Anda di halaman 1dari 31

SST (Aferen & Indera)

Kelompok 7:
• Adinda Ilmah
• Alma Benanda
• Heldo Sabri
• Lulu Irbah
• Sabilla Nur
Fisiologi Reseptor
• Sistem saraf tepi tersusun atas serabut-serabut saraf ang membawa informasi antara SSP
dan bagian tubuh lain.
• Stimulus adalah perubahan yang bias terdeteksi oleh tubuh. Seperti panas, sinar suara,
tekanan, dan perubahan kimiawi.
• Stimulus yang menyebabkan potensial berjenjang disebut potensial reseptor pada
reseptor.
• Proses perubahan energi stimulus menjadi potensial reseptor dikenal sebagai transduksi
sensorik.
• Setiap tipe reseptor dikhususkan untuk berespons terhadap satu jenis stimulus, disebut
stimulus adekuat.
• Reseptor dapat berupa ujung khusus neuron aferen atau sel reseptor terpisah yang
berkaitan erat dengan ujung perofer neuron.
Jenis-jenis Reseptor Berdasarkan Stimulus
Adekuatnya
• Fotoreseptor responsive terhadap gelombang sinar tampak.
• Mekanoreseptor peka terhadap energy mekanis.
• Termoreseptor peka terhadap panas dingin.
• Osmoreseptor mendeteksi perubahan konsentrasi zat terlarut dalam cairan
ekstrasel (CES) dan perubahan aktivitas osmotic yang terjadi.
• Kemoreseptor peka terhadap bahan kimia tertentu.
• Nosiseptor sensitive terhadap kerusakan jaringan.
Manfaat Informasi yang Dideteksi oleh
Reseptor
• Masukan aferen sangat pernting untuk pengendalian keluaran eferen.
• Pemroresan masukan sensorik oleh system pengaktifan reticular di batang otak
sangat penting bagi cortical arousal dan kesadaran.
• Pemrosesan masukan sensorik di otak memberi kita persepsi mengenai dunia luar
di sekitar kita.
• Informasi tertentu yang disampaikan ke SSP mungkin disimpan untuk keperluan di
masa mendatang.
• Rangsangan sensorik dapat berdampak besar pada emosi kita.
Jenis Reseptor Berdasarkan Kecepatan
Adaptasinya
• Beberapa reseptor dapat kehilangan sebagian besar tingkat
deporlarisasinya meskipun diberikan stimulus menetap, suatu
fenomena yang dinamai Adaptasi.
• Reseptor Tonik: tidak beradaptasi atau beradaptasi lambat. Reseptor ini
sanat bermanfaat untuk ketika reseptor harus mempertahankan informasi
suatu stimulus.
• Reseptor Fasik: reseptor yang beradaptasi dengan cepat. Reseptor fasik
bermanfaaat ketika penting untuk memberi sinyal terdapat perubahan
intensitas stimulus daripada penyampaian informasi status quo (keadaan
tetap).
Kulit
Reseptor Taktil (sentuh)
• Termasuk mekanoreseptor
• Reseptor taktil mencakup sebagai berikut:
• Reseptor rambut: beradaptasi dengan cepat dan merasakan gerakan rambut dan
sentuhan yang sangat lembut.
• Diskus Merkel: beradaptasi dengan lambat, mendeteksi sentuhan ringan yang menetap
serta tekstur
• Korpus Pacini: beradaptasi dengan cepat, berespons terhadap getaran dan tekanan yang
dalam
• Ujung Ruffini: beradaptasi dengan lambat, berespons terhadap tekanan dalam yang
menetap dan regangan kulit
• Korpuskel Meissner: beradaptasi dengan cepat, peka terhadap sentuhan ringan yang
menggetarkan.
Jalur-Jalur Informasi Aferen Pada Kulit

• Ketika mencapai medula spinalis, informasi aferen memiliki dua kemungkinan


tujuan:
1. Menjadi bagian suatu lengkung reflex, menghasilkan respons efektor yang sesuai
2. Diteruskan ke atas menuju otak memelui jalur asenden untuk pemrosesan lebih lalnjut
dan mungkin disadari.
• Jalur-jalur pembawa sensasi somatik sadar yaitu, jalur somatosensorik
• Jalur berlabel adalah jalur yang saling berhubungan melalui sinapsis dalam
rangkaian tertentu untuk secara bertahap melaksanakan pemrosesan informasi
sensorik lebih kompleks
Nyeri
• Kategori reseptor nyeri:
• Nosiseptor Mekanis: berespons terhadap kerusakan mekanis.
• Nosiseptor Suhu: berespons terhadap suhu ekstrim, terutama panas.
• Nosiseptor Polimedial: berespons saat kuat terhadap semua jenis stimulus yang
merusak.

Nyeri Cepat Nyeri Lambat


Terjadi pada stimulasi nosiseptor Terjadi pada stimulus nosiseptor
mekanis dan suhu polimedial
Disalurkan oleh serabut A-delta yang Disalurkan oleh serabut C yang halus dan
halus dan bermielin tak bermielin
Menimbulkan sensasi tajam-menusuk Menimbulkan sensasi tumpul, panas,
seperti terbakar
Mudah diketahui lokasinya Lokasinya tidak jelas
Muncul pertama kali Muncul berikutnya; menetap lebih lama
Pemrosesan Masukan Nyeri
• Jalur Asenden
• Jalur Desenden
Pengecapan dan penghiduan
pengertian
Berbeda dengan fotoreseptor mata atau mekanoreseptor telinga, reseptor untuk
pengecapan dan penghiduan adalah kemoreseptor.

Kemoreseptor menghasilkan sinyal saraf jika berkaitan dengan zat kimia tertentu
dalam lingkungan, sensasi pengecapan dan penghiduan berkaitan dengan asupan
makanan karena memengaruhi aliran getah lambung serta nafsu makan.
Sedangkan pada hewan tingkat rendah, penghiduan juga berperan besar dalam :
-menentukan arah
-mencari mangsa atau menghindari mangsa
-Daya tarik seksual terhadap lawan.
Kemoreseptor untuk sensasi rasa terkemas dalam kuncup kecap, sekitar 10.000
diantaranya terdapat di rongga mulut dan tenggorokan dan presentase terbesar ada
di permukaan lidah.

Kuncup kecap terdiri atas sekitar 50 sel reseptor berbentuk gelondong panjang
seperti irisan jeruk, dan setiap tunas kecap memiliki lubang kecil.

Sel reseptor kecap itu modifikasi sel epitel dengan banyak lipatan, yang dimana
membran plasma mikrovili nya ada reseptor yang selektif berikatan dengan zat kimia
di lingkungan. Hanya zat kimia terlarut baik cair atau padat yang terlarut dalam saliva
lalu melekat pada sel reseptor dan menghasilkan sensasi rasa.
Proses
Pengikatan bahan kimia pemicu rasa (tasntant) dengan sel reseptor akan
mengubah kanal ion sel sehingga timbul potensial reseptor pendepolarisasi. Yang
kemudian membuka kanal Ca2+ berpintu listrik, menyebabkan masuknya ca2+
yang mendorong pelepasan neurontransmiter.

Neurontransmiter ini bergantung pada sensasi rasa, selanjutnya memicu


potensial aksi diujung-ujung terminal serat saraf aferen tempat sel reseptor
bersinaps.

Usia reseptor kecap sekitar 10 hari. Sel epitel yang mengelilingi kuncup kecap
mula-mula berdifensiasi menjadi sel penunjang kemudian menjadi sel reseptor
agar komponen kuncup kecap dapat terus diperbaharui.
Kita dapat membedakan ribuan rasa, tetapi semua rasa berasal dari rasa primer yaitu
asin, asam, manis, pahit dan umami.
Kelima rasa primer ini ditimbulkan oleh stimulus berikut :
- Asin : garam kimia, khususnya NaCl (garam dapur)
- Asam : asam sitrat didalam lemon
- Manis : konfigurasi tertentu glukosa
- Pahit : kelompok tastant yang secara kimiawi lebih beragam
- Umami : asam-asam amino.
Reseptor Olfaktorius di Hidung adalah Ujung
Neuron Aferen Khusus yang Dapat diperbarui
• Mukosa Olfaktorius “penghidu”, mengandung tiga jenis sel :
• Sel penunjang menyekresikan mucus, yang meliputi saluran hidung.
• Sel reseptor olfaktorius indra penghidu bergantung pada sel olfaktorius yang
mendeteksi bau, atau aroma.
• Sel basal perkusor untuk sel reseptor olfaktorius baru, yang diganti sekitar tiap dua
bulan.

Sel reseptor olfaktorius adalah neuron aferen yang bagian reseptornya terletak di mukosa
olfaktorius di hidung dan yang akson aferennya berjalan ke dalam otak. Akson-akson sel
reseptor olfaktorius secara kolektif membentuk saraf olfaktorius.
Bagian suatu bau yang berbeda dideteksi oleh reseptor olfaktorius
yang berbeda dan disortir ke dalamm “arsip bau”
• Hidung manusia mengandung 5 juta reseptor olfaktorius, dengan 1000 tipe berbeda. Selama
deteksi bau, bau “diuraikan” menjadi berbagai komponen. Setiap reseptor hanya merespons
terhadap satu komponen suatu bau, bukan terhadap molekul odoran keseluruhan.
• Serabut-serabut aferen yang berasal dari ujung-ujung reseptor di hidung keluar melalui
lubang-lubang kecil di lempeng tulang gepeng yang memisahkan mukosa olfaktorius dari
jaringan otak di atasnya.
Glomerulus, taut-taut saraf kecil
Bulbus Olfaktorius, suatu mirip bola yang melapisi bulbus
struktur saraf kompleks yang olfaktorius, dalam setiap
mengandung beberapa lapisan glomerulus, ujung-ujung sel
sel yang secara fungsional reseptor yang membawa
mirip dengan lapisan retina informasi tentang komponen bau
mata. tertentu bersinapsis dengan sel
berikutnya di jalur olfaktorius
Sel Mitral, tempat berakhirnya reseptor olfaktorius di
glomerulus menyempurnakan sinyal bau dan
menyalurkannya ke otak unruk pemrosesan lebih lanjut.
• Serabut yang meninggalkan bulbus olfaktorius berjalan dalam dua rute :
1. Sebuah rute menuju terutama ke sisi medial bawah lobus temporalis, terutama ke
region sistem limbik. Kelompok struktur di area ini secara kolektif dianggap sebagai
korteks olfaktorius primer dengan komponen terbesarnya adalah korteks
piriformis. Rute yang mencakup hipotalamus ini memungkinkan koordinasi yang
erat antara bau dan reaksi perilaku yang berkaitan dengan makan, kawin, dan
orientasi arah.
2. Sebuah rute melalui thalamus ke pusat yang lebih tinggi, khususnya korteks
orbitofrontalis, terletak di permukaan ventral medial lobus frontalis di atas tulang
orbita yang melingkupi mata. Seperti indra lain, rute di korteks ini penting untuk
persepsi sadar dan diskriminasi halus bau.
Telinga: pendengaran dan keseimbangan

• Pendengaran adalah persepsi saraf terhadap energi suara.


• Telinga terdiri dari 3 bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam
• Gelombang suara adalah getaran getaran udara yang rambat.
• Suara ditandai dengan:
• nada
• Intensitas (kekuatan)
• Warna suara (timbre)
Anatomi telinga
• Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang
telinga

• Telinga tengah ( auris media) : membran timpani,


kavum timpani, tuba eustakius, prosesus mastoideus

• Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis,


utrikulus, sakulus, koklea
Anatomi telinga
Jalur Transduksi Suara
• Amplitudo  kerasnya bunyi
• Frekwensi (jumlah gelombang per satuan waktu)  tinggi
nada
• Nada / frekwensi tinggi resonansinya terjadi di dekat basis
koklea dan nada / frekwensi rendah merangsang apeks koklea.
FISIOLOGI PENDENGARAN
• Bunyi ditangkap daun telinga  membran timpani
 tulang pendengaran  fenestra ovale 
menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli 
melalui membran reissner mendorong endolimfe
menimbulkan gerak relatif membran basilaris dan
membran tektoria  defleksi stereosilia sel rambut
 kanal ion terbuka  terjadi pertukaran ion 
depolarisasi sel rambut  pelepasan
neurotransmiter  potensial aksi saraf auditorius 
nukleus auditorius  korteks pendengaran di lobus
temporalis
KESEIMBANGAN
• Reseptor : Kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus
• Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan kepala berputar  gerakan
endolimfe dalam kanalis semisirkularis yang merangsang sel-sel rambut
• Otolit sakulus dan utrikulus; bergerak oleh perubahan posisi kepala
• Rangsangan ditransmisikan sepanjang serat saraf nervus kranialis kedelapan
( auditorius) pars vestibularis ke otak tengah , medulla oblongata,
serebelum, dan medulla spinalis.
• Rangsangan ini memulai perubahan refleks pada otot-otot leher , mata,
badan, dan ekstremitas untuk mempertahankan keseimbangan dan postur
dan mata dapat difiksasi pada objek yang bergerak.
• Pusat Integrasi alat keseimbangan tubuh pertama di inti vestibularis
(menerima impuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler)

• Serebellum merupakan pusat integrasi kedua juga pusat komparasi


informasi yang sedang berlangsung dengan informasi gerakan yang
sudah lewat

• informasi tentang gerakan juga tersimpan di pusat memori


prefrontal korteks serebri
Mata
• Mata merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting yang berfungsi sebagai
indra penglihat.
• Bagian – bagian mata

• Mata memiliki 2 bagian utama, yaitu bagian luar mata, dan bagian dalam mata.
Organ Luar Mata

Bulu mata, berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.


Alis mata, berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Kelopak mata, berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ Dalam Mata
Kornea adalah selaput luar bola mata yang Vitreous humour adalah cairan yang terdapat
berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian dalam diantara lensa mata dan retina. Kedua cairan tersebut
mata. berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan
Pupil adalah celah bundar di tengah iris. Pupil pada mata
merupakan tempat lewatnya cahaya yang menuju Retina adalah lapisan terdalam dari dinding bola
ke retina. mata yang berfungsi sebagai layar penerima cahaya /
Iris adalah lapisan di depan lensa mata berfungsi bayangan benda. Lapisan retina yang mengandung
untuk mengatur lebar pupil sehingga banyaknya sel-sel peka cahaya disebut bintik kuning. Sedangkan
cahaya yang masuk ke mata dapat dikendalikan. sel-sel retina yang tidak peka cahaya disebut bintik
Lensa mata adalah benda bening di dalam bola buta. Retina merupakan bagian yang memiliki
mata yang berbentuk cembung. Fungsi lensa reseptor cahaya yang terdiri dari sel – sel saraf, yaitu
tersebut adalah untuk memfokuskan cahaya atau sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus).
bayangan benda agar tepat jatuh di retina. Otot siliar, adalah bagian mata yang mengatur jarak
Aqueous humour adalah cairan yang terdapat fokus lensa mata.
diantara kornea dan lensa mata.
Fungsi mata

• Alat untuk melihat


• Menilai penampilan dan kepribadian seseorang
• Mengekspresikan emosi yang Anda rasakan
• Mensyukuri keindahan
• Mengawasi segala hal yang mungkin membahayakan Anda
• Mempelajari berbagai hal
• Menjadi identitas diri seseorang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai