Anda di halaman 1dari 12

Dasar Radiobiologi

dalam Radioterapi
Oleh :
Intan Andriani, S.Si
Pengertian Radioterapi
• Radioterapi atau disebut juga terapi radiasi adalah terapi menggunakan
radiasi yang bersumber dari energi radioaktif.
• Kadang radiasi yang diterima merupakan terapi tunggal, kadang
dikombinasikan dengan kemoterapi dan/atau operasi pembedahan. Tidak
jarang pula seorang penderita kanker menerima lebih dari satu jenis radiasi.
• Terapi radiasi yang juga disebut radioterapi, irradiasi, terapi sinar-x, atau
istilah populernya "dibestral" ini bertujuan untuk menghancurkan jaringan
kanker.
• Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh radiasi. Sel normal juga. Karena itu
dalam terapi radiasi dokter selalu berusaha menghancurkan sel kanker
sebanyak mungkin, sambil sebisa mungkin menghindari sel sehat di
sekitarnya.
• Tetapi sekalipun terkena, kebanyakan sel normal dan sehat mampu
memulihkan diri dari efek radiasi.
• Interaksi radiasi dengan materi biologik diawali dengan terjadinya interaksi fisik,
yaitu proses eksitasi dan / ionisasi.
• Elektron sekunder hasil dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung
maupun tidak langsung.
• Langsung : Bila penyerapan energi dari elektron langsung terjadi pada molekul
organik dalam sel, seperti DNA.
• Tidak langsung : Bila terlebih dahulu terjadi terjadi interaksi radiasi dengan
molekul air dalam sel yg efeknya kemudian akan mengenai molekul organik penting.
Interaksi Radiasi dengan Molekul Air
• Penyerapan energi radiasi oleh molekul air dalam proses radiolisis air akan
menghasilkan ion radikal  Radikal bebas ( H+ dan OH+)
• Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yg bebas, tidak bermuatan dan
mempunyai sebuah elektron yg tidak berpasangan pada orbit terluarnya.
• Keadaan tsb diatas menyebabkan radikal bebas tidak stabil, sangat reaktif
dan toksik thd molekul organik vital tubuh.
• Krn sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, maka sebagian besar interaksi
radiasi dalam tubuh terjadi secara tdk langsung.
Interaksi Radiasi dengan DNA
• Kerusakann pada DNA akibat radiasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan
struktur , putusnya ikatan hydrogen dll.
• Single strand break : Putusnya salah satu rantai DNA
• Double strand break : Putusnya kedua rantai DNA
• Secara alamiah sel mempunyai kemampuan untuk melakukan proses perbaikan
terhadap kerusakan yang timbul. Kerusakan yang terjadi dapat diperbaiki tanpa
kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula. Tetapi dalam kondisi
tertentu, proses perbaikan tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga walau
kerusakan dapat diperbaiki tapi tidak secara tepat atau sempurna sehingga
menghasilkan DNA dengan struktur yang berbeda yang dikenal dengan mutasi.
Interaksi Radiasi dengan Kromosom
• Kromosom terdiri dari dua lengan ( telomere ) yang dihubungkan satu sama lain
dengan suatu penyempitan yang disebut sentromer.
• Radiasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan baik pada jumlah maupun pada
struktur kromosom yang disebut Aberasi Kromosom.
• Aberasi kromosom yang mungkin timbul adalah delesi, yaitu patahnya fragmen
kromosom yang tidak mengandung sentromer, ring ( kromosom berbentuk cincin ),
disentrik yaitu sebuah kromosom dengan dua sentromer dan translokasi yaitu
terjadinya perpindahan atau pertukaran fragmen dari dua atau lebih kromosom.
• Dari kerusakan kromosom tersebut kromosom disentrik ternyata hanya
dapat terjadi akibat pajanan radiasi sehingga dapat dijadikan sebagai
dosimeter biologic yang dapat diamati pada sel darah limfosit ( salah satu
jenis sel darah putih ), sebagai sel yang paling sensitive terhadap radiasi.
Interaksi Radiasi dengan Sel
• Kerusakan yang terjadi pada DNA dan Kromosom sel akan menyebabkan sel tetap hidup
atau mati yang sangat bergantung pada proses perbaikan yang terjadi secara enzimatis.
• Bila proses perbaikan berjalan baik dan sempurna dengan tingkat kerusakan sel yang yang
tidak terlalu parah  sel kembali normal.
• Bila proses perbaikan tidak tepat, maka akan dihasilkan sel yang tetap dapat hidup tetapi
tidak normal.
• Bila kerusakan sel parah, dan perbaikan tidak berlangsung baik  sel menjadi mati.
• Sel yang paling sensitive adalah sel dengan tingkat proliferasi yang tinggi ( aktif melakukan
pembelahan ).
Efek Samping Radiasi
• Efek samping radiasi sangat bervariasi terhadap berbagai organ tubuh manusia dan
sangat bergantung kepada :
1. Besarnya dosis yang diberikan, baik fraksinasi maupun totalnya.
2. Luas lapangan radiasi.
3. Organ-organ yang ada pada lapangan radiasi, terutama organ sensitif.
Efek samping
• Kulit mengalami peradangan
• Rambut rontok
• Gangguan gigi dan mulut
• Mengalami nausea dan vomitus

Anda mungkin juga menyukai