Anda di halaman 1dari 24

STATISTIKA EKONOMI (ESPA4123)

Modul 1: Konsep Dasar Statistika

KELOMPOK 1 :
1. EMY RAHAYU (031205574)
2. LIA ARFIANINGSIH (031089198)
MODUL 1 KONSEP DASAR STATISTIKA

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan Data


Kegiatan Belajar 2: Distribusi Frekuensi
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif dan Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data
Pengertian Statistik

Arti sempit
Kumpulan dari data yang berupa angka, seperti statistik penduduk maupun
statistik pertanian, data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Data tersebut
dapat ditampilkan dalam bentuk deretan angka, atau dibuat table, dan dapat
pula berupa grafik.
Arti luas (statistika)
Statistika adalah keseluruhan dari metode pengumpulan
data,
pengolahan data, dan analisis terhadap data tersebut.
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Dataahap Kegiatan Statistik
Tahap-T
• Sensus (secara keseluruhan)
Pengumpulan
Data • Sample

• Editing (deteksi kesalahan)


• Klasifikasi (pengelompokan berdasarkan sifat)
Penyusun
an • Tabulasi (Pengelompokan dalam susunan)
Data
Pengumum Mudah dilihat secara
an Data visual

Menggunakan metode statistik : rata-rata,


Analisis penyimpangan, regresi maupun korelasi
Data

Interpreta Pengambilan kesimpulan


si
Data
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data
Data Populasi dan
Sampel
Populasi V Sampl
s e
Keseluruhan dari objek yang diselidiki Sebagian dari objek yang
diselidiki
Sebagaian besar penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap
sampel, dengan alasan :
• Populasi jumlahnya tak terbatas/relatif banyak
• Penelitian bersifat merusak
• Populasinya homogen
• Hasil penelitian segera dibutuhkan
• Menghemat biaya
• Menghemat waktu
• Menghemat tenaga
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data
Cara Pengumpulan
Data
Sensu
s
Pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti semua anggota populasi.
Contoh : sensus penduduk
Sensus membutuhkan biaya, tenaga dan waktu yang besar shingga
hanya dilakukan beberapa tahun sekali.

Sampl
e
Pengumpulan data yang dilakukan dengan meneliti sebagian dari anggota
populasi.
Dapat menghasilkan data yang bagus bila pengambilan sampelnya benar
(dapat mewakili dan mencerminkan populasi)
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data Statistika Deskriptif dan Statistika
Pengertian
Induktif
Statistika
Deskritif
Membahas tentang cara pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data,
penentuan nilai-nilai statistika, dan pembuatan gambar mengenai sesuatu.

Contoh : pendapatan rata-rata penduduk di suatu kabupaten : Rp. 1.000.000


perbulan dengan deviasi standar sebesar Rp. 200.000

Statistika Induktif
Berhubungan dengan kegiatan analisis untuk pengambilan kesimpulan
mengenai populasi yang sedang diselidiki dengan pendekatan sample.
Contoh : pendapatan rata-rata responden Rp.1.000.000 perbulan, maka
pendapatan rata-rata semua penduduk dapat dihitung dengan mengadakan
estimasi berdasarkan hasil pengamatan data sampel.
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data
Macam-macam
Data
Intern Ekstern Primer Vs Sekunder
Vs
Data yang diperoleh Data ekstern Data yang
dari luar badan yang diperoleh dari
Data dari suatu yang diperoleh dari pihak lain atau
badan yang
memerlukannya hasil dari hasil
Dikumpulkan oleh penelitian penelitian orang
badan itu untuk sendiri. lain
kepentingan
sendiri
Kualitatif V Kuantitatif Diskrit V Kontinu
s s
Data yang tidak Data yang Data yang Data yang
dinyatakan dalam dinyatakan satuannya selalu satuannya
satuan angka
tetapi dinyatakan dengan bulat dalam dapat berupa
dalam kategori, memnggunakan bilangan asli, bilangan
golongan atau angka tidak boleh pecahan
sifat dari data
tersebut berbentuk
pecahan
Kegiatan Belajar 1: Pengertian Dasar Statistika dan
Data
Skala Pengukuran
Data Data digabungkan pada kriteria yang jelas dan tegas serta bersifat
Skala diskrit. Antar kelompok tidak dapat dikatakan yang satu lebih tinggi
dari yang lain.
Nominal
Contoh : karyawan Jawa 30, Sunda 20, Bali 15,
Data dikumpulkan pada urutan. Tidak dapat membedakan nilai data
Skala antar
kelompok sehingga tidak dapat dipergunakan dalam perhitungan.
Ordinal
Contoh : pengelompokan penghasilan dari rendah, sedang dan tinggi
Dipergunakan untuk menunjukkan adanya pengelompokan yang yang
mempunyai besaran yang sama. Pada skala ini nilai 0 mempunyai arti
Skala yang relatif bukan harga 0 secara mutlak
Interval Contoh : suhu 0-50°C (titik awal pengukuran bukan berarti tidak
mempunyai nilai suhu

Hampir sama dengan skala interval namun pada skala rasio, nilai
Skala 0 merupakan nilai mutlak. Data pada skala rasio dapat
dijumlahkan, dikurangkan, dikalikan dan dibagi.
Rasio
Contoh : Berat 0-50Kg. Berat A = 8Kg, 2 kali lebih berat dari
berat B.
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Tujuan utama mengklasifikasikan data :
 Menggolongkan sifat data yang sama ke dalam kelompok-
kelompok tertentu atau kelas-kelas tertentu
 Mempermudah untuk membandingkan
 Mengelompokan informasi yang menonjol dan menghllangkan hal-
hal yang tidak perlu
 Menunjukkan sifat yang menonjol sehinggga secata sekilas mudah
terlihat
 Mempermudah untuk melakukan analisis terhadap data yang
sudah dikumpulkan, menginterprestasikan data, dan penyusunan
laporan.
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Dasar-Dasar
Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan sifat-


sifat (attribute) data
Biasanya diterapkan pada
data kualitatif. Klasifikasi
secara kualitatif sulit untuk
diukur secara
Klasifikasi kuantitatif.
berdasarkan bilangan (variables) data
Contoh : warna kulit, suku,
agama secara kuantitatif. Klasifikasi berdasarkan bilangan disebut
Klasifikasi
klasifikasi berdasarkan kelas interval (class interval)
Contoh : upah karyawan, jumlah barang yang diproduksi, dll
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Seriation

Penyusunan data dalam urutan yang sistematis

Cara penyusunan data secara sistematis :

1. Berdasarkan waktu ( time series, chronologi, historical ser


ies)
2. Berdasarkan daerah/wilayah (geographical series, cluster)
3. Berdasarkan keadaan/frekuensi (frequency, conditional
series)
a. Metode seriation secara individual
b. Metode seriation secara kelompok
1) Rangkaiaian yang diskrit
2) Rangkaian yang kontinu
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Cara penyusunan data secara
sistematis :
2. Berdasarkan daerah/wilayah
1. Berdasark an waktu
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Cara penyusunan data secara sistematis :

3. Berdasarkan keadaan/frekuensi (frekuency, conditional


series)
a. Metode seriation secara b. Metode seriation secara
invidual kelompok
da ta mentah : 1) diskrit

2) kontinu (p
cahan)
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Distribusi Frekuensi

Suatu daftar yang membagi data yang ada ke dalam beberapa kelas untuk
memudahkan dan mempercepat dalam memahami data

Macam distribusi frekuensi :

1. Distribusi frekuensi menurut bilangan : pembagian kelas dinyatakan


dalam angka (kuantitatif)
a. Distribusi frekuensi menurut bilangan dan bersifat tunggal
b. Distribusi frekuensi menurut bilangan dan berisifat ganda
2. Distribusi frekuensi menurut kategori : pembagian kelas berdaaarkan
atas macam-macam data atau golongan data
a. Distribusi frekuensi menurut kategori dan bersifat tunggal
b. Distribusi frekuensi menurut kategori dan berisifat ganda
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Frekuensi
Macam distribusi frekuensi :

1. Distribusi frekuanesi menurut bilangan 2. Dis tribusi frekuensi menurut kateg ori
a. Distribusi frekuensi menurut bilangan a. Distribusi frekuensi menurut kategori
dan bersifat tunggal dan
bersifat tunggal

b. Distribus frekuensi menurut bilangan dan b. Distribusi frekuensi menurut kategori


bersifat ganda bersifat ganda
Kegiatan Belajar 2: Distribusi
Penyusunan distribusi frekuensi menurut
Frekuensi
bilangan
Menentukan jumlah kelas
Rumus Sturges : , dimana K = banyaknya kela, N= Jumlah
data
Pembulatan : kurang dari 0.5  ke bawah, lebih dari 0.5  ke atas

Menghitung Range (Rentang Data)


Perbedaan antara data terkecil dengan data terbesar (selisih)

Menghitung Lebar Kelas


Lebar kelas : , di mana K = banyaknya kelasR = range
Pembulatan dianjurkan ke atas untuk menampung semua data yang
ada

Menentukan kelas
Pada dasarnya kita bebas menentukan kelas asalkan semua data dapat masuk dan batas asa
suatu kelas dibuat sedikit lebih kecil dari batas kelas di atasnya

Menentukan Frekuensi
Mengadakan tabulasi yaitu memaskan data ke dalam tabel
Contoh Penyusunan distribusi frekuensi menurut
bilangan
Besarnya keuntungan bersih per tahun dari 50 perusahaan batik di Yogyakarta (Rp. Juta)

Menentukan jumlas kelas :


1+3,3*log 50 = 6,6 ≈ 7
2. Menentukan range :
– 33 = 65

3. Menentukan kelas interval lebar kelas :


Ci = R/K = 65/7 = 9,28 ≈ 10
4.Menentukan kelas :
banyak kelas = 7 dan kelas interval = Kelas pertama memiliki batas bawah =30 dan batas atas =
39, Untuk
10 maka kelas kedua, batas bawah
40 dan batas atas = 49,9. seterusnya hingga terbentuk 7 kelas.
=5. Menghitung frekuensi masing-masing
kelas :
Syarat Distribusi Frekuensi yang
baik
1. Mempunyai nomor tabel sehingga dapat dibedakan dengan tabel lain
2. Mempunyai judul dan sub judul yang jelas dengan satuan tertentu
3. Mempunya kelas yang baik yang ditentukan sesuai dengan pedoman Struges
4. Menghindari overlappint class (kelas yang
tumpang tindih) 6. Menghindari kelas terbuka

5. Menghindari kelas yang tidak


sama 7. Sumber data harus disebutkan
Cara menggambar Distribusi Frekuensi menurut
bilangan
a. Histogram (diagram kolom)

b. Poligon (menghubungkan titik


tengah)
Penyusunan Distribusi Frekuensi menurut kategori
1. Menentukan kelas seuai dengan kategori dari data tersebut
2. Tabulasi data
Kegiatan Belajar 3: Distribusi Frekuensi Relatif dan
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distibusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi yang frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka absolut, tetapi
dinyatakan dalam angka relatif atau dalam persentase dari jumlah frekuensi semua
kelas yang ada
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi yang secara berturut-turut dan bertahap memasukan
frekuensi pada kelas-kelas yang lain
1. Distribusi frekuensi kumulatif "kurang dari" 2. Distribusi frekuensi kumulatif "lebih dari"
Distribusi Kumulatif Relatif
Distribusi frekuensi kumulatif yang frekuensinya dinyatakan secara relatif
yaitu dalam bentuk prenentase
1. Distribusi frekuensi kumulatif relatif kurang dari 2. Distribusi frekusi kumulatif relatif atau
lebih

Anda mungkin juga menyukai