Anda di halaman 1dari 43

MINERAL

Budhi Setiawan, ST. MT. PhD.


Yulindasari, ST. M.Eng.
Minerals

 Alami (Natural)
 Padatan kristal
(crystalline solid)
 Inorganic
 Komposisi kimia
(pasti)
 Struktur kristal
 Susunan internal
berupa atom
o Terbentuk secara
Alamiah O2 -
o Tidak ada campur
tangan manusia Si4+
o Rekayasa mineral
→ batu mulia imitasi

o Padatan kristalin
o Struktur internal O2 -
o Susunan atom
o Membentuk kerangka
o Keteraturan O2 -
o Bila tidak beraturan
O2 -
→ amorphous
Minerals - Quartz Crystals
Batuan terdiri dari
kumpulan mineral
Mineral tersusun oleh
sejumlah unsur
(elements).
Setiap unsur memiliki
sejumlah atom – partikel
terkecil yang
membangunan
karakteristik unsur
Most Abundant Elements in the
Earth’s Continental Crust
Identifikasi Mineral
Berdasarkan Karakteristiknya

o Kekerasan o Belahan/rekahan
(hardness) (cleavage/fracture)
o Bentuk kristal o Berat jenis = density
(crystal (specific gravity)
shape/form) o special properties :
o Kilap (luster) o reaction to acid
o Warna (color) o Fluorescence
o Coreng/cerat o salty taste
(streak) o magnetism
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)

o Resistensi mineral
terhadap abrasi
o Kemampuan untuk
menggores (scratch)
mineral lain
o Fredrich Mohs → skala
kekerasan (Mohs scale)
dari 1 (talc) hingga 10
(diamond)
o Quartz : 7
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)

Skala Mineral Ket. Skala Mineral Ket.

10 Diamond 5 Apatite

9 Corundum 4 Fluorite
8 Topaz 3 Calcite Logam tembaga 3

7 Quartz Kikir Baja 6.5 2 Gypsum Kuku jari 2.5


6 Orthoclase Gelas 5.5-6 1 Talc
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)
1. Talc
Berwarna putih, kelabu, atau
kecoklatan, tak pernah ditemukan
dalam bentuk kristal. Talk dipakai pada
industri kertas, cat, karet, kosmetik,
tekstil dan bubuk talk.

2. Gypsum
Berwarna putih, tak berwarna, hingga
kekuningan, dapat larut dalam HCL dan
air panas, banyak digunakan untuk
campuran dalam membuat semen.
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)
3. Kalsit (calcite)
Warnanya bervariasi, terdapat
dalam gua kapur sebagai
stalaktit dan stalakmit
merupakan penyusun utama
batu kapur dan marmer.

4. Fluorit (fluorite)
Berbentuk kubik, warnanya
sangat bervariasi mulai dari
tidak berwarna hingga hitam,
tidak larut dalam air.
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)
5. Apatit (apatite)
Tak berwarna hingga berwarna kuning,
hijau dan coklat, beberapa jenis apatit bisa
kehilangan warnanya jika dipanaskan,
Terdapat di semua jenis batuan, stabil
hampir di setiap lingkungan,

6. Feldspar (feldspars)
Terbentuk langsung dari kristalisasi magma,
merupakan salah satu komponen mineral
yang paling penting dalam menentukan
nama batuan beku, serta dalam
menentukan derajat pelapukan dan tingkat
alterasi batuan.
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)
7. Kuarsa (quartz)
Salah satu mineral paling umum di Bumi.
Dalam kondisi murni, kuarsa tidak
berwarna, tetapi dapat beraneka warna.
Terbentuk langsung dari kristalisasi magma
atau dari sisa organisme tertentu. Stabil di
berbagai lingkungan dan paling tahan
terhadap pelapukan.

8. Topaz (topaz)
Terbentuk pada suhu yang tinggi dan
memiliki beragam warna, tergantung
pada jumlah fluorin yang ada ketika
mineral ini terbentuk.
Kekerasan Mineral (Mineral Hardness)
9. Korundum (corundum)
Umumnya berwarna abu-abu atau coklat, yang
berwarna merah dinamakan rubi sedangkan
yang berwarna biru disebut safir. Dapat dibuat
menjadi alat ampelas yang bagus atau batu
permata yang sangat mahal, terbentuk pada
batuan metamorf derajat tinggi, kaya
aluminium, dan sedikit silika.

10. Intan (diamond)


Hanya terdiri dari karbon (carbon) seperti grafit
tetapi memiliki ikatan yang sangat kuat,
warnanya bisa bermacam-macam, mulai dari
tak berwarna hingga berwarna hitam.
Sifat Fisik Mineral
Bentuk Kristal
Struktur eksternalnya dipengaruhi susunan atom
o Accicular : seperti jarum; zeolite
o Bladed : memenjang & memipih; kyanite
o Botryoidal : membulat serupa dengan anggur; chalcedony
o Fibrous : serabut benang; asbestos
o Mammilated : mirip botryoidal, bentuk tonjolan memipih;
malachite
o Massive : tanpa keteraturan bentuk
o Micaceous : lempengan pipih; muscovite
o Platy : kristal yang sangat pipih
o Prismatic : bentuk memenjang dengan bidang kristal yang
bagus, quartz, hornblende.
o dll.
Kilap
o Menggambarkan refleksi sinar
dri permukaan kristal
o Kategori :
o “metallic”
o “non-metallic”
o Contoh :
o Metalic : galena, pyrite,
chalcopirite
o Pearly (seperti mutiara) : selenite
(gypsum); barite
o Silky (seperti sutra) : gypsum
o Vitreous (seperti kaca) : quartz
Warna
o Hasil dari kemampuan
mengabsorbsi sejumlah
panjang gelombang dan
merekfleksikan yang
lainnya
o Sebagian mineral
memiliki warna khas
o Dipengaruhi perbedaan
kimiawi
(pengotor/impurities)
o Tidak bersifat diagnostik
o Satu mineral dapat
berwarna-warni
Warna

o Barite : putih pucat, merah muda, kehijauan,


kebiruan, kekuningan.

o Quartz : tidak berwarna/bening,


lembayung/violet (amethyst), merah muda
(rose quartz), abu-abu (smoky quartz).

o Kecenderungan warna
oFelsik (felsic) : Mineral non silikat ferromagnesia
oMafik (mafic) : Mineral silikat ferromagnesia
Coreng/cerat

o Warna bubuk ketika mineral


digoreskan pada “streak
plate” (unglazed porcelain)
o Warna coreng/cerat dapat
sama atau berbeda dengan
hand-specimen
o Menggores mineral pada
bidang datar/porcelain →
bubuk goresan (identifikasi)
Coreng/cerat
Cleavage / Fracture

o Mineral membelah sepanjang flat surfaces, mineral cleavage


o Minerals membelah sepanjang rough or curved surfaces, fracture
o Tidak semua mineral punya belahan
o Belahan memberi kecenderungan mudah membelah sepanjang
bidang lemah
o Biotite (1 arah); feldspar (2 arah saling tegak lurus); Halite (3
arah tegak lurus); calcite (3 arah tidak tegak lurus); Intan (4
arah; mudah dibelah) dan sphalerite (belahan enam arah).
o Rekahan / Fractures : retakan pada mineral melalui bidang yang
tidak beraturan.
Cleavage / Fracture
Halite = NaCl

Belahan tiga
arah saling tegak
lurus

Pola belahan
dikontrol oleh the
mineral's internal
structure of
atoms
Berat Jenis
o Densitas : Perbandingan antara berat
mineral dan berat volume air
o Specific gravity : densitas mineral diof the
mineral dibandingkan dengan densitas air
o Mineral ferromagnesia 2.7-4.3
o Non Mineral feromagnesia 2.6-2.9
o Dipengaruhi oleh komposisi dan struktur
o Contoh struktur : graphite 2.09-2.33;
diamond 3.5
Special Characteristics--
the “Acid Test”

Carbonates bereaksi
dengan larutan HCl
dan asam lainnya.

Akibatnya :
desis (fizzing)
gelembung/buih gas
(releasing CO2 gas)
Special Characteristics-Fluorescence

o Sejumlah mineral akan


bersinar ketika
ditempatkan pada
short-wave or long-
wave ultraviolet rays

o Franklin and
Ogdensburg NJ are
famous for their
fluorescent minerals
Special Characteristics-Salty Taste

o JANGAN DIRASA
DO NOT TASTE MOST
MINERALS!

o Halite :
kekecualian!
o Rasanya asin
Special Characteristics-Magnetism

o Many iron minerals


will produce an
invisible magnetic
force field
o “Lodestone” was
used by Vikings
more than 1,000
years ago as
compasses
Rock Forming Minerals
o Bowen Reaction Series

o Deret menerus (Plagioclase)


o Deret tidak menerus (olivine,
Pyroxene, amphibole, biotite)
o K-Feldspar
o Muscovite
o Quartz
Bowen’s Reaction Series
Mineral terbanyak pada batuan

o Quartz o Olivine
o Feldspar (group) o Amphibole (group)
o Muscovite (white o Magnetite, limonite,
mica) and other iron
o Biotite (black mica) oxides
o Calcite o Pyrite
o Pyroxene
Common uses include :

o Aluminum--packaging, transport, building


o Beryllium--gemstones, fluorescent lights
o Copper--electric cables, wires, switches
o Feldspar--glass and ceramics
o Iron--buildings, automobiles, magnets
o Calcite--toothpaste, construction
o http://www.mii.org/commonminerals.p
hp
Mineral Composition
Nonsilicates
o Carbonates – CO3
o Useful for building materials and manufacturing
o Sulfates – SO4
o Useful for building materials
o Sulfides – S
o Host for many metallic ores (Pb, Cu, Zn, and others)
o Oxides – any metal combined with oxygen
o Iron and aluminum ores
o Native elements – minerals composed of single element
o Carbon as diamond and graphite
o Cooper, gold, silver, or platinum
Mineral Products found in a typical home
in an industrialized country

Building Material
Sand, gravel, stone, brick (clay), cement, steel, aluminium, asphalt

Plumbing and wiring


Iron and steel, copper, brass, lead, cement, asbestos, glass, tile, plastic

Paint and wallpaper


Mineral pigments (e.g., iron, zinc,titanium) and fillers (e.g., talc, asbestos)
Appliances
iron, copper and many rare metals

Clothing
Natural fibers grown with mineral fertilizers; synthetic
fibers made from minerals; (principally coal and
petroleum products)

Food
Grown with mineral fertilizers; processed and
packaged by machines made from metals

Drugs and cosmetics


Mineral chemicals
Ion hingga singkapan (outcrop)
Rocks – formed from Minerals
o Kumpulan (Aggregate) dari satu atau lebih
mineral

o Terdiri dari butiran dan kristal pembentuk


batuan

o Tiga kategori utama :


o Igneous
o Sedimentary
o Metamorphic
The Three Types of Rocks

Igneous

Metamorphic

Sedimentary
INTAN

MENGAPA INTAN SEBAGAI MINERAL


TERKERAS, NAMUN MUDAH UNTUK DIBELAH?
INTAN
Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk
kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat
fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan
kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat
intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam
dunia industri.
Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat
kandungan intan yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari
dalam Bumi karena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk
pembentukan intan.
Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara
manual maupun dengan mekanisasi.
Diamond dikenal sebagai bahan dengan kualitas fisik superlatif,
yang sebagian besar berasal dari kuat ikatan kovalen antara atom-
atom nya. Secara khusus, berlian memiliki angka tingkat kekerasan
(hardness) paling tinggi dibanding dengan mineral lain , yaitu 10.
SEBAB INTAN MUDAH DIBELAH

Intan sangat keras, tetapi juga rapuh dan bisa dengan mudah
dibelah-belah. Hal ini berkaitan dengan cleavage atau belahan pada
intan.
Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui
bidang yang rata. Mineral yang mempunyai bidang belah dapat
diketahui dengan menunjukkan adanya bidang yang rata apabila
mineral tersebut dipecahkan.
Intan memiliki cleavage yang sempurna dalam empat arah
yang berbeda, yang berarti berlian akan terbelah rapi sepanjang arah
dan tidak akan patah secara bergerigi (tidak rata/kasar).
Garis atau arah belahan (sempurna ke 4 arah), disebabkan
karena kristal intan memiliki ikatan kimia yang lebih sedikit pada area
dibidang oktahedralnya dibandingkan di arah lain.
Para pemotong intan mengambil keuntungan dengan arah
belahan intan ini, karena membuat pekerjaan memotong intan menjadi
lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai