Warga Negara
Oleh: Miftahudin. S.Pd
Konten
• Definisi Hak dan Kewajiban
• Hubungan Dengan Keteraturan Sosial
• Hubungan Dengan Konstitusi dan Damokrasi
• Karakteristik Warga Negara yang Demokratis
Definisi
• Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu
yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
• Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban dengan demikian merupakan sesuatu yang harus
dilakukan
(Notonagoro, 1975).
Filsafat Utilitarianisme – Teori Korelasi
• Ada hubungan timbal balik antara hak dan
kewajiban.
• Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan
hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya.
• kita baru dapat berbicara tentang hak dalam
arti sesungguhnya, jika ada korelasi itu, hak
yang tidak ada kewajiban yang sesuai
dengannya tidak pantas disebut hak.
Filsafat Kebebasannya Mill (1996)
• Lahirnya hak Asasi Manusia dilandasi dua hak yang
paling fundamental, yaitu “hak persamaan dan hak
kebebasan.”
• Hak kebebasan seseorang, menurutnya, tidak boleh
dipergunakan untuk memanipulasi hak orang lain,
demi
• kepentingannya sendiri. Kebebasan menurut Mill
secara ontologis substansial bukanlah perbuatan bebas
atas dasar kemauan sendiri, bukan pula perbuatan
bebas tanpa kontrol, namun pebuatan bebas yang
diarahkan menuju sikap positif, tidak mengganggu dan
merugikan orang lain.
Hubungan Dengan Keteraturan Sosial
• Suatu keadaan di mana hubungan hubungan
sosial yang berlangsung di antara anggota
masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan
harmonis sesuai dengan norma dan nilai yang
berlaku dalam masyarakat.
• Semakin manusia memahami dan menghayati
hak dan kewajibannya, maka keteraturan
sosial akan terwujud secara harmonis
Hubungan Dengan Konstitusi dan
Damokrasi
• Demokrasi itu bukan sebuah tujuan, tapi hanyalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan Negara. Tujuan
negara itu ditetapkan dalam konstitusi (UUD)
2. Bersikap kritis
Sikap kritis perlu ada baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial, budaya,
dan politik) maupun supraempiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis
ini juga harus ditujukan pad diri sendiri yang disertai sikap kritis terhadap
pendapat yang berbeda. Tentu saja harus didukung sikap yang
bertanggungjawab terhadap apa yang dikritisi.
3. Membuka diskusi dan dialog
Untuk meminimalisasi konflik yang ditimbulkan
dari perbedaan, perlu dibuka ruang untuk
berdiskusi dan berdialog.
4. Bersikap terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan
terhadap kebebasan sesama manusia termasuk
menghargai hal-hal yang tidak bisa, baru, atau
asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas
kesadaran pluralisme dan keterbatasan diri akan
melahirkan kemampuan menahan diri dan tidak
mudah menilai atau memilih.
5. Rasional
Warga negara yang demokratis mampu mengambil
keputusan secara rasional dan logis, bukan emosional
dan egois.
6. Adil
Tujuan yang baik perlu diwujudkan secara adil sehingga
tidak melanggar hak asasi orang lain. Tujuan-tujuan
bersama bukan hasil dikte tapi ditawarkan, mayoritas
suara bukan diatur tapi diperoleh.
7. Jujur
Kejujuran merupakan kunci terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antara warga negara.
Ketujuh sikap dan sifat tersebut
jika dimiliki setiap warga negara
akan menghasilkan sosok yang
otonom yakni mampu
memengaruhi dan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan di
tingkat lokal secara mandiri.
Karakteristik warga negara yang
otonom
1. Memiliki kemandirian, tidak mudah
dipengaruhi atau dimobilisasi, teguh
pendirian. Dan kritis pada segenap
keputusan publik.