Anda di halaman 1dari 34

MORNING REPORT

Herpes
Disusun Oleh :
dr. Miranti Sastraningrum

Pembimbing :

Zoster
dr. Chyntya Hapsari Sp.M
Pendamping :
dr. Yunita Ekawati Sp.P
dr. Sylvia Mdyawati

Oftalmika

1
Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl pemeriksaan : 12 agustus 2019

Riwayat Penyakit • Mata terasa merah


Anamnesis Sekarang dan berair
• Nyeri pada • Silau (+)
kelopak mata • Muncul bintil • Pandangan Kabur(-)
dan dahi bergerombol berisi
• Kelopak mata kanan
kanan cairan di dahi sebelah
kanan sejak 3 hari yang
bengkak dan tidak bisa
Keluhan Utama lalu dibuka 1 hari yang lalu
2
• Terasa nyeri dan seperti
terbakar Riwayat Penyakit
Sekarang
Anamnesis
• Pengobatan
Riwayat Penyakit
• Riwayat cacar untuk diabetes :
Keluarga Glibenclamid 5
air pada saat SD
• Hipertensi mg-0-0
disangkal • Tidak ada • Paracetamol
• Diabetes riwayat 3x500 mg
Mellitus tidak penyakit yang
terkontrol serupa dalam
• Alergi (-) keluarga
pasien Riwayat
Riwayat Penyakit
Pengobatan
Dahulu
3
Pemeriksaan Fisik
• Keadan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Vital Sign
• Tekanan darah : 150/90 mmHg
• Nadi : 88 ×/menit
• Pernapasan : 20 ×/ menit
• Suhu : 36,5° C
• GDA : 242

4
Pemeriksaan Mata kanan Mata kiri

Status Visus
Pinhole
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak Dilakukan
Tidak dilakukan

Oftalmikus Refraksi
Lapang pandang
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Gerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Palpebra superior
 Edema + -
 Hiperemi + -
 Papil Tidak ada Tidak ada
 Enteropion Tidak ada Tidak ada
 Silia Normal Normal
 Pseudoptosis + -
 Sikatriks + Tidak ada
 Vesikel + Tidak ada
Palpebra inferior
 Silia Normal Normal
 Trikiasis Tidak ada Tidak ada
 Hiperemi + +
 Edema + +
Konjungtiva palpebra
 Superior Sulit dinilai Sulit dinilai
 Inferior Sulit dinilai Sulit dinilai
Konjungtiva bulbi
 Hiperemis + -
 Kemosis + -
Kornea Kesan Jernih Kesan Jernih
Permukaan cembung Permukaan cembung
Infiltrate (-) Infiltrate (-)
Bilik mata depan Hifema (-) Hifema (-)
Hipopion (-) Hipopion (-)
Iris Warna coklat Warna coklat
Iridodialisis (-) Iridodialisis (-)
Sinekia (-) Sinekia (-)
Pupil
 Bentuk Regular Regular 5
 Refleks (langsung) (+) (+)
 Refleks (tidak langsung) (+) (+)
Lensa Kesan jernih Kesan jernih
TIO (palpasi) Sulit dinilai Sulit dinilai
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Vesikel bergerombol

Edema palpebra
superior

Hiperemi
konjungtiva
Edema palpebra
inferior
6
Diagnosis Banding
• Herpes zoster oftalmika okuli dextra
• Luka bakar derajat dua
• Blefaritis Ulseratif
• Sindroma Steven-Johnson

Diagnosis Kerja
• Herpes zoster oftalmika dengan
Blefarokonjungtivitis okuli dextra
• DMT-2 7
Penatalaksanaan
• Sistemik acyclovir tablet 5 × 800 mg selama satu minggu
• Topikal salep mata acyclovir 3% hervis 5 × oles/hari
• Tetes mata bralifex plus 6 dd gtt 1
• Carbamazepin 2 x 100
• Neurobion 1x1

