Anda di halaman 1dari 13

Tugas Tambahan

BST – Tinea Pedis


Kelompok 17
Antifungal Sistemik

2
Indikasi Antifungal Sistemik
1. Infeksi jamur pada kulit yang luas
2. Penyakit tinea pedis, onychomycosis, dan tinea kapitis (pada bagian perifer dari
tubuh)
3. Pengobatan dan pencegahan pada pasien immunocompromised.

Sumber: Fitzpatrick’s dermatology in general medicine 2008 7th ed.

3
Kultur Jamur

4
Kultur Jamur
Jamur dermatofita dapat diidentifikasi dari hasil kultur yang tumbuh. Identifikasi untuk
mengetahui genus atau spesies dermatofita dala dengan makroskopi dan mikroskopik jamur
untuk melihat struktur jamur.

Makroskopik
Pada pemeriksaan makroskopik yang harus diamati adalah morfologi koloni jamur yang tumbuh
meliputi warna, permukaan koloni dan warna dasar koloni, tekstur permukaan koloni (bertepung,
granular, berbulu, seperti kapas, kasar), bentuk koloni (meninggi, berlipat/ bertumpuk), pinggir
koloni dan kecepatan pertumbuhan.

Mikroskopik
Pemeriksaan struktur mikroskopik jamur berguna untuk membedakan karakteristik masing-
masing dermatofita dengan cara mengamati hifa dan konidia (makrokonidia dan mikrokonidia)
atau struktur jamur lainnya.

5
6
7
Pemeriksaan Mikologi
Pemeriksaan Makroskopik :
Bahan :
7 – 10 hari Sabouraud agar culture dalam cetakan dan koloni yeast

Prosedur :
Periksa kedua koloni dengan kaca pembesar
Deskripsikan setiap karakteristik masing – masing
Pemeriksaan Mikroskopik :
Langkah yang penting dalam diagnostik

8
Prosedur Kultur
SPESIMEN
Kulit, kuku, rambut, jaringan biopsy, eksudat atau nanah, dahak, darah, cairan tulang belakang
dan urin

MEDIA
Media non selektif seperti Sabouraud Dextrose Agar (SDA( biasanya digunakan secara rutin
karena dapar mendukung pertumbuhan hamper semua jamur secara medis

SUHU INKUBASI
Penting dalam isolasi primer jamur, dengan suhu kamar (25C-27C) mungkin paada 37C. Dapar
sebagai factor selektif (menginkubasi pada suhu 45OC akan menghambat sebagian besar
jamur dan bakteri, tetapi tidak Aspergillus Fumigatus)

Spesimen harus diproses sesegera mungkin:


Untuk memastikan bahwa jamur yang menginfeksi tidak mati
Untuk mengendalikan organisme yang terkontaminasi

9
Macroslide culture

BAHAN
7 – 10 hari Sabouraud Agar Culture dari Aspergillus sp. dan Rhizopus sp.
ALAT
Spiritus burner, slide kaca, coverslips, inokulasi loop dan jarum, KOH 10% ( atau lactophenol
cotton blue

Microslide Culture

PROSEDUR
Potong blok kecil dari media agar yang sebelumnya telah dimasukkan kedalam media kultur
hingga kedalaman sekita 2 m.
Blok tersebut dapat dipotong dengan pisau bedah steril atau dengan tabung reaksi steril yang
tidak memiliki mulut bibir (yang menghasilkan vblok bundar)
Oleskan kaca penutup steril ked permukaan agar
Lepaskan kaca penutup dan letakkan slike mikroskop yang berisi setetes kapas lactophenol.
Amati secara mikroskopis untuk bentuk dan ciri khas sporanya.

10
11
Perbedaan Karakteristik
Scabies dan Tinea

12
Scabies Tinea

Setelah terpapar dengan scabies, gatal dan Gejala klasik pada tinea adalah adanya lesi
kemerahan membutuhkan waktu sekitar 6 yang berbentuk seperti cincin dengan
hingga 8 minggu. Paparan selanjutnya akan adanya scale pada bagian dalam dan
mengakibatkan rasa gatal dan kemerahan adanya lesi aktif pada bagian sisi nya.
setelah beberapa hari. (ringworm like).
Rasa gatal lebih parah dirasakan pada
malam hari.
Lesi terlihat berwarna merah, scale, papul
dan nodul yang tersering terjadi pada
interdigital webs, sisi jari, siku, ketiak,
skrotum, penis, labia, dan areola.
Pada lesi terlihat burrow, tipis, seperti
benang, struktur linear dengan Panjang 1-
10mm dan itu adalah jalur atau
terowongan yang di sebabkan oleh
pergerakan dari kutu scabies pada stratum
conrneum. Burrow akan lebih terlihat jelas
pada interdigital webs, pergelangan tangan
atau siku.
Sumber: Fitzpatrick’s dermatology in general medicine 2008
7th ed. 13

Anda mungkin juga menyukai