Anda di halaman 1dari 34

EFEK ENTRENCHMENT DAN ALIGNMENT PEMEGANG

SAHAM PENGENDALI PADA STRATEGI DIVERSIFIKASI


DAN KINERJA PERUSAHAAN DAN PERAN CORPORATE
GOVERNANCE
Sylvia Veronica Siregar ,Vera Diyanty ,MF Christiningrum, Rafika
Yuniasih
REVIEW JURNAL

Wahyu Wismawati

Putri Pramesti Ekatami


Abstrak

Tujuan
Penelitian
mengevaluasi pengaruh pengendalian kepemilikan terhadap strategi diversifikasi
perusahaan yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia dan efek dari
konglomerasi tersebut terhadap penciptaan nilai perusahaan

untuk mengamati efektivitas dewan komisaris dalam memantau praktik diversifikasi


perusahaan untuk mencapai kinerja perusahaan yang memuaskan
Lanjutan…
Konglomerasi di Indonesia adalah fenomena yang digambarkan
oleh kepemilikan yang sangat terkonsentrasi pada perusahaan
yang menerapkan strategi diversifikasi perusahaan. Perusahaan-
perusahaan ini berkembang dari bisnis keluarga ke perusahaan
publik melalui mekanisme IPO. Konglomerasi umumnya
mencakup perusahaan induk dengan anak perusahaan yang
mencakup beragam segmen bisnis dan industri. Penelitian ini
menggunakan data pemegang saham pamungkas yang melacak
kepemilikan perusahaan hingga pemegang saham pamungkas
menggunakan perusahaan 'LembarBerita Negara atau artikel-
artikel asosiasi. Penelitian ini mengidentifikasi strategi
diversifikasi perusahaan terkait dan tidak terkait dengan
menganalisis laporan tahunan perusahaan untuk
memperhitungkan data diversifikasi
Lanjutan…
. Penelitian ini melacak informasi dalam laporan
tahunan perusahaan dan laporan tata kelola
perusahaan untuk menjelaskan efektivitas dewan
komisaris. Data dikumpulkan untuk tahun 2006 -
2011. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
analisis yang komprehensif tentang efek strategi
diversifikasi perusahaan kepada perusahaan-
perusahaan Indonesia dengan kepemilikan yang
sangat terkonsentrasi dan pengaruh konglomerasi
terhadap penciptaan nilai perusahaan, dan tinjauan
mekanisme pemantauan diterapkan oleh dewan
komisaris.
Latar Belakang
Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan adalah dengan melakukan
pengembangan bisnis dan usaha mereka melalui strategi diversifikasi atau
membangun bisnis secara multisegmen. Segmen yang dibangun dalam
rangka pengembangan usaha sering kali berbeda jauh dari kompetensi
utamanya. Pilihan segmen ini dipengaruhi oleh keinginan mempercepat
pengembangan usaha, meningkatkan kemampuan memperoleh laba,
mengurangi risiko, menangkap peluang pasar, meningkatkan daya saing di
industri, mempercepat pertumbuhan, dan mengalokasikan sumber daya
serta kompetensi yang dimilikinya agar lebih efisien.
Lanjutan…

Fenomena yang terjadi di Indonesia secara umum, terdapat banyak


perusahaan besar menjalankan strategi diversifikasi korporat, sering
disebut dengan konglomerasi, yang dibangun dari bisnis keluarga lalu
meluas hingga akhirnya menjadi milik publik .

Perdebatan mengenai apakah strategi diversifikasi korporat dapat


meningkatkan kesejahteraan pemegang saham menjadi suatu teka-teki
bagi penelitian di bidang keuangan untuk beberapa dekade terakhir.
Beberapa penelitian pada tahun 1900-an tentang pengaruh strategi
diversifikasi terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan di Amerika
Serikat menunjukkan pengaruh negatif (Lang and Stulz, 1994; Comment
and Jarrel, 1995; Berger dan Ofek, 1995; dan Servaes, 1996)
Tujuan Penelitian

menguji hubungan antara strategi diversifikasi


oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia,
dengan mengelompokkan atas strategi
diversifikasi related dan diversifikasi
unrelated, dan pengaruhnya terhadap kinerja
perusahaan serta bagaimana efek
entrenchment dari kepemilikan pengendali
akhir sdam pengawasan yang efektif dari
dewan komisaris terhadap pengaruh strategi
diversifikasi terhadap kinerja perusahaan
Kontribusi Penelitian

Bagi ilmu
pengetahuan

Bagi regulator

Bagi investor
Tinjauan Pustaka

Diversifikasi : salah satu dari strategi bersaing


dalam dunia bisnis. Perusahaan diversifikasi
adalah perusahaan yang memiliki banyak
segmen usaha (multisegmen) atau
konglomerasi, dimana segmen usaha
tersebut dapat digolongkan ke dalam related
segment yaitu segmen yang masih terkait
dengan bisnis utamanya dan unrelated
segment yaitu variasi segmen yang
bermacam-macam dan sebagian sangat
berbeda dari bisnis intinya.
Struktur Kepemilikan dan Konflik
Keagenan
La Porta et al. (1999) menyatakan dalam struktur kepemilikan
perusahaan yang sangat terkonsentrasi seperti banyak terjadi di Asia
(termasuk Indonesia) masalah keagenan yang terjadi adalah bukan lagi
antara manajemen dengan pemegang saham melainkan antara
pemegang saham pengendali (sebagai agen) dan pemegang saham
nonpengendali, karena dalam struktur kepemilikan yang terkonsentrasi,
manajemen merupakan representasi pemegang saham pengendali.
Fenomena perusahaan di Indonesia dapat dikendalikan oleh pemegang
saham pengendali yang sama yang terjadi karena berbagai mekanisme
kepemilikan, khususnya kepemilikan piramida. Dengan adanya berbagai
perusahaan dalam satu pengendalian tersebut, pemegang saham
pengendali dimungkinkan untuk menentukan kebijakan keuangan dan
operasi perusahaan guna memperoleh manfaat pribadi.
Efektivitas Peran Dewan Komisaris
dalam Mengurangi Efek
Entrenchment
Peran pengawasan Dewan Komisaris
yang efektif diharapkan dapat menjadi
mekanisme pengawasan bagi tindakan
pemegang saham pengendali serta
meminimalkan konflik agensi dan
Salah satu peran dari Dewan kesempatan dilakukannya ekspropriasi
Komisaris adalah melakukan terhadap pemegang saham
pemantauan dan pengelolaan nonpengendali. Efektivitas Dewan
benturan kepentingan termasuk Komisaris juga diharapkan dapat
benturan kepentingan antara mencegah efek entrenchment
pemegang saham pengendali dengan pemgang saham pengendali yang
pemegang saham non pengendali. dilakukan melalui strategi diversifikasi.
Jika strategi diversifikasi yang
dilakukan perusahaan bersifat
ekspropriasi dapat dicegah, sehingga
peningkatan kinerja dari strategi
tersebut dapat tercapai.
Pengembangan Hipotesis
2.4 Pengaruh Strategi
Diversifikasi terhadap Kinerja
Perusahaan
H1: Strategi Diversifikasi
berpengaruh negative terhadap
kinerja perusahaan
H1: Strategi diversifikasi related berpengaruh positif
lebih besar dibandingkan dengan startegi
diversifikasi unrelated terhadap kinerja perusahaan
Lanjutan…

4.2.2. Pengaruh Efek Entrenchment terhadap


Pengaruh Diversifikasi pada Kinerja Perusahaan

H2 : Efek entrenchment pemegang saham


pengendali memperlemah pengaruh positif strategi
diversifikasi related terhadap kinerja perusahaan

H3 : Efek alignment pemegang saham pengendali


memperkuat pengaruh positif strategi diversifikasi
related terhadap kinerja perusahaan
Metode Penelitian
3.1 MODEL PENELITIAN
 Model 1
Model 1
PERFit = α + β1DIVERit + β2EXCPROFit + β3SIZEit + β4MVAit + β5FCFit + β6CAPSTRit +
β7GROUPit +εit

Ekspektasi pada variabel β1 adalah negative signifikan


 Model 2
PERFit = α + β1DDIVERit ++ β2EXCPROFit + β3SIZEit + β4MVAit + β5FCFit +
β6CAPSTRit +
β7GROUPit +εit

Ekspekatsi pada variabel β1 adalah positif signifikan


Metode Penelitian
• Model 3
PERFit = α + β1DDIVERit + β2CFLit + β3CFLit*DDIVERit + β4CFRit
+β5CFRit*DDIVERit + β6DKit + β7DKit*DDIVERit + β8EXCPROFit +
β9SIZEit + β10MVAit + β11FCFit + β12CAPSTRit + β13GROUPit +εit
3.2 Operasional Variabel

• Variabel Dependen
1. PERF : Kinerja Perusahaan ; a. Excesss Value, b. ROA

• Variabel Independen
1. DRIVER : Diversivikasi
2. Dit: Dummy starategic Detection : Realted =1, Unrelated=0
3. CFR : Hak arus kas ; proporsi kepemilikan x kepemilikan
saham
4. CR : Hak kendali; Kepemilikan terlemah untuk setiap
kepemiikan
3.2 Operasional Variabel

• Variabel Independen
5. CFL : cash flow laverage ; rasio hak aus kas dengan hak
kendali .
6. DK : efektivitas dewan komisaris.; 3 kategori: Good, Fair,
Poor;Dinilai 3,2,1.
• Variabel Kontrol
1. EXCPROF : Exces profitability;=Actual profitability-Inputed
profitabiliy of firm.
2. IOS : Kesempatan berinvestasi saham; MVA (market to book
asets) dan sales growth.
3. FCF (free cash flow) : CFOit - CAPEXit – NWCit.
Formula Perhitungan variabel
• 1. Kinerja Perusahaan
a. Exsess Value (EXVAL)
𝑀𝐶𝑎𝑝
EXVAL=Ln( )
𝐼𝑀𝑉𝐴𝐿
IMVALit= σ𝑛𝑖=1 𝑠𝑒𝑔𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 ∗ 𝑖𝑛𝑑(𝑀𝐶𝑎𝑝
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐽

Keterangan:
MCAP Nilai pasar ekuitas saham + nilai buku hutang
IMVAL Imputed Value
SegSales Penjualan di masing-masing segmen
Ind (MCap/Sales)j Rasio dari median market capitalization
terhadap penjualan untuk perusahaan segmen
individual dalam satu industri yang sama.
Formula Perhitungan variabel
b. Return on Assets (ROA)
𝐸𝐵𝐼𝑇
ROA =
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝑆𝐸𝑇
• 2.Tingkat diversifikasi (DIVER)
Rumus Herfindahl Index (HI) adalah sebagai berikut:
HI = ΣSeg Sales² / [Σ sales ]²
Keterangan:
Seg Sales = Penjualan pada masing-masing segmen
Sales = Total Penjualan dalam satu tahun
Dummyy variabel : 1= jika perusahaan multisegmen
related.
0= untuk yang lainnya.
Formula Perhitungan variabel
• 3 Strategi Diversifikasi Related dan Unrelated (STRDIR)
1. Related Diversification (RD) 2. Unrelated Diversification (UD)

Keterangan:
M = Jumlah perusahaan yang beroperasi dalam dua digit kelompok
industry SIC, diindeks dengan j.
N = Jumlah perusahaan yang beroperasi dalam empat digit kelompok
industry SIC (N≥M ) diindeks dengan i.
Nj = Jumlah perusahaan yang terdapat dalam kelompok j.
Sij = Pangsa pasar i terhadap j berdasarkan total penjualan
Sj = Pangsa pasar masing-masing perusahaan yang terdapat dalam
kelompok j berdasarkan total penjualan
Jika nilai (RD – UD) >
0 (positif) maka diberi
nilai 1 dan jika negatif
diberi nilai 0.
3.3 Data dan Metode Pengumpulan Data

• Prusahaan manufaktur terdaftar di


Sampel BEI 2006-2011

• FH.UI,Perpus percetakan Negara RI, Pusat


kepemilikan
pengendali Data Bisnis Indonesia.
Akhir

Diversifikasi • IDX, ICMD serta data lainya


dan lap.
Keuangan
3.4. Pengujian Model

Penelitian Pengujian
model regresi Hipotrsis
berganda a. Uji –t
dengan OLS b. Uji F
Data
kombinasi
time series dan
cross sections
Program yang
digunakan
a. EVIEWS
b. SPSS
4. Analisis Hasil Penelitian
4.1.Statistik Deskriptif Data Tahun 2006-2011

Rata-rata perusahaan sampel terdiversifikasi pada tingkat


65%(mean 0,646764)

Hl
rendah

Kinerja hasil pengujian antara proksi HI dan SEG mengindikasikan


bahwa jika perusahaan memiliki HI yang semakin rendah,
artinya semakin merata penyebaran penjualan dari tiap
segmen, sehingga tidak ada segmen tertentu yang
mendominasi nilai penjualan perusahaan.

nilai diversifikasi yang merata dan hampir seluruh segmen


cukup kuat dan stabil (HI rendah), akan mendorong
peningkatan kinerja akuntansi (ROA).
4.1.Statistik Deskriptif Data Tahun 2006-2011

a. CFL (efek entrenchment)


Max -> 3,36 = Memiliki hak kendali 3x lipat .
b. CFR (efek alignment)
Max -> 99,7 % = Kepemilikan aruskas
pemegang sahan sangat dominan.

Rata rata kepemilikan arus kas saham


pengendali
mean = 47% nilai indeks keefektifan dewan komisaris
masih belum terlalu baik, yaitu sebesar
64%. Hal ini mengindikasikan bahwa
tingkat efektifitas dewan komisaris belum
terlalu efektif dalam tugasnya sebagai
pengewas perusahaan.
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan

Profitabilitas • Segmen kinerja baik


• Bertumpu seglintir akan terserap untuk
segmen • Dominasi penjualan mendanai segmen
hanya segelintir saja yang berkinerja
rendah.

Diverifikasi Kinerja
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan
• Perusahaan yang hanya memiliki sedikit segmen, umumnya dapat mencapai tingkat
Diversifikasi efisiensi yang lebih baik. (alfa 1%)
related

• Chang dan Wang (2007) bahwa fokus pada bisnis inti perusahaan akan menghasilkan
Diversifikasi kinerja pasar yang lebih baik.
related

• Disimpulkan bahwa untuk mempertahankan kinerja, sangat penting bagi perusahaan


dengan strategi multi segmen, agar fokus pada bidang yang menjadi keahliannya dan
Diversifikasi
related dengan cermat mengontrol jumlah pertambahan segmen yang dikembangkannya

• Memperbesar ukuran perusahaan dengan pertambahan segmen, bahkan bagi


segmen yang related sekalipun, namun tanpa fondasi kuat, hanya akan membebani
Diversifikasi
related segmen-segmen yang sehat.
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan

(Comment dan Jarell, 1995).


Pendanaan atas investasi di

Leverage segmen-segmen terutama


yang unrelated, memaksa
perusahaan mengambil
sumber dana eksternal .

Kinerja Perusahaan
a. Excess value
b. ROA
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Diversifikasi terhadap Kinerja Perusahaan

• Kesempatan investasi dan pertumbuhan (IOS)


secara signifikan mempengaruhi peningkatan
kinerja akuntansi dan kinerja pasar
perusahaan .
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Efek Entrenchment terhadap Hubungan
Diversifikasi pada Kinerja Perusahaan
• Efek entrenchment pemegang saham pengendali yaitu
hak kendali yang dimilikinya melebihi hak arus kas
maka timbul motivasi untuk memerintahkan
manajemen mengambil keputusan yang lebih
menguntungkan pemegang saham pengendali salah
satunya dengan melakukan strategi diversifikasi.
• Strategi diversifikasi merupakan suatu strategi yang
cenderung digunakan pemegang saham pengendali
untuk melakukan ekspropriasi terhadap pemegang
saham nonpengendali dengan melakukan ekspansi
terhadap perusahaan yang dikendalikannya melalui
“crony capitalism” (Lins dan Servaes, 2002)
4.2.Analisis Hasil Regresi
Pengaruh Efektivitas Dewan Komisaris terhadap
Hubungan Diversifikasi dengan Kinerja Perusahaan

Dewan
Komisaris Belum terbukti
mampu
memperkuat
Tidak Berpengaruh
dampak strategi
diversifikasi
related terhadap
kinerja
Kinerja perusahaan
Perusahaan
5.KESIMPULAN, IMPLIKASI HASIL PENELITIAN DAN SARAN
PENELITIAN BERIKUTNYA
5.1. KESIMPULAN

• Hasil pengujian pengaruh strategi diversifikasi


terhadap kinerja menemukan bahwa strategi
diversifikasi dengan ukuran indeks Herfindahl
berpengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja akuntansi perusahaan multi segmen
• Nilai diversifikasi yang merata dan hampir
seluruh segmen cukup kuat dan stabil yang
akan mendorong peningkatan kinerja
akuntansi
5.KESIMPULAN, IMPLIKASI HASIL PENELITIAN DAN SARAN
PENELITIAN BERIKUTNYA
5.1. KESIMPULAN
• strategi diversifikasi yang related mempunyai pengaruh
negatif terhadap kinerja akuntansi perusahaan, namun
tidak signifikan terhadap kinerja pasar.
• Efek entrenchment pemegang saham pengendali
mendorong penurunan kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa ternyata hak arus yang makin meningkat dari
pemegang saham pengendali (efek alignment) makin
meningkatkan kendalinya untuk mendorong
manajemen melakukan strategi diversifikasi yang
ternyata akan merugikan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
5.2. Implikasi Hasil Penelitian Bagi
• 1. Hasil penelitian menunjukkan efek entrenchment, yaitu insentif ekspropriasi
pemegang saham pengendali, menurunkan pengaruh diversifikasi related terhadap
kinerja perusahaan.

Mewajibkan pengungkapan voting rights untuk setiap kepemilikan saham,


struktur kelompok usaha perusahaan yang dimiliki oleh pengendali akhir yang sama,
serta identitas dari pemegang saham pengendali akhir.

• 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas peran dewan komisaris tidak


mempengaruhi hubungan strategi diversifikasi dengan kinerja perusahaan

Regulator juga mungkin perlu mempertimbangkan menetapkan peraturan


persyaratan adanya minimal salah satu anggota dewan komisaris kompetensi
mempunyai pengetahuan akuntansi atau keuangan untuk komisaris, seperti halnya
pada komite audit.
5.3 Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian

• Perhitungan skor efektifitas dewan komisaris dihitung berdasarkan


pengungkapan dalam laporan tahunan.

• Penelitian ini hanya mengambil data sekunder untuk meneliti


keefektifan dewan komisaris, penelitian selanjutnya diharapkan
dapat meneliti efektivitas dewan komisaris dan komite audit
dengan melakukan survei atau observasi langsung proses kegiatan
pengawasan dewan komisaris.

• Penelitian ini tidak memasukkan perusahaan yang dimiliki asing


tetapi sebenarnya masih dikendali oleh keluarga di Indonesia .. Hal
ini disebabkan karena terdapat kesulitan untuk menelusuri
kepemilikan asing tersebut sampai ke pemilik akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai