Anda di halaman 1dari 59

ANATOMI

SISTEM MUSKOLOSKELETAL
& SISTEM INTEGUMENTUM
dr. Ridwan Rahman Saleh
Prodi DIII Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis
JARINGAN
• PENGERTIAN
– JARINGAN ADALAH; SEKUMPULAN SEL YANG SERUPA BENTUK,
BESAR DAN FUNGSINYA SERTA TERIKAT MENJADI SATU.

• MACAM-MACAM JARINGAN
1. JARINGAN EPITEL
2. JARINGAN OTOT
3. JARINGAN SARAF
4. JARINGAN IKAT/ KONEKTIF
JARINGAN EPITEL
• JARINGAN PENUTUP YANG MENUTUPI PERMUKAAN TUBUH BAGIAN
LUAR DAN DALAM YANG BERHUBUNGAN DENGAN UDARA.
• DI DALAM JARINGAN INI TERDAPAT PEMBULUH DARAH
• TERDAPAT DI PERMUKAAN KULIT, SELAPUT LENDIR, JALAN NAFAS DAN
PENCERNAAN/ VISERAL.
• BENTUK JARINGAN INI TERDIRI DARI ;
– BERBENTUK GEPENG/EPITEL SKUAMOSA
– BERBENTUK KUBUS/ EPITEL KUBOIDEA
– BERBENTUK SILINDER/ EPITEL KOLUMNAR
• PADA BEBERAPA TEMPAT MEMBENTUK ALAT YANG DISEBUT
KELENJAR MENGHASILKAN GETAH UNTUK SEKRESI/ PAKAI
DAN EKSKRESI/ BUANG.
FUNGSI JARINGAN EPITEL
1. PROTEKSI, melindungi jaringan di bawahnya
2. ABSORPSI, menyerap zat-zat, mis. pd usus.
3. SEKRESI, mengeluarkan & menghasilkan zat-zat yg berguna
bagi tubuh, mis. kelenjar
4. SENSASI, rangsang sensorik menembus sel epitel yg memiliki
reseptor/ujung-ujung saraf sensorik
5. EKSKRESI, mengeluarkan zat-zat yg sudah tdk berguna, mis.
Epitel pd ginjal & kelenjar keringat
6. FILTRASI, menyaring zat-zat, mis. Dinding kapiler darah &
kapsula bowman pd ginjal
7. DIFUSI, memperantarai difusi gas, cairan, & zat gizi
8. PEMBERSIH, epitel bersilia membantu membersihkan partikel
& benda asing yg masuk ke saluran
Kelenjar
• Kumpulan sel yg berfungsi sebagai organ sekretori atau
ekskretori berupa hormon, enzim, metabolit, & molekul
lain
• Macam-macam kelenjar:
1. Kelenjar eksokrin; memiliki saluran &
mengalirkan produknya ke permukaan tubuh
2. Kelenjar endokrin: tdk memiliki saluran ke
permukaan tubuh; produk yg dihasilkan
menembus membran sel ke interstisial &
berdifusi ke kapiler
Kelenjar Eksokrin
1. Merocrine
Produk yg disekresi dikeluarkan dg cara eksositosis vesikel ke
permukaan apeks kelenjar. Sbgn besar kelenjar merupakan
kel.merokrin.
2. Apokrin
Bagian apeks dari sel terlepas & hilang selama proses sekresi.
Produk sekresi mengandung komponen sel spt membran sel.
Cth: kelenjar payudara
3. Holokrin
Sel sekretori dilepaskan sbg & mrpkn bgn dari produk. Cth:
kelenjar keringat di aksila, area pubis, & areola payudara;
kelenjar sebasea

6
Kelenjar Endokrin
• Kelenjar yg menghasilkan hormon
• Beberapa kelenjar endokrin:
1) Kelenjar hipofisis
2) Kelenjar tiroid
3) Kelenjar adrenal
4) Pankreas
5) Ovarium
6) Testis
JARINGAN IKAT
• Fungsi utama: menyokong tubuh & mengikat atau
menghubungkan bbrp macam jaringan yg berbeda.
• Fungsi lain:
- membentuk kerangka kerja mekanik untuk bergerak,
mis.sistem rangka
• Merupakan substansi intrasel terbesar (disebut substansi
dasar atau matriks)
• Matriks dapat berbentuk padat (mis.pd tulang), lunak (sbg
jar.ikat longgar), atau cairan (mis.darah)
JARINGAN IKAT
Macam-macam jaringan ikat:
1. Jaringan ikat longgar
- serat kolagen
- serat elastin
- serat retikular
2. Jaringan ikat fibrosa: sbgn bsr tersusun atas serat kolagen
yg rapat
- ligamen & tendon
3. Jaringan ikat khusus
- jaringan adiposa  lemak
- tulang rawan/ kartilago  serat kolagen dl
substansi gel
- tulang  serat kolagen & mineral (kalsium fosfat)
- darah
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik
sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sbg tempat
menempelnya otot dan memungkinkan
tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi
Sistem Rangka dan Sendi
• Alat gerak tubuh manusia  sistem
muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);
aktif  otot (muscle)
• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku
(jaringan penyokong); banyak mengandung
mineral, zat perekat dan zat kapur.
• Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang
halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka
saat bergerak; adanya persendian
Tulang rawan
• Berkembang dari mesenkim membentuk sel
yg disebut kondrosit
• Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di
dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik.
• Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
Tulang rawan

Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks,


ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran
kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp
lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding
lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr
berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat
fibrosa yg berdekatan
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar  sel pembentuk
kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru
ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit yg
berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah &
menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari
dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa
Tulang
• Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
• Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
• Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
• Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak
Periosteum
• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi
tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.

• Pada tulang yang


sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.
Tulang
• Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
• Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya
kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran
lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla
Sistem skeletal/ rangka
• Skull
- Os Occipitale Truncus/ Batang badan
- Os Parietale  Os Sternum
- Os Temporale - Manubrium sterni
- Os Frontale - Louis angle
- Os Sphenoid Cranium - Corpus Sterni
- Os Ethmoid - Processus Xyphoideus
- Os Maxilla  Ribs/Costae
- Os Palatine - Costae vera (1-7)
- Os Nasal - Costae spuriae affixae (8-10)
- Vomer - Costae spuriae fluctuantes (11-
- Concha nasal inferior 12)
Face
- Os Zygomatic  Vertebrae
- Os Lacrimal - Cervical (7)
- Mandibula - Torakal (12)
- Ossicles auditori & Os Hyoid - Lumbal (5)
 Sacrum (1)
 Coccygeal (1)
Upper limb Lower limb
 Os coxae (Os
• Os Scapula Ilium, Os
• Os Clavicula Ischium,Os Pubis)
 Os Femur
• Os Humerus
 Os Patella
• Os Radius
 Os Tibia
• Os Ulna  Os Fibula
• Os Carpals  Os Tarsals
• Ossa Metacarpals  Ossa Metatarsals
 Ossa phalanges
• Ossa Phalanges
Sendi

• Persambungan/ artikulasio : pertemuan


antara dua atau lebih dari tulang rangka.
• Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.
3 Jenis Sendi Berdasarkan
strukturnya
• Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
• Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan
tulang rawan.
• Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua
ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
Sinartrosis

2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan


tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan
tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah
penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan
os ischium

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 28
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) &
stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak

1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit


-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

2. Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak

c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling


luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi  menentukan
gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang
yang bersendi
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
Otot
• Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya
mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat
• Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas
otot
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi  panas
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam
tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani,
tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+
dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi
lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Struktur Otot Rangka
• Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat
fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot
rangka dengan tulang.

TENDON
Struktur Otot Rangka
• Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle 


fasciculus (perimysium) fascia (epimysium)
otot rangka (organ)
Struktur Otot Rangka

Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma


• Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1
mm;panjang 1-40 mm).
• Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat
sejalan dengan penambahan usia.
• Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut
sarcolemma.
• Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA.
• Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter
0,001 mm yg disebut miofibril.
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
• Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap
& terang yang bersilangan.
• Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
• Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)
Struktur Otot Rangka

Sarkomer
• 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
• Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic)
• Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
• Filamen tebal tdp pd pita I;
• garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung
protein Connectins yg menghubungkan filamen tiois pd sarkomer yg
berdekatan.
Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
• Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan
otot
•  retikulum endoplasma di sel lain.
• Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan
zona H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat
dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
• Tempat penyimpanan ion Ca2+.
• Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
• Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
Struktur Otot Rangka
• Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates


Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)
Komposisi Otot Rangka

• Otot merah & putih


Otot merah  bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg berfungsi
membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) 
kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas siklus Krebs
dan enzim transport elektron yang kuat
Otot putih  krn kurang mioglobin  kapasitas glikolisis anaerobik yang tinggi
dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.

• Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP,
asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat
yang ‘kaya energi’

• Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis mrpkn
protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin,
dan tropomiosin.
4 Pola pengorganisasian otot rangka

1. Parallel muscle
2. Convergent muscle
3. Pennate muscle
4. Circular muscle
• Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
• Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh
Sistem Integumen

• Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital,


diverse, complex, extensive)
• Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme
pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan
luar tubuh dg dalam tubuh)
• Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm
Fungsi Sistem Integumen
• PELINDUNG; dr kekeringan, invasi mikroorganisme,
sinar ultraviolet, & … mekanik, kimia, atau suhu
• PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, &
suhu
• PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas
saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas
saat suhu panas
• FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll
cadangan lemak; sintesis vitamin D
• EKSKRESI & ABSORPSI
Struktur kulit (membran kutan)
1. Epidermis
2. Dermis
Lapisan sub kutan / hipodermis / fasia
superfisial  jaringan lemak & areolar
• Kulit tipis  kulit yg menutupi sbgn besar
permukaan tubuh
• Kulit tebal  kulit yg menutupi telapak
tangan & kaki
EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar
selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd
keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat
masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.
3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg
berisi granul (keratohyalin) yg dibutuhkan untuk pembentukan
keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi,
inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak
ada.
EPIDERMIS
4. Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral).
Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg menginisiasi
sintesis protein untuk produksi keratin.
5. Stratum basale
Tdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis 
aktivitas regenerasi  sel berpindah dari lapisan
terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer)  stratum


spinosum + stratum basale
DERMIS
• Terdiri dari lapis tipis papil & retikular tebal
• Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis
• Bnyk tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf
reseptor sensori somatik
• Bnyk tdp pembuluh darah  regulasi suhu
tubuh
DERMIS
1. Lapisan papil (dermal papillae)
2. Lapisan retikular
- tdd retikulum jaringan serat kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tmpt menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- tdpt reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
Warna Kulit
• Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di
dlm sel epidermis
• Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale
epidermis
• Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin
coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
• Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon
ACTH
• Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah
oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah
hemoglobin yg teroksigenasi

Anda mungkin juga menyukai