Anda di halaman 1dari 10

TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA


MASYARAKAT (PHBM) PERHUTANI

DIKI ROSANDI
Latar Belakang

Upaya pengembangan kehutanan masyarakat


mendapatkan dukungan dari para ahli dan praktisi
kehutanan sedunia dengan mengadakan Kongres
Kehutanan Sedunia VIII pada 16-28 Oktober 1978 di
Jakarta dengan tema pokok ‘Forest for People’. Gagasan
forest for people dalam perkembangannya dituntut
bukan hanya diwujudkan melalui penyediaan hasil hutan
bagi masyarakat atau melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan hutan
Rumusan Masalah

Bagaimana deskripsi PHBM yang


dilaksanakan Perhutani?.

Bagaimana tingkat partisipasi


masyarakat dalam program PHBM?
Metode Penelitian
Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
deskriptif dalam bentuk tabulasi dan gambar untuk mendapatkan gambaran
mengenai sistem PHBM dan kegiatan sistem PHBM.

Pertanyaan untuk mengetahui partisipasi pada tahap


perencanaan sebanyak 7 pertanyaan, pertanyaan untuk
partisipasi pada tahap pelaksanaan sebanyak 6 pertanyaan
dan 5 pertanyaan untuk mengetahui partisipasi pada tahap
pemanfaatan hasil kegiatan. Pengukuran angket
menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 jawaban yaitu
Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah dan Sangat rendah,
serta dengan skala penilaian ST=5, T=4, S=3, R=2, SR=1,
(Djaali, 2008: 28).
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan PHBM ini merupakan kegiatan mitra
antara Perum Perhutani dengan masyarakat dalam
mengelola hutan untuk melestarikan lingkungan
hidup serta mencapai keamanan hutan sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat dengan
terlaksananya kegiatan ini. Perjanjian kerjasama
yang dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak
digunakan sebagai pedoman dalam mengatur
segala bentuk kerjasama serta pembagian hasil
dari semua kegiatan yang telah dilakukan.
Masyarakat Desa Mekarmulya berpartisipasi dalam
pengawasan keamanan hutan. Sebelum ada program PHBM,
masyarakat memiliki akses yang sangat terbatas terhadap
sumber daya hutan. Masyarakat dianggap tidak mampu
mengelola hutan dan apabila diberi akses mereka akan
merusak hutan. Puncaknya pada masa reformasi, masyarakat
melakukan pembakaran hutan secara sengaja dan
menjadikannya lahan pertanian. Setelah adanya program
PHBM, masyarakat telah mendapat sosialisasi tentang
pentingnya menjaga hutan. Masyarakat diperbolehkan untuk
memasuki hutan dan memanfaatkan sumber dayanya selama
tidak melanggar peraturan yang ditetapkan Perhutani. Apabila
ada masyarakat yang merusak hutan baik sengaja atau tidak,
Perhutani bukan satu-satunya pihak yang mengawasi.
Masyarakat juga ikut mengawasi dan mencegah karena
perusakan akan mengurangi keuntungan yang didapat dari
petak lahan bersangkutan.
Tingkat Partisipasi

Pada LMDH tanjung wiru Desa Mekarmulya


Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka yaitu
persentase kesuluruhannya sebesar 78,4%, dimana
pada partisipasi masyarakat dalam kegiatan PHBM
tahap perencanaan adalah sebesar 78,4%, angka
tersebut menunjukan tingkat partisipasi dengan
kategori tinggi, partisipasi masyarakat dalam
kegiatan PHBM tahap perencanaan adalah sebesar
81,1%, angka tersebut menunjukan tingkap
partisipasi dengan kategori tinggi, dan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan PHBM tahap
perencanaan adalah sebesar 75,8%.
besarnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan
PHBM tahap evaluasi adalah sebesar 75,8%, angka
tersebut menunjukan tingkap partisipasi dengan
kategori tinggi. Pada tahap evaluasi fakta di
lapangan menunjukan bahwa masyarakat ikut serta
memberi masukan terhadap perum perhutani
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan,
masyarakat ikut memantau hasil kegiatan yang telah
dilakukannya, dan masyarakat ikut member nilai
terhadap program yang telah dilaksanakan perum
perhutani.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam program
pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM)
perhutani dalam setiap tahap berkategori tinggi
Simpulan

Program tersebut merupakan mitra antara masyarakat


dan perhutani untuk membantu menjaga kelestarian
hutan dan juga memajukan perekonomian masyarakat,
dan tingkat partisipasi masyarakat di desa tersebut
berkategori tinggi karna masyarakat sangat peduli
terhadap alam sekitar Masyarakat Desa Mekarmulya
berpartisipasi dalam pengawasan keamanan hutan.
Sebelum ada program PHBM, masyarakat memiliki
akses yang sangat terbatas terhadap sumber daya hutan
karena di anggap perusuh oleh perhutani. dan setelah
ada program tersebut masyarakat tidak lagi dianggap
prusuh oleh perhutani
Sampai jumpa
dan
Terima Kasih ...

Anda mungkin juga menyukai