Anda di halaman 1dari 38

LOGO

KELOMPOK 10

VEKTOR
SEJARAH
 Josiah Willard Gibbs
(11 Februari 1839 – 28 April 1903)
 Dia adalah fisikawann
matematika Amerika
Serikat yang menyumbang
banyak pada pendirian
teoretis termodinamika kimia.
 Sebagai matematikawan dan
fisikawan, ia adalah
penemu analisis vektor.

 Ia adalah salah satu fisikawan teoretis di


Amerika dan barangkali salah satu kimiawan
teoretis awal. Gelar Gibbs Professorship of
Physics and Chemistry dinamai menurut
namanya.
SEJARAH
 Dilahirkan dan meninggal di New Haven, Connecticut,
wisudawan Universitas Yale, dan belajar di Paris, Berlin,
dan Heidelberg. Ia ditawari jabatan guru besar dalam fisika
matematika di University of Yale, penunjukan pertama di
AS, dalam sebuah posisi tanpa gaji selama 10 tahun.
 Dalam kimia, ia menyumbang besar pada
gagasan termokimia. Pada 1873, Gibbs menerbitkan
makalah mengenai perwakilan geometris jumlah
termodinamika dalam 2 angsuran. Beberapa topik penting
yang termasuk dalam makalah lainnya pada persamaan
yang heterogen termasuk konsep potensial
kimia dan energi bebas; gagasan ansambel Gibbs (sebuah
pendirian mekanika statistik); dan aturan fase Gibbs.
 Dalam matematika, ia menyumbangkan gagasan analisis
vektor. Pada 1880, ia mengembangkan perlambangan
dan aljabar vektor-vektor. Pada 1901, perlakuan penuh
gagasannya disajikan salah satu mahasiswanya EB. Wilson,
dalam sebuah buku yang berjudul Vector Analysis.
VEKTOR
 PENGERTIAN VEKTOR
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah

Karena titik pangkal P dan titik ujung Q, maka vektor disebut sebagai
vektor PQ . Panjang vektor PQ ini dilambangkan | PQ | .
VEKTOR
Selain cara di atas, sebuah vektor dapat pula ditulis menggunakan:
 Huruf kecil yang dicetak tebal.
Seperti a, b, c, dan sebagainya. Misalnya, vektor PQ di samping ditulis
sebagai vektor a.

 Huruf kecil yang di atas huruf itu dibubuhi tanda panah.


Seperti a , b , c dan sebagainya. Misalnya vektor PQ dapat ditulis sebagai
vektor a
VEKTOR
Sekarang, perhatikan sebarang titik A(a1, a2) dan titik B(b1, b2) pada koordinat
Cartesius berikut.

a = (a1, a2).
b = (b1, b2).
VEKTOR

Dengan pemahaman yang sama seperti vektor pada bidang (R2), kalian dapat memahami
vektor pada ruang (R3). Misalnya, ambil sebarang titik A(a1, a2, a3) dan B(b1, b2, b3) pada ruang

(R3), maka kalian dapat menuliskan vektor a yang mewakili vektor OA dan vektor b yang

mewakili vektor OB dalam bentuk pasangan terurut sebagai berikut.

a  (a1 , a2 , a3 ) dan b  (b1 , b2 , b3 )


Panjang kedua vektor ini masing-masing
| a | a12  a2 2  a32 dan | b | b12  b2 2  b32
Contoh

1. Diketahui segitiga ABC dengan titik-titik sudut A(0, 3, 5), B(2, 4, 6),
dan C(4, 3, 1).
Tentukan:
a. Vektor p yang mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal A ke titik B
b. Vektor q yang mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal B ke titik C
c. Vektor r yang mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal A ke titik C
d. Keliling segitiga ABC
Macam-Macam Vektor

1. Vektor Satuan

Vektor satuan yaitu vektor yang besarnya satu dan arahnya sejajar
dengan salah satu sumbu koordinat. Vektor satuan 𝑖 untuk sumbu X, vektor
satuan 𝑗 untuk sumbu Y dan vektor satuan 𝑘 untuk sumbu Z.

www.themegallery.com
MACAm-MACAM VEKTOR

Untuk setiap vektor a yang bukan vektor nol, dapat ditentukan suatu vektor
satuan dari vektor a, dilambangkan dengan ê . Vektor satuan arahnya searah
dengan vektor a dan panjangnya sama dengan satu satuan.

Jika vektor a    , maka vektor satuan dari a dirumuskan dengan:


x
y

a 1  x
ê 
2  y
|a| x y  
2

Vektor-vektor satuan 𝑖 dan 𝑗 dapat dinyatakan dengan vektor kolom,yaitu:

1 0
𝑖= dan 𝑗 =
0 1
MACAM-MACAM VEKTOR

Untuk vektor pada ruang (R3), juga dapat ditentukan vektor satuannya. Jika
 x
 
vektor a   y  , maka vektor satuan dari a dirumuskan dengan :
z
 

 x
a 1  
ê  y
2 
|a| x y z  
2 2

z

Vektor-vektor satuan kolom, yaitu: î, ĵ, dan k̂ dapat dinyatakan dengan vektor
kolom, yaitu :

1 0 0
𝑖= 0 ,𝑗= 1 ,𝑘= 0
0 0 1
MACAM-MACAM VEKTOR

2. Vektor Nol

Vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan akhirnya sama. Suatu vektor
disebut vektor nol apabila panjangnya nol. Arah dari vektor nol tak tentu,
misalnya AA , BB , CC , dan semacamnya disebut vektor nol. Vektor nol
dilambangkan dengan O .
MACAM-MACAM VEKTOR
2. Vektor Posisi

Vektor posisi yaitu vektor yang menunjukkan posisi benda dalam suatu
koordinat. Jika titik P adalah sebuah titik pada bidang datar, vektor OP  p
isebut vektor posisi dari titik P. Jika koordinat titik P adalah (x1, y1) maka vektor
posisi dari titik P adalah p  OP   xy11 

Gambar vektor posisi titik P

Hal ini berarti vektror p mempunyai komponen arah mendatar x1 dan


komponen arah vertikalnya adalah y1.
MACAM-MACAM VEKTOR
Jika titik P di R3 dengan koordinat P adalah (x1, y1, z1) maka vektor pasisi titik
P adalah
Gambar vektor posisi titik P

 x1   x1 
   
p  OP   y1  sebaliknya ,jika p   y1  merupakan vektor posisi dari titik P,
z  z 
 1  1
maka titik P berkoordinat (x1, y1, z1)
MACAM-MACAM VEKTOR
2. Vektor Basis

Vektor basis yaitu vektor yang menempati suatu kartesius.


MACAM-MACAM VEKTOR

Vektor basis dibagi menjadi dua macam yaitu :


a. Vektor Basis di R2

b. Vektor Basis di R3
OPRASI PADA VEKTOR
2.3.1 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Perhatikan titik-titik A(a1, a2), B(b1, b2), dan C(c1, c2) pada koordinat
Cartesius berikut ini!
OPRASI PADA VEKTOR
Pada gambar tersebut, vektor a, b, dan c dapat kalian tulis sebagai
berikut:

• a  (b1  a1 , b2  a2 ) Dapat pula ditulis , a   b1  a1


b2  a2 
• b  (c1  b1 , c2  b2 ) Dapat pula ditulis, b c1  b1
c2  b2 
 a ) Dapat pula ditulis, c   
c1  a1
• c  (c1  a1 , c2 2 c2  a2
OPRASI PADA VEKTOR
penjumlahan antara vektor a dan b ini dapat kalian lakukan dengan dua
cara, yaitu:
a. Cara segitiga
Dalam cara ini, titik pangkal vektor b berimpit ruas dengan titik
ujung vektor a. Jumlah vektor a dan b didapat dengan menarik ruas garis
dari titik pangkal vektor a ke titik ujung vektor b. Ruas garis ini diwakili
oleh vektor c.
Akibatnya, a + b = c.
OPRASI PADA VEKTOR
a. Cara jajargenjang
OPRASI PADA VEKTOR

Contoh
1. Diketahui vektor-vektor a = (0, -2, -1), b = (2, 3, 4), dan c = (-3, 0, 3),
tentukan:
1. a+b 6. a+a
2. b+a 7. a-a
3. b+c 8. a+0
4. b-c 9. (a + b) + c
5. c-b 10. a + (b + c)
SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
VEKTOR

www.themegallery.com
Perkalian Skalar dengan Vektor

Jika k skalar tak nol dan vektor u = (u1,u2,...un), maka ku = (ku1,ku2,...kun)

Dalam perkalian skalar dengan vektor ini, jika k > 0, maka vektor ku
searah dengan vektor u. Adapun jika k < 0, maka vektor ku berlawanan arah
dengan vektor u.
CONTOH

Contoh

1) Diketahui vektor a = (1, 4, 5) dan b = (2, 3, 2), tentukan vektor c =


2a + 3b.

• Buktikan bahwa vektor u = (-3, 0, 6) sejajar dengan vektor v =


(1, 0, -2).

www.themegallery.com
Sifat sifat Perkalian sekalar dengan vektor

S i f a t - S i f a t P e r k a l i a n S k a l a r d e n g a n V e k t o r

1. Assosiatif dengan perkalian skalar


k(la) = (kl)a
2. Distributif dengan perkalian skalar
k(a + b) = ka +kb
3. Distributif dengan perkaliann skalar
(k +l)a = ka + la
4. Memiliki elemen identitas untuk
perkalian
1a = a
www.themegallery.com
PERBANDINGAN VEKTOR

Niko Sentera pergi dari rumah ke sekolahnya dengan berjalan kaki melintasi
sebuah jalan yang lurus. Jika saat ini, ia telah meninggalkan rumah sejauh m
meter dan ia harus menempuh jarak n meter lagi untuk tiba di sekolah, maka
perbandingan jarak yang telah ditempuh dengan jarak yang belum
ditempuhnya adalah m : n.

www.themegallery.com
PERBANDINGAN VEKTOR
Misalkan:
Posisi rumah Niko Sentera adalah A
Posisi sekolah adalah B
Posisi Niko Sentera saat ini adalah P
maka dapat dituliskan AP : PB = m : n.

AP : PB = m : n
AP m
=
PB n
nAP = mPB
n( p  a ) = m( p  b)
n p  na = m p  mb
mpnp = mb  na
( m  n) p = mb  na
mb  na
p =
mn

www.themegallery.com
x  x 
m 2   n 1 
di R 2 , maka p   2   y1 
y
 Jika P( x1 , y1 ) dan Q( x2 , y2 )
mn
 mx  nx1 my2  ny1 
Koordinat titik P adalah P  2 , 
 mn mn 

 x2   x1 
   
m  y2   n  y1 
z  z 
 Jika P( x1 , y1 , z1 ) dan Q( x2 , y2 , z2 ) di R , maka p 
3  2   1
mn
 mx  nx1 my2  ny1 mz2  nz1 
Koordinat titik P adalah P  2 , , 
 m  n m  n mn 

www.themegallery.com
Contoh

1. Tentukanlah koordinat suatu titik pada


garis hubung A(2, 3, 4) dan B(6, 7, 8) di
dalam dan di luar dengan perbandingan
1 : 3.

www.themegallery.com
Perkalian Skalar Dua Vektor dan Proyeksi Vektor
2.5.1 Perkalian Titik ( Dot Product )

Jika a dan b vektor-vektor tak nol dan sudut di antara vektor a dan b, maka perkalian
skalar vektor a dan b didefinisikan oleh a  b= a b cos  .

Jika dinyatakan dalam bentuk pasangan terurut, perkalian skalar dua vektor
ini didefinisikan sebagai berikut.

Jika a  (a1 , a2 ,..., an ) dan b  (b1 , b2 ,..., bn ) adalahsebarang vektor pada R n , maka hasil
kali dalam atau perkalian skalarnya adalah
a  b  a 1b1  a2b2  ...  anbn

www.themegallery.com
Perhatikan gambar berikut !

Proyeksi vektor a pada vektor b adalah vektor c.


Perhatikan AOB
Pada AOB
c a b a b
cos    c  a cos   a 
, a a b b

Jadi, panjang proyeksi vektor skalar ortogonal


a pada vektor b adalah
a b
c
b
www.themegallery.com
Setelah mengetahui panjangnya, kalian dapat pula menentukan vektor
. c= c ×vektor satuan c
b
Oleh karena c berimpit dengan b maka vektor satuan c adalah
b
a b b a b
Jadi, c=  = 2 b
b b b

Sehingga proyeksi vektor a pada vektor b


adalah vektor  ab 
c=  2   b
 b 
Contoh  

Diketahui vektor a =(1, -1, 0) dan b =(-1, 2, 2). Tentukanlah:


a. besar sudut yang dibentuk oleh vektor a dan vektor b
b. panjang proyeksi vektor a pada vektor b
c. vektor proyeksi a pada vektor b
www.themegallery.com
Dalam perkalian skalar dua vektor terdapat sifat-sifat berikut :

Jika a, b, dan c vektor-vektor di R2 atau di R3 dan k skalar tak nol, maka:


1. Komutatif 3. Assosiatif
a b = ba k (a  b)  (ka)  b  a  ( kb)
4. a  a= a
2
2. Distributif
a  (b+c) = a  b  a  c

www.themegallery.com
Perkalian Silang ( Cross Product )

Bila nilai atau besar vektor baru yang diperoleh melalui perkalian silang antara
dua vektor ditentukan, maka nilai tersebut akan sama dengan hasil kali besar
kedua vektor dengan sinus sudut apitnya yang secara matematis dapat ditulis :

A  B  A  B sin 
Berikut beberapa hal penting dan umum yang berlaku dalam perkalian silang dua vektor :
• Bersifat Antikomutatif
Jika dua buah vektor dikalikan secara silang, maka akan berlaku sifat antikomutatif yang
secara matematis ditulis.

A×B  B×A
www.themegallery.com
• Dua Vektor Saling Tegak Lurus
Jika kedua vektor yang dikalikan saling tegak lurus maka sudut antara kedua
vektor adalah 90 , sehingga :
• Dua Vektor Segaris
Jika kedua vektor berada satu garis dan searah, maka sudut antara kedua
vektor adalah 0 , sehinngga :

Sifat-sifat Perkalian Silang ( Cross Product )

1. 𝑎 × 𝑏 = −𝑏 × 𝑎
2. 𝑎 × 𝑏 + 𝑐 = 𝑎 × 𝑏 + (𝑎 × 𝑐)
3. 𝑘 𝑎 × 𝑏 = 𝑘𝑎 × 𝑏 = 𝑎 × (𝑘𝑏)
4. 𝑎 × 0 = 0 × 𝑎 = 0; 𝑎 × 𝑎 = 0
5. 𝑎 × 𝑏 𝑐 = 𝑎 𝑏 × 𝑐
6. 𝑎 × 𝑏 × 𝑐 = 𝑎. 𝑐 𝑏 − 𝑎. 𝑏 𝑐
7. 𝑎 × 𝑏 × 𝑐 = 0 = (𝑎 × 𝑏)
www.themegallery.com
Contoh
Jika dua vektor A dan B dinyaatakan dengan
A  2iˆ  2 ˆj  3kˆ
B  2iˆ  3 ˆj  4kˆ

Tentukan B×A dan A×B


.
LOGO

TERIMA
KASIH
JAWAB
Jawab:
a. Vektor p mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal A ke titik B, maka.
p  AB  (2  0, 4  3, 6  3)  (2,1,1) .

Panjang vektor p adalah | p | 22  12  12  4  1  1  6

| AB | 6
b. Vektor q mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal B ke titik C, maka
q  BC  (4  2,3  4,1  6)  (2, 1, 5) .

Panjang vektor q adalah | q | 22  (1) 2  (5) 2  4  1  25  30

c. Vektor r mewakili ruas garis berarah dari titik pangkal A ke titik C,


maka r  AC  (4  0,3  3,1  5)  (4, 0, 4) .
Panjang vektor r adalah
| r | 42  02  ( 4) 2  16  16  36  4 2

d. Keliling segitiga ABC adalah | p |  | q |  | r | 6  30  4 2

Anda mungkin juga menyukai