Anda di halaman 1dari 59

TATA PERSURATAN

DAN WAWANCARA KERJA


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6/ KELAS 4 KI.A
1. NADIA ZAKY FADILLAH
2. PEPI ISMARENI
3. RACHMAD BAYU ALPITANSYAH
4. SYAHDILLA FADEL MUHAMMAD

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


DOSEN: MUHAMMAD YUSUF, S.Pd, M.Pd.
TATA PERSURATAN
SURAT
Surat adalah sarana komunikasi tertulis yang berisi
percakapan tertulis antara satu pihak dengan pihak lain yang
saling berkepentingan.

Rumusan lain tentang surat dapat dikemukakan bahwa,


surat adalah sehelai kertas bertulis atau lebih yang memuat
suatu bahan komunikasi berupa pemberitahuan, permohonan,
undangan, dll. yang disampaikan seseorang kepada orang atau
pihak lain, baik atas nama pribadi maupun karena kedudukannya
dalam suatu organisasi, instansi atau perusahaan.
SEJARAH SURAT
Berdasarkan sejarah, surat sudah ada ketika manusia menemukan
simbol atau tulisan, walaupun masih dalam bentuk sederhana. Kegiatan
surat-menyurat di Indonesia sendiri telah dimulai jauh sebelum
kedatangan bangsa Eropa, yakni pada masa Kerajaan Kutai,
Tarumanegara, Majapahit, Pajajaran, Sriwijaya, dan Mataram. Bentuk
surat pada zaman itu pun masih tergolong sederhana yaitu berupa kulit
kayu, potongan bambu, daun lontar dan kulit binatang.

Kegiatan surat-menyurat modern pun berkembang ketika


kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia yang dipelopori oleh Belanda di
abad 17-18an.
FUNGSI SURAT
1. Sebagai alat komunikasi

2. Surat sebagai wakil atau duta

3. Surat sebagai bahan bukti

4. Sebagai pedoman pengambil keputusan

5. Sebagai alat memperpendek jarak, penghemat tenaga dan waktu

6. Sebagai alat pengingat

7. Sebagai bukti sejarah dan kegiatan


SIFAT DAN PRINSIP SURAT
Sifat surat:
a. Efektif : sesuai dengan sumber asli tanpa ada penyingkatan dan istilah
yang tidak dimengerti atau lugas
b. Praktis : bisa memuat informasi panjang lebar dan menyimpan rahasia
c. Ekonomis (biaya pembuatan dan pengiriman lebih murah dibandingkan
dengan yang lain)

Prinsip surat:
1. Ringkas
2. Jelas
3. Sederhana
4. Sopan
5. Tepat
BENTUK SURAT

Menurut pola umum dalam surat-menyurat dikenal 5 macam


bentuk surat, yaitu:

1. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style)

Bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir


sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai
kata lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai
dari kiri.
Format dan bagian-bagian surat
Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style):

1) Kop surat
2) Tanggal dibuatnya surat
3) Nomor surat
4) Lampiran
5) Hal
6) Surat yang di tujukan
7) Salam pembuka
8) Isi;(a)pendahuluan, (b)penjelasan,
dan (c)penutup
9) Salam penutup
10) Nama jabatan
11) Tanda tangan pembuat surat
12) Nama pembuat surat
13) Tembusan
14) Halaman lampiran surat/Inisial
BENTUK SURAT

2. Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style)

Pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh,


perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup,
nama instansi, nama terang dan nama jabatan yang ditullis
disebelah kanan surat.
Format dan bagian-bagian surat
Bentuk Lurus (Block Style atau
Modified Block Style):
1) Kop surat
2) Tanggal dibuatnya surat
3) Nomor surat
4) Lampiran
5) Hal
6) Surat yang di tujukan
7) Salam pembuka
8) Isi;(a)pendahuluan, (b)penjelasan,
dan (c)penutup
9) Salam penutup
10) Nama jabatan
11) Tanda tangan pembuat surat
12) Nama pembuat surat
13) Tembusan
14) Halaman lampiran surat/Inisial
BENTUK SURAT
3. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style)

Sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya


terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjorok
(masuk ke dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini
banyak dipergunakan oleh perusahaan.
Format dan bagian-bagian surat
dari Bentuk Setengah Lurus
(Semi Block Style).
1) Kop surat
2) Tanggal dibuatnya surat
3) Nomor surat
4) Lampiran
5) Hal
6) Surat yang di tujukan
7) Salam pembuka
8) Isi;(a)pendahuluan,
(b)penjelasan, dan (c)penutup
9) Salam penutup
10) Nama jabatan
11) Tanda tangan pembuat surat
12) Nama pembuat surat
13) Tembusan
14) Halaman lampiran surat/Inisial
BENTUK SURAT
4. Bentuk Lekuk (Indented Style)
Penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk
seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam.
Format dan bagian-bagian
surat Bentuk Lekuk
(Indented Style).

1) Kop surat
2) Tanggal dibuatnya surat
3) Nomor surat
4) Lampiran
5) Hal
6) Surat yang di tujukan
7) Salam pembuka
8) Isi;(a)pendahuluan,
(b)penjelasan, dan (c)penutup
9) Salam penutup
10) Nama jabatan
11) Tanda tangan pembuat surat
12) Nama pembuat surat
13) Tembusan
14) Halaman lampiran surat/Inisial
BENTUK SURAT
5. Bentuk Menggantung (Hanging Paragraph)

Sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus.


Perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap
alinea ditulis rata kiri, sedang baris berikutnya menjorok
kedalam.
Format dan bagian-bagian surat
Bentuk Menggantung (Hanging
Paragraph).

1) Kop surat
2) Tanggal dibuatnya surat
3) Nomor surat
4) Lampiran
5) Hal
6) Surat yang di tujukan
7) Salam pembuka
8) Isi;(a)pendahuluan,
(b)penjelasan, dan (c)penutup
9) Salam penutup
10) Nama jabatan
11) Tanda tangan pembuat surat
12) Nama pembuat surat
13) Tembusan
14) Halaman lampiran surat/Inisial
JENIS SURAT
1. Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan


pribadi yang dikirimkan seseoarang kepada orang lain atau suatu
organisasi/instansi. Surat pribadi terbagi atas 2 yaitu surat pribadi
resmi dan surat pribadi tidak resmi.

Ciri-ciri surat pribadi yaitu:


 Tidak menggunakan kop surat
 Tidak ada nomor surat
 Salam pembuka dan penutup bervariasi
 Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
 Format surat bebas
JENIS SURAT
2. Surat Resmi

Surat resmi adalah surat yang di sampaikan oleh suatu


instansi/lembaga kepada seseorang atau lembaga/instansi
lainnya yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik
perseorangan, instansi, maupun organisasi (misalnya undangan,
surat edaran, dan surat pemberitahuan).
Ciri-ciri surat resmi:
 Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan
organisasi
 Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
 Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
 Penggunaan ragam bahasa resmi
 Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
 Ada aturan format baku
JENIS SURAT

3. Surat Niaga

Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan


kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat niaga
terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan
dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal.
Ciri -ciri surat niaga :
 Dimulai dengan pembukaan yang tepat dan
menarik.
 Pengutaraan masalah secara jelas, tanpa
meninggalkan sikap ramah dan sopan santun.
 Kecenderungan menggunakan bentuk formulir
untuk mendapatkan efisiensi kerja, penghematan
waktu, tenaga dan biaya.
JENIS SURAT
4. Surat Dinas

Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal


seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam
pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat
dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat
berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas
perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat
keputusan dan surat instruksi.
Ciri-ciri surat dinas:

 Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga

yang bersangkutan

 Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal

 Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku

 Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi

 Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor

pembuat surat
JENIS SURAT

5. SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang


memerlukan pekerjaan kepada orang atau pejabat yang dapat
memberikan pekerjaan atau jabatan.

Surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat sepanjang


satu halaman penuh yang berisi tentang informasi pelamar kerja
dan permohonan untuk menempati posisi tertentu, biasanya surat
lamaran kerja dikirim beserta surat riwayat.
Unsur-unsur surat lamaran kerja:

1. Tanggal surat

Ditulis disebelah kanan atas atau diletakkan dibagian

bawah, diatas identitas pengirim. Di akhir baris tidak dibutuhkan

tanda titik. Contoh: 3 april 2013 (benar); 3 april 2013. (salah)

2. Perihal

Perihal surat sama dengan pokok surat. aturan penulisan,

huruf awal kata perihal ditulis dengan huruf capital, perihal

surat diusahakan singkat tetapi jelas, panjang perihal jangan

sampai melebihi satu baris, dan kata perihal diikuti tanda titik

dua.
3. Alamat surat

Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat surat.

Kata “yang terhormat” disingkat “Yth”, kata “kepada” tidak perlu

dicantumkan.s apaan ibu,bapak dapat digunakan jika diikuti nama

orang dan diawali dengan huruf capital, kata “jalan” jangan disingkat.

4. Salam pembuka

Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan salam pembuka.

Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah “ Dengan

hormat”, huruf awal dengan ditulis huruf kapital, penulisan hormat

diikuti tanda koma,


5. Isi surat

Isi surat mearupakan bagian yang sangat penting

karena merupakan wujud segala sesuatu yang ingin

disampaikan.isi surat terdiri atas : bagian pembuka,

bagian inti, dan bagian penutup.


Lampiran/ syarat lamaran

1. Pendukung umum, antara lain:


 Fotokopi sah ijazah atau surat tanda tamat belajar (terakhir), atau
sejenisnya
 Pas foto ukuran 3×4 atau 4×6
 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian setempat
 Daftar riwayat hidup

2. Pendukung khusus (dipersyaratkan dalam iklan lowongan) seperti:


 Sertifikat kursus komputer
 Sertifikat terampil berbahasa Inggris (aktif)
 Surat izin mengemudi (SIM)
 Surat persetujuan dari orang tua
 Surat keterangan pengalaman bekerja
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
surat lamaran, yaitu:

1. Jika surat lamaran ditulis tangan, tulislah di atas kertas bergaris


dengan menggunakan kertas berkualitas baik (folio). Tulisan harus
jelas, bersih, dan tidak ada coretan.

2. Jika surat lamaran diketik jarak yang digunakan 1 spasi, menggunakan


kertas hvs ukuran kuarto atau folio.

3. Pelamar menyebutkan dirinya bukan dengan kata


ganti kami melainkan saya. Pelamar harus menyebut pimpinan instansi
dengan Bapak/Ibu (jika sudah jelas pemimpinnya). Apabila masih belum
jelas, dapat langsung menyebutkan jabatannya.
4. Selain itu, bahasa surat lamaran pekerjaan harus
memenuhi aturan sebagai berikut.
 Menggunakan bahasa yang simpatik dan sopan
 Menggunakan kalimat yang komunikatif dan
efektif
 Memakai bahasa yang baku serta ejaan yang
pas dan tepat
WAWANCARA KERJA
WAWANCARA KERJA

Wawancara kerja adalah suatu jenis tahapan dalam


seleksi kerja yang melibatkan percakapan antara pelamar
atau pencari kerja dengan pihak perwakilan dari
organisasi yang mempekerjakan untuk melihat, apakah
calon pekerja merupakan kandidat yang tepat atau tidak.
Berbagai aspek khusus kepribadian yang harus
ditampilkan baik secara verbal maupun nonverbal bahkan saat
anda masuk ruang wawancara menjadi perhatian bagi
pewawancara:

 Penampilan secara fisik


 Gerak gerik dan sopan santun
 Nada suara (tune voice)
 Rasa percaya diri
 Inisiatif
 Kebijaksanaan
 Tanggap dan kerja sama
 Ekspresi wajah
 Kemampuan berkomunikasi
 Sikap terhadap pekerjaan
 Selera humor
TIPE WAWANCARA KERJA
1. WAWANCARA TERSTRUKTUR

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan


dengan berpedoman pada suatu catatan yang telah
dipersiapkan, atau dengan kata lain pewawancara mengajukan
hal yang sama kepada tiap-tiap calon kadidat dalam seleksi
kerja.

Wawancara terstrukur terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

- Wawancara kerja situasional

- Wawancara kerja perilaku


a. Wawancara Kerja Situasional

Wawancara situasional adalah wawancara dengan meminta pelamar


kerja untuk membayangkan serangkaian keadaan dan kemudian
menunjukkan bagaimana mereka akan merespon dalam situasi tertentu.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berorientasi ke masa depan.

b. Wawancara Kerja Perilaku

Dalam wawancara perilaku, Perilaku pewawancara meminta


responden (calon pekerja) untuk menceritakan apa yang mereka lakukan
di masa lalu, baik dalam hal pekerjaan atau situasi kehidupan yang
relevan dengan pekerjaan. Baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dibutuhkan dalam sebuah pencapaian.
Kriteria-kriteria wawancara terstruktur:

1. Mendasarkan pertanyaan pada analisis dari pekerjaan target (yaitu,


mengikat pertanyaan untuk kompetensi yang dibutuhkan oleh
pekerjaan)

2. Mengajukan pertanyaan yang sama kepada masing-masing calon

3. Mengajukan pertanyaan tipe tertentu (misalnya, bertanya tentang


pekerjaan spesifik perilaku masa lalu atau apa yang akan dilakukan
dalam situasi yang berhubungan dengan pekerjaan hipotetis)

4. Menggunakan rinci, skala rating berlabuh perilaku (yaitu, skala penilaian


dengan contoh-contoh perilaku untuk mengilustrasikan poin sepanjang
skala)
TIPE WAWANCARA KERJA
2. WAWANCARA STANDAR

Wawancara standar merupakan tipe wawancara kerja yang


paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara ini, anda
umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara. Dia bisa
merupakan staf personalia, manajer departemen, atau utusan
departemen. Pertanyaan yang diajukan bertujuan mengetahui atau
menguji apakah anda kandidat yang tepat.

Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:


 Ceritakan tentang diri Anda?
 Mengapa Anda ada di sini sekarang?
 Berada di mana Anda dalam 5 tahun ke depan?
Sebagai contoh, Anda bisa menjawab pertanyaan
“Ceritakan tentang diri Anda?” dengan rumus sekarang-masa lalu-
masa depan. Lebih rincinya, ceritakan posisi anda sekarang,
informasikan pengalaman dan keterampilan yang anda punya, dan
utarakan mengapa anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut.

“Saya lulusan Teknik Kimia dari Politeknik Negeri Sriwijaya. Saat


penelitian, saya meneliti sintesis katalis plastik dari bahan organik.
Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi dengan ICP dan NMR. Hasil
uji aplikasi katalis menunjukkan bahwa rendemen plastik lebih
banyak 10% dibandingkan dengan rendemen katalis konvensional.
Pengalaman dan keterampilan saya dalam membuat katalis plastik
tersebut menjadi alasan saya tertarik bekerja di PT Plastik Jaya.”
TIPE WAWANCARA KERJA
3. WAWANCARA PERILAKU

Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa


lalu Anda untuk memprediksi perilaku masa depan Anda. Sejumlah
perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap
perilaku sangat mempengaruhi kinerja seseorang. Dengan kata lain,
kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, akan baik juga di masa depan
sehingga dia dapat bekerja dengan baik.

Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:


• Apa keberhasilan terbesar Anda?
• Apa kegagalan terbesar Anda?
• Apa yang Anda lakukan ketika sedang tidak kuliah?
• Bagaimana cara Anda menyelesaikan 3 tugas kuliah yang berbeda?
TIPE WAWANCARA KERJA

4. WAWANCARA SITUASIONAL

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional


fokus pada kinerja masa depan Anda. Umumnya, pewawancara
kerja akan memberi Anda sebuah masalah dan bertanya
bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah tersebut.
CONTOH WAWANCARA SITUASIONAL :
Atasan Anda sedang di luar kota karena tugas perusahaan
selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia
menugaskan Anda menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan
dia meminta draf laporan itu selesai dalam dua hari.
Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan
draf tersebut, Anda berpikir semuanya sudah lengkap. Namun,
ketika Anda mengecek email terbaru dari atasan Anda, ada
beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam
draf laporan tersebut. Apa yang akan Anda lakukan?
TIPE WAWANCARA KERJA
5. WAWANCARA KASUS

Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan


konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana anda
menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang
spesifik. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa
pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana anda
menangani kasus yang diberikan.
TIPE WAWANCARA KERJA
6. WAWANCARA VIA TELEPON

Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang


lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh,
Anda melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang
berlokasi di Australia. Perusahaan asing tersebut akan
mewawancarai Anda via telepon yang umumnya sebagai saringan
pertama apakah Anda kompeten atau tidak untuk mengikuti
wawancara selanjutnya.
TIPE WAWANCARA KERJA

7. WAWANCARA PRESENTASI

Dalam wawancara presentasi, Anda akan diberi sebuah isu


bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih
karyawan perusahaan. Waktu yang diberikan kepada Anda
adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan
dan 15 menit untuk presentasi.
TIPE WAWANCARA KERJA
8. WAWANCARA PANEL

Biasanya, dalam wawancara panel anda akan diwawancara


oleh 5 pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis
pertanyaan. Kuncinya, jangan gugup kalau anda menghadapai
wawancara jenis ini. Gunakan teknik-teknik menjawab yang
telah diuraikan pada jenis wawancara kasus, situasional, atau
perilaku.
PERTANYAAN PENTING PADA
WAWANCARA KERJA
1. Pekerjaan yang Dilamar
• Mengapa anda menginginkan bekerja di perusahaan tersebut?
• Mengapa Anda merasa tertarik dengan jabatan dan posisi
tertentu yang anda lamar?

2. Pendidikan dan Pelatihan

• Mata kuliah apa yang paling Anda senangi, dan yang paling Anda
tidak senangi, mengapa?

• Apakah pendidikan dan pelatihan yang telah Anda peroleh dapat


membantu pengembangan karir Anda?
PERTANYAAN PENTING PADA
WAWANCARA KERJA
3. Latar Belakang Keluarga

• Apa pekerjaan orang tua Anda?

• Apakah Pendidikan terakhir orang tua Anda?

4. Kepribadian

• Bagaimana Anda menjelaskan tentang diri anda?

• Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda?


PERTANYAAN PENTING PADA
WAWANCARA KERJA
5. Penilaian Pribadi
• Menurut Anda, faktor-faktor apa sajakah yang
mampu mengembangkan karir Anda?
• Faktor apa saja yang Anda rasa menjadi penghambat
karir Anda?
• Apa yang paling mengesankan, menjengkelkan dan
menyebalkan bagi diri Anda?
PERTANYAAN PENTING PADA
WAWANCARA KERJA
6. Tujuan Karir
• Apa yang menjadi tujuan karir Anda?
• Bagaimana Anda dapat mencapai tujuan karir Anda?
• Posisi apakah kira-kira yang cocok dengan diri Anda?

7. Hobi dan lain-lain


• Apa yang Anda lakukan pada saat senggang?
• Apakah Anda pernah atau sering terlibat dalam kegiata-kegiatan
sosial di masyarakat?
• Jelaskan tetantang hobi Anda?
HAL PENTING SAAT
1. Datang tepat waktu
WAWANCARA KERJA
2. Bersikap yakin dan tenang
3. Siapkan sertifikat diploma,surat surat penghargaan
4. Berpakaian yang rapi dan sopan
5. Ketuk pintu jika akan masuk ruang wawancara kecuali jika ada yang mengantar
6. Tersenyumlah,tetapi jangan tersenyum terus menerus
7. Tunggu sampai anda dipersilahkan duduk atau minta izin untuk duduk
8. Ingat nama pewawancara dengan benar
9. Tataplah pewawancara jika anda berbicara
10.Tunjukan kemampuan diri anda namun jangan berlebihan
11. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik
12. Berbicara yang jelas
13.Aturlah nada dan suara
14.Tunjukan minat dan kesungguhan anda
15. Bersikap jujur
HAL YANG PERLU DIHINDARI SAAT
WAWANCARA KERJA
 Jangan datang terlambat.  Jangan melebih lebihkan diri
 Jangan kelihatan kesal karena  Jangan mengatakan apa yang
menunggu lama seharusnya perusahaan lakukan
untuk anda
 Jangan datang kewawancara tanpa
persiapan  Jangan membual
 Jangan berpenampilan berlebihan  Jangan mengkritik diri sendiri
 Jangan duduk sebelum  Jangan mengkritik atasan yang
dipersilahkan sekarang atau yang kemarin
 Jangan membungkuk atau  Jangan memberikan informasi yang
menundukkan kepala. tidak relevan
 Jangan melipat tangan di dada.  Jangan berlama lama dengan apa
yang ditawarkan perusahaan
 Jangan merokok atau makan
permen karet saat wawancara  Jangan memberikan kesan
emosional
 Jangan membuka percakapan
 Jangan memotong percakapan
pewawancara
SILAHKAN BERTANYA APABILA
MATERI YANG TELAH KAMI
SAMPAIKAN KURANG DIMENGERTI
BURUNG IRIAN BURUNG CENDRAWASIH
BULUNYA INDAH BERWARNA WARNI
DARI HATI KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH
SEMOGA KITA DAPAT BERJUMPA LAGI

NADIA – PEPI – BAYU - FADEL

Anda mungkin juga menyukai