Anda di halaman 1dari 110

MODUL FUNGSI NORMAL

KARDIORESPIRASI
KELOMPOK 3
Fasilitator : Fatmaria, S.Farm., M.Farm., Apt
Anggota Kelompok

Made Ayu Suryati


Sumita Dhiyaa Bustomi
Sinta Aderia
Deny Dwi Asriantomi
Tara Pangkah
Zalza Claudia Evita
Sabicka Fadriahz
Hopelyanza Priskila
Yusrizal Ade Pratama
Pemicu 1

Kenapa Ahmad
Ny. Janah 38 tahun sedih melihat perkembangan anaknya, Ahmad
yang lebih lambat dibanding anak seusianya. Disamping itu
Ahmad kelihatan sangat sesak bila berlari sedikit saja dengan
wajah dan kaki tangan kebiruan dan sembab. Dokter memang
telah mendiagnosa Ahmad menderita kelainan jantung bawaan.
Kata Sulit :

• Sembab : (kedokteran dan fisiologi) penimbunan cairan yang berlebih di


dalam jaringan (kbbi.web.id)

• Kelainan jantung bawaan (KJB): istilah umum untuk kelainan pada


struktur jantung dan pembuluh darah besar yang muncul sejak lahir yang
sering ditemukan dan merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua
jenis kelainan bawaan. (jurnal.fk.unand.ac.id)

• Sesak: sempit sekali ; tidak lapang ; tidak longgar; tidak lega (kbbi.web.id)
Kata Kunci :

• Sesak
• Kebiruan
• Perkembangan lambat
• Kelainan jantung bawaan (KJB)
• Sembab
Identifikasi masalah

Perkembangan ahmad lebih lambat dibanding


anak seusianya, mudah sesak, wajah, kaki, dan
tangan kebiruan serta sembab, menderita KJB
Analisis masalah
Ahmad

Kardiovaskular

Normal KJB

Embriologi Anatomi Histologi Biokimia Fisiologi

Epidemiolo
Etiologi Gejala Tipe
gi
Hipotesis
Dari gejala yang tampak pada tubuh ahmad , ia di
diagnosa menderita KJB
Pertanyaan terjaring
1. Sistem kardiovaskular
A. embriologi
B. anatomi
C. histologi
D. Fisiologi
E. Biokimia
2. Kelainan jantung bawaan (KJB) :
A. Etiologi
B. Epidemiologi
C. Gejala dan Tipe
3. Bagaimana pengaruh KJB terhadap pertumbuhan anak ?
4. Apa yang menyebabkan sesak, kebiruan, dan sembab pada ahmad ?
5. Proses apa yang terganggu pada perkembangan embriologi ahmad ?
EMBRIOLOGI JANTUNG
Sel mesenkim dalam lapisan mesoderm
splanchicus berlipat ganda dan membentuk
kelompok angiogenesik yang terpisah satu sama
lain
Kelompok ini mula-mula terletak pada sisi kiri mudigah,
tetapi dengan cepat menyebar ke arah kepala
 Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan
membentuk jalinan pembuluh darah kecil yang
berbentuk tapak kuda

 Bagian depan tengah  daerah kardiogenik. rongga


selom intraembrional (bgn atas)  rongga perikardium
Pembentukan dan kedudukan tabung
jantung
 Selain pleksus tapal kuda → kel sel angiogenik lain muncul bilateral,
sejajar dan dekat midline mudigah.
 Kel ini mendapat lumen dan membentuk sepasang pembuluh
memanjang → aorta dorsales → berhubungan melalui lengkung2
aorta dengan pleksus tapal kuda → tabung jantung
 Awalnya daerah kardiogenik terletak di depan lempeng prekordal
dan lempeng saraf → lempeng saraf menutup → terbentuk gel
otak → perkembangan gel otak lebih cepat ke arah cefalik →
melewati daerah kardiogenik → jantung dan rongga perikardium
pertama terletak di daerah leher dan berakhir di daerah dada.
 Lipatan embrio sefalokaudal dan lateral → daerah kaudal kedua
tabung endotel saling mendekat → bersatu (kec ujung paling
kaudal)
 Pada hari ke 19, dari mesoderm mudigah akan
terbentuk 2 tubulus endokardial
 Pada hari ke 21, tubulus ini bersatu membentuk
tubulus cordis primitif
Perkembangan lapisan jantung

 Mesoderm di sekeliling tabung endokardium menebal →


miokardium
 Miokardium mensekresi lapisan tebal matriks ekstraseluler
→ memisahkan miokardium dari endotelium.
 Sel-sel mesotel dari daerah sinus venosus bermigrasi ke
atas jantung → membentuk epikardium
 Lapisan jantung :
 Endokardium
 Miokardium
 Epikardium (perikardium visceral)
Tubulus ini berkembang menjadi :
 Sinus venosus
 Atrium primitif
 Ventrikel primitif
 Bulbus kordis
Pembentukan rongga jantung
 Tabung jantung terus memanjang dan membengkok → membentuk
rongga jantung → tabung jantung semakin meluas
 Atrium → awalnya sepasang struktur di luar rongga perikardium →
membentuk sebuah atrium komunis → masuk ke dalam rongga
perikardium → berhubungan dengan ventrikel embrionik → terbentuk
saluran atrioventrikular
 Bulbus kordis
 Proksimal → membentuk ventrikel kanan
 Distal → trunkus arteriosus → membentuk akar dan bag proksimal aorta dan
a.pulmonalis
 Persambungan bulbus kordis proksima – ventrike → sulkus bulboventrikularis
→ membentuk foramen interventrikularis → di sebelah distal dan proksimal
foramen bersekat → awalnya berdinding halus → menebal membentuk
trabekula primitif → ventrikel bersekat jelas → ventrikel kanan dan kiri
primitif
 Tubulus kordis menekuk dan melipat
 Bulbus kordis terdorong ke inferior dan anterior
dan bagian kanan mudigah
 Ventrikel primitif berpindah ke kiri
 Atrium primitif dan sinus venosus berpindah ke superior
dan posterior
 hari ke 28  tubulus kordis berbentuk S
Pembentukan Sekat Jantung
 Pertumbuhan jantung yang besar terjadi pada minggu 5-8
 Tubulus jantung berkembang dgn bersekat-sekat dan membentuk
:
 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel)
 pembuluh darah yg keluar dan masuk ke jantung

 Sekat ini terbentuk oleh :


 pertumbuhan massa jaringan yg aktif dan saling mendekat
 pertumbuhan aktif satu massa tunggal yg terus meluas
 Keduanya melibatkan pertumbuhan bantalan endokardium

 Kesalahan pertumbuhan saat ini menyebabkan kelainan jantung


kongenital
 Membagi atrium atas kiri dan kanan
 Terdiri atas : septum primum dan septum
sekundum yang saling tumpang tindih (overlap)

 Kedua bagian ini berhubungan dengan massa


jaringan yang disebut bantalan endokardium
 Septum primum tumbuh dari atap atrium komunis meluas ke
arah bantalan endokardium →
ostium primum
Perluasan bantalan menyatu dengan
septum primum → ostium primum
menutup → kematian sel → lubang2 →
ostium sekundum.
Aliran darah bebas jantung kanan → kiri
 Ketika kornu sinus kanan menyatu dengan atrium →
lipatan baru → septum sekundum
 Septum spurium & katup vena kiri menyatu dgn septum sekundum pada
sisi kanan
 Tepi bebas septum sekundum menutup ostium sekundum

 Lubang pada septum sekundum foramen


ovale
 Bagian atas septum primum berangsur menghilang,
bagian yg tertinggal menjadi katup foramen ovale
 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan
ke kiri.
 Celah memanjang dan miring
 Menjelang akhir minggu keempat  kedua ventrikel primitif mulai
melebar
 pertumbuhan miokardium terus menerus (sisi luar)
 Pertumbuhan trabekula (sisi dalam)
 Dinding medial yang sedang meluas ini berhimpitan dan tumbuh ke superior
dari dasar ventrikel  berangsur bersatu  septum interventricular pars
muskularis
 Ruangan antara septum dengan bantalan endokardium  hub ventrikel
kanan – kiri
 Sekat konus tumbuh lengkap  formanen interventrikularis mengecil
 Pertumbuhan bantalan endokardium menyatu pada sekat konus 
menutup foramen
 Foramen menutup sempurna septum interventrikularis pars
membranasea
 Terjadi bila pertumbuhan septum tak sempurna
ventrikel septal defect (VSD)
 Darah yang diangkut ke A.pulmonalis lebih banyak dari
pada yang diangkut melalui aorta
 Katup atrioventrikulare, muskulus papilaris, dan korda
tendine berasal dari lantai ventrikel
 Pada akhir minggu ke 4, terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu
bantalan endokardium pada tepi atas dan bawah kanalis atrio
ventrikularis
 Selain itu ada bantalan endokardium lateral kanan dan kiri
 Bantalan-bantalan ini makin menonjol dan akan bersatu,
menyebabkan pembagian kanalis atrioventrikularis menjadi
orifisium atrioventrikulare kanan dan kiri
Kelainan Pembentukan
Sekat Atrioventrikularis
1. Kegagalan bantalan endokardium bersatu disertai
cacat pada sekat atrium atau ventrikel
2. Hanya sebagian yang bersatu (ostium primum defek)
 cacat sekat atrium
 Septum interventrikulare tertutup
 Biasanya bersama dengan celah pada daun anterior katup trikuspidal
 Setelah bantalan endokardium bersatu, setiap orifisium
atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi jaringan
mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup
 Jaringan yang terletak di atas permukaan ventrikel
yang berproliferasi ini menjadi berongga, karena
aliran darah
 Katup-katup yang terbentuk berhubungan dengan
dinding ventrikel melalui tali-tali otot
 Jar otot berdegenerasi → jar ikat padat
 Dihubungkan ke trabekula pada dinding ventrikel melalui
m.papillares → bantuan korda tendinea
 Selama minggu ke lima, di bagian sefalik trunkus arteriosus
terbentuk rigi-rigi, yaitu:

 rigi trunkus superior kanan tumbuh ke distal dan kiri

 rigi trunkus superior kiri tumbuh ke distal dan kanan


 Dalam pertumbuhannya ke arah sakus trunko aortikus, berputar satu
sama lain
 Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi membentuk sekat
 Septum Aortiko pulmonale yg membagi trunkus  saluran aorta
dan saluran pulmonalis
 Pada saat yg sama, pd dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus
kordis, tumbuh rigi yg serupa
 Setelah sekat trunkus selesai, rigi konus tumbuh saling mendekati
& ke arah distal → menyatu dengan septum trunkus
 Rigi konus kanan berakhir pd pinggir atas orifisium atrioventrikularis
kanan
 Rigi konus kiri meluas ke sepanjang sisi kanan kaki depan septum
interventrikulare pars muskularis
 Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat membagi konus menjadi :
 Bagian anterolateral (saluran keluar ventrikel kanan)
 Bagian posteromedial (saluran keluar ventrikel kiri)
ANATOMI KARDIOVASKULAR
JANTUNG (Cor)
 Jantung merupakan sebuah
organ yang terdiri otot.
 Cara bekerjanya menyerupai
otot polos yaitu di luar
kemauan kita (dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom).
 Kerja Fungsi jantung adalah
mengatur distribusi darah ke
seluruh bagian tubuh.
 Bentuk jantung menyerupai
jantung pisang, besarnya
kurang lebih sebesar kepalan
tangan pemiliknya.
 Bagian atasnya tumpul
(pangkal jantung) dan
disebut juga basis kordis. Di
sebelah bawah agak runcing
yang disebut apeks kordis.
 Letak jantung di dalam rongga dada
sebelah depan (kavum mediastinum
anterior), sebelah kiri bawah dari
pertengahan rongga dada, diatas
diafragma, dan pangkalnya
terdapat di belakang kiri antara
kosta V dan VI dua jari di bawah
papilla mamae.
 Pada tempat ini teraba adanya
denyutan jantung yang disebut iktus
kordis.
 Ukurannya kurang lebih sebesar
genggaman tangan kanan dan
beratnya kira-kira 250-300 gram.
TERDIRI ATAS

1. ATRIUM
2. VENTRIKEL
3. NODAL TISSUE &
SERAT PENGHANTAR
KHUSUS
a. Sino Atrial Node
(SA node)
b. Atrio Ventricular Node (AV
node)

c. Bundle of His
d. Sistem Purkinje
1. SA node
2. Internodal Pathway
a. Bachman (anterior)
b. Wenkebach (medial)
c. Thorel (posterior)
3. AV node
4. Bundle of His
5. Left Bundle Branche,
Right Bundle Branche
6. Purkinje fibers
nn, JANTUNG
46

nn, JANTUNG 08/10/2019


Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot


jantung yang tersusun secara spiral dan saling
berhubungan melalui diskus interkalatus.
Lapisan jantung itu sendiri terdiri dari Perikardium,
Epikardium, Miokardium, dan Endokardium.
Lapisan jantung

1. Pericardium
2. Epicardium
3. Myocardium
4. Endocardium

Antara pericardium dan epicardium terdapat rongga (cavum


pericardii), berisi cairan pelicin
Perikardium
 Perikardium (Epikardium)
 Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini
adalah suatu
 membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung. Terdiri dari dua
lapisan :
1. Perikardium fibrosum (visceral), merupakan bagian kantong yang
membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium
diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat pada
sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
2. Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut
epikardium, dan Perikarduim visceral yang mengandung sedikit cairan
yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan
jantung.
Miokardium

Myo berarti "otot", merupakan lapisan tengah


yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung.
Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan
melingkari jantung. Lapisan otot ini yang akan
menerima darah dari arteri koroner.
Endokardium

Endo berarti "di dalam", adalah lapisan


tipis endothelium, suatu jaringan epitel
unik yang melapisi bagian dalam seluruh
sistem sirkulasi peredaran darah.
Ruang-Ruang Jantung
 Organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang
berdinding tipis disebut dengan atrium (serambi), dan 2 ruang
yang berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel (bilik).
 Atrium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan dipisahkan
oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan
dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.
 Septum atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang
mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung.
 Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan
menerima dan juga memompa darah yang mengandung oksigen
rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri adalah berfungsi untuk
memompa darah yang mengandung oksigen tinggi.
 Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan
ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi
menjadi dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.
54

nn, JANTUNG 08/10/2019


55

nn, JANTUNG 08/10/2019


 Katub (valve) :
- Mitral (bicuspidal): kiri
- Tricuspidal: kanan
- Aortic semilunar
- Pulmonary semilunar

 Arah katub : searah.


Stenosis  membuka tak sempurna
Insufisiensi  menutup tak sempurna
57

nn, JANTUNG 08/10/2019


59

nn, JANTUNG 08/10/2019


60

nn, JANTUNG 08/10/2019


61

nn, JANTUNG 08/10/2019


62

nn, JANTUNG 08/10/2019


nn, JANTUNG
Pembuluh Darah

 Variasi pembuluh darah


 1. sistem sederhana
 2. sistem portal : pada pencernaan, hipotalamus –
hipofisis
 3. sistem anastomosis : merger antara bbrp pembuluh
darah
Skema Sirkulasi Sistemik
Lapisan Pembuluh Darah

 1. tunika intima : endotel


 2. tunika media : otot polos
 3. tunika adventitia : jaringan ikat
71 Kepustakaan

 Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi


Umum dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.
 Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ –
Organ Dalam. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.
 https://teachmeanatomy.info/thorax/organs/heart/

nn, JANTUNG 08/10/2019


HISTOLOGI KARDIOVASKULAR
Ventrikel kanan jantung
Jantung merupakan organ yang berfungsi untuk
memompa darah. Dinding jantung tersusun atas
tiga lapisan utama, yaitu epikardium di sebelah
luar, miokardium di tengah, dan endokardium di
sebelah dalam. Epikardium tersusun atas mesotel
selapis gepeng dan jaringan ikat dibawahnya.
Miokardium adalah lapisan paling tebal dan
terdiri atas serat otot
jantung. Endokardium tersusun atas endotel
selapis gepeng dan stratum endotelial yang tipis
Otot jantung
Otot jantung terletak pada lapisan miokardium. Otot
jantung bersifat lurik, involunter, berkontraksi secara ritmis
dan otomatis. Serat otot jantung merupakan satuan
linear yang terdiri atas sejumlah sel otot jantuang yang
terikat pada daerah-daerah ikatan khusus yang
disebut diskus interkalaris (tidak tampak jelas pada
gambar). Otot jantung memiliki inti sel yang terletak di
tengah sel. Di antara serat-serat, terdapat jaringan
ikat halus, yaitu endomisium yang mengandung
pembuluh darah dan fibrosit. Otot jantung memiliki pola
garis-garis lurik melintang yang disebut seran
lintang atau cross-striation. Selain terdapat diskus
interkalaris, ciri khas otot jantung adalah
adanya percabangan.
Tepi luar ventrikel jantung
Gambar diatas merupakan ventrikel kanan
jantung bagian tepi luar (bagian
epikardium). Epikardiumberupa membran
serosa. Permukaannya diliputi selapis sel
mesotel. Di bawah lapisan epikardium
terdapat lapisan
miokardium. Miokardium terdiri atas otot
jantung, baik yang tersusun membujur
(memanjang), maupun yang tersusun
melintang
Faal Mekanik Jantung dan
Pembuluh Darah
• a muscular organ
• the size of a fist
• lies in the center of the thoracic
cavity
• the pointed apex of the heart an
gles down to the left side of the
body
• the broader base lies just behind
the breastbone, or sternum
• Jantung dibungkus oleh kantong membranosa yang
kuat disebut perikardium
• Berisi cairan perikardial bening u/melumasi
permukaan luar jantung saat berkontraksi di dalam
kantong.
• Makna klinis: perikarditis → aus:friction rub
Jantung bekerja sebagai pompa
Katup jantung: katup atrioventrikular (tricuspi
d dan bicuspid/mitral)
Katup jantung: katup semilunar (aorta dan p
ulmonalis)
Mekanisme kerja katup
Atrium Ventrikel
kontraksi→pengisian kontraksi→pengosongan
ventrikel ventrikel
Struktur mikroskopik
2

3
• Miokardium tdd jalinan ser
at otot lintang yang tersus
un seperti spiral di sekelilin
g jantung
• → diameter rongga jantun
g mengecil saat kontraksi d
an memendek
BIOKIMIA
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
(PJB/KJB)
ETIOLOGI PJB
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan berkaitan dengan kelainan perkembangan
embrionik, pada usia lima sampai delapan minggu, jantung dan pembuluh darah besar
dibentuk. Penyebab utama terjadinya PJB belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka
kejadian PJB misalnya (Colleen, 2011) :
 Prenatal (riwayat kehamilan sebelumnya / umur ibu)
 Genetik keluarga
 Pendidikan orang tua
 Suku
 Lingkungan
 Jenis kelamin bayi
 Berat badan lahir, lingkar kepala dan panjang bayi

 Sumber :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43289/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Epidemiologi PJB
 Penyakit jantung bawaan (PJB) atau penyakit jantung kongenital merupakan
abnormalitas dari struktur dan fungsi sirkulasi jantung pada semasa kelahiran.
Malformasi kardiovaskuler kongenital tersebut berasal dari kegagalan
perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
 Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan malformasi struktur yang
terbanyak dan mencapai 25% dari semua anomali kongenital serta menjadi
masalah kesehatan global. PJB terjadi pada 0,5-0,8% kelahiran hidup, ditemukan
1,5 juta kasus baru tiap tahun di dunia dan banyak menyebabkan cacat lahir
dan kematian pada tahun pertama kehidupan dibanding keadaan lain setelah
etiologi infeksi disingkirkan (Khan dkk., 2011; Van der linde dkk., 2011; Richards
dkk., 2010).
 Sebagian besar pengidap PJB tersebut meninggal dunia ketika masih bayi
kecuali masalah ini dapat dideteksi lebih awal sehingga penanganan baik
terhadap penyakit utama maupun penyakit penyerta dapat lebih optimal.

sumber:
http://eprints.undip.ac.id/44121/3/RATYA_G2A009109_Bab2KTI.pdf
https://eprints.uns.ac.id/34024/1/S521508004_pendahuluan.pdf
Tipe dan GejalaPJB

PJB PJB NON-


SIANOTIK SIANOTIK

PJB Biru
PJB non-biru

akibat
Umumnya menimbulkan
kurangnya gejala gagal jantung
oksigen yang ditandai dengan
dalam darah sesak saat beraktivitas
PJB Non-Sianotik Ventricular spetal
defect

Penyakit jantung bawaan (PJB) non-sianotik Atrial septal defect


merupakan penyakit jantung bawaan terbanyak,
asimptomatik dan tidak didapatkan tanda sianosis. Foramen ovale
persisten

Penyakit jantung bawaan non-sianotik bergantung Atrioventricular


septal defect
pada pirau dibagi menjadi:
1. penyakit jantung bawaan non-sianotik dengan Patent ductus
pirau kiri ke kanan (defek septum ventrikel, defek arteriosus(PDA)
septum atrium, defek atrioventrikularis, duktus
arteriosus persisten), Stenosis pulmonal

2. Penyakit jantung bawaan non-sianotik tanpa pirau


(stenosus pulmonal, serta koarktasio aorta) Stenosis aorta
PJB Sianotik
Tetralogi Fallot (TOF)
Double outlet
right ventricle
Penyakit jantung bawaan sianotik menunjukkan
(DORV)
gejala sianosis akibat hipoksia, dengan atau Atresia pulmonal
tanpa gagal jantung, sebagian tidak dengan defek
menunjukkan gejala namun auskultasi terdengar septum ventrikel Trunkus arteriosus
bising. Sianosis adalah warna kebiruan pada
mukosa disebabkan oleh hemoglobin tereduksi
lebih dari 5 g/dL dalam sirkulasi Atresia pulmonal tanpa
defek septum ventrikel Anomali total drainase
vena pulmonalis (Total
 Penyakit jantung bawaan sianotik dengan anomalous pulmonary
vaskularisasi paru yang menurun (oligemia) venous connection,
antara lain tetralogi Fallot, atresia pulmonal Atresia trikuspid TAPVC)
dengan defek septum ventrikel, atresia
pulmonal dengan septum ventrikel utuh, atresia
trikuspid, anomali Ebstein.
Ventrikel tunggal
Anomali Ebstein (Single ventricle,
 Penyakit jantung bawaan sianotik dengan Univentricle heart)
vaskularisasi paru yang meningkat (pletora)
antara lain transposisi arteri besar, trunkus Transposisi arteri besar
arteriosus, ventrikel tunggal, anomaly total
drainase vena pulmonalis.
Pengaruh PJB terhadap
pertumbuhan anak
 PJB merupakan penyakit yang berbahaya. Bila tidak terdeteksi
secara dini dan tidak ditangani dengan baik, 50% kematiannya
akan terjadi pada bulan pertama kehidupan. Di negara maju
hampir semua jenis PJB telah dideteksi dalam masa bayi bahkan
pada usia kurang dari 1 bulan, sedangkan di negara
berkembang banyak yang baru terdeteksi setelah anak lebih
besar, sehingga pada beberapa jenis PJB yang berat mungkin
telah meninggal sebelum terdeteksi.
 Asupan energi yang rendah pada anak dengan PJB merupakan
salah satu penyebab terjadinya gagal tumbuh
Pasien PJB memiliki frekuensi yang tinggi terhadap kelainan kongenital yang
multiple, syndrome, berat badan lahir rendah (yang menjadi risiko malnutrisi
kedepannya) dan keterlambatan pertumbuhan.
Kelainan jantung bawaan yang diserta peningkatan aliran darah ke paru yang
hebat, hipoksemia berat atau gagal jantung kongestif kronis dapat
mengakibatkan hambatan pertumbahan dan perkembangan jasmani, motorik
dan mental penderita.
Sejalan dengan penelitian Shrivastava (2008) yang mengatakan bahwa pasien
dengan aliran darah ke paru yang bertambah dan hipertensi pulmonal akan
lebih banyak mengalami malnutrisi dan gangguan pertumbuhan yang
berhubungan dengan hipoksia pada pasien PJB sianotik. Jika dilihat menurut
pertumbuhan anak, pasien dengan kelainan jantung ringan mengalami
keterlambatan pertumbuhan ataupun kegagalan dalam peningkatan berat
badan. Anoreksia, asupan nutrisi yang tidak adekuat, hipoksemia jaringan,
status hipermetabolik, asidemia, dan ketidakseimbangan kation, aliran darah
perifer yang berkurang, dekompensasi jantung kronis, malabsorbsi maupun
kehilangan protein, infeksi saluran pernafasan berulang.
 PROFIL PENYAKIT PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI INSTALASI RAWAT
INAP ANAK RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PERIODE JANUARI 2013 –
DESEMBER 2015
penyebab sesak, kebiruan, dan sembab
PJB sianotik merupakan kelainan struktur dan fungsi jantung sehingga
mengakibatkan seluruh darah balik vena sistemik yang mengandung
darah rendah oksigen kembali beredar ke sirkulasi sistemik dan
menimbulkan gejala sianosis ( kebiruan). Sianosis yang dimaksud yakni
sianosis sentral yang merupakan warna kebiruan pada mukosa akibat
konsentrasi hemoglobin tereduksi >5g/dl dalam sirkulasi. Rasa sesak
dan sembab diakibatkan hipoksia. Sianosis menunjukan bahwa
kurang kadar oksigen, pembuluh darah perifer kita merangsang otak
untuk melebarkan pembuluh darah(vasodilatasi).
 Penyakit Jantung Bawaan merupakan kelainan yang paling
sering dijumpai pada periode fetus dan neonatus yang berupa
kelainan struktural dari jantung atau pembuluh darah besar
intratorakal yang secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas
hidup.
 PJB didefinisikan sebagai abnormalitas penyesuaian
pembentukan jantung atau pembuluh darah yang terbentuk
selama kehidupan fetus (3-6 minggu kehamilan), sehingga
jantung atau pembuluh darah besar tidak dapat berkembang
sempurna setelah lahir. Abnormalitas meliputi arteri, katup
jantung, pembuluh darah koroner dan pembuluh darah besar
jantung yang dapat sederhana atau kompleks.
Penyakit jantung bawaan dapat berupa defek
pada sekat yang membatasi ke dua atrium atau
ventrikel sehingga terjadi percampuran darah pada
tingkat atrium atau ventrikel, misalnya defek septum
ventrikel atau defek septum atrium. Dapat juga
terjadi pada pembuluh darah yang tetap terbuka
yang seharusnya menutup setelah lahir seperti
pada duktus arteriosus persisten. Kelainan lain
berupa kelainan yang lebih kompleks seperti
tertukarnya posisi aorta dan arteri pulmonalis atau
kelainan muara vena pulmonalis.
 secara garis besar PJB dapat dikelompokkan menjadi dua
tipe.
 Tipe pertama disebut dengan PJB biru (sianotik), yaitu jenis
PJB yang menyebabkan warna kebiruan (sianosis) pada kulit
dan selaput lender terutama di daerah lidah/bibir dan
ujung-ujung anggota gerak akibat kurangnya kadar oksigen
di dalam darah.
 Tipe yang kedua disebut dengan PJB non-sianotik, yaitu PJB
yang tidak menimbulkan warna kebiruan pada anak. PJB
non-sianotik umumnya menimbulkan gejala gagal jantung
yang ditandai dengan sesak yang memberat saat
menetek/beraktivitas, bengkak pada wajah, anggota gerak,
serta perut, dan gangguan pertumbuhan yang
menyebabkan kekurangan gizi
 Sumber
Hubungan antara penyakit jantung bawaan sianotik dan kejadian
proteinuria https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jms/article/view/18184

http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-
kelainan-jantung-bawaan-pada-anak

Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000: 155 - 162Petunjuk .Tatalaksana


Penyakit Jantung Bawaan
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai