Anda di halaman 1dari 21

Asuhan

perawatan
anak dengan
penyakit
kronik/terminal
Definisi penyakit Kronis

 Suatu penyakit yang perjalanan penyakit


berlangsung lama sampai bertahun-tahun,
bertambah berat, menetap dan sering kambuh
(purwaningsih dan karbina, 2009)

 Penyakit kronis bisa menyebabkan


kematian/keadaan terminal
 Penyakit kronis:
 Penyakit yang terjadi pada seseorang dalam waktu lama akan
membuat seseorang menjadi tidak mampu melakukan sesuatu
seperti biasanya
Definisi penyakit Terminal

 Kondisi terminal:
 Suatu proses yang progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan
fisik, psikososial dan spiritual bagi individu
(Carpenito, 1995)
 Pasien terminal: pasien-pasien yang dirawat,
yang sudah jelas bahwa mereka akan meninggal
atau keadaan mereka makin lama makin
memburuk
 Penyakit terminal:
 Penyakit kronik/akut yang sifatnya tidak bisa disembuhkan dan
mengarah pada kematian

 Pasien terminal Illness:


 Pasien yang sedang menderita sakit di mana tingkat sakitnya
telah mencapai stadium lanjut sehingga pengobatan medis
sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi.
 Perlu perawatanpaliatif yang bersifat meredakan gejala
penyakit, namun tidak lagi berfungsi untuk menyembuhkan
 Fungsi perawatan paliatif pada pasien:
 Mengendalikan nyeri
 Keluhan-keluhan lainnya dan meminimalkan masalah emosi,
sosial dan spiritual
Jenis-jenis penyakit kronis
dan terminal
 Infeksi saluran nafas bawah, Pneumonia dan
Bronkitis
 HIV/AIDS
 Malaria
 Diare
 TBC
 Campak
 Tetanus
 Infeksi selaput otak
 Difteri
 Penyakit kanker
 Akibat kecelakaan fatal
Ciri penyakit kronis:

 Progresif (bertambah parah)


 menetap (misal: DM)
 Kambuh (sering hilang timbul)

Cacat tidak sama dengan penyakit kronis


Ciri penyakit terminal:

 Penyakit sudah tidak dapat disembuhkan


 Mengarah pada kematian
 Diagnosa medis sudah jelas
 Tidak ada obat untuk menyembuhkan
 Prognosis jelek dan bersifat progresif
Respon pasien pd penyakit
kronis dan terminal

 BPSS
 Kehilangan kesehatan (takut, cemas dan pandangan tidak realistis,
aktifitas terbatas)
 Kehilangan kemandirian (bersifat kekanak-kanakan,
ketergantungan)
 Kehilangan situasi (situasi bersama keluarga)
 Kehilangan rasa nyaman (panas, nyeri)
 Kehilangan fungsi fisik (pasien ggl ginjal hrs dicuci darah)
 Kehilangan fungsi mental (kecemasan dan depresi, tidak dapat
berkonsentrasi dan tidak bisa berfikir realistis)
 Kehilangan konsep diri
 Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga
Tahapan penerimaan
terhadap penyakit
Kronik
 Denial (penolakan)
 Cemas (membayangkan kematian yang akan terjadi padanya)
 Depresi
Terminal
 Denial
 Anger (marah)
 Bergaining (menawar)
 Depresi
 Acceptance (penerimaan)
Adaptasi dengan terminal
illnes
 Anak
 Konsep kematian masih abstrak tidak dapat dimengerti
dengan baik (sp dg usia 5 tahun) mati adalah hidup di
tempat lain dan orang dapat datang kembali
 Remaