Anda di halaman 1dari 31

Katarak

Sherwood L. Human physiology from cell


to system. 9th ed.
Lensa
• Tidak ada saraf, vaskuler, maupun jar. ikat
• Hubungan: anterior  aqueous humor; posterior  viterous humor
• Dipertahankan oleh serat zonular (lig suspensorium)
• Secara histologis lensa terdiri dari tiga kompartemen utama – kapsul, epitel, dan
substansia lensa
• Sel pada zona germinativum equatorium membelah secara konstan. Sel baru 
masuk zona transisional  elongasi & berdiferensiasi  bentuk massa serat lensa

Yanoff M, Duker JS.


Ophthalmology. 5th ed
Lensa
• Substansia lensa (massa utama lensa) terdiri dari sitoplasma sel lensa yg dikemas
padat (serat lensa) + ruang ekstraselular yg sgt sedikit
• Sutura ditemukan pada polus anterior (Y tegak) dan posterior (Y terbalik)
• Serat dan sel epitel memiliki jumlah channel, pompa, dan transporter yang
memungkinkan pergerakan transepitelial masuk kedalam dan keluar ekstraselular.

Yanoff M, Duker JS.


Ophthalmology. 5th ed
Lensa
• Terdapat pergerakan netto ion Na+ dari posterior ke anterior dan ion K+ dari
anterior ke posterior

• Asam amino dan glukosa dapat masuk ke lensa melalui permukaan anterior dan
posterior, tetapi kebanyakan masuk melalui permukaan anterior dari aqueous
humor.

Yanoff M, Duker JS. Ophthalmology. 5th ed


Lensa
• Lensa (dan kornea) menyerap panjang gelombang dari spektrum elektromagnetik
yang lebih energetik (mis. radiasi ultraviolet (UV)) yg dpt melukai retina.
• Transmisi keseluruhan dari cahaya tampak berkurang seiring meningkatnya usia
• Kurvatura & peningkatan indeks refraksi dari perifer ke sentral  tiap lapis serat
memiliki kekuatan refraksi yg lebih tinggi  dpt membelokkan cahaya.
• Cahaya yg menembus lensa  dipecah menjadi semua spektrum warna

Yanoff M, Duker JS. Ophthalmology. 5th ed


Lensa

Yanoff M, Duker JS. Ophthalmology. 5th ed


Definisi dan Klasifikasi Katarak
Adanya pembentukan opasitas baik pada lensa maupun kapsulnya disebut
sebagai katarak. Katarak bervariasi dalam derajat densitas, lokasi, dan
memiliki berbagai bentuk. Secara klinis katarak bisa diklasifikasikan
berdasarkan morfologi dan etiologi

Nema H, Nema N. Textbook of


ophthalmology. 5th ed.
Definisi dan Klasifikasi Katarak

Nema H, Nema N. Textbook of


ophthalmology. 5th ed.
Patofisiologi
• Lensa:
- Metabolisme utama glikolisis anaerob
- Tinggi protein, rendah air
- Harus pertahankan keadaan disekuilibrium besar disekitarnya
• Gangguan metabolik, stress oksidatif atau osmotik  denaturasi protein 
Katarak
• Penuaan  kegagalan lensa mempertahankan osmolaritas + perubahan
konformasi protein
• DM  gula meningkat  diubah jadi sorbitol dlm lensa  menarik air 
disregulasi osmotik

Yanoff M, Duker JS.


Ophthalmology. 5th ed
2.4 Katarak Senilis

Katarak Terkait Usia. (A) Subkapsular


posterior, (B) Subkapsular posterior pada
Kanski JJ, Bowling B. Clinical retroiluminasi menunjukkan sel Wedl, (C)
ophthalmology: a systematic approach. 8th Sklerosis nuklear minimal, (D) Sklerosis
ed. nuklear moderat.
Katarak Senilis

Opasifikasi kapsular posterior tipe


vacuolated atau pearl-type
Kanski JJ, Bowling B. Clinical
ophthalmology: a systematic approach. 8th
ed.
Katarak Senilis

Katarak Terkait Usia. (A) Kortikal, (B)


Kortikal pada retroiluminasi, (C) Pohon
Natal.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical
ophthalmology: a systematic
approach. 8th ed.
Katarak Senilis

Maturitas Katarak Terkait Usia. (A) Katarak matur –


nampak juling divergensi sekunder, (B) Katarak
hipermatur dengan pengkerutan kapsul anterior, (C)
Katarak morgagni dengan likuefaksi dari korteks dan
tenggelamnya nukleus ke bawah.

Katarak immatur  opak parsial.


Kataral matur  sepenuhnya opak.
Katarak hipermatur  kapsul anterior menciut &
mengkerut akibat kebocoran air keluar dari lensa.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical
ophthalmology: a systematic Katarak morgagni  katarak hipermatur yg liquefaksi
approach. 8th ed. korteks sehingga nukleus jatuh ke inferior.
Manifestasi Klinis
• Progresif
• Kronis
• Gejala:
1. Penurunan visus
2. Silau Derajat kekerasan nukleus pada slit
3. Perubahan miopik lamp
4. Diplopia monocular
5. Halo bewarna
6. Bintik hitam di depan mata

Pemeriksaan:
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan iluminasi oblik
Shadow test
Oftalmoskopi direk
Pemeriksaan slit lamp

Khurana A. Comprehensive ophthalmology


4th ed.
Diagnosis

Diagnosa katarak senilis dapat dibuat dari hasil anamnesis dan


pemeriksaan fisik.

Khurana A. Comprehensive ophthalmology


4th ed.
Tatalaksana
• Operasi = Satu-satunya terapi definitif katarak
• Indikasi:
• Perbaikan visual
• Indikasi medis (mis glaukoma diinduksi katarak, untuk monitoring fundus)
• Evaluasi preoperatif
Sistemik
• Pengobatan alfa bloker (mis tamsulosin)  floppy iris syndrome
• Pengobatan antikoagulan (mis warfarin)  pantau INR
• Alergi iodium  gunakan antiseptik clorhexidine

Kanski JJ, Bowling B. Clinical


ophthalmology: a systematic
approach. 8th ed.
Tatalaksana
Opthalmic
• Akuitas visual  Snellen chart
• Cover test
• Reflex pupil
• Adnexa mata (fk risiko infeksi mis dacryocystitis, blepharitis,
konjungtivitis kronik, lagopthalmos, ektropion, entropion dan kelainan
lapisan air mata)
• Kornea (operasi sebelumnya)
• Bilik anterior
• Lensa (kepadatan lensa, sangat padat  ekstraksi > phacoemulsifikasi)
• Pemeriksaan fundus (cari retinal detachment, AMD)
• Status refraksi saat ini
• Biometri

• Jenis operasi
• Intracapsular cataract extraction
• Extracapsular cataract extraction
• Phacoemulsification Kanski JJ, Bowling B. Clinical
• Short incision cataract surgery ophthalmology: a systematic
approach. 8th ed.
Glaukoma
Anatomi Anterior Chamber

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Anatomi Anterior Chamber

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.
Definisi

Glaukoma adalah sekelompok kondisi yang ditandai


neuropati optik progresif berakibat defek lapang pandang
ireversibel yang umumnya terkait peningkatan tekanan
intraokular
Klasifikasi
A. Kongenital dan developmental
1. Glaukoma kongenital (Bupthalmos)
2. Infatile Glaukoma
3. Juvenile Glaukoma
4. Glaukoma developmental terkait anomali kongenital
B. Glaukoma primer dewasa
1. Glaukoma sudut terbuka primer
- TIO naik
- TIO normal
2. Glaukoma sudut tertutup primer
3. Glaukoma mekanisme campuran primer
C. Glaukoma sekunder
Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.
Glaukoma sudut terbuka
- TIO naik pd mata dgn anterior chamber sudut terbuka
- Penebalan dan sclerosis trabeculae, serta hilangnya vacuola pd sel di
canalis schlemm terkait penuaan  Penurunan drainase aqueous
humour  TIO naik

Gejala
- Asimtomatik & progresif  hingga terjadi defek lapang pandang
signifikan
- Kronik
- Bilateral
- Bisa ada sakit kepala atau mata yg ringan
- Gangguan kemampuan akomodasi
- Adaptasi gelap delayed

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Glaukoma sudut terbuka
Tanda Pemeriksaan
- Anterior chamber normal - Tonometri
- TIO meningkat - Gonioscopy
awalnya peningkatan berupa respon - Slit lamp examination
variasi diurnal yang berlebihan  - Perimetri
kemudian meningkat permanen
- Perubahan optic disc
Atrofi n. optic, cupping disc, splinter
hemorrhage, optic cup pucat
peningkatan cup disc ratio > 0,6
- Defek lapang pandang
Hilang dari perifer  progresi ke
sentral

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Nema H, Nema N. Textbook of ophthalmology. 5th ed.
Glaukoma sudut terbuka
Tatalaksana
- Farmakologis
- Derifat prostaglandin (Latanoprost, travoprost, bimatoprost)
Latanoprost 0,005% 1x/hari
- Beta Blocker (timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol)
Timolol 0,25% atau 0,5% 1-2x/hari
- α2-agonist (brimonidine, apraclonidine)
Brimonidine 0,2% 2x/hari
- Miotics
Pilocarpine 0,5%, 1%, 2% atau 4% 4x/hari
- Topical carbonic anhydrase inhibitor
Dorzolamide 2% 2-3x/hari
- Laser trabekuloplasty
- Trabeculostomy operatif

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Glaukoma sudut tertutup
Perjalanan klinis
- Latent
mata yg secara anatomis berisiko
- Subakut
penutupan sudut transient mis pd
peransangan simpatis (melihat
dlm cahaya gelap)
- Akut
Penutupan sudut total tiba-tiba
- Postkongestif akut
- Kronik
- Absolut

Glaukoma sudut tertutup 


kegawatdaruratan penglihatan

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Glaukoma sudut tertutup
Akut
Gejala
- Nyeri mata. Hebat, tiba-tiba, radiasi cabang N.V
- Mual, muntah
- Ggn penglihatan cepat progresif, kemerahan, fotofobia, lakrimasi

Tanda
- kelopak edema
- Konjungtiva kemosis dan kongesti
- Kornea edema & insensitif
- Anterior chamber sgt dangkal
- Iris bisa berubah warna
- Pupil semidilatasi, oval, terfixasi,
non-reaktif

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Glaukoma sudut tertutup
Tatalaksana
Farmakologis
- Mannitol 1g/kgbb
- Acetazolamid 500mg IV, diikuti 250mg tab 3x1
- Analgesik & antiemetik seperlunya
- Pilocarpine eyedrops setelah IOP mulai turun
awal 2% tiap 30 menit (1-2jam)
lalu tiap 6 jam
- Timolol 0,5% 2x/hari

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.


Glaukoma sudut tertutup
Tatalaksana
Operatif
- Peripheral iridotomy
- Filtration surgery (trabeculostomy)
Tdk boleh jika TIO tdk terkontrol baik dgn pengobatan
- Clear lens extraction

Khurana A. Comprehensive ophthalmology 4th ed.

Anda mungkin juga menyukai