Anda di halaman 1dari 13

PERBEDAAN SEPSIS DAN

SIRS
PRESENTATOR: KHUMAIRA RIANI, S.Ked
SUPERVISOR: dr. TEUKU ZULFIKAR, Sp. P (K), FIRS

BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI


FAKULTAS KEDOKTERAN SYIAH KUALA
RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH, 2017
PENDAHULUAN

SEPSIS

• AS
• Permasalahan
Insidensi 500.000 • Mortalitas tinggi
dalam
pasien/tahun, • Beban biaya
penegakan
hanya 55–65% yang kesehatan tinggi
diagnosa sepsis
dapat bertahan
dan SIRS
hidup
SIRS
 respon tubuh terhadap beragam paparan (insult)
klinis yang berat baik oleh keadaan infeksi maupun
non-infeksi
SEPSIS

 respon sistemik host yang bersifat eliminatif terhadap


infeksi yang dapat berkembang menjadi sepsis berat
dan syok septik.
 Konsensus Sepsis-3, disfungsi organ mengancam jiwa
yang disebabkan oleh disregulasi respons host terhadap
infeksi, sedangkan syok septik didefinisikan sebagai
subset dari sepsis yang menunjukkan kelainan
metabolisme sirkulatorik dan selular yang jelas sehingga
meningkatkan resiko kematian
SEPSIS

 respon sistemik host yang bersifat eliminatif terhadap


infeksi yang dapat berkembang menjadi sepsis berat
dan syok septik.
 Konsensus Sepsis-3, disfungsi organ mengancam jiwa
yang disebabkan oleh disregulasi respons host terhadap
infeksi, sedangkan syok septik didefinisikan sebagai
subset dari sepsis yang menunjukkan kelainan
metabolisme sirkulatorik dan selular yang jelas sehingga
meningkatkan resiko kematian
SEPSIS DAN SIRS
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
PERBEDAAN SEPSIS DAN SIRS
PERBEDAAN SEPSIS DAN SIRS
PERBEDAAN SEPSIS DAN SIRS

Biomarker sepsis
 Procalcitonin

 C-reactive protein (CRP)


 Interleukin-6 (IL-6)
 Lipopolysaccharide binding protein (LBP)
PROGNOSIS

Ditentukan oleh derajat disfungsi organ yang dialami.


Semakin tinggi nilai SOFA yang didapat, semakin besar
resiko mortalitas pada pasien. Penilaian tersebut
mencerminkan derajat kelainan berdasarkan sistem
organ dan menentukan intervensi yang dibutuhkan.
KESIMPULAN

Keadaan sepsis dan SIRS memiliki resiko mortalitas dan


morbiditas yang tinggi. Kesulitan dalam membedakan
kedua keadaan tersebut sering dijumpai dalam praktik
sehari-hari. Penggunaan kriteria klinis, seperti kriteria SIRS,
SOFA, dan qSOFA, serta pemeriksaan penunjang seperti
biomarker sepsis dapat digunakan untuk mendeteksi dan
membedakan kedua keadaan tersebut sehingga
tatalaksana yang tepat dan segera dapat dilakukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai