Anda di halaman 1dari 54

KONSEP DASAR GERONTIK

Ns.H.RIFA’I, S.Kep. M.Kep


 Peningkatan jumlah penduduk lansia membawa
konsekuensi munculnya berbagai permasalahan
yang komplek baik dari aspek fisik, psikologis,
maupun sosial ekonomi.
 Permasalahan tersebut al. penurunan status
fungional yang dapat berdampak terhadap
penurunan kualitas hidup.
 Status fungsional merupakan
factor penting karena dapat dijadikan indicator dari
kemampuan lansia mempertahankan
kemandiriannya
 aktivitas kehidupan sehari
sehari, mandi,berpakaian, memelihara kebersihan
diri, makan, eliminasi, dan beribadah.
 Instrument aktivitas kehidupan sehari -hari, A.l.(
memelihara rumah,mengatur keuangan, “bekerja,
menggunakan sarana transportasi, minum obat,
juga kegiatan yang dilakukan diwaktu luang.
 Kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh berrbagai
faktor.
 demografi seperti( usia, jenis kelamin, status
perkawinan,pendidikan, pekerjaan dan soaial
budaya mempengaruhi ketidakmampuan lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, juga
gangguan fungsi kognitif, ma!alah kesehatan kronis
dapat mempengaruhi status fungsional lan!ia.
 Dukungan sosial merupakan faktor penting dalam
meningkatkan kesejahteraan usila.
 Sumber dukungan sosial yaitu ( dukungan
profesional, dukungan masyarakat,dukungan teman,
dan dukungan keluarga)
 Keperawatan pada lansia ditujukan terhap
kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi
secara efektif di masyarakat, dan melatih rasa
percya diri dan otonomi untuk meningkatkan
kemandirian dan kesehatan mereka.
FENOMENA DEMOGRAF
Peningkatan umur harapan hi up
 tahun 1980 wanita 54 tahun dan laki-laki 50,9

tahun
 tahun 1995 , wanita 76,6 tahun dan laki - laki 62,9

tahun.
 Tahun 2008, UHH 70,8 tahun

 Tahun 2014 , 72 tahun


PENDAHULUAN
 Zaman dahulu ilmu keperawatan yang berfokus
pada pelayanan kesehatan
 terhadap lansia masih belum dikenal, Selama masa
perkembangannya, ilmu keperawatan ini memiliki
nama yang berbeda-beda  perdebatan
dikalangan para ahli.
 Awalnya menggunakan kata geriatrik dan
gerontologi , akhirnya berubah menjadi gerontik
seperti sekarang ini. PADAHAL BERBEDA MAKNA

 Katageriatrik, gerontologi, dan gerontik tentu


memiliki makna yang berbeda satu sama lain.
 Dalam dunia keperawatan sekarang ini, lebih
dikenal dengan istilah keperawatan gerontik dari
pada keperawatan geriatrik maupun gerontolog
 Geriatik lebih dikenal dengan suatu ilmu yang
berhubungan dengan penyakit dan kecacatan
pada orang tua (Touhy & Jett, 2014).
 Gerontologi bersifat multidisiplin yaitu berisi
tentang ilmu keperawatan, psikologi, medis, dan
lain-lain (Miller, 2012).
 Para ahli menyimpulkan kata gerontik paling tepat
digunakan dibidang ilmu keperawatan ini karena
gerontik memiliki arti sebagai spesialisasi
keperawatan tentang praktik mengasuh, merawat,
dan menghibur orang dewasa yang lebihtua
(Flaherty, n.d)
Geriatrik

 Geriatrik berasal dari kata Yunani yaitu “ Geras ”


yang berarti usia tua. Hal ini mengacu pada
cabang kedokteran yang terdiri dari diagnosis,
pengobatan penyakit,dan sindrom yang terjadi
terutama pada kalangan dewasa tua (Flaherty,
2004).
 Miller (2012) geriatrik sangat berakaitan dengan
penyakit dan kecacatan orang tua sehingga dapat
dimaknai bahwa istilah geriatrik berfokus pada sub
spesisialisasi pengobatan penyakit dan praktik
keluarga.
 Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat
pergeseran orientasi yaitu fokus geriatrik
ini mencakup masalah kualitas hidup, intervensi
mempertahankan fungsi optimal dan promosi
kesehatan
Gerontologi
 Gerontologi ialah studi tentang penuaan dan orang
dewasa yang lebih tua,yang bersifat multidisiplin
berbagai bidang seperti keperawatan,
psikologi, pekerjaan sosial dan profesi kesehatan
tertentu (Miller, 2012).
 Gerontologi merupakan studi holistik tentang proses
penuaan dan individu sepanjang kehidupan mereka
untuk mengetahui perubahan fisik, mental,sosial,
analisis perubahan masayarakat dan penerapan
pengetahuan ini ke kebijakandan program
pengembangan.
 Fokus dari keperawatan gerontologi adalah
untukmempelajari, mendiagnosis, dan mengobati
penyakit (Tabloski, 2014).
Gerontik
 Gerontik berasal dari bahasa Yunani yaitu
“ geron ” yang memiliki arti orang tua atau usia
tua.
 Gerontik didefinisikan sebagai spesialisasi
keperawatan
tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghib
ur orang dewasa yang lebih tua.
Gerontik

 adalah cabang ilmu keperawatan yang


mempelajari masalah kesehatan lansia yang
menyangkut aspek promostif, prefentif, kuratif
ranrehabilitatif serta psikososial yang menyertai
kehidupan lan!ia
Sejarah Penamaan Istilah Keperawatan Lanjut
Usia dari Geriatrik, Gerontologi,menjadi
Gerontik

 Keperawatan gerontik memiliki tujuan yaitu untuk


memenuhi kenyamanan lansia,mempertahankan
fungsi tubuh, dan membantu lansia menghadapi
kematian dengan tenang dan damai (Mauk, 2014).
 Geriatrik merupakan istilah pertama dari
kedokteran yang memiliki makna
yaitu pengobatan penyakit pada lansia.

 Perawat geriatrik pertama kali disebut pada tahun


1925 dalam American Journal of Nursing Lalu,
pada tahun 1942 terbentuk The American Geriatrics
Society dan penerbitan jurnal edisi pertama yaitu
Geriatrics (Miller, 2012).
 Tahun1953, masyarakat mengubah nama jurnal
tersebut menjadi Journal of the American Geriatrics
Society dan fokus dari geriatrik menjadi semakin
luas, yakni tentang berbagai masalah kesehatan
lansia, intervensi yang dapat mempertahankan
fungsi optimal,
serta promosi kesehatan yang bertujuan untuk menu
nda kecacatan pada lansia (Miller, 2012).
 Perawat geriatrik sudah terbentuk dan diusulkan
sejak 1925, namun baru pada tahun
1950 perawat geriatrik pertama kali
disarankan sebagai “ care of aged ”
Dalam American Journalof Nursing.
 Kelahiran perawat geriatrik yang sebenarnya ialah
pada tahun 1962 diawali
oleh American Nurses Association (ANA) yang
membentuk kelompok Konferensi Praktik Keperawatan
Geriatrik.
 Kemudian, pada tahun 1966, ANA membentuk divisi
Perawatan Geriatrik (Flaherty, 2004; Mauk, 2014).
 Pada tahun 1968, ANA menerbitkan standar Geriatrik
yang pertama dan memberikan sertifikasi keperawatan
geriatrik.
 Pada pertengahan tahun 1970-an, ANA
menganjurkan untuk mengubah istilahkeperawatan
geriatrik menjadi keperawatan gerontologi (Miller,
2012).
 Perubahan inidisebabkan oleh penekanan pada
istilah geriatrik cenderung hanya pada masalah
kesehatanyang dihadapi seperti dalam bidang
medis dan tidak terdapat nilai-nilai keperawatan.
 Sehingga, pada tahun 1976 nama geriatik resmi
berubah menjadi gerontologi dan divisi perawatan
geriatrik berubah menjadi divisi perawatan
gerontologi (Tabloski, 2014).
 Proses perubahan nama ini diharapkan dapat mem
buat istilah keperawatan spesialisasi
yang lebih baik dari sebelumnya.
 Hal ini dikarenakan keperawatan gerontologi berp
eran erat dalam pengembangan pengetahuan
sebagai dasar praktik terbaik dalam
merawat dewasa lanjut usia(Touhy & Jett, 2014)
 pada tahun 1979, Gunter dan Estes menyarankan
istilah baru yaitu gerontik untuk menggantikan
gerontologi
Pengertian Geriatrik

 Geriatrik berasal dari kata Yunani yaitu “ geras ” yang


berarti usia tua.
 Hal ini mengacu pada cabang kedokteran yang terdiri
dari diagnosis, pengobatan penyakit,dan sindrom yang
terjadi terutama pada kalangan dewasa tua (Flaherty,
2004).
 Menurut Miller (2012) geriatrik sangat berakaitan
dengan penyakit dan kecacatanorang tua sehingga
dapat dimaknai bahwa istilah geriatrik berfokus
padasubspesisialisasi pengobatan penyakit dan praktik
keluarga.
 Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat
pergeseran orientasi yaitu fokus geriatrik
ini mencakupmasalah kualitas hidup, intervensi
mempertahankan fungsi optimal dan promosi
kesehatan
Pengertian Gerontologi
 Gerontologi ialah studi tentang penuaan dan orang dewasa
yang lebih tua,yang bersifat multidisiplin berbagai bidang
seperti keperawatan, psikologi, pekerjaan sosial
dan profesi kesehatan tertentu (Miller, 2012).
 Sedangkan, menurutTabloski (2014) gerontologi merupakan
studi holistik tentang proses penuaan danindividu sepanjang
kehidupan mereka untuk mengetahui perubahan fisik,
mental,sosial, analisis perubahan masayarakat dan
penerapan pengetahuan ini ke kebijakandan program
pengembangan.
 Fokus dari keperawatan gerontologi adalah untuk
mempelajari, mendiagnosis, dan mengobati penyakit
(Tabloski, 2014).
Pengertian Gerontik

 Gerontik berasal dari bahasa Yunani yaitu “


 geron ” yang memiliki arti orang tua atau usia tua.
 Gerontik didefinisikan sebagai spesialisasi
keperawatan
tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghibur
orang dewasa yang lebih tua.
 Keperawatan gerontik memiliki tujuan yaitu untuk
memenuhi kenyamanan lansia,mempertahankan
fungsi tubuh, dan membantu lansia menghadapi
kematian dengan tenang dan damai (Mauk, 2014)
Peran Perawat dalam Ranah
Keperawatan Gerontik
 Perawat sebagai Direct Care Giver
 Peran perawat dalam hal ini memberikan perawatan
langsung kepada lansia diberbagai situasi kondisi.
Umumnya, lansia sering menunjukkan gejala khas namun
terasa sulit dimengerti ucapannya yang menjadi tantangan
bagi perawat dalam menentukan diagnosis dan penangan
yang tepat.
 perawat sebagai penyedia perawatan harus
mengatahui segala proses penyakit dan gejala yang biasa
terlihat pada lansia mencakup pengetahuan tentang faktor
risiko, tanda dan gejala, penangan medis yang biasa
dilakukan, rehabilitasi, serta perawatan yang
dibutuhkan pada akhir usia (Hindle & Coates, 2011)
 Perawat sebagai Advokator
 Perawat dalam hal ini bertindak memihak atau
memastikan lansia untukmendapatkan haknya,
pelayanan yang layak, memperkuat otonomi klien
dalam
 Perawat dalam hal ini bertindak memihak atau
memastikan lansia untukmendapatkan haknya,
pelayanan yang layak, memperkuat otonomi klien
dalam pengambilan keputusan, dan mendidik oran
g lain mengenai stereotip
negative dari penuaan (Miller, 2012).
 Contoh kecilnya seperti menjelaskan prosedur medis
atau perawatan kepada anggota keluarga pada
tingkat unit.
 Selain itu, perawat juga dapatmembantu anggota
keluarga untuk memilih panti werdha terbaik bagi
anggotakeluarga yang dicintainya atau mendukung
anggota keluarga yang berada dalam peran
pengasuhan.
 Hal yang perlu diingat, apapun situasinya
peran advokator tidak berarti membuat keputusan
untuk lansia, tetapi memberdayakan mereka
untuk tetapindependen dan bermartabat bahkan
dalam situasi sulit sekalipun (Stanley & Beare,2006).
 Perawat sebagai Edukator
 Perawat yang berperan sebagai edukator memiliki
kewajiban untuk memberiinformasi mengenai status
kesehatan klien kepada klien serta keluarga klien
danmembantu klien mencapai perawatan diri sesuai
kemampuannya (Potter, Perry,Stockert & Hall,
2013).
 Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan
prinsip, prosedur, dan teknik dalam
pemeliharaan kesehatan kepada lansia. Menurut
Tabloski (2014), perawat dapat melakukan
edukasi mengenai beberapa hal kepada
lansiaseperti deteksi penyakit, memberikan edukasi
tentang penuaan yang
sehat, pengobatan terhadap penyakit, dan rehabili
tasi kepada lansia serta keluarganya.
 Selain itu, perawat edukator dapat juga
berpartisipasi dalam ranah pendidikan hingga
memberikan pelatihan untuk perawat.
 Memberikan edukasi kepada lansia menjadi
tantangan tersendiri bagi perawat. Hal ini
dikarenakan lansia mengalami cognitive aging yang
mempengaruhi proses belajar (Miller, 2012).
 perawat perlu menyesuaikan metode dan bahan
edukasi agar edukasi yang diberikan
dapat dimengerti dengan baik oleh lansia.Apabila
lansia tidak dapat di berikan edukasi, maka
edukasi diberikan kepadakeluarganya. Namun, jika
lansia masih memiliki kognitif yang baik, terdapat
lima halyang perlu dilakukan agar edukasi yang
diberikan dapat dipahami dengan baikmenurut
Miller (2012), antara lain
 1. Memberikan waktu yang cukup untuk lansia
menyerap informasi, artinya pemberian informasi
dilakukan dengan tidak terburu-buru
Perawat sebagai Edukator
 Perawat yang berperan sebagai edukator memiliki kewajiban untuk
memberiinformasi mengenai status kesehatan klien kepada klien
serta keluarga klien danmembantu klien mencapai perawatan diri
sesuai kemampuannya (Potter, Perry,Stockert & Hall, 2013).
 Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan prinsip, prosedur,
dan teknik dalam pemeliharaan kesehatan kepada lansia. Menurut
Tabloski(2014),
 perawat dapat melakukan edukasi mengenai beberapa hal kepada
lansia seperti deteksi penyakit, memberikan edukasi tentang
penuaan yang
sehat, pengobatan terhadap penyakit, dan rehabilitasi kepada lans
ia serta keluarganya.
 Selain itu, perawat edukator dapat juga berpartisipasi dalam
ranah pendidikan hinggamemberikan pelatihan untuk perawat.

 jika lansia masih memiliki kognitif yang baik, terdapat lima hal yang
perlu dilakukan agar edukasi yang diberikan dapat dipahami
dengan baik menurut Miller (2012), antara lain:
1. Memberikan waktu yang cukup untuk lansia menyerap informasi,
artinya pemberian informasi dilakukan dengan tidak terburu-buru
2. Memberikan sejumlah kecil informasi dalam beberapa sesi, artinya
tidak diberikan banyak informasi pada satu pertemuan
3. Membuat rujukan kepada perawat untuk melakukan perawatan di
rumah dengansalah satunya follow up pengajaran yang diberikan
4. Membuat lingkungan pembelajaran nyaman dengan
menghilangkan berbagai hal yang dapat menjadi distraksi.
5. Mengaitkan informasi yang diberikan dengan pengalaman masa
lalu klien agar mudah diserap klien.
 Perawat sebagai Manajer
 Perawat sebagai manajer bertanggung jawab
dalam memberikan lingkunganyang positif serta
profesional di rumah sakit atau komunitas agar
terwujudnya pelayanan yang berkualitas. Selain itu,
perawat sebagai manajer juga
harus mampumemimpin dan mengelola tim klinis
yang dibentuk.
 Mauk (2014),
mengemukakan bahwa perawat manajer dalam keperawatan geron
tik perlu memiliki kemampuandalam beberapa hal antara lain:
1. Membangun dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan
anggota timkeperawatan gerontik. Dalam hal ini, seorang
perawat gerontik harus memilikistandar dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada lansia. Standar tersebutantara lain,
pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga kesehatan
lansia,mencegah penyakit, mengelola penyakit kronis yang
kompleks, penurunan fungsifisik dan mental, hingga perawatan
paliatif (ANA, 2010 dalam Touhy & Jett, 2014).Sehingga,
manajer perlu memfasilitasi pelatihan atau workshop agar
kemamuananggota tim dapat meningkat

3. Menentukan prioritas dan tujuan yang realistis,
dapat terukur serta memiliki batasan waktu.
4. Membuat keputusan dalam menyelesaikan
masalah baik masalah internal antaranggota tim
dan masalah klien.
5. Mendelegasikan tugas kepada seseorang yang
dianggap dapat menjalankan tugasdengan
baik.(5) Mampu memberikan dorongan, arahan
yang jelas, dan harapan terhadap stafnya.
Perawat sebagai Praktisi Independen

 Praktisi independen artinya perawat melakukan praktik


keperawatan secaramandiri.
 Menurut Tabloski (2014), parameter praktik keperawatan
dapat berbeda disetiap negara namun perawat harus
memiliki kode etik profesi dan standar praktikkeperawatan
yang berlaku untuk menunjukkan kompetensi perawat.
 MenurutUndang-Undang No. 38 tahun 2014, untuk
membuka praktik keperawatan mandiri, perawat harus
memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) yang berlaku
selama STRmasih berlaku. Contoh praktik mandiri dalam
keperawatan gerontik ialah membuka praktik perawatan
luka, menerima kontrol perawatan untuk lansia, dan lain-lain
Perawat sebagai Konselor

 Perawat gerontik sebagai konselor bertugas membantu


pasienmengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah kesehatan dan
memilik tindakan-tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut (Potter, Perry, Stockert,& Hall, 2013).
 Contoh peran ini, yaitu perawat membantu mengidentifikasi
danmenyelesaikan masalah kesehatan lansia melalui konsultasi
kesehatan berkelanjutan,membantu keluarga pasien memutuskan
apakah perlu lansia dimasukkan ke panti,memberikan arahan
terkait biaya perawatan lansia yang sesuai dengan kebutuhan
danlain-lain.
 Seperti halnya pada peran sebagai advokator, seorang perawat
konselor tidak membuat keputusan untuk klien namun membiarkan
klien memilih keputusanterbaiknya.
Perawat sebagai Kolabolator

 Kolaborasi atau bekerja dalam upaya gabungan


dengan semua pihak yangterlibat dalam perawatan
perlu mengembangkan rencana yang dapat
diterima bersama demi tercapainya tujuan bersama (Po
tter, Perry, Stockert, & Hall, 2013).
 Contoh peran ini, seperti praktisi perawat berada
pada tim perawatan berbasis rumahyang
berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan
layanan perawatan primerkepada pasien lansia yang
berisiko tinggi (Touhy & Jett, 2014).
Perawat sebagai Peneliti

 Perawat peneliti adalah pemimpin dalam memperluas pengetahuan


dalam bidang keperawatan dan disiplin perawatan kesehatan
lainnya. Tugas mereka adalahmemberikan bukti praktik untuk
memastikan perawat memiliki bukti terbaik untukmendukung praktik
mereka.
 Selain itu perawat peneliti juga menyelidiki masalahuntuk
memperluas asuhan keperawatan, mengurangi atau memperluas
cakupan praktik keperawatan (Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013).
 Contoh peran ini, yaitu perawat mengembangkan
penelitian mengenai metode perawatan yang
cocok untuk pasien lansia dengan penyakit kronik tertentu, membantu
mengembangkan teorikeperawatan modern yang sesuai dengan
kondisi saat ini, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
 Flaherty, E. (2004). Geriatric. Ensyclopedia of Nursing
Research , 230 – 232.

 Hindle, A., and Coates, A. (2011). Nursing care of


older people . New York: Oxford UniversityPress.

 Mauk, K, L. (2014). Gerontological nursing competencies for


care, 3 rd edition . USA:Jones & Bartlett

 Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellnes in Older Adults , 6


th Edition . Philadelphia: Lippin cott Williams & Wilkins
 Potter, P, A., Perry, A, G., Stockert, P, A., & Hall, A, M. (2013). Fundamental of
Nursing,8th edition . Canada: Elsevier

 Stanley, M &Beare, PG. (2009). Gerontological Nursing: A Health Promotion/


Protection Approach, 2 Nd edition . Philadelphia: Davis Company.

 Tabloski, P. A. (2014). Gerontological Nursing ,3 rd edition. New Jersey: Pearson.

 Touhy, T.A & Jett, K.F (2014). Ebersole and Hess Gerontological Nursing & Healthy
Aging , 4 th edition. Missouri: Elsevier Mosby.

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014. Retrieved


fromhttps://ppniqatar.files.wordpress.com/2015/12/uu-38-tentang-
keperawatan.pdf On Feb 18,2018

Anda mungkin juga menyukai