Preceptor:
Widiati, dr., SpKK
Keluhan Utama:
■ Bruntus kemerahan disertai rasa gatal pada
punggung kaki kanan dan kiri
ANAMNESIS
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Al-Islam dengan keluhan
bruntus kemerahan pada punggung kaki kanan dan kiri. Keluhan dirasakan sejak
6 hari sebelum datang ke rumah sakit. Keluhan dirasakan semakin memberat
dan semakin menyebar bertambah banyak. Keluhan disertai dengan rasa gatal
dan rasa panas pada kulit yang terasa terus menerus. Keluhan diawali dengan
2-3 buah beruntusan pada punggung kaki kiri yang disertai dengan gatal, dan
kemudian menyebar bertambah banyak setelah digaruk. Beruntus juga muncul
pada punggung kaki kanan pada keesokan harinya.
Menurut pasien, keluhannya sekarang belum pernah diobati. Pasien
mengatakan pasien sering mencuci kaki setiap kali setelah memakai sepatu
ataupun memakai sendal, mengganti kaos kaki setiap 3 hari sekali dan pasien
mengatakan baru saja mengganti sandalnya menjadi sendal yang terbuat dari
karet dan menutupi bagian punggung kakinya beberapa hari sebelum keluhan
mucul. Namun pasien menyangkal bahwa sering menggunakan sendal jepit
secara bersamaan dengan teman pesantrennya. Pasien mengatakan bahwa
mandi sehari 2 kali.
Pasien mengatakan bahwa dia tidak pernah mengganti sabun
mandi, dan tidak menggunakan lotion ataupun mengoleskan
sesuatu di bagian kaki sebelum keluhan dirasakan. Pasien
mengatakan pasien dan anggota keluarga pasien tidak memiliki
riwayat bersin-bersin di pagi hari, asma, kemerahan dan gatal
pada mata, dan riwayat keluhan gatal-gatal di kulit sebelumnya.
Pasien mengatakan bahwa memiliki alergi terhadap susu sapi
dan obat (pasien tidak mengingat nama obatnya). Pasien
menyangkal memiliki riwayat alergi terhadap cuaca.
Riwayat penyakit infeksi gigi, tenggorokan, dan telinga
sebelumnya tidak ditanakan.
STATUS GENERALIS
■ Keadaan Umum : tampak sakit ringan
■ Kesadaran : composmentis
■ Tanda-tanda vital :
■ Tek. Darah: Normal
■ Nadi : Normal
■ Respirasi : Normal
■ Suhu : Normal
■ Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema perioral (-)
■ Leher : KGB tidak teraba
■ Thorax :
– Bentuk dan gerak simestris
– Pulmo : VBS kanan = kiri, rhonci -/-, wheezing -/-
– Cor : Bunyi jantung murni regular.
■ Abdomen :
– Datar, lembut
– Hepar dan lien tidak teraba
– Bising usus (+) normal
■ Ekstremitas:
– Edema (-/-), Kulit kering (+)
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi lesi : Regional
Lokasi lesi : Ad regio dorsum pedis bilateral
Karakteristik lesi
– Jumlah : multiple; discrete,
– Bentuk : bulat, ireguler
– Ukuran lesi
Elevated : 0,2 x 0,2 x 0,1 cm sampai o,5
x 0,5 x 0,1 cm
Flat : 0,5 x 0,5 cm sampai 1 x 0,5 cm
Depressed : 0,2 x 0,2 x 0,1 sampai 0,5 x
0,5 x 0,1
– Batas : sebagian berbatas tegas, sebagian
berbatas tidak tegas.
– Permukaan : sebagian menonjol, sebagian
datar
EFLORESENSI
■ Primer : Papula, eritema.
Vesikel (-)
■ Sekunder : erosi, krusta
Likenifikasi (-)
Fisura (-)
■ Spesifik : Tidak ditemukan
Resume
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS Al-Islam dengan keluhan
bruntus kemerahan pada punggung kaki kanan dan kiri sejak 6 hari sebelum
datang ke rumah sakit. Keluhan dirasakan semakin memberat dan semakin
menyebar bertambah banyak. Keluhan disertai dengan rasa gatal dan rasa
panas pada kulit yang terasa terus menerus.
Menurut pasien, keluhannya sekarang belum pernah diobati. Pola
kebersihan pasien cukup baik. Pasien baru saja mengganti sendal menjadi
sendal yang terbuat dari bahan karet dan menutupi bagian punggung
kakinya. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap susu sapi dan suatu obat
yang ia tidak ingat namanya.
Dari pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan umum pasien tampak
sakit ringan, tanda vital dalam batas normal, dan status general dalam batas
normal. Dari pemeriksaan dermatologi pada regio dorsum pedis dextra dan
sinistra ditemukan lesi kelainan kulit berupa papula, eritema, dan erosi.
DIAGNOSIS BANDING
■ Dermatitis Kontak Alergi a/r dorsum pedis bilateral
■ Dermatitis Kontak Iritan a/r dorsum pedis bilateral
■ Dyhidrolis phompolix
USULAN PEMERIKSAAN
■ Patch test
■ Serum IgE
■ Eosinofil
DIAGNOSIS KERJA
■ Dermatitis Kontak alergi a/r dorsum pedis bilateral
ec latex/karet
PENATALAKSANAAN
Edukasi Pasien
Menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakit merupakan
penyakit yang dapat berulang
Identifikasi dan hindari faktor yang dapat mencetuskan
penyakit
Menjelaskan cara pengobatan kepada pasien dan pasien
diharuskan untuk melakukan pengobatan secara teratur
agar keluhan kulit tidak memburuk
Mandi menggunakan sabun bayi atau sabun yang
menjaga kelembaban kulit
Hindari kondisi yang menyebabkan kulit kering
PENATALAKSANAAN
Terapi fundamental : Terapi simtomatik dan menghindari paparan ulang
dengan allergen
Kortikosteroid topikal
Betamethasone dipropionate 0,05%
Desoxymethasone 0,25%
Triamcinolone acetonide 0,1%
Anti histamin
Generasi Pertama : Chlorpheniramine tab 4 mg
Generasi Kedua : Cetirizine tab 10 mg 1x1
Loratadine tab 10 mg 1x1
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia