Anda di halaman 1dari 26

 Sifat atomik

 Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1.


Oleh karena itu, atom logam alkali cenderung mudah
melepaskan sebuah elektron membentuk ion bermuatan
+1 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal
tersebut juga dapat dilihat dari energi ionisasinya yang
relatif rendah. Selain itu, perbedaan energi ionisasi
pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum,
keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu:
 jari-jari atom bertambah
 energi ionisasi berkurang
 keelektronegatifan berkurang
 nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabil
 Sifat fisis
 Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali
tergolong relatif rendah. Dari Li ke Fr, titik leleh, titik
didih, dan daya hantar listrik dan panas semakin
menurun, kecuali daya hantar listrik dan panas pada
logam Na dan K justru bertambah. Hal ini terkait
dengan ikatan logam pada logam alkali. Semakin
banyak elektron yang terlibat pada pembentukan
ikatan logam, semakin kuat ikatan; semakin besar jari-
jari atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na dan K
elektron cenderung lebih mudah bergerak bebas.
 2) Sifat Logam
 Sifat logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel
periodik cenderung bertambah. Sifat ini terkait
dengan kecenderungan atom unsur alkali melepas
elektron.
 Sifat kimia
 Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana
terlihat dari energi ionisasinya yang relatif rendah.
Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr, begitu
juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir
senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut
dalam air.Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau mudah
bereaksi dengan unsur lain karena mereka mudah
melepaskan elektron terluarnya. Di udara, unsur-unsur
ini akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh karena
itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah
atau hidrokarbon yang inert. Unsur alkali tidak ada yang
terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya
bergabung dalam mineral yang larut dalam air, misal
NaCl (natrium klorida). Unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).

 Reaksi dengan hidrogen
 Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas
hidrogen membentuk senyawa ionik alkali hidrida.
 2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s) (L = logam
alkali)
 Reaksi dengan oksigen
 Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk
oksida, peroksida, ataupun superoksida. Dalam jumlah
oksigen terbatas umumnya terbentuk oksida.
 4L(s) + O2(g) → 2L2O(s) (L = logam
alkali)
 Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk
peroksida, sedangkan K, Rb, dan Cs dapat membentuk
superoksida.
 2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)
 K(s) + O2(g) → KO2(s)
 Reaksi dengan asam encer
 2M + 2H+ → 2M+ + H2
 e) Reaksi dengan gas amonia pada suhu 400 °C
 2M + 2NH3 → 2MNH2 + H2
 f) Reaksi dengan aluminium klorida dengan pemanasan
 3M + AlCl3 → 3MCl + Al
 Reaksi dengan air
 Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk
basa dan gas hidrogen. Li bereaksi agak pelan; Na
bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs
meledak jika dimasukkan dalam air. Oleh karena reaksi
tersebut sangat eksoterm, gas hidrogen yang terbentuk
akan langsung terbakar.
 2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g) (L = logam
alkali)
 Reaksi dengan halogen
 Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2)
membentuk senyawa garam halida.
 2L(s) + X2 → 2LX(s) (L = logam alkali; X =
halogen)
 Warna nyala
 Ketika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan
memancarkan radiasi elektromagnetik yang khas. Hal
ini terjadi akibat elektron pada atom unsur mengalami
eksitasi atau perpindahan ke tingkat energi yang lebih
tinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat
energi semula diikuti pancaran foton. Keunikan
spektrum radiasi elektromagnetik tersebut dapat
digunakan untuk mengenali suatu unsur.
 Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada
nyala api, elektron pada atom setiap unsur logam alkali
akan tereksitasi dan menghasilkan warna nyala yang
khas.
1. Kegunaan Natrium ( Na )
 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
 Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam
tertentu
 Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti
ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)
 Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang
dapat menembus kabut
 Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2
(natrium peroksida) dan NaCN (natrium sianida)
 Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat
elektronik
2. Kegunaan Senyawa Natrium
a. Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium
klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam
batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain :
 Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2),
hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa
natrium seperti NaOH dan Na2CO3.
 Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.
 Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan
untuk mencairkan salju di jalan raya.
 Regenerasi alat pelunak air.
 Pada pengolahan kulit.
 Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau
garam dapur.
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan
NaCl. Natrium hidroksida disebut dengan nama kaustik soda
atau soda api yang banyak digunakan dalam industri berikut
:
 Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan
mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH.
 Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas
adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu
dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
 Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan
untuk mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni.
 NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik,
pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa
natrium lainnya seperti NaClO.
c. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan
dapat juga dibuat dari NaCl. Natrium karbonat dinamakan
juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan untuk :
 Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun
damar yang berfungsi menolak air dan pengikat serat
selulosa (pulp)
 Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air
(menghilangkan kesadahan pada air).
d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya
sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.
e. Natrium Sulfida (Na2S)
Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan
pulp (bahan dasar pembuat kertas).

f. Natrium Sulfat (Na2SO4)


 Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan
pemanasan dengan reaksi :

 2NaCl(s) + H2SO4(l) → Na2SO4(s) + 2HCl(g)\

 kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk


menyimpan energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai
penghangat ruangan dan penghangat air.
Kegunaan natrium lainnya:
 NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan
baja.
 NaNO2 untuk bahan pengawet.
 NaHSO3 untuk proses pembuatan pulp.
 Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam
industri kertas (karton) dan sebagai bahan pengisi
pada industri sabun.
Kegunaan Kalium (K)
Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut.
 Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan
membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion
K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam
perbandingan tertentu.
 Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida
(KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen.
Persamaan reaksinya:
4KO2(S) + H2O(l) → 4KOH(aq) + 3O2(g)
 senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam
tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk
memulihkan seseorang yang keracunan gas.
Kegunaan Senyawa kalium
Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :
 KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
 KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
 KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan
peledak, petasan dan kembang api.
 KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan
peledak, dan mercon. KClO3 dapat juga digunakan
sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan
dengan larutan HCl pada laboratorium.
 K2CO3 digunakan pada industri kaca.
 Litium
Litium digunakan untuk membuat baterai.
 Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs)
Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai
permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang
dapat mengubah cahaya menjadi listrik.
 Li2CO3
Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis
peralatan gelas dan keramik.
1. Pembuatan Logam Natrium ( Na )
Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan
(lelehan) NaCl yang dicampur CaCl2 yang berguna
untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi
sekitar 500 C. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih
negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada
elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang
digunakan pada pembuatan logan Na ini disebut sel
Down.
2. Pembuatan Logam Kalium ( K )
 elektrolisis lelehan KOH
 elektrolisis lelehan KCN
 reduksi garam kloridanya
 reduksi KCl dengan natrium

3. Pembuatan Logam Litium ( Li )


 Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam
Li diperoleh di katoda dan gas Cl2 diperoleh di anoda
4. Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida(NaOH)
 Senyawa natrium hidroksida dapat dibuat dengan cara
elektrolisis larutan NaCl. Alat yang digunakan
disebut Sel Nelson

Anda mungkin juga menyukai