Anda di halaman 1dari 57

TIM PPI

Ketua Tim PPI : dr. H. Ferdian Riztavy


IPCN : Heru Noviandy Am.Kep
IPCLN
Fatimah/VIP : Martutri Roaini Am.kep OK : Junaidi S.Kep Ners
Ibnu Sina : Martutri Roaini Am.kep ICU :-
Az Zahra : Riana Dewi Am.Kep HD :-
Umi Kalsum : Yeti Sumarna Am.Kep Laundry : Lidya
Poliklinik : Putri Puji Asrini Am.Kep Kesling : Yulia Amd.KL
IGD : Lady Aviska S.Kep Anak : Rizki Pratiwi S.Kep
Laboratorium : Darsun Am.Ak Obgyn : Eli Koptiyana Am.kep
Gizi : Kiki Oktaviani Am.Gz
PENDAHULUAN

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan, yang telah diatur dalam Permenkes
NO 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengandalian infeksi di Fasilitas
Kesehatan

Tujuan dari PPI adalah untuk Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi; Melindungi sumber daya
manusia kesehatan dan masyarakat dari penyakit infeksi yang berbahaya; serta
Menurunkan angka kejadian Infeksi Nosokomial.
PENDAHULUAN
RESIKO TINGGI
 Seluruh penyakit infeksi dapat

menyebar dengan mudah tanpa


adanya praktik pencegahan
infeksi.
PENDAHULUAN
 SARS pertama kali di Cina (Nov 2002)  26 negara
 20%-60% diderita oleh tenaga kesehatan
KONSEP DASAR INFEKSI
Hospital Community
Acquired Acquired
Infection Infection

Healthcare
Acquired
Infections
INFEKSI
(HAIs)
FAKTOR TERJADI INFEKSI
HOST
(PEJAMU/MANUSIA)

AGENT RESERVOIR
(PENYEBAB/MIKRO (ENVIRONMENT/
ORGANISME) LINGKUNGAN)
HAI's
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated
Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs adalah infeksi yang
terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi
dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit
tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan
pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
PORTAL OF ENTRY
Sal. Napas

Kulit yang luka

Sal. Cerna

Selaput
Lendir

Transplacental

Sal. Kemih dan


Kelamin
CARA PENULARAN LANGSUNG

KONTAK LANGSUNG
HOST - HOST

DROPLET
HOST -
RESERVOIR
CARA PENULARAN TIDAK LANGSUNG

VEHICLE BORNE TRANSMISSION

VECTORBORNE TRANSMISSION

AIRBORNE TRANSMISSION
HAND HYGIENE
Kegagalan untuk melakukan kebersihan tangan dan
kesehatan tangan yang tepat di anggap sebagai
sebab utama terjadinya Infeksi Rumah Sakit dan
penyebaran multiresistensi di fasilitas palayanan
kesehatan dan telah di akui sebagai kontributor
yang penting terhadap timbulnya wabah ( Boyce
dan Pittet 2002 )
HAND HYGIENE
Hand hygiene adalah metode paling penting
untuk mencegah penyebaran mikroorganisme
yang menyebabkan infeksi di pelayanan
kesehatan

Dapat menurunkan angka infeksi s/d 50%

Menurunkan lama rawat inap di rumah sakit


TUJUAN
 Meminimalkan dan menghilangkan
mikroorganisme.
 Mencegah transmisi mikroorganisme dari
pasien ke pasien lain, dari petugas ke
pasien, alat-alat kesehatan, dan
Lingkungan
TINDAKAN UTAMA UNTUK PPI
HAND HYGIENE
TIDAK DIPERBOLEHKAN!!!
40 – 60 detik
Kapan kita pakai Handrubs
 Keadaan emergency dimana fasilitas cuci tangan
sulit dijangkau
 Fasilitas cuci tangan kurang memadai
 Saat ronde di ruangan yang memerlukan
disinfektan
 Diantara tindakan keperawatan
20 – 30 detik
MARI KITA CUCI TANGAN
Alat Pelindung Diri (APD)

adalah pakaian khusus atau peralatan yang


dipakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya
phisikal, kemikal, biologis/bahan infeksius (OSHA)
Untuk melindungi kulit tubuh, membrane mukosa dari paparan darah, cairan tubuh,
sekresi dan ekskresi dan permukaan lingkungan yang terkontaminasi
Kaji risiko kontaminasi ke petugas
Kaji risiko kontaminasi dari petugas ke pasien
Gunakan Alat Pelindung Diri sesuai indikasi
jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau
membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas

Segera melepas Alat Pelindung Diri jika tindakan sudah


selesai

Menggantung masker di leher, memakai sarung tangan


sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan
tidak direkomendasikan
Merupakan seperangkat alat kesehatan yang dipakai untuk melindungi kuli tubuh, membrane
mukosa dari paparan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi dan permukaan lingkungan
yang terkontaminasi
APD terdiri dari
masker,
topi,
sarung tangan,
pelindung wajah,
sepatu
Tujuan penggunaan penutup kepala /topi adalah
mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di
rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-
alat, daerah steril dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambut petugas dari percikan
bahan-bahan dari pasien

5-28
Petugas :
Terhindar dari paparan/percikan darah
dan cairan tubuh

Pasien :
Mencegah jatuhnya mikroorganisme
dari rambut dan kulit petugas kepada
pasien
Tindakan yang memerlukan area steril
yang luas, seperti:
Tindakan Operasi
Pemasangan kateter vena sentral
Pertolongan persalinan
Tujuan:
Melindungi tangan dari paparan dengan darah, cairan tubuh, sekret,
ekskreta, mukosa, kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi
Sarung tangan steril
Sarung tangan bersih
Sarung tangan rumah tangga
Single use or re useable
Bahan gloves/sarung tangan ----vinyl, latex, nitrile, lainnya
Melakukan tindakan yang terpapar atau
diperkirakan akan terjadi paparan dengan
darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh, selaput lendir pasien, dan
benda yang terkontaminasi
Petugas
Mencegah kulit tangan terpapar dengan darah,
cairan tubuh,sekresi, ekskresi dan permukaan lingkungan /benda yang
terkontaminasi

Pasien
Mencegah kontak mikroorganisme dari tangan petugas
Tujuan pelindung wajah
melindungi membrane mukosa hidung,mulut,
dan mata dari paparan darah, cairan
tubuh, sekresi, ekskresi

Pelindung wajah meliputi


Masker
Kaca mata/goggles
Face shields/visor
5-35
Masker, pelindung mata dan wajah

– Pakai masker, pelindung mata dan wajah jika


melakukan tindakan yang memungkinkan
tindakan tersebut dapat memungkinkan
membrane mukosa mata, hidung dan mulut
terkena percikan darah, cairan tubuh

– Segera lepas setelah selesai melakukan


tindakan
Melakukan tindakan yang memungkinkan membrane mukosa
(mulut,mata,selaput lendir hidung) terpapar darah, cairan tubuh, sekresi,
ekskresi
Petugas

Mencegah membran mukosa petugas terkena


kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh
pasien

Pasien
Mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung
petugas yang mengandung mikroorganisme
saat bicara, batuk , bersin
Tujuan pemakaian gaun
Melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan
atau percikan darah atau cairan tubuh, sekresi,
ekskresi atau melindungi pasien dari paparan
pakaian petugas pada tindakan steril
Tipe gaun
 Gaun pelindung tidak kedap air
 Gaun pelindung kedap air
 Gaun steril
 Gaun non steril
5-39
Tindakan atau penangan alat yang memungkinkan
pencemaran/kontaminasi pada pakaian petugas,
seperti:
Membersihkan luka
Tindakan drainase
Menuangkan cairan terkontaminsai kedalam lubang
pembuangan/WC/toilet
Menangani pasien perdarahan masif
Tindakan bedah
Perawatan gigi

Segera ganti gaun/pakaian kerja jika terkontaminsai cairan tubuh


pasien (darah)
Petugas
Mencegah kulit petugas kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh pasien

Pasien
Mencegah kontak mikroorganisme dengan tangan, tubuh dan pakaian petugas kepada
pasien
Tujuan pemakaian sepatu pelindung
melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan
darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah
dari kemungkinan tusukan benda tajam atau
kejatuhan alat kesehatan

5-42
Alat pelindung diri harus tersedia siap pakai di setiap ruangan
Sekali pakai untuk setiap tindakan dan setiap pasien
Setiap APD yang terlihat ternoda masif harus segera diganti
APD yang sudah dipakai ditempatkan pada kontainer yang
sudah tersedia sesuai alatnya
Setiap selesai tindakan APD harus segera dilepas
Tidak ada pedoman penggunaan APD
Tidak ada kebijakan penggunaan APD
Tidak ada SOP penggunaan APD
Kurangnya pengetahuan penggunaan APD
Kurangnya sosialisasi
Kurangnya poster, stiker
Tidak ada monev, audit, feedback
APD tidak tersedia
Pedoman Audit
Kebijakan Feedback
SOP Kampanye
Diklat Poster
Sosialisasi Stiker
Penyediaan APD Lomba kepatuhan
Monev Tersedia sarana
ETIKA BATUK DAN BERSIN
Pengertian batuk dan bersin
 Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di
saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap
iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.

 Bersin merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya


zat asing ke dalam tubuh
Kenapa harus ada etika batuk
 Banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui udara baik secara langsung maupun
tidak langsung

 Diantaranya:
a. TBC Paru b. Varicella c. Difteri
d. Influenze e. Pneumoni f. Morbili
g. Meningitis h. Mumps i. Pertussis
j. Rubella
Etika batuk
Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan tisu/saputangan atau lengan dalam
baju anda.
cuci tangan dengan menggunakan air
bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol.
Segera buang tisu yang sudah dipakai ke
dalam tempat sampah.
Gunakan masker
Kebiasaan batuk yang salah
 Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
 Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat
batuk dan bersin.
 Membuang ludah sudah batuk disembarang tempat.
 Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.
 Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.
ETIKA BATUK

1 2 3

4 5 6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai