PENDAHULUAN
• Karsinoma bronkogenik
atau kanker paru
adalah tumor ganas
KARSINOMA paru primer yang
BRONKOGENIK berasal dari saluran
napas atau epitel
bronkus
Kejadian kanker paru di dunia
berdasarkan data dari The National Di Indonesia jumlah kasus baru
Center of Health Statistics pada kanker paru sebanyak 173
tahun 2015 didapatkan 234.030 orang (7,7%) dengan kematian
(13%) kasus baru dari seluruh kanker sebanyak 65 orang (12,3%)
dengan 121.680 laki-laki dan 112.350 berdasarkan data penderita
perempuan dan penyebab kanker di RS Dharmais tahun
kematian utama pada laki-laki 2013
(26%) dan perempuan (25%)
Penemuan kanker paru pada
Buruknya prognosis penyakit ini stadium dini akan sangat
mungkin berkaitan erat dengan membantu penderita, dan
jarangnya penderita datang ke penemuan diagnosis dalam waktu
dokter ketika penyakitnya masih yang lebih cepat memungkinkan
berada dalam stadium awal penderita memperoleh kualitas
penyakit. hidup yang lebih baik dalam
perjalanan penyakitnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
Karsinoma bronkogenik
atau kanker paru adalah Karsinoma bronkogenik
tumor ganas paru primer meliputi sekitar 95 % dari
yang berasal dari saluran tumor ganas paru primer
napas atau epitel yang ditemukan.
bronkus.
EPIDEMIOLOGI
Kanker paru merupakan penyebab Berdasarkan jenis kelamin, kanker
kematian akibat keganasan. Pada paru merupakan penyebab utama
tahun 2008, penderita baru kanker kematian akibat kanker pada laki-
paru tercatat lebih dari 1,6 juta laki sebesar 33,8/100.000 penduduk
orang (13%) dan sebanyak 1,4 juta dan nomor 4 terbanyak pada
orang (18%) meninggal akibat perempuan sebesar 13,5/100.000
kanker paru. penduduk di dunia
Jenis Kelamin
Umur
Riwayat Merokok
Berat Bedan
Riwayat Penyakit Paru lainnya
Riwayat Penyakit Ekstrapulmonal
Pekerjaan
Riwayat Keluarga
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Gambaran Radiologi
Sitologi
Biopsi
Angiografi
TATALAKSANA
KPKBSK KPKSK
(Non Small Cell (Small Cell
Carcinoma) Carcinoma)
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NE
Nomor RM : 01.06.06.91
Agama : Islam
Suku : Minang
Nomor HP : 085379357722
Seorang pasien perempuan berusia 51 tahun, datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUP
DR.M.Djamil Padang pada tanggal 19 September 2019 pukul 11.00 WIB dengan:
Keluhan Utama
Sesak napas yang meningkat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak napas meningkat sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas tidak
menciut, sesak dirasakan meningkat saat beraktivitas dan batuk, sesak napas tidak
dipengaruhi oleh makanan, minuman, ataupun cuaca. Sesak napas sudah dirasakan
pasien sejak 3 bulan ini.
1 minggu sebelumnya pasien dirawat di bangsal paru RSUP Dr. M. Djamil, sudah dilakukan
punksi cairan pleura dan didapatkan cairan sebanyak ±1900cc berwarna kemerahan.
Direncanakan pemasangan pigtail dan bronkoskopi tapi pasien menolak. Saat sesak
nafas pasien mengurangi sesak dengan berbaring kearah kanan dan berdiam diri.
Batuk hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Batuk kadang-kadang disertai dahak berwarna
putih.
Batuk darah tidak ada dan riwayat batuk darah lengket di dahak 2 bulan yang lalu.
Nyeri dada ada dirasakan 1 minggu ini. Nyeri dada dirasakan seperti terhimpit, tidak menjalar
dan meningkat saat batuk disekitar perut.
Riwayat demam dan nyeri ulu hati tidak ada.
Mual dan muntah tidak ada.
Keringat malam tidak ada.
Suara serak sejak dan sulit menelan sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien merasakan penurunan napsu makan dan penurunan berat badan ±3 kg dalam satu
bulan.
Pasien dikenal memiliki hipertiroid dan rutin meminum PTU rutin. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keganasan pada organ lain tidak ada, riwayat TB paru tidak ada, riwayat
diabetes melitus tidak ada dan riwayat hipertensi ada.
Riwayat Pengobatan
Pasien 2 minggu sebelum dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang tekah berobat ke RSUD
Lubuk basung. Pasien didiagnosis dengan efusi pleura lalu dilakukan punksi pleura.
Namun saat itu cairan tidak keluar dan pasien kembali pulang. Pasien juga
mendapatkan obat PTU untuk mengobati Kemudian seminggu setelahnya pasien datang
ke IGD RSUP Dr. M. Djamil karena sesak nafas semakin meningkat. Saat rawatan pertama
dilakukan punksi pleura dan keluar cairan ±1900cc berwarna kemerahan. Saat akan
dipasang WSD pasien menolak dan kembali pulang. Namun sehari sebelum hari kontrol
pasien meraskan sesak nafas yang meningkat kemudian datang kembali ke RSUP Dr. M.
Djamil Padang.
Riwayat Keluarga
Riwayat TB paru, hipertensi, diabetes melitus dan keganasan dalam
keluarga tidak ada.
Riwayat Pekerjaan, Sosial dan Ekonomi
Pasien seorang Ibu rumah tangga dan tidak merokok. Terdapat riwayat
memasak dengan kayu bakar selama ±20 tahun. Pasien serumah dengan
suami dan anak laki-laki yang perokok. Pasien sudah menggunakan KB
suntik selama ±10 tahun.
Pemeriksaan Fisik
Kiri : suara nafas paru bronkovesikuler rhonki tidak ada, wheezing tidak
ada.
Paru belakang
Inspeksi
Statis : asimetris punggung kanan lebih cembung dibandingkan
punggung kiri. (unlateral prominence).
Dinamis : pergerakan punggung kanan tertinggal dari punggung
kiri,
Palpasi : fremitus kanan melemah dibanding fremitus kiri,
Perkusi
Paru kanan : Redup.
Paru kiri : Sonor.
Auskultasi
Kanan : suara nafas paru bronkhial, rhonki tidak ada, wheezing
tidak ada, suara nafas melemah dibandingkan
punngung kiri.
Kiri : suara nafas paru bronkovesikuler rhonki tidak ada,
wheezing tidak ada.
Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit, supel
Palpasi : nyeri tekan tidak epigastrium ada, nyeri lepas tidak ada, hepar
dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus ada normal
Genitalia : tidak diperiksa
Ekstremitas : edema tidak ada, akral hangat, clubbing finger tidak ada.
Rontgen thorax
Kamis 19 sep S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas(+) KU : sakit sedang -Efusi Pleura dextra -IVFD Nacl 0.9% 12
(HR-1) -pasien lebih nyaman Kes : CMC -susp. Ca bronkogenik jam/kolf
berbaring ke kanan TD: 110/70, Nd: 88x/i jenis sel belum -diet TKTP
-batuk sesekali Napas : 22x/i, T: 36,70c diketahui TxNxM1 (efusi - Pungsi cairan pleura dan
Paru : Aus : pleura) stage IV pemeriksaan Histopatologi
Ka : sn melemah-menghilang Hasil : berdasarkan kriteria
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, light, cairan pleura ini
wh-/ adalah eksudat.
Jumat/ 20 Sep S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas(+) sudah KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik -IVFD NaCl0.9% 12jam/kolf
(HR2) berkurang Kes : CMC jenis sel belum - N asetyl sistein 2x200 mg(po)
-batuk sesekali TD: 110/70, Nd: 88x/i diketahui TxNxM1 (efusi -pungsi cairan pleura ulang
Napas : 22x/i, T: 36,70c pleura) stage IV - konsul bedah onkologi
Paru : Aus : terpasang Pig Tail H1 - konsul interne.
Ka : sn melemah-
menghilang Telah dilakukan USG thorax
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/- dengan hasil Paru kanan: efusi
, wh-/ (+) marker LAA RIC V
Terpasang pigtail Hari ke 2 A/ efusi pleura (D) massif.
Cairan 500cc (Total 2 L) Akan dipasang pigtail.
Senin/ 23 Sep S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas(+) sudah KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik jenis sel -IVFD NaCl0.9% 12jam/kolf
(HR5) berkurang Kes : CMC belum diketahui TxNxM1 (efusi - N asetyl sistein 2x200
-batuk sesekali TD: 110/70, Nd: 90x/i pleura) stage IV terpasang mg(po)
- benjolan di leher (+) Napas : 21x/i, T: 36,70c pigtail H4 -propanolol 2 x10 mg (po)
Paru : Aus : -struma nodusa toksik -PTU 3x100mg(po)
Ka : sn melemah-menghilang - Konsul Interne untuk Struma
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, wh-/ -Konsul Bedah
Terpasang pigtail Hari ke 4
Cairan 300cc (Total 3 L)
HAsil pemeriksaan patologi
anatomi: mencurigakan
keganasan
Selasa/ 24 Sep S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas(+) sudah KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik jenis sel -IVFD NaCl0.9%
(HR6) berkurang Kes : CMC belum diketahui TxNxM1 (efusi 12jam/kolf
-batuk sesekali TD: 110/70, Nd: 90x/i pleura) stage IV terpasang - N asetyl sistein 2x200
- benjolan di leher (+) Napas : 22x/i, T: 36,70c pigtail H5 mg(po)
Paru : Aus : -struma nodusa non toksik -propanolol 2 x10 mg
Ka : sn melemah-menghilang (po)
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, wh-/ -PTU 3x100mg(po)
Terpasang pigtail Hari ke 4 -Konsul interne : Cek
Cairan 200cc (Total 3,2 L) TSH, FT4 ulang, USG Tiroid
-Konsul bedah : USG
Tiroid dan Hormon Tiroid
Rabu/ 25 Sep S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas hilang KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik jenis sel -IVFD NaCl0.9%
(HR7) timbul. Kes : CMC belum diketahui TxNxM1 (efusi 12jam/kolf
-jantung berdebar- TD: 110/70, Nd: 90x/i pleura) stage IV terpasang pigtail - N asetyl sistein 2x200
debar Napas : 22x/i, T: 36,70c H6 mg(po)
-batuk (+) Paru : Aus : -struma nodusa toksik -propanolol 2 x10 mg
- benjolan di leher (+) Ka : sn melemah-menghilang (po)
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, wh-/ -PTU 3x100mg(po)
Terpasang pigtail Hari ke 5
Cairan 250 cc (Total 3,45 L)
Kamis/ 26 Sep -sesak nafas hilang O/ A/ P/
2019 -nyeri hilang timbul KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik jenis sel -IVFD NaCl0.9%
(HR 8) -makan baik Kes : CMC belum diketahui TxNxM1 (efusi 12jam/kolf
-benjolan leher TD: 110/70, Nd: 90x/i pleura) stage IV terpasang - N asetyl sistein 2x200
Napas : 22x/i, T: 36,70c pigtail H7 mg(po)
Paru : Aus : -struma nodusa toksik -propanolol 2 x10 mg
Ka : sn melemah-menghilang (po)
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, wh- -PTU 3x100mg(po)
/
Terpasang pigtail Hari ke 7
Cairan 800 cc (Total 4,25 L)
Jumat/ 27 Sept S/ O/ A/ P/
2019 -sesak napas(+) sudah KU : sakit sedang -susp. Ca bronkogenik jenis -IVFD NaCl0.9%
(HR8) berkurang Kes : CMC sel belum diketahui TxNxM1 12jam/kolf
-batuk sesekali TD: 110/70, Nd: 90x/i (efusi pleura) stage IV - N asetyl sistein 2x200
- benjolan di leher (+) Napas : 22x/i, T: 36,70c terpasang pigtail H9 mg(po)
Paru : Aus : -struma nodusa toksik -propanolol 2 x10 mg
Ka : sn melemah-menghilang (po)
Ki : sn bronkovesikuler, rh-/-, -PTU 3x100mg(po)
wh-/
Terpasang pigtail terhubung
WSD : bubble (+), Undulasi (+),
cairan : 200cc
Kesan : WSD lancar
0 : Tis, N0, M0
IA : T1, N0, M0
IB : T2, N0, M0
: T3, N0, M0
Pada pasien dicurigai
IIIA : T1, N2, M0
menderita karsinoma
T2, N2, M0 bronkogenik jenis sel
T3, N1, M0 belum diketahui
T3, N2, M0 dengan derajat
IIIB : Sembarang T, N3 M0
TxNxM1 dengan efusi
T4 sembarang N M0
pleura
IV : Sembarang T sembarang N M1
Tatalaksana yang telah diberikan pada pasien ini adalah IVFD NaCl 0,9% 1
kolf/8 jam dan diberikan oksigen 3-4 liter permenit via nasal kanul serta
pemasangan pigtail pada hari kedua untuk mengatasi keluahan sesak
napas pada pasien dengan mengatasi efusi pleura terlebih dahulu.
Tatalaksana selanjutnya diberikan setelah mengetahui diagnosis pasti dari
jenis sel karsinoma pasien
KESIMPULAN
Telah dilaporkan suatu kasus yang dicurigai ca bronkogenik jenis sel belum
diketahui dengan efusi pleura.
anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda adanya cairan
atau massa pada rongga paru.
Pada pemeriksaan rontgen toraks didapatkan kesan efusi pleura yang
merupakan salah satu tanda yang mendukung adanya keganansan.
Namun, diagnosis pasti keganasan belum dapat ditegakan sampai
ditemukan sel-sel ganas pada analisis cairan pleura.
Tatalaksana untuk mengatasi keluahan sesak napas pada pasien dengan
mengatasi efusi pleura terlebih dahulu. Tatalaksana selanjutnya diberikan
setelah mengetahui diagnosis pasti dari jenis sel karsinoma pasien.