Anda di halaman 1dari 42

Pengambilan Sample Air

Limbah
Oleh:
Tim UPT Lab Lingkungan DLH Prov Jatim
DASAR HUKUM PEMANTAUAN KUALITAS AIR
 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN
2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

 PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2013


TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI DAN/ATAU
KEGIATAN USAHA LAINNYA
 UNDANG – UNDANG NO. 32 TAHUN 2009, PASAL 20 yang berbunyi :

1. Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui


baku mutu lingkungan hidup
2. Baku mutu lingkungan hidup meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
d. baku mutu udara ambien;
e. baku mutu emisi;
f. baku mutu gangguan; dan
g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media
lingkungan hidup dengan persyaratan:
a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan
b. mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 Tahun 2013

 Pasal 8, yang berbunyi : “Setiap penanggung jawab kegiatan wajib


:
a .....
b ....
k. melakukan pengukuran kualitas air limbah secara mandiri (swa-
pantau, self monitoring) sebelum dibuang ke badan air penerima
sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan dengan biaya
perusahaan sendiri.”

 Pasal 9 ayat (2), yang berbunyi : “Hasil pengukuran kualitas air


limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan
kepada pejabat yang berwenang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.”
Pengambilan Contoh Uji
Limbah Cair
 Sampel air limbah harus diambil secara representatif, teliti dan terintegrasi
dengan pengujian dilaboratorium serta dapat dipertanggungjawabkan.

 Karakter Sampel air Limbah :


 Dynamic sampel
 Kadar rendah (ppm, ppb, ppt)
 Mudah terkontaminasi, absorpsi, adsorpsi, degradasi, dekomposisi, deteriorasi
atau penguapan
Langkah-Langkah Pemantauan Kualitas Air

Survey Pendahuluan Regulasi


Persiapan

(Baku Mutu)
Parameter Pengukuran

Lokasi Pengukuran Metode Pengukuran Frekuensi Sampling

Sampling

Parameter Lapangan Perlakuan Media


Pelaksanaan

Pengambilan sampel

Penanganan sampel

Analisis

Pelaporan
Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan Regulasi
(Baku Mutu)
Contoh informasi survey
Parameter Pengukuran pendahuluan:
• Profil, peta/lay out
Metode Pengukuran wilayah pantau
• Proses produksi
Lokasi Pengukuran Frekuensi Sampling
• Diagram alir limbah
Sampling
• Dokumen pemantauan
sebelumnya
Parameter Lapangan Perlakuan Media
• Dokumen swapantau
industri
Pengambilan sampel

• Dokumen AMDAL atau


Penanganan sampel UKL/UPL
• Observasi pendahuluan
Analisis

Pelaporan
Perencanaan Pengambilan
Contoh Uji Limbah Cair

 Penentuan tujuan pengambilan contoh uji

 Penentuan parameter pengujian

 Penentuan desain pengambilan contoh uji

–Cntoh form perencanaan


Contoh – contoh Parameter Pengukuran
berdasarkan Pergub 72 tahun 2013
 Parameter Air Limbah Domestik (Permukiman  Parameter Air Limbah Usaha dan /
(Real Estate), Rumah Makan, Perkantoran, atau Kegiatan Rumah Sakit
Perhotelan) • Suhu
• BOD • pH
• COD • BOD
• TSS • COD
• TSS
• Minyak dan Lemak
• NH3-N bebas
• pH
• PO4
• MPN- Kuman Golongan Koli /
 Parameter Air Limbah Usaha dan/atau 100 mL
Industri Kulit
 Parameter Air Limbah Usaha dan/atau
• pH
Industri Gula
• BOD
• pH
• COD
• BOD
• TSS
• COD
• Amonium Total
• TSS
• Crom Total
• Sulfida (sebagai H2S)
• Sulfida (sebagai H2S)
• Minyak dan Lemak
• Minyak dan Lemak
Metode Sampling
Metode sampling disesuaikan dengan Standar Nasional
Indonesia:
• SNI 06-6989.57:2008 (Air Permukaan)
• SNI 06-6989.58:2008 (Air Tanah)
• SNI 06-6989.59:2008 (Air Limbah)

• Beberapa tipe pengambilan sampel:


• Pengambilan sampel sesaat (Grab Sampling)
• Pengambilan sampel gabungan waktu
(Composite Time Sampling)
• Pengambilan sampel gabungan tempat
(Composite Place Sampling)
• Pengambilan sampel terpadu (Integrated
Sampling)
Keterangan:
 Grab Sampling dilakukan jika terdapat bak ekualisasi dan/atau kualitas limbah steady (tidak
berfluktuasi)
Metode Pengukuran Berdasarkan Tipe Proses
(Tidak memiliki bak ekualisasi)

Steady A
1 saluran
Fluktuatif B

Kontinyu
Steady C
> 1 saluran
Fluktuatif D
Proses

1 saluran Fluktuatif E
Batch
> 1 saluran Fluktuatif F

Catatan :
Jika terdapat bak ekualisasi, kualitas limbah bersifat steady dan diambil dengan cara grab sampling
Metode Pengukuran Berdasarkan Tipe Proses
(Kontinyu)

A *Limbah C *Limbah D *Limbah


steady fluktuatif
steady

Grab Sampling Grab Sampling Composite Time Sampling

B *Limbah
fluktuatif

Composite Time Sampling Composite Place Sampling Integrated Sampling


Metode Pengukuran Berdasarkan Tipe Proses
(Batch)

F Limbah tergolong
fluktuatif

E Limbah tergolong
fluktuatif

Composite Time Sampling

Composite Time Sampling

Integrated Sampling
Lokasi Sampling Air Permukaan - Sungai
(Lokasi Horizontal)

Industri
1
3

5
Keterangan:
Perkotaan 1. Sumber air alamiah
2. Sumber air untuk perkotaan
Danau/Waduk/Laut 3. Sumber air untuk industri
4. Sumber air yang sudah tercemar
5. Lokasi masuknya air ke
danau/waduk/laut
Lokasi Sampling Air Permukaan - Sungai
(Lokasi Vertikal)

½L ½L ½L ½L

½D
Debit < 5 m3/detik
½D

1/3 L 1/3 L 1/3 L 1/3 L 1/3 L 1/3 L

½D
Debit = 5 – 150 m3/detik
½D

¼L ¼L ¼L ¼L ¼L ¼L ¼L ¼L
0.2 D

Debit > 150 m3/detik

0.2 D

Normal sampelr *Semua sampel


Integrated sampelr
dicampurkan
Lokasi Sampling Air Tanah
Arah aliran air tanah
Arah aliran air tanah

Industri
1
2 Pertanian

Intrusi Air laut 3

Laut
Sumur observasi untuk mengetahui dampak pencemaran
akibat:
1. Pertanian
2. Industri
3. Intrusi air laut
Lokasi Sampling Air Limbah
Proses Produksi Proses Produksi Proses Produksi
1 2 3

1 1 1
3 4
2
IPAL
5
Keterangan Gambar:
1. Bak kontrol saluran limbah
2. Inlet IPAL (limbah sudah tercampur sempurna) BAP
3. Outlet IPAL
4. Badan air sebelum menerima pencemar
5. Badan air setelah menerima pencemar

Evaluasi IPAL Titik 2 dan 3

Tujuan

Pengendalian
Titik 3, 4, dan 5
Pencemaran
Perkiraan Zona Pencampuran Air Limbah di Sungai

IPAL
Titik Efluen

Titik Pencampuran
Kedalaman BAP

Jarak Pencampuran Range


Pencampuran
Perkiraan Zona Pencampuran Air Limbah di Sungai
Lebar Rerata (m) Kedalaman BAP (m) Jarak Pencampuran (km)
1 0.08 – 0.7
0–5 2 0.05 – 0.3
3 0.03 – 0.2
1 0.3 – 2.7
2 0.2 – 1.4
6 – 10 3 0.1 – 0.9
4 0.08 – 0.7
5 0.07 – 0.5
1 1.30 – 11.0
3 0.4 – 4
11 – 20 5 0.3 – 2.0
7 0.2 – 1.5
1 8.0 – 70.0
3 3.0 – 20.0
21 – 50 5 2.0 – 14.0
10 0.8 – 7.0
20 0.4 – 3.0
Frekuensi Sampling
Survey Regulasi
Pendahuluan
(Baku
Mutu)

Parameter
Pengukuran Frekuensi sampling tergantung pada beberapa faktor,
yaitu perubahan beban pencemaran dan debit air,
Metode
Pengukuran serta disesuaikan dengan keperluan.
Frekuensi
Lokasi
Sampling
Pengukuran

Sampling
Untuk air limbah:
• Pemantauan pH, debit : harian
Parameter Perlakuan
Media
• Kasus : Saat terjadi pencemaran
Lapangan

Pengambilan
sampel
• Pemantauan Wajib : 1 bulan sekali
Penanganan
sampel

Analisis Untuk sumber air (air permukaan) : 6 bulan sekali


Pelaporan
Parameter Lapangan
Survey Regulasi
Pendahuluan
(Baku
Mutu)

Parameter
Parameter lapangan adalah parameter yang dapat
Pengukuran
berubah dengan cepat. Pengukuran dilakukan
Metode
langsung setelah sampel diambil.
Pengukuran

Frekuensi
Lokasi
Parameter lapangan:
Sampling
Pengukuran

Sampling
1. pH (SNI 06-6869.11:2004)
Parameter Perlakuan
Media
2. Suhu (SNI 06-6989.23:2005)
Lapangan

Pengambilan
3. Daya Hantar Listrik , DHL (SNI 06-6989.1:2004)
sampel
4. Klor Bebas (SNI 06-4824:1998)
Penanganan
sampel
5. Oksigen Terlarut, DO (SNI 06-6989.14:2004)
Analisis
6. Kekeruhan (SNI 06-6989.25:2005)
Pelaporan
Perlakuan Media
Media

Peralatan Wadah

Persyaratan peralatan yang digunakan antara lain:


1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat sampel
2. Mudah dicuci
3. Mudah dioperasikan
4. Mudah dan aman dibawa
5. Kapasitas dapat disesuaikan

Persyaratan wadah yang digunakan antara lain:


1. Tidak Mempengaruhi Sifat Fisik dan Kimia Contoh
Uji
2. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat
3. Bersih dan bebas kontaminan
4. Volumenya Cukup
5. Tidak bereaksi dengan sampel
Peralatan
1. Peralatan Pengambil sampel

Horizontal sampelr Vertical sampelr Composite sampelr


Peralatan

2. Peralatan Pengukur Parameter Lapangan

pH meter +
Termometer DO Meter Turbidimeter

Konduktivitimeter Flowmeter
Peralatan

3. Peralatan Pendingin
5. Peralatan Ekstraksi

Untuk mendinginkan (mengawetkan contoh)

4. Alat Penyaring

Untuk memisahkan solute dengan solven

Dilengkapi dengan pompa hisap/pompa


tekan
Persiapan Wadah

Parameter Wadah Urutan Pembersihan


Cuci – air biasa – HNO3 (1:1) – air suling 3
Logam Botol plastik
kali – keringkan
Cuci dengan deterjen bebas fosfat – air
Botol gelas atau
BOD, COD, Nutrien biasa – HCl (1:1) – air suling 3 kali –
plastik
keringkan
Anorganik non-
Botol gelas atau Cuci – air bersih – air suling 3 kali –
logam dan
plastik keringkan
parameter fisik
Botol Gelas leher Cuci – air biasa – air suling – 10 mL aseton –
Senyawa organik
sempit keringkan
Pengambilan Sampel
Survey Regulasi
Pendahuluan (Baku Mutu)

Parameter
Pengukuran
1 2
Metode
Pengukuran
Lokasi Frekuensi
Pengukuran Sampling
Sampling

Parameter Perlakuan Media


Lapangan
Pengambilan
sampel

Penanganan Bilas wadah dengan air suling, air hasil


sampel

Analisis Bilas alat dengan air suling, air hasil bilasan ditampung sebagai blanko
Pelaporan bilasan ditampung sebagai blanko alat wadah

3 4 5

3x

Pindahkan ke sampel ke dalam


wadah yang sesuai dengan Ukur parameter
Bilas alat dengan sampel sebanyak 3 kali parameter yang diuji lapangan
Penanganan Sampel

Survey Regulasi
Pendahuluan
(Baku
Mutu)
Parameter
Pengukuran

Metode
Pengukuran

Frekuensi
Lokasi
Sampling
Pengukuran
Sampling

Parameter Perlakuan
Lapangan Media

Pengambilan
sampel

Penanganan
sampel

Analisis

Pelaporan
Penanganan sampel
1. Pengawetan sampel
Dilakukan dengan pendinginan, pengaturan pH, dan penambahan bahan
kimia untuk mengikat parameter yang akan diukur.
2. Pengamanan sampel
• Pelabelan (harus kedap air)
• Informasi dalam label (lokasi, waktu, petugas pengambil, dan lainnya)
• Wadah sampel disegel oleh petugas yang berwenang jika sampling bertujuan
untuk pembuktian kasus.
• Pengemasan sampel tidak boleh bocor.
3. Transportasi sampel
Menggunakan box pendingin. Tidak boleh memakai es kering (CO2 padat)
4. Penyimpanan sampel dan Kadaluarsa sampel
Biasanya dengan pendinginan. Kadaluarsa sampel bergantung pada
parameter yang ingin diukur.
Pengawetan Sampel
Jumlah Minimal
No Parameter Wadah Pengawetan Lama Penyimpanan
(mL)
1 COD P, G 100 Analisa secepatnya atau H2SO4 pH < 2, 7 hari
pendinginan
2 Minyak dan Lemak G 1000 H2SO4 pH < 2, pendinginan 28 hari
3 Sisa Klor P, G 500 Langsung dianalisa 0.5 jam
4 Logam P(A), G(A) - Disaring, HNO3 pH < 2 6 bulan
Krom VI 300 pendinginan 24 jam
Air Raksa 500 HNO3 pH < 2, pendinginan 28 hari
5 Amonia – Nitrogen P, G 500 Analisa secepatnya atau H2SO4 pH < 2, 7 hari
pendinginan
6 Nitrogen Organik Kjeldahl P, G 500 H2SO4 pH < 2, pendinginan 7 hari
7 BOD P 1000 Pendinginan, Segera Analisa 6 jam

8 pH P, G - Langsung dianalisa Analisa di tempat


/2 jam
9 Fosfat G (A) 100 Disaring, pendinginan 48 jam
10 DO Botol 300 Segera Analisa Analisa di tempat
Winkler
Pendinginan, 4
tetes 2 N seng
11 Sulfida P, G 100 Zn Acetate asetat/100 mL
sampel, NaOH pH >
9

Keterangan:
P = Plastik (Polietilen dan sejenisnya P(A) = Plastik dicuci dengan 1 + 1 HNO3
G = Gelas G(S) = Gelas dicuci dengan pelarut organik
G(A) =Gelas dicuci dengan 1 + 1 HNO3
Pengendalian Mutu

Kualitas lingkungan yang sebenarnya dipengaruhi oleh teknik sampling


dilakukan. sampel dapat terkontaminasi dalam tahapan-tahapan sampling,
misalnya:

Tahapan Sumber Kontaminan

Persiapan Peralatan dan wadah, reagen, kondisi lingkungan

Peralatan, penanganan sampel, pengawetan, kondisi


Pengambilan
lingkungan
Wadah, kontaminasi silang dari sampel lain atau reagen,
Transportasi
penanganan sampel
Peralatan dan wadah, peralatan pengujian, reagen,
Analisa
kondisi lingkungan
Pengendalian Mutu

Sampling

Kontaminasi Kontaminasi
Sampling perjalanan
Kontaminasi
wadah & peralatan

Jenis kontaminasi
Error
Kontaminasi Kontaminasi wadah Kontaminasi
sampling dan peralatan perjalanan

Blanko Blanko Blanko


Pengendalian
Lapangan wadah dan Transportasi
Peralatan
PENGENDALIAN MUTU
DI LAPANGAN
1) Blanko Peralatan

2) Blanko Wadah

3) Blanko Lapangan

4) Blanko Transportasi

5) Blanko Penyaringan

6) Split sampel

7) Duplikat sampel
1) Pengepakan dan pengangkutan sampel

2) Label sampel dan catatan lapangan


PEMBACAAN SERTIFIKAT HASIL UJI
RUMAH SAKIT
HOTEL

Anda mungkin juga menyukai