Anda di halaman 1dari 27

Pegadaian merupakan satu-satunya badan usaha

di negara Indonesia yang secara resmi memiliki izin


dalam melaksanakan aktivitas, pegadaian juga
merupakan sebuah lembaga keungana tetapi bukan
bank yang memberikan kredit kepada masyarakat
dengana cara khusus yaitu hukum gadai. Menurut
hukum gadai calon peminjam mempunyai kewajiban
untuk menyerahkan harta yang di punyainya sebagai
jaminan kepada pihak pegadaian, pemberian hak kepada
pegadai untuk melakukan penjualan atau peleangan atas
jaminan tersebut jika batas waktu jatuh tempo pinjaman
yang di tentukan telah habis dan peminjam belum juga
menebus pinjamanya.
PEGADAIAN SYARIAH

Ar-Rahn artinya secara terminologi


adalah jaminan hutang atau gadai
(Atabik Ali dan A. Zuhdi
Muhdhor,1998:996), begitu juga dalam
kamus Hans Wehr (1980:363) bahwa ar-
rahn is deposit as security.
PEGADAIAN KONVENSIONAL
Pengertian gadai (pand) menurut pasal 1150 KUHPdt
mengendung arti suatu hak yang di peroleh oleh
seseorang piutang atas suatu benda bergerak, yang di
serahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh
seorang lain atas namanya, dan yang memberikan
kakuasaan kepada si berpiutang itu untuk menggambil
pelunasaan dari barang tersebut secara di dahulukan
daripada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan
pengecualian biayauntuk meleang benda, tersebut dan
biaya yang telah di keluarkan untuk
menyelamatkananyasetelah benda itu dikeluarkan,biaya-
biaya mana harus di dahulukan.
SEJARAH PEGADAIAN DI INDONESIA

VOC 28
Agustus INGGRIS
1990 1746 1811
PERUSAHAAN (MENDIRIKA
UMUM (PERUM)
N BANK VAN
LEARNING

SURAT
KEPUTUSAN
METRI KEUANGAN
HINDIA-
SESUDAH BANGASA
RI 1 MEI 1969 INDONESIA BELANDA
PERUSAHAAN PROKLAMASIH 1 1816
JAWATAN (PERJA) JANUARI 1967
PERUSAHAAN
NEGERI (PN)
SEJARAH PEGADAIAN SYARIAH DI
INDONESIA
Sejarah pegadaian syariah di Indonesia tidak dapat dipisahakan
dari kemauan warga masyarakat Islam untuk melaksanakan
transaksi akad gadai berdasarkan prinsip syariah dan-kebijakan
pemerintah dalam pengembangan praktik ekonomi dan
lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai dan prinsip hukum
Islam, maka terwujud lembaga keuangan syariah (LKS).
Usaha lembaga keuangan syariah yang di mulai oleh banak
Muamala Indonesia (BMI), yang merupakan salah satu lembaga
perbankan syariah pertama di Indonesia, yang beraliansi dengan
perum pegadaian yang di sahkan pada bulan Mei tahun 2002.
Bank syariah Mandiri (BSM) yang juga membuka Unit Usaha
Syariah (UUS), pada tanggal 1 November 2001 atau bertepatan
dengan ulang tahun kedua BSM.
PERBEDAAN PEGADAIAN
KONVENSIONAL DAN SYARIAH
1. Berbeda dengan gadai konvensional yang lebih dikenal baik oleh masyarakat
yang dimana gadai (ar-Rahn) hanya mengenal jasa simpan atas barang yang
dijadikan jaminan oleh nasabah dan jasa simpan tesebut dibayar setiap
bulannya bersama dengan angsuran kreditnya. Jasa simpan tersebut tidak
menggunakan persentase seperti bunga. Hanya menentukan nilai nominal
rupiah dan ditetukan oleh pihak penggadai.

2. Gadai syariah dilakukan secara suka rela tanpa mecari keuntungan,


seadangakan gadai konvensional dilakukan dengan prinsip tolong- menolong
tetapi juga menarik keuntungan. Hak gadai syariah berlaku pada seluruh harta
(beda bergerak dan benda tidak bergerak).

3. Gadai syariah dilaksanakan melakukan suatu lembaga, sedangkan gadai


konvensional dilaksanakan melalui suatu lembaga (perum pegadaian). Sumber
Adrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2011).

4. Gadai Konvesional diadili pada Pengadilan Negeri, sedangkan gadai syariah


pada Pengadilan Agama.
PERSAMAAN PEGADAIAN
KONVESIAONAL DAN SYARIAH
1. Hak gadai berlaku atas pinjaman uang;
2. Adanya agunan (barang jaminan) sebagai
jaminan utang;
3. Barang yang digadaikan di tanggung
pemberi gadai;
4. Apabila batas waktu pinjaman uang telah
habis, barang yang di gadaikan bole di jual
atau di lelang. Perbedaan gadai syariah
dengan gadai konvensiaonal.
PRODUK DAN JASA PEGADAIAN
KONVESIONAL DAN SYARIAH

1. KREDIT GADAI
2. JASA TAKSIRAN
3. JASA TITIPAN
4. GOLD COUNTRY
5. GADAI SYARIAH
BARANG YANG BISA DI GADAIKAN DI
PEGADAIAN KONVESIAONAL

1. RUMAH DAN TANAH


2. KENDARAAN BERMOTOR
3. BARANG ELEKTRONIK
4. PERHIASAN DAN EMAS
5. BARANG-BARANG YANG LAKU DI
MASYARAKAT UMUM JIKA DIJUAL
SYARAT DAN MEKANISME GADAI
KONVENSIONAL
Syarat dan mekanisme cara gadainya yakni membawa surat-surat yang
berkaitan, Misal rumah/ motor maka sertakan sertifikat dan surat-
surat(BPKP,DLL) yang berkaitan dengan barang apa yang ingin digadaikan,
serta yang terpenting kartu identitas(KTP). Selanjutnya akan di proses oleh
pihak pegadian untuk dicairkan. “Dalam pegadaian, obyek yang digadaikan
biasanya terdiri dari emas dan perhiasan lainnya. Meskipun perhiasan berlian
kurang diminati oleh pegadaian, karena beberapa factor dalam prakteknya
yaitu adanya penipuan. Jadi yang lebih diminati adalah emas, karena lebih
mudah ditandai keasliannya.

Selain perhiasan, diterima pula kendaraan seperti mobil, motor dll, meskipun
tetap yang lebih disukai adalah emas. Cara kerja pegadaian yang konvensional
ini adalah dengan cara: orang yang perlu uang datang ke tempat pegadaian,
mereka akan menyerahkan barang yang akan digadaikan, barang yang akan
digadaikan ini akan ditaksir oleh petugas, dan nilai taksirannya akan diberikan
dalam bentuk uang.
Dari jumlah uang yang diberikan tersebut, maka pegadaian akan
mengenakan jasa uang, atau yang di perbankan disebut bunga.
Sehingga orang yang menggadaikan tadi akan membayarkan
bunga, dan pada saat jatuh temponya mereka akan membayar
kembali barang tersebut,
Sama gadai syariah dengan gadai konvensional
memiliki jenis barang yang bisa digadaikan,
namun berikut kami jelaskan Sedikit tambahan
mengenai barang-barang yang boleh di gadaikan
di gadai syariah
BARANG YANG BISA DI GADAIKAN
PADA PEGADAIAN SYARIAH
1. Barang-barang yang dapat dijual
2. Barang gadai harus berupa harta menurut
pandangan syara‘
3. Barang gadai tersebut harus diketahui, tidak
boleh menggadaikan sesuatu yang majhul
(tidak dapat dipastikan ada atau tidaknya).
4. Barang-barang yang laku di masyarakat umum
jika dijual
SYARAT DAN MEKANISME GADAI
SYARIAH

• pada pegadaian syariah, proses pinjam-meminjamnya masih


sama dengan pegadaian konvensional. Secara umum tidak
ada perbedaan dari sisi peminjam. Hanya saja, bunga yang
dikenakan pada pegadaian konvensional, diganti dengan biaya
penitipan pada pegadaian syariah.
Jumlah uang yang dipinjamkan pegadaian konvensional
maupun syariah maksimal 90% dari nilai taksir terhadap
barang yang diserahkan oleh pengadain. Misalkan
barang dengan nilai taksiran Rp 2.000.000 dengan uang
yang dipinjamkan sebesar 75%, maka uang yang
diterima adalah 75% x Rp 2.000.000 = 1.500.000.
BARANG YANG TIDAK BISA DIGADAIKAN PADA
PEGADAIAN KONVENSIONAL MAUPUN SYARIAH
• BATU AKIK
• BLACKBERRY
• TELEVISI TABUNG
• MICROWAVE
• MOTOR PABRIKAN TIONGKOK
• BARANG-BARANG YANG NILAINYA TIDAK TURUN
DRASTIS
• BARANG YANG TIDAK LAKU DI MASYARAKAT UMUM
• HEWAN LIAR MAUPUN TERNAK.
JANIS AKAD DALAM GADAI SYARIAH
1. Akad qard al-hasan adalah suatu akad yang dibuat
oleh pihak pemberi gadai dengan pihak penerima
gadai dalam hal transaksi gadai harta benda yang
bertujuan untuk mendapatkan uang tunai yang
diperuntukkan untuk konsumtif.
2. Akad mudharabah adalah suatu akad yang dilakukan
oleh pihak pemberi gadai (rahin) dengan pihak
penerima gadai (murtahin).
3. Akad ijarah adalah akad yang objeknya merupakan
penukaran manfaat harta benda pada masa tertentu,
yaitu pemilikan manfaat dengan imbalan, sama
dengan seseorang menjual manfaat barang.
RUKUN GADAI BAIK KONVENSIONAL
MAUPUN SYARIAH
1. yang menggadaikan Orang yang telah dewasa, berakal,
bisa dipercaya, dan memiliki barang yang digadaikan.
2. yang menerima gadai. Orang, bank, atau lembaga yang
dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan
jaminan barang (gadai).
3. barang yang digadaikan. Barang yang digunakan rahin
untuk dijadikan jaminan dalam mendapatkan hutang.
4. Sejumlah dana yang diberikan murtahin/pemegang
kepada rahin/peminjam atas dasar besarnya tafsiran
marhun.
5. Sighat, ijab dan qabul. Kesepakatan antara rahin dan
murtahin dalam melakukan transaksi gadai
LANDASAN HUKUM GADAI
KONVESIONAL
Pada awalnya lembaga pegadaian pertamakali didirikan
pada tanggal 1 April 1901. Tetapi seiring dengan
perkembangan zaman, pegadaian beberapakali
berubah status mulai sebagai Perusahaan Jawatan
(1901), Perusahaan di bawah IBW (1928),Perusahaan
Negara (1960),dan kembali ke perusahan jawatan 1969.
baru sekitar tahun 1990 dengan lahirnya PP10/1990
tanggal 10 April 1990, sampai dengan terbitnya PP103
tahun 2000, pegadaian berstatus sebagai Perusahaan
Umum dan masuk sebagai salah satu BUMN dalam
lingkungan Dep. Keuangan RI. hingga sekarang.Dalam
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 pasal 6.
LANDASAN HUKUM GADAI
SYARIAH
Dasar hukum yang digunakan para ulama untuk
membolehkannya rahn yakni bersumber pada al-
Qur’an (2): 283 yang menjelaskan tentang
diizinkannya bermuamalah tidak secara tunai.

Dan Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan


Muslim dari Aisiyah binti Abu Bakar, yang
menjelaskan bahwa Rasulullah Saw pernah
membeli makanan dari seorang Yahudi dengan
menjadikan baju besinya sebagai jaminan.
MANURUT PSAK 107

Berdasarkan PSAK 107, Ijarah adalah akad


pemindahan hak guna (manfaat) atas
suatu aset dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan aset itu
sendiri.
RUKUN DAN KETENTUAN PSAK
107 (IJARAH)
1. Pelaku, harus cakap hukum dan balik
2. Objek akad ijarah.
3. Manfaat aset atau jasa adalah sebagai berikut
• Harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.14
• Harus yang bersifat dibolehkan secara syariah (tidak
diharamkan).
• Dapat dialihkan secara syariah.
• Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk
menghillangkan ketidak tahuan yang dapat menimbulkan
sengketa. Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan
dengan jelas.
4. Sewa dan upah, yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar
penyewa atau pengguna jasa kepada pemberi sewa atau
pemberi jasa sebagai pembayaran atas manfaat aset atau
jasa yang digunakannya.
Contoh kasus

Kasus yang kami angkat pada materi kami guna


memenuhi tugas dari dosen bersangkutan yakni kasus
SENGKETA TANAH PERSAWAHAN DALAM
KASUS GADAI YANG TERINDIKASI “SANRA
PUTTA” DI KABUPATEN BONE, SULAWESI
SELATAN.
PENYELESAIAN SENGKETA TANAH PERSAWAHAN
DALAM KASUS GADAI YANG TERINDIKASI “SANRA
PUTTA”.

Kami mengambil Jurnal karya A. Nuzul. yakni dengan Judul PENYELESAIAN


SENGKETA TANAH PERSAWAHAN DALAM KASUS GADAI YANG TERINDIKASI
“SANRA PUTTA”.

Dalam Juranal ini, penulis melakukan penelitian dengan Tujuan Penelitian


untuk Penyelesaian sengketa gadai atas tanah persawahan yang terindikasi
jual putta, yang dalam putusan majelis hakim menolak eksepsi Tergugat dan
memenangkan Penggugat. Dan penulis menggunakan Metode penelitian
yuridis normatif.

sengketa gadai tanah sebagai sengketa keperdataan dapat diselesaikan


dengan cara melalui proses hukum pengadilan dan atau di luar pengadilan.
Jadi cara menyelesaikan kasusnya sampai akar masalahnya atau sistem
problem denken atau problem orientik (Mertokusumo, 1999: 44), yang tidak
sama antara satu kasus hukum dengan kasus hukum yang lain. Sesuai dengan
penyelesaian sengketa (Pasal 58 UU No. 48 Tahun 2009).
THANK YOU
SUKUR DOFU DOFU

Anda mungkin juga menyukai