100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
28 tayangan54 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gerontik yang mencakup pengertian geriatrik, gerontologi, dan gerontik. Geriatrik berfokus pada pengobatan penyakit lanjut usia, gerontologi adalah studi multidisiplin tentang penuaan, sedangkan gerontik adalah spesialisasi keperawatan untuk merawat lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gerontik yang mencakup pengertian geriatrik, gerontologi, dan gerontik. Geriatrik berfokus pada pengobatan penyakit lanjut usia, gerontologi adalah studi multidisiplin tentang penuaan, sedangkan gerontik adalah spesialisasi keperawatan untuk merawat lanjut usia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gerontik yang mencakup pengertian geriatrik, gerontologi, dan gerontik. Geriatrik berfokus pada pengobatan penyakit lanjut usia, gerontologi adalah studi multidisiplin tentang penuaan, sedangkan gerontik adalah spesialisasi keperawatan untuk merawat lanjut usia.
Peningkatan jumlah penduduk lansia membawa konsekuensi munculnya berbagai permasalahan yang komplek baik dari aspek fisik, psikologis, maupun sosial ekonomi. Permasalahan tersebut al. penurunan status fungional yang dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hidup. Status fungsional merupakan factor penting karena dapat dijadikan indicator dari kemampuan lansia mempertahankan kemandiriannya aktivitas kehidupan sehari sehari, mandi,berpakaian, memelihara kebersihan diri, makan, eliminasi, dan beribadah. Instrument aktivitas kehidupan sehari -hari, A.l.( memelihara rumah,mengatur keuangan, “bekerja, menggunakan sarana transportasi, minum obat, juga kegiatan yang dilakukan diwaktu luang. Kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh berrbagai faktor. demografi seperti( usia, jenis kelamin, status perkawinan,pendidikan, pekerjaan dan soaial budaya mempengaruhi ketidakmampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, juga gangguan fungsi kognitif, ma!alah kesehatan kronis dapat mempengaruhi status fungsional lan!ia. Dukungan sosial merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan usila. Sumber dukungan sosial yaitu ( dukungan profesional, dukungan masyarakat,dukungan teman, dan dukungan keluarga) Keperawatan pada lansia ditujukan terhap kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi secara efektif di masyarakat, dan melatih rasa percya diri dan otonomi untuk meningkatkan kemandirian dan kesehatan mereka. FENOMENA DEMOGRAF Peningkatan umur harapan hi up tahun 1980 wanita 54 tahun dan laki-laki 50,9
tahun tahun 1995 , wanita 76,6 tahun dan laki - laki 62,9
tahun. Tahun 2008, UHH 70,8 tahun
Tahun 2014 , 72 tahun
PENDAHULUAN Zaman dahulu ilmu keperawatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan terhadap lansia masih belum dikenal, Selama masa perkembangannya, ilmu keperawatan ini memiliki nama yang berbeda-beda perdebatan dikalangan para ahli. Awalnya menggunakan kata geriatrik dan gerontologi , akhirnya berubah menjadi gerontik seperti sekarang ini. PADAHAL BERBEDA MAKNA
Katageriatrik, gerontologi, dan gerontik tentu
memiliki makna yang berbeda satu sama lain. Dalam dunia keperawatan sekarang ini, lebih dikenal dengan istilah keperawatan gerontik dari pada keperawatan geriatrik maupun gerontolog Geriatik lebih dikenal dengan suatu ilmu yang berhubungan dengan penyakit dan kecacatan pada orang tua (Touhy & Jett, 2014). Gerontologi bersifat multidisiplin yaitu berisi tentang ilmu keperawatan, psikologi, medis, dan lain-lain (Miller, 2012). Para ahli menyimpulkan kata gerontik paling tepat digunakan dibidang ilmu keperawatan ini karena gerontik memiliki arti sebagai spesialisasi keperawatan tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghibur orang dewasa yang lebihtua (Flaherty, n.d) Geriatrik
Geriatrik berasal dari kata Yunani yaitu “ Geras ”
yang berarti usia tua. Hal ini mengacu pada cabang kedokteran yang terdiri dari diagnosis, pengobatan penyakit,dan sindrom yang terjadi terutama pada kalangan dewasa tua (Flaherty, 2004). Miller (2012) geriatrik sangat berakaitan dengan penyakit dan kecacatan orang tua sehingga dapat dimaknai bahwa istilah geriatrik berfokus pada sub spesisialisasi pengobatan penyakit dan praktik keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat pergeseran orientasi yaitu fokus geriatrik ini mencakup masalah kualitas hidup, intervensi mempertahankan fungsi optimal dan promosi kesehatan Gerontologi Gerontologi ialah studi tentang penuaan dan orang dewasa yang lebih tua,yang bersifat multidisiplin berbagai bidang seperti keperawatan, psikologi, pekerjaan sosial dan profesi kesehatan tertentu (Miller, 2012). Gerontologi merupakan studi holistik tentang proses penuaan dan individu sepanjang kehidupan mereka untuk mengetahui perubahan fisik, mental,sosial, analisis perubahan masayarakat dan penerapan pengetahuan ini ke kebijakandan program pengembangan. Fokus dari keperawatan gerontologi adalah untukmempelajari, mendiagnosis, dan mengobati penyakit (Tabloski, 2014). Gerontik Gerontik berasal dari bahasa Yunani yaitu “ geron ” yang memiliki arti orang tua atau usia tua. Gerontik didefinisikan sebagai spesialisasi keperawatan tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghib ur orang dewasa yang lebih tua. Gerontik
adalah cabang ilmu keperawatan yang
mempelajari masalah kesehatan lansia yang menyangkut aspek promostif, prefentif, kuratif ranrehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lan!ia Sejarah Penamaan Istilah Keperawatan Lanjut Usia dari Geriatrik, Gerontologi,menjadi Gerontik
Keperawatan gerontik memiliki tujuan yaitu untuk
memenuhi kenyamanan lansia,mempertahankan fungsi tubuh, dan membantu lansia menghadapi kematian dengan tenang dan damai (Mauk, 2014). Geriatrik merupakan istilah pertama dari kedokteran yang memiliki makna yaitu pengobatan penyakit pada lansia.
Perawat geriatrik pertama kali disebut pada tahun
1925 dalam American Journal of Nursing Lalu, pada tahun 1942 terbentuk The American Geriatrics Society dan penerbitan jurnal edisi pertama yaitu Geriatrics (Miller, 2012). Tahun1953, masyarakat mengubah nama jurnal tersebut menjadi Journal of the American Geriatrics Society dan fokus dari geriatrik menjadi semakin luas, yakni tentang berbagai masalah kesehatan lansia, intervensi yang dapat mempertahankan fungsi optimal, serta promosi kesehatan yang bertujuan untuk menu nda kecacatan pada lansia (Miller, 2012). Perawat geriatrik sudah terbentuk dan diusulkan sejak 1925, namun baru pada tahun 1950 perawat geriatrik pertama kali disarankan sebagai “ care of aged ” Dalam American Journalof Nursing. Kelahiran perawat geriatrik yang sebenarnya ialah pada tahun 1962 diawali oleh American Nurses Association (ANA) yang membentuk kelompok Konferensi Praktik Keperawatan Geriatrik. Kemudian, pada tahun 1966, ANA membentuk divisi Perawatan Geriatrik (Flaherty, 2004; Mauk, 2014). Pada tahun 1968, ANA menerbitkan standar Geriatrik yang pertama dan memberikan sertifikasi keperawatan geriatrik. Pada pertengahan tahun 1970-an, ANA menganjurkan untuk mengubah istilahkeperawatan geriatrik menjadi keperawatan gerontologi (Miller, 2012). Perubahan inidisebabkan oleh penekanan pada istilah geriatrik cenderung hanya pada masalah kesehatanyang dihadapi seperti dalam bidang medis dan tidak terdapat nilai-nilai keperawatan. Sehingga, pada tahun 1976 nama geriatik resmi berubah menjadi gerontologi dan divisi perawatan geriatrik berubah menjadi divisi perawatan gerontologi (Tabloski, 2014). Proses perubahan nama ini diharapkan dapat mem buat istilah keperawatan spesialisasi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan keperawatan gerontologi berp eran erat dalam pengembangan pengetahuan sebagai dasar praktik terbaik dalam merawat dewasa lanjut usia(Touhy & Jett, 2014) pada tahun 1979, Gunter dan Estes menyarankan istilah baru yaitu gerontik untuk menggantikan gerontologi Pengertian Geriatrik
Geriatrik berasal dari kata Yunani yaitu “ geras ” yang
berarti usia tua. Hal ini mengacu pada cabang kedokteran yang terdiri dari diagnosis, pengobatan penyakit,dan sindrom yang terjadi terutama pada kalangan dewasa tua (Flaherty, 2004). Menurut Miller (2012) geriatrik sangat berakaitan dengan penyakit dan kecacatanorang tua sehingga dapat dimaknai bahwa istilah geriatrik berfokus padasubspesisialisasi pengobatan penyakit dan praktik keluarga. Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat pergeseran orientasi yaitu fokus geriatrik ini mencakupmasalah kualitas hidup, intervensi mempertahankan fungsi optimal dan promosi kesehatan Pengertian Gerontologi Gerontologi ialah studi tentang penuaan dan orang dewasa yang lebih tua,yang bersifat multidisiplin berbagai bidang seperti keperawatan, psikologi, pekerjaan sosial dan profesi kesehatan tertentu (Miller, 2012). Sedangkan, menurutTabloski (2014) gerontologi merupakan studi holistik tentang proses penuaan danindividu sepanjang kehidupan mereka untuk mengetahui perubahan fisik, mental,sosial, analisis perubahan masayarakat dan penerapan pengetahuan ini ke kebijakandan program pengembangan. Fokus dari keperawatan gerontologi adalah untuk mempelajari, mendiagnosis, dan mengobati penyakit (Tabloski, 2014). Pengertian Gerontik
Gerontik berasal dari bahasa Yunani yaitu “
geron ” yang memiliki arti orang tua atau usia tua. Gerontik didefinisikan sebagai spesialisasi keperawatan tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghibur orang dewasa yang lebih tua. Keperawatan gerontik memiliki tujuan yaitu untuk memenuhi kenyamanan lansia,mempertahankan fungsi tubuh, dan membantu lansia menghadapi kematian dengan tenang dan damai (Mauk, 2014) Peran Perawat dalam Ranah Keperawatan Gerontik Perawat sebagai Direct Care Giver Peran perawat dalam hal ini memberikan perawatan langsung kepada lansia diberbagai situasi kondisi. Umumnya, lansia sering menunjukkan gejala khas namun terasa sulit dimengerti ucapannya yang menjadi tantangan bagi perawat dalam menentukan diagnosis dan penangan yang tepat. perawat sebagai penyedia perawatan harus mengatahui segala proses penyakit dan gejala yang biasa terlihat pada lansia mencakup pengetahuan tentang faktor risiko, tanda dan gejala, penangan medis yang biasa dilakukan, rehabilitasi, serta perawatan yang dibutuhkan pada akhir usia (Hindle & Coates, 2011) Perawat sebagai Advokator Perawat dalam hal ini bertindak memihak atau memastikan lansia untukmendapatkan haknya, pelayanan yang layak, memperkuat otonomi klien dalam Perawat dalam hal ini bertindak memihak atau memastikan lansia untukmendapatkan haknya, pelayanan yang layak, memperkuat otonomi klien dalam pengambilan keputusan, dan mendidik oran g lain mengenai stereotip negative dari penuaan (Miller, 2012). Contoh kecilnya seperti menjelaskan prosedur medis atau perawatan kepada anggota keluarga pada tingkat unit. Selain itu, perawat juga dapatmembantu anggota keluarga untuk memilih panti werdha terbaik bagi anggotakeluarga yang dicintainya atau mendukung anggota keluarga yang berada dalam peran pengasuhan. Hal yang perlu diingat, apapun situasinya peran advokator tidak berarti membuat keputusan untuk lansia, tetapi memberdayakan mereka untuk tetapindependen dan bermartabat bahkan dalam situasi sulit sekalipun (Stanley & Beare,2006). Perawat sebagai Edukator Perawat yang berperan sebagai edukator memiliki kewajiban untuk memberiinformasi mengenai status kesehatan klien kepada klien serta keluarga klien danmembantu klien mencapai perawatan diri sesuai kemampuannya (Potter, Perry,Stockert & Hall, 2013). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan prinsip, prosedur, dan teknik dalam pemeliharaan kesehatan kepada lansia. Menurut Tabloski (2014), perawat dapat melakukan edukasi mengenai beberapa hal kepada lansiaseperti deteksi penyakit, memberikan edukasi tentang penuaan yang sehat, pengobatan terhadap penyakit, dan rehabili tasi kepada lansia serta keluarganya. Selain itu, perawat edukator dapat juga berpartisipasi dalam ranah pendidikan hingga memberikan pelatihan untuk perawat. Memberikan edukasi kepada lansia menjadi tantangan tersendiri bagi perawat. Hal ini dikarenakan lansia mengalami cognitive aging yang mempengaruhi proses belajar (Miller, 2012). perawat perlu menyesuaikan metode dan bahan edukasi agar edukasi yang diberikan dapat dimengerti dengan baik oleh lansia.Apabila lansia tidak dapat di berikan edukasi, maka edukasi diberikan kepadakeluarganya. Namun, jika lansia masih memiliki kognitif yang baik, terdapat lima halyang perlu dilakukan agar edukasi yang diberikan dapat dipahami dengan baikmenurut Miller (2012), antara lain 1. Memberikan waktu yang cukup untuk lansia menyerap informasi, artinya pemberian informasi dilakukan dengan tidak terburu-buru Perawat sebagai Edukator Perawat yang berperan sebagai edukator memiliki kewajiban untuk memberiinformasi mengenai status kesehatan klien kepada klien serta keluarga klien danmembantu klien mencapai perawatan diri sesuai kemampuannya (Potter, Perry,Stockert & Hall, 2013). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan prinsip, prosedur, dan teknik dalam pemeliharaan kesehatan kepada lansia. Menurut Tabloski(2014), perawat dapat melakukan edukasi mengenai beberapa hal kepada lansia seperti deteksi penyakit, memberikan edukasi tentang penuaan yang sehat, pengobatan terhadap penyakit, dan rehabilitasi kepada lans ia serta keluarganya. Selain itu, perawat edukator dapat juga berpartisipasi dalam ranah pendidikan hinggamemberikan pelatihan untuk perawat. jika lansia masih memiliki kognitif yang baik, terdapat lima hal yang perlu dilakukan agar edukasi yang diberikan dapat dipahami dengan baik menurut Miller (2012), antara lain: 1. Memberikan waktu yang cukup untuk lansia menyerap informasi, artinya pemberian informasi dilakukan dengan tidak terburu-buru 2. Memberikan sejumlah kecil informasi dalam beberapa sesi, artinya tidak diberikan banyak informasi pada satu pertemuan 3. Membuat rujukan kepada perawat untuk melakukan perawatan di rumah dengansalah satunya follow up pengajaran yang diberikan 4. Membuat lingkungan pembelajaran nyaman dengan menghilangkan berbagai hal yang dapat menjadi distraksi. 5. Mengaitkan informasi yang diberikan dengan pengalaman masa lalu klien agar mudah diserap klien. Perawat sebagai Manajer Perawat sebagai manajer bertanggung jawab dalam memberikan lingkunganyang positif serta profesional di rumah sakit atau komunitas agar terwujudnya pelayanan yang berkualitas. Selain itu, perawat sebagai manajer juga harus mampumemimpin dan mengelola tim klinis yang dibentuk. Mauk (2014), mengemukakan bahwa perawat manajer dalam keperawatan geron tik perlu memiliki kemampuandalam beberapa hal antara lain: 1. Membangun dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan anggota timkeperawatan gerontik. Dalam hal ini, seorang perawat gerontik harus memilikistandar dalam memberikan asuhan keperawatan kepada lansia. Standar tersebutantara lain, pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga kesehatan lansia,mencegah penyakit, mengelola penyakit kronis yang kompleks, penurunan fungsifisik dan mental, hingga perawatan paliatif (ANA, 2010 dalam Touhy & Jett, 2014).Sehingga, manajer perlu memfasilitasi pelatihan atau workshop agar kemamuananggota tim dapat meningkat 3. Menentukan prioritas dan tujuan yang realistis, dapat terukur serta memiliki batasan waktu. 4. Membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah baik masalah internal antaranggota tim dan masalah klien. 5. Mendelegasikan tugas kepada seseorang yang dianggap dapat menjalankan tugasdengan baik.(5) Mampu memberikan dorongan, arahan yang jelas, dan harapan terhadap stafnya. Perawat sebagai Praktisi Independen
Praktisi independen artinya perawat melakukan praktik
keperawatan secaramandiri. Menurut Tabloski (2014), parameter praktik keperawatan dapat berbeda disetiap negara namun perawat harus memiliki kode etik profesi dan standar praktikkeperawatan yang berlaku untuk menunjukkan kompetensi perawat. MenurutUndang-Undang No. 38 tahun 2014, untuk membuka praktik keperawatan mandiri, perawat harus memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) yang berlaku selama STRmasih berlaku. Contoh praktik mandiri dalam keperawatan gerontik ialah membuka praktik perawatan luka, menerima kontrol perawatan untuk lansia, dan lain-lain Perawat sebagai Konselor
Perawat gerontik sebagai konselor bertugas membantu
pasienmengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah kesehatan dan memilik tindakan-tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut (Potter, Perry, Stockert,& Hall, 2013). Contoh peran ini, yaitu perawat membantu mengidentifikasi danmenyelesaikan masalah kesehatan lansia melalui konsultasi kesehatan berkelanjutan,membantu keluarga pasien memutuskan apakah perlu lansia dimasukkan ke panti,memberikan arahan terkait biaya perawatan lansia yang sesuai dengan kebutuhan danlain-lain. Seperti halnya pada peran sebagai advokator, seorang perawat konselor tidak membuat keputusan untuk klien namun membiarkan klien memilih keputusanterbaiknya. Perawat sebagai Kolabolator
Kolaborasi atau bekerja dalam upaya gabungan
dengan semua pihak yangterlibat dalam perawatan perlu mengembangkan rencana yang dapat diterima bersama demi tercapainya tujuan bersama (Po tter, Perry, Stockert, & Hall, 2013). Contoh peran ini, seperti praktisi perawat berada pada tim perawatan berbasis rumahyang berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan layanan perawatan primerkepada pasien lansia yang berisiko tinggi (Touhy & Jett, 2014). Perawat sebagai Peneliti
Perawat peneliti adalah pemimpin dalam memperluas pengetahuan
dalam bidang keperawatan dan disiplin perawatan kesehatan lainnya. Tugas mereka adalahmemberikan bukti praktik untuk memastikan perawat memiliki bukti terbaik untukmendukung praktik mereka. Selain itu perawat peneliti juga menyelidiki masalahuntuk memperluas asuhan keperawatan, mengurangi atau memperluas cakupan praktik keperawatan (Potter, Perry, Stockert, & Hall, 2013). Contoh peran ini, yaitu perawat mengembangkan penelitian mengenai metode perawatan yang cocok untuk pasien lansia dengan penyakit kronik tertentu, membantu mengembangkan teorikeperawatan modern yang sesuai dengan kondisi saat ini, dan lain-lain DAFTAR PUSTAKA Flaherty, E. (2004). Geriatric. Ensyclopedia of Nursing Research , 230 – 232.
Hindle, A., and Coates, A. (2011). Nursing care of
older people . New York: Oxford UniversityPress.
Mauk, K, L. (2014). Gerontological nursing competencies for
care, 3 rd edition . USA:Jones & Bartlett
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellnes in Older Adults , 6
th Edition . Philadelphia: Lippin cott Williams & Wilkins Potter, P, A., Perry, A, G., Stockert, P, A., & Hall, A, M. (2013). Fundamental of Nursing,8th edition . Canada: Elsevier
Stanley, M &Beare, PG. (2009). Gerontological Nursing: A Health Promotion/
Protection Approach, 2 Nd edition . Philadelphia: Davis Company.
Tabloski, P. A. (2014). Gerontological Nursing ,3 rd edition. New Jersey: Pearson.