8
Problem-Oriented Medical Record (POMR)
Problem List Assesme PDx PTx PMx KIE
nt
Anamnesis Herpes Tzanck • Sistemik • Keluhan • Menjelaska
• keluar bintil- Zoster smear acyclovir • Eflurosiensi n tentang
bintil Oftalmika Multinucleat tablet 5 × penyakit
bergerombol dan
sejak 3 hr yll di
ed giant cell 800 mg penatalaks
dahi kanan selama anaanya
• Terasa nyeri satu • Menjaga
seperti minggu kebersihan
terbakar • Nerobion tangan
• Riwayat 1x1 • Kuku
terkena cacar • Carbamaz dipotong
air saat SD pendek
Pemerikasaan
epin • Lepuh
Fisik 2x100mg jangan
TD: 150/90 dipecahkan
N:88 ×/menit • Istirahat
RR: 20 ×/ menit cukup
Suhu: 36,5° C
Status
Dermatologis
Vesikel
berkelompok 9
dengan dasar kulit
yang eritematosa
dan edema
Problem List Assesm PDx PTx PMx KIE
ent
Anamnesis Blefaro- Tes • Sistemik • Keluhan • Menjelaska
• Mata kanan merah konjung fluoresc acyclovir n tentang
dan berair 1 hari yang tivitis ence tablet 5 × penyakit
lalu dan
Okuli Menilai 800 mg
• Silau penatalaks
Dextra keterlibat selama
• Mata kanan begkak anaanya
an kornea satu
dan sulit membuka • Menjaga
mata minggu kebersihan
• Penurunan • Topikal tangan
penglihatan (-) salep • Istirahat
Pemerikasaan Fisik mata cukup
TD: 150/90 • Tidak
N:88 ×/menit
acyclovir boleh
RR: 20 ×/ menit 3% hervis dikucek
Suhu: 36,5° C 5×
Status Oftamologis oles/hari
• Palpebra superior: • Tetes
hiperemi, edema, mata
psudoptosis, sikatrik bralifex
• Pabera inferior:
hiperemi dan edema
plus 6 dd
• Konjungtiva gtt 1 10
bulbi:hiperemi,
kemosis
Problem List Assesment PDx PTx PMx KIE
Anamnesis Diabetes - • Glibenclam • GDA rutin • Menjelaska
• Ada riwayat Mellitus ide 5mg-0- n tentang
kencing manis Type 2 0 penyakit
tidak terkontrol dan
Pemerikasaan Fisik penatalaks
TD: 150/90 anaanya
N:88 ×/menit • Pentingnya
RR: 20 ×/ menit minum
Suhu: 36,5° C obat
K/L : a-/i-/c-/d- teratur
Tho : rhonki-/-,
Wheezing -/-
Abd: BU(+)N, Suffle,
NT (-)
Eks : Odem -/-

Pemeriksaan
Penunjang
GDA :242

11
TERIMA KASIH

12
Sumber : Bandeira.F,dkk.
Herpes zoster ophthalmicus
and varicella zoster virus 13
vasculopathy, April 2016
14
Pendahuluan

Menyerang
bagian ganglion Ditandai dengan
gasseri yang erupsi herpetik
Infeksi virus
menerima serabut unilateral pada
herpes zoster.
saraf dari cabang kulit dan organ
oftalmikus saraf mata1
trigeminus (N.V)

Insidensi herpers zoster terjadi pada 20 % populasi dunia


dan 10 % diantaranya adalah herpes zoster oftalmikus.
15
Anatomi Nervus Trigeminus

16
Definisi

Herpes zoster oftalmikus adalah infeksi virus herpes zoster


yang menyerang bagian ganglion gasseri yang menerima
serabut saraf dari cabang oftalmikus saraf trigeminus (N.V)
yang ditandai dengan erupsi herpetik unilateral pada kulit dan
organ mata1

17
Kornea

Badan Siliar

Iris

Nervus Trigeminus cabang


Glandula Lakrimal
Oftalmika

Kulit Palpebra

Alis

18
Dahi
Etiologi

Varicella Zoster Virus 19


Epidemiologi

Insidensi herpers zoster terjadi pada 20 % populasi dunia

dan 10 % diantaranya adalah herpes zoster oftalmikus.

Banyak kasus subklinis. Saat imun rendah  manifestasi


klinis muncul
20
Faktor Predisposisi
Penurunan imun
• Usia tua,
• HIV
• Kanker dengan penggunaan kemoterapi,
• Penggunaan steroid lama.

Reaktivasi
• Trauma lokal
• Demam,
• Sinar UV,
• Udara dingin,
• Penyakit sistemik, 21
• Stres dan emosi.
Patogenesis
• Infeksi Varicella Zoster
• Subklinis  Dorman pada
ganglion saraf tertentu

• Saat Imun turun atau


Faktor Predisposisi (+) 
Reaktivasi  Muncul
gejala klinis

• Herpes Zoster Oftalmika


 Ganglion Gasseri (N.
Trigeminus)
22
Manifestasi Klinis
Fase Prodromal
• Demam
• Malaise
• Rhinitis
• Mata Berair

Fase Erupsi
• Muncul erupsi kulit
• Nyeri
• Timbul Vesikel-vesikel

Manifestasi Pada Mata Dapat Mengenai Seluruh bagian dari Organ 23


Mata
Manifestasi Klinis

Ruam di Mulut
Tanda Hutchison

24

Blefaritis Herpes
Ruam Kulit
25

Ulkus Kornea dengan Defek Epitel Kornea Disertai


Pewarnaan Floresin Infeksi Sekunder
Diagnosis
• Riwayat Penyakit
• Riwayat Vaksinasi
Anamnesis • Riwayat Kontak

• Hutchison Sign
• Ruam Kulit
Pemeriksaan • Pemeriksaan Oftalmologi
Fisik

• Darah Rutin
• Pewarnaan Floresin
Pemeriksaan • Kultur Virus (Jarang)
Penunjang • Pemeriksaan Imunologis  PCR (Jarang) 26
Penatalaksanaan

• Obat antivirus :
• Acyclovir. 5x800 mg perhari
selama 7 hari diikuti 2-3
minggu kemudian.

• Jika kondisi pasien berat


dianjurkan dirawat dan
diberikan terapi asiklovir 5-
10 mg/kgBB IV 8 jam selama
8-10 hari.

27
Penatalaksanaan
• Steroid
• Prednison 20-40mg/hari
dengan dosis terbagi 2-3 kali
per hari.

• Untuk mengurangi inflamasi


yang terjadi pada mata serta
mencegah komplikasi seperti
keratitis, iridosiklitis, skleritis

• Juga membantu mengurangi


nyeri neuralgia post herpetik
28
Penatalaksanaan
• Obat Tetes Mata
• Steroid dan Kombinasi Antibiotik untuk mencegah infeksi
sekunder pada mata, mengurangi peradangan, mencegah
komplikasi.
• Sediaan :
• Deksametason 0,1%, Polimiksin B, dan Neomisin (contoh: Cendo
Xitrol)
• Tobramisin dan Dexamethason (Contoh : Tobroson)

• Air Mata Buatan


• Membantu lubrikasi mata pada saat lapisan konjungtiva sedang
terkena infeksi. Terutama pada defek epitel konjungtiva dan
kornea. 29
Penatalaksanaan

30
Komplikasi
Bila tidak ditangani dengan tepat maka dapat
menyebabkan :
• Kemosis Konjungtiva
• Defek Kornea Permanen yang mengganggu visus
• Iridosiklitis
• Hipopion
• Pada kasus parah bisa terjadi atrofi iris masif
• Skleritis
• Ocular palsy  Kelumpuhan N. III, N.IV, dan N.VI
• Retinal Vasculitis (jarang) 31
• Neuritis Optik
Prognosis
Umumnya baik
apabila ditangani
dengan cepat dan
tepat.

Gejala Sisa : Jika sudah


Post-herpetic terjadi defek
neuralgia  kornea
bisa bertahan permanen 
hingga 2 tahun Penurunan visus

Prognosis ad
Jika terjadi
Cosmeticum :
defek kornea
umumnya baik 32
berat 
 kadang ada
Keratoplasty
sikatriks
Daftar Pustaka
• American Academy of Ophtalmology. External cornea and disease.
Section 8. 2005-2006.
• Voughan D, Tailor A. Penyakit virus : ophtalmologi umum. Edisi 14. Widya
Medika. 1995 : 112, 336.
• Suwarji H. Infeksi viral dan strategi pengobatan anti viral pada penyakit
mata. Diakses dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08InfeksiViral087.pdf. Oktober
2006.
• Moses S. Herpes zoster ophtalmicus. Diakses dari www.fpnotebook.com.
January 13, 2008.
• Gurwood AS. Herpes zoster ophthalmicus. Diakses dari
www.optometry.co.uk. November 16, 2001.
• Maria M Diaz. Herpes zoster ophthalmicus. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article. Desember 10, 2009.
• Web MD. Herpes of the eye. Diakses dari
http://www.medicinenet.com/herpeseye/. November 2009.
• Shaikh S. Evaluation and management of herpes zoster. Diakses dari: 33
www.aafp.org. November 1, 2002.
Terimakasih 

alvian.reza@gmail.com 10/8/2019

Anda mungkin juga menyukai