemerahan) Jika tidak ada lesi kulit yang sesuai, ambil
smear dari lokasi yang sebelumnya diketahui aktif atau lokasi dimana
smear sebelumnya positif
3. Kulit muka sebaiknya dihindari
4. Pemeriksaan ulang dilakukan ditempat kelainan kulit yang sama dan bila
perlu ditambah dengan lesi kulit yang timbul
5. Sebaiknya petugas yang mengambil dan memeriksa sediaan apus tidak
dilakukan oleh orang yang sama
Cara pengambilan sediaan slit skin smear
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Ambil objek glass yang baru, bersih dan tidak tergores
4. Beri tanda/nomor pada bagian bawah kaca objek/label kaca objek sesuai
nomor identitas pasien
5. Bersihkan lokasi kulit tempat pengambilan skin smear dengan kapas alcohol.
Biarkan mengering
6. Nyalakan api spiritus
7. Pasanglah bisturi (mata pisau scalpel) pada gagangnya.
8. Jepitlah kulit dengan erat menggunakan jempol dan telunjuk, agar darah tidak
ikut keluar
9. Buatlah irisan pada kulit dengan Panjang sekitar 5mm dan kedalaman 2 mm.
10. Putar pisau scalpel 900 dan pertahankan pada sudut yang tepat pada irisan.
Keroklah irisan tersebut sekali/duakali menggunakan scalpel untuk
mengumpulkan cairan/bubur jaringan. Tidak boleh ada darah pada specimen
tersebut karena dapat mengganggu pewarnaan dan pembacaan. Lepaslah
jepitan pada kulit dan hapus darah dengan kapas alkohol
11. Buatlah apusan dari kerokan kulit tersebut diatas kaca objek, pada sisi
yang sama dengan letak identitas. Buatlah apusan berbentuk lingkaran
dengan diameter 8mm
12. Ulangi langkah diatas untuk lokasi apusan lain. Buat apusan disisi dekat
dengan apusan sebelumnya, tetapi jangan sampai bersentuhan dengan
apusan sebelumnya
13. Lepas pisau scalpel denga hati-hati
14. Tutup luka dan ucapkan terimakasih pada pasien
15. Biarkan kaca objek tersebut mengering beberapa saat dengan
temperature ruangan, tetapi tidak dibawah cahaya matahari langsung
16. Fiksasi apusan dengan melewatkannya diatas nyala api Bunsen 3 kali.
Kaca objek tersebut jangan sampai terlalu panas saat disentuh
17. Simpan kaca objek dikotak kaca objek dan kirimkan ke laboratorium
disertai dengan formulir permintaan pemeriksaan
Cara pewarnaan
Peralatan
1. Larutan carbol fuchsin 0,3%
2. Asam alcohol 3%
3. Larutan methylene blue 0,3%
4. Bunsen
5. Jam
6. Wadah dengan air mengalir
7. Pipet, besi penyangga rak kaca
8. Objek, kertas tissue, sarung tangan
Pewarnaan
1. Sebelum digunakan, saringlah carbol fuchsin 0,3% menggunakan
kertas saring biasa
2. Tutupi seluruh permukaan kaca objek dengan larutan carbol fuchsin
3. Panaskan kaca objek dengan hati-hati diatas spiritus sampai uap
carbol fuchsin keluar. Pastikan bahwa pewarnaan tidak sampai
mendidih, jika pewarna mengering tambhakna lagi reagens dan
panaskan kembali
4. Basuh dengan hati-hati dibawah air mengalir. Keringkan air hingga
kaca objek tidak lagi bewarna, meskipun apusan akan menjadi
merah tua
Pelunturan
1. Tetesi permukaan kaca objek sampai tertutup dengan asam alcohol
3% selama 10 detik
2. Metode lain adalah dengan menggunakan asam sulfat 25% selama
10 menit. Bilas perlahan dengan air
Counter Staining
1. Tetesi sediaan dengan methylene blue selama 1 menit
2. Bilas dengan air dan biarkan kaca objek mengering di rak
pengeringan dengan posisi miring dengan sisi apusan menghadap
kebawah.
3. Apusan siap dibaca
Cara melakukan pembacaan skin smear
1. Letakan kaca objek dibawah mikroskop dengan apusan menghadap keatas dan
nomor identitas terletak dikiri
2. Fokuskan gambar menggunakan objektif 10kali
3. Tetesi apusan dengan minyak immerse
4. Rubah objektif menjadi pembesaran 100 kali
5. Buka diafragma seluruhnya dan naikkan kondensor ke posisi tertinggi
6. Fokuskan dengan tepat menggunakan micrometer
7. Kemudian mulailah menghitung lapang pandang. Dapat menggunakan cara :
a) Zigzag
b) Huruf Z
c) Setengah/seperempat lingkaran
Sumber : pedoman nasional pengendalian
kusta tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai