Anda di halaman 1dari 34

Industri Asam Asetat

Annisa Nur Aini


Annisaa Azhar
Iffatul Aziza
Mochammad Rifky Praatama
Pengertian
• Asam Asetat (Acetic Acid) adalah suatu produk yang dapat dikonsumsi langsung
sebagai makanan atau sebagai produk yang dapat digunakan untuk memproduksi
suatu bahan kimia. Asam asetat dapat diproduksi dengan beberapa proses dan
bahan bakunya. Contohnya dapat di produksi melalu oksidasi asetatdehid, reaksi
methanol dan karbon dengan bantuan katalis dan lainnya.
• Asam Asetat (Acetic Acid) merupakan senyawa berupa cairan jernih tak berwarna,
berbau tajam dan berbau asam, larut dalam air, alkohol, dan eter. Bahan kimia ini
memiliki konsentrasi tinggi akan menimbulkan korosi pada beberapa jenis logam.
Sifat Sifat Asam Asetat
• Jernih Titik leleh 16,63 ◦C
Titik didih 18 C (765 mmHg)
• Tidak berwarna Specifik gravity 1,0492 (20/4)
Titik senyawa pada wadah terbuka 110 F (43 ◦C)
Indeks refractory 1,3715 (20 ◦C)
Viskositas 1,22 cps ( 20 ◦C)
Larut dalam air, alkohol, gliserol, eter
Tidak larut dalam Karbon disulfida
Kelarutan 6, 0 gram / 100 ml
Kegunaan Asam Asetat
• Produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain.
• Pengatur keasaman pada industri makanan.
• Sebagai bahan baku pada industri kimia seperti :
• Industri PTA dengan asam asetat sebagai media pelarut katalis.
• Industri Ethyl Asetat dengan asam asetat sebagai bahan baku utama
• Industri tekstil, terutama industri pencelupan kain dimana asam asetat berfungsi sebagai pengatur pH.
• Industri benang karet, sebagai bahan penggumpal (coagulant) ketika latex dikeluarkan dari extruder
Bahan Baku Asetatdehid
• Asetaldehid
• Rumus senyawa CH2CHO Titik nyala -40 F (-40 ◦C)
Titik leleh -123,5 ◦C
• Tidak berwarna Iveleks refraktori 1,3316 ( 20 ◦C )
Tekanan uap 740 mmHg (20 ◦C)
Densitas 6,5 lb / gal
Larut dalam Air, alkohol, toluen, xylen,
terpenten, aseton, nafta
Mudak terbakar
Bahan Baku Asetatdehid

• Senyawa ini merupakan cairan mudah


terbakar dengan bau buah-buahan.
Asetaldehida terdapat dalam buah-
buahan dan kopi yang sudah matang,
dan roti segar. Senyawa ini dihasilkan
oleh tumbuhan dalam metabolisme normal
nya. Asetaldehida juga merupakan zat
antara dalam produksi asam asetat,
beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.
Bahan Baku Oksigen

Karakteristik Sifat Kimia


• Oksigen lebih mudah larut dalam air • Penampilan : tak berwarna, tak berbau
dingin daripada di air hangat.
• Densitas : 1,309 g liter (25 ◦C)
• Air dapat dikonversi menjadi hidrogen • Titik lebur : -218,79 ◦C
dan oksigen melalui elektrolisis.
• Oksigen yang ditemukan di udara • Titik didih : - 183 ◦C
dihasilkan oleh fotosintesis. Tanpa • Tekanan uap : 760 mmHg
tanaman, akan sangat sedikit oksigen
di udara. • Larut dalam alkohol
Bahan Baku Metanol
• Berat molekul : 32,042 g/grmol
• Titik didih : 64,7 ◦C
• Titik beku : -97,7 ◦C
• Temperatur kritis : 239,43 ◦C
• Tekanan kritis : 79,9 atm
• Densitas : 250,7864 g/cc
• Spesifik gravity : 1,11 g/cm3
• Tekanan uap : 127,2 mmHg
• Kelarutan dalam air : larut sempurna
Karakteristik
• Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk
alkohol paling sederhana.
• Pada “keadaan atmosfer” ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap,
tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau
lebih ringan daripada etanol).
• Metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar
dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Proses-Proses dalam Asam Asetat

Karbonilasi

Fermentasi
Oksidasi
Karbonilasi Metanol

Mosanto
Mosanto
• Metode ini pertama kali dikembangkan oleh pabrik Perusahaan Monsanto di
Texas City. Keunggulan dari metode ini ialah dapat dijalankan pada tekanan
yang rendah.
• Bahan dasar dari pembuatan asam asetat menggunakan metode ini ialah
methanol.
• Prinsip pembuatannya ialah methanol direaksikan dengan gas CO
menghasilkan asam asetat difasilitasi katalis rhodium. Katalis rhodium
menghasilkan asam asetat sampai 99 %
Proses Monato
Secara Fermentasi
• Fermentasi Anaerob
• Fermentasi Aerob
Fermentasi
• Reaksi yang terjadi pada saat pembuatan asam asetat dengan menggunakan
proses fermentasi:
• Reaksi pembentukan asam asetat :
Pembuatan Asam Asetat secara Fermentasi

1. Fermentasi aerob
Acetobacter aceti
C6H12O6 + 2 C2H5OH 2CH3COOH + H2O
glukosa etanol asam asetat
Dapat dilakukan dengan metode cepat (Quick Methods), lambat
Slow Methods), Perendaman (Submerged Method)
Metoda lambat (Slow Methods)
• Biasanya untuk bahan baku berupa buah-buahan.
• Etanol tidak banyak bergerak atau mengalir karena proses dilakukan pada
suatu tangki batch.
• Memasukan jus buah, yeast, dan bakteri vinegar ke dalam tangki
• Sebagian jus buah terfermentasi menjadi etanol (11-13% alkohol) setelah
beberapa hari.
• Fermentasi etanol menjadi asam asetat terjadi pada permukaan tangki.
• Bakteri vinegar di permukaan larutan yang membentuk lapisan agar-agar
tipis mengubah etanol menjadi asam asetat atau vinegar (asetifikasi).
• Proses ini memerlukan temperatur 21- 29 oC.
Metoda cepat (Quick Methods) atau German
process
• Biasanya untuk bahan baku berupa etanol cair.
• Bahan baku untuk basis 1 ton asam asetat(100%) :
• Alkohol ( 95 %) sebanyak 1.950 lb
• Sedikit nutrisi
• Udara sebanyak 11.000 lb
• Etanol mengalami perpindahan selama proses.
• Proses fermentasi terjadi di dalam tangki pembentukan (Frings generator) yang terbuat dari kayu
atau besi.
• Mendistribusikan campuran etanol cair (10,5 %), vinegar(1 %), dan nutrisi melalui bagian atas
tangki dengan alat sparger
• Campuran mengalir turun melalui bahan isian dengan sangat lambat
• Udara dialirkan secara countercurrent melalui bagian bawah tangki
• Panas yang timbul akibat reaksi oksidasi diambil dengan pendingin. Pendingin dipasang pada
aliran recycle cairan campuran(yang mengandung vinegar,etanol, dan air) dari bagian bawah
tangki. Temperatur operasi dipertahankan pada rentang suhu 30-35 oC.
• Produk yang terkumpul di bagian bawah tangki mengandung asam asetat optimum sebesar
10- 10,5 %. Sebagian produk direcycle dan sebagian yang lain di keluarkan dari tangki.
• Bakteri asetat akan berhenti memproduksi asam asetat jika kadar asam asetat telah mencapai
12-14 %.
• Bahan baku 2.500 gal dengan produk 10,5 % asam asetat memerlukan waktu proses 8-10
hari.
Metoda Perendaman (Submerged Method)
• Umpan yang mengandung 8-12 % etanol diinokulasi dengan Acetobacter acetigenum.
• Temperatur proses dipertahankan pada rentang suhu 24-29 oC.
• Bakteri tumbuh di dalam suspensi antara gelembung udara dan cairan yang
difermentasi.
• Umpan dimasukkan melewati bagian atas tangki.
• Udara didistribusikan dalam cairan yang difermentasi sehingga membentuk
gelembung- gelembung gas. Udara keluar tangki melewati pipa pengeluaran di
bagian atas tangki.
• Temperatur proses dipertahankan dengan menggunakan koil pendingin stainless steel
yang terpasang di dalam tangki.
• Defoamer yang terpasang di bagian atas tangki membersihkan busa yang terbentuk
dengan sistem mekanik.
• Produk yang terkumpul dibagian bawah tangki mengandung asam asetat optimum
sebesar 10-15%. Sebagian produk di recycle dan sebagaian yang lain dikeluarkan
daari tangki
• Bakteri asetat akan terhenti memprodusi asam asetat jika kadar asam asetat telah
tercapai 12-14%
Penampang Fermentor untuk pembuatan asam Asetat
Fermentasi secara Anaerob
• Clostridium thermoaceticum
C6H12O6 CH3OOH + Q
glukosa asam asetat

• Menggunakan bakteri Clostridium thermoaceticum.


• Mampu mengubah gula menjadi asam asetat.
• Temperatur proses sekitar 45- 65 oC; pH 2-5.
• Memerlukan nutrisi yang mengandung karbon, nitrogen dan senyawa anorganik.
• OKSIDASI
Oksidasi

Asam Asetat Tahap Produksi


• Untuk memproduksi asam asetat 1. Tahap Reaksi
yang digunakan reaksi oksidasi 2. Tahap gas buang
katalitik terhadap asetatdehid
memakai udara, dimna larutan 3. Tahap Distilasi
katalis dapat disirkulasikan.
Pada Tahap Reaksi dibantu oleh 5 bagian :

Tangki Reaktor
Tangki utama asam
Penyimpanan
Penyimpanan asetat
Katalis

Reaktor ke Reaktor
dua kontak
Tangki Penyimpanan
Tangki Penyimpanan Asetildehid

Bahan baku disimpan dalam tangki horisontal bertekanan

Tangki Penyimpanan Katalis

Persiapan Katalis disimpan pada tangki yang dilengkapi


dengan pengaduk dan dengan menggunakan sistem batch
Reaktor
Reaktor Utama Reaktor Kedua

Reaktor utama asam asetat merupakan reaktor Asetildehida yang belum


gamblang yang dilengkapi oleh jaket pendingin terkonversi dioksidasi kembali oleh
Kondisi Operasi : O2 sisa dari reaktor utama

Tekanan = 5,4 – 6,1 bar Kondisi Operasi :


Temperatur = 63,1 – 76,1 oC Tekanan : 4,5 – 5,3 Bar
Temperatur : 63,1 – 64,2 oC
Reaksi :
Ch3CHO + ½ O2 -> CH3COOH Produk yang dihasilkan :
1.Fasa Cair yang akan dipompa ke
tangki kontak udara- Cair
2. Fasa Gas yang akan dibuang
Reaktor kontak
Udara-cair

Asam asetat pada bagian ini diberikan


udara segar . Dan diberikan berlawanan
arah bertujuan untuk mencuci asam
asetat yang ada.
Dan mengeluarkan fasa gas yang masih
tersedia.
B. Unit Gas Buang
Gas Buang yang berasal dari reaktor kedua dialirkan ke kolom distilasi bagian
bawah sedangkan asam asetat dialirkan ke kolom pakaging.
Di kolom pakaging terjadi penurunan suhu dan tekanan.
Gas buang yang belum terserap masuk ke dalam sleve-ray kolom distilasi.
C. Unit Distilasi
a. Kolom Konsentrasi b. Kolom dehidrasi
Asam asetat dengan konsentrasi Pada kolom ini aquos Asam asetat di
54,6% direaktifisasi dan didistilasi. dehidrasi dengan cara diikat oleh
Kondisi operasi : benzen sehingga diperoleh asam
asetat dengan tingkat kemurnian yang
Tekanan :1,12 bar tinggi
Temperatur :117-125 oC
• Dari proses - proses diatas, dipilih proses yaitu Asam Asetat dari Asetaldehid
dan Udara dengan katalis Mangan Asetat, dengan alasan sebagai berikut :
• Memiliki kondisi operasi tidak terlalu tinggi.
• Proses reaksinya cepat.
• Bahan baku murah dan mudah didapat.
• Proses lainnya memilki resiko tinggi dalam pengoperasiannya.
• Tidak perlu bahan pembantu yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai