Anda di halaman 1dari 24

PEMBAHASAN

1. Pengenalan Drive Test


a. Jenis Pengukuran Drive Test
b. Parameter Drive Test
2. Perangkat Drive Test
3. Prosedur Drive Test
4. Analisa Hasil Drive Test
Pengenalan Drive Test
• Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan dalam optimasi jaringan
radio. Yakni dengan mengumpulkan informasi aktual jaringan Radio
Frequency (RF) di suatu Base Transceiver Station (BTS) maupun dalam
lingkup Base Station Sub-System (BSS) yang dilakukan dengan mobil
sehingga pengukuran dilakukan bergerak
• Tujuan Khusus Drive test dalam optimasi suatu jaringan, seperti berikut :
1. Untuk mengetahui coverage sebenarnya di lapangan, apakah sudah sesuai
dengan prediksi coverage pada saat planning.
2. Untuk mengetahui parameter jaringan di lapangan, apakah sudah sesuai
dengan parameter planning dan optimasi.
3. Untuk mengetahui performansi jaringan setelah dilakukan perubahan
seperti penambahan atau pengurangan TRX.
Pengenalan Drive Test
4. Untuk mengetahui adanya interferensi dari sel-sel tetangga.
5. Untuk mencari adanya poor coverage atau daerah yang memiliki daya
terima sinyal yang rendah.
6. Untuk mencari RF issue yang berkaitan dengan adanya dropped call atau
blocked call, dan
7. Untuk mengetahui performansi jaringan operator lain atau benchmarking.
Jenis Pengukuran Drive Test
Jenis-jenis pengukuran drive test dibagi menjadi mode pengukuran dan cara
pengambilan data.

Mode pengukuran drive test ada tiga jenis, yaitu:


1. Drive test Idle mode : Pengukuran kualitas sinyal yang diterima MS dalam
keadaan idle (tidak melakukan call/sms). Biasanya mode ini dilakukan
hanya untuk mengetahui strength signal suatu area yang terindikasi low
signal/no service.
2. Drive test Dedicated mode : Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan
pendudukan kanal (long Call/Short Call ke destination number tertentu).
Untuk mengukur dan mengidentifikasi kualitas voice dan data.
3. Drivetest QoS Mode : Pengukuran kualitas sinyal diikuti dengan
pendudukan kanal dengan metode call set up dan call end dengan formula
time/command squence tertentu.
Jenis Pengukuran Drive Test
Sedangkan untuk cara pengambilan data secara drive test dibagi menjadi
empat proses, antara lain:

1. Single Site Verification (SSV) : Merupakan drive test untuk memverifikasi


setiap site dalam keadaan bagus atau tidak.
2. Cluster : Merupakan drive test yang mengukur jaringan setiap cluster
atau daerah yang terdiri dari beberapa site namun hanya untuk satu
operator jaringan.
3. Benchmark : Merupakan drive test yang membandingkan beberapa
operator dalam satu cluster atau daerah.
4. Optimasi : Merupakan bagian analisa gangguan atau kurangnya service
quality pada site yang sudah jadi.
Parameter Drive test 3G
 Parameter untuk Drive test 3G dikelompokkan menjadi dua yaitu parameter
untuk verifikasi data BTS dan parameter untuk verifikasi kualitas jaringan.
 Parameter untuk verifikasi data BTS, antara lain:
1. Cell ID, merupakan nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi
setiap BTS atau sektor dari BTS dalam kode area Lokasi (LAC). Misalnya
sektor 1 BTS maka digit terakhir Cell ID-nya 1, dan seterusnya.
2. Universal Absolute Radio Frequency Channel Number (UARFCN),
merupakan nomor kanal yang mewakili carrier UMTS sebesar 5 MHz.
Nomor kanal UARFCN dihitung sesuai dengan frekuensi yang digunakan
dikalikan 5. Misalnya jika frekuensi 2132,8 MHz maka UARFCN = 2132,8
MHz * 5 = 10.664
3. Scrambling Code (SC), merupakan kode yang membedakan antara sektor
BTS atau sel yang digunakan untuk membedakan user yang satu dengan
yang lainnya.
Parameter Drive test 3G
 Sedangkan parameter kualitas jaringan pada WCDMA, antara lain:

1. RSCP (Receive Signal Code Power)


Kuat sinyal penerimaan yang menyatakan besarnya sinyal yang diterima
pada sisi penerima (Mobile Station). Nilai RSCP merupakan suatu nilai
yang menunjukkan level kekuatan sinyal yang ditunjukkan dalam satuan
minus dBm. Semakin kecil nilai pada RSCP (minus dBm semakin besar),
maka semakin lemah pula kekuatan sinyal yang diterima oleh MS. Standar
untuk nilai RSCP pada masing-masing provider berbeda. Contoh nilai RSCP
pada provider X sebagai berikut:
Parameter Drive test 3G

Pengukuran nilai RSCP ini dapat digunakan dalam memperhitungkan besarnya


redaman akibat rugi-rugi lintasan propagasi. Hal tersebut dikarenakan nilai
RSCP berpengaruh dalam penentuan level sinyal
Parameter Drive test 3G
2. Ec/No (Energy Carrier per Noise)
Ec/No merupakan tingkat kualitas sinyal penerimaan di Mobile Station
(MS), yang biasanya mempengaruhi kualitas sinyal suara (voice) yang
ditunjukkan dalam satuan -dB. Nilai Ec/No ini berfungsi sebagai penanda
kualitas sinyal, apakah sudah bagus atau belum. Standar untuk nilai Ec/No
pada masing-masing provider berbeda. Contoh nilai Ec/No pada provider
X sebagai berikut:
Parameter Drive test 3G
Pengukuran Ec/No dapat digunaan untuk memverifikasi cakupan site-site BS
(Base Station) yang dipilih. Selain itu, dengan adanya nilai Ec/No juga dapat
diperlihatkan sebuah gambaran bagaimana cakupan yang bagus yang
disediakan dari site-site BS dan seberapa besar interferensi yang dihasilkan.
Ec/No digunakan sebagai ukuran performansi hubungan antara MS dan BS,
maka perlu ditentukan Ec/No minumum untuk mendapatkan performansi
sistem yang memadai.
Parameter Drive test 3G
3. SQI (Speech Quality Indicator)
SQI dapat diartikan sebagai indikator kualitas suara dalam keadaan
menelepon (dedicated mode). Nilai SQI ini berkisar antara -20 hingga 30.
Semakin besar nilai SQI, semakin baik pula kualitas suara. Nilai SQI
dihitung oleh TEMS secara otomatis yang diupdate setiap 0,5 detik.
Standar nilai SQI pada masing-masing provider berbeda. Contoh nilai SQI
pada provider X sebagai berikut:
Parameter Drive test 3G
4. CSSR (Call Setup Success Ratio)
Standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh kesediaan
kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan
panggila tersebut, maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan
ponsel lawan bicara. Perhitungan nilai CSSR diberikan oleh persamaan
berikut :

Standard CSSR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo nomor :


12/Per/M.Kominfo/04/2008 bahwa prosentase CSSR harus ≥90%

5. CCSR ( Call Completion Succes Ratio)


Prosentase tingkat keberhasilan hubungan sampai berakhir tanpa terjadi
dropped call. Biasanya dari operator ditentukan nilai standarnya agar
mencapai > 98%.
Parameter Drive test 3G
6. DCR (Dropped call Ratio)
Dropped call Ratio adalah prosentase banyaknya panggilan yang jatuh
atau putus setelah kanal pembicaraan digunakan. Dropped call dapat
disebabkan beberapa hal, antara lain Rugi-rugi frekuensi radio, Co-
Channel interferensi dan Adjacent interferensi serta Kegagalan proses
Handover.Perhitungan nilai DCR diberikan oleh persamaan berikut:

Standard DCR ditentukan dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor :


12/Per/M.Kominfo/04/2008 bahwa prosentase DCR harus ≤ 5%

7. BCR (Blocked call Ratio)


Prosentase kepadatan panggilan yang disebabkan karena keterbatasan
kanal.
Perangkat Drive Test
1. Laptop (Windows XP SP2 or higher Processor Min Core2, RAM min 512
MB dan hardisk min 10 GB).
2. Software TEMS Investigation 8.0.3 (asumsi yang terinstal adalah TEMS
Investigation 8.0.3).
3. TEMS Phone GSM (Misalnya : K800i)
4. Kabel Data
5. GPS
6. Inverter DC ke AC, untuk power supply tools Drive test
Prosedur Drive Test
Mulai Pengambilan data Drive Test

Persiapan perangkat Drive Test


Pengolahan data Drive Test

Persiapan pemetaan area


Analisa data Drive Test

Persiapan rute Drive Test Selesai


Analisa Hasil Drive Test (MS1)
Setelah kita mengolah hasil dari proses Drive test, selanjutnya kita lakukan analisa
pada beberapa spot area yang jelek.
Pertama, tampilkan RSCP dan Ec/No pada metode MS1 yaitu idle. Pada
RSCP terdapat 3 spot area yang jelek. Ketiga spot area tersebut di analisa satu per
satu dengan menggunakan software TEMS dan MapInfo.

RSCP Ec/No
BS1 BS2 BS3

Pada BS1, BS2 dan BS3 Kualitas sinyal buruk karena tidak ada node B yang dominan pada jalan
utama.
Maka solusi dari permasalahan tersebuat yaitu pembuatan Site Baru pada area tersebut.
Analisa Hasil Drive Test (MS2)
aelanjutnya menganilisa event-event yang terjadi pada metode MS2 sebagai
Dedicated. Event-event tersebut antara lain Dropped Call dan blocked call. Di bawah
ini merupakan tampilan dari RSCP dan EcNo pada MS2. Pada tampilan RSCP kita
dapat melihat banyaknya Dropped Call dan blocked call yang terjadi.

RSCP Ec/No
DROPPED CALL 1 DROPPED CALL 2

Dropped Call 1 (DC1) terjadi karena difficult handover Dropped Call 2 (DC2) terjadi karena no naighbor
dari site S130073_MAYJENSKNOMW2 ke site relation dari site N132965_DCGDNGSNSMW3 ke site
S130073_MAYJENSKNOMW1. Maka solusi dari S131493_TMBKLNGNNMW2. Maka solusi dari
permasalahan tersebut adalah Mempermudah laju permasalahan tersebut adalah add naighbor relation
perpindahan antar site.
DROPPED CALL 3 DROPPED CALL 4

Dropped Call 3 (DC3) terjadi karena no naighbor Dropped Call 4 (DC4) terjadi karena tidak ada
relation dari site site yang mengcover area tersebut (blank area).
131216_RyKedanyangKebomasC_3G-1 ke site Maka solusi dari permasalah tersebuat adalah
N130047_RYBNWPKLMW1. Maka solusi dari membuat site baru untuk mengcover area
permasalahan tersebut adalah add naighbor tersebut.
relation
DROPPED CALL 5 BLOCKED CALL 1

Dropped Call 5 (DC5) terjadi karena tidak ada Blocked call 1 (BC1) terjadi karena tidak ada site yang
site yang mengcover area tersebut. Maka solusi mengcover area tersebut (blank area). Maka solusi dari
dari permasalahan tersebut adalah membuat permasalahan terebut adalah membuat site baru untuk
mengcover area tersebut.
site baru untuk mengcover area tersebut.
BLOCKED CALL 2 BLOCKED CALL 3

Blocked call 2 (BC2) terjadi karena tidak ada Blocked call 3 (BC3) terjadi karena tidak ada site
site yang mengcover area tersebut (blank area). yang mengcover area tersebut (blank area).
Maka solusi dari permasalahan tersebut adalah Maka solusi dari permasalahan tersebut adalah
membuat site baru untuk mengcover area membuat site baru untuk mengcover area
tersebut. tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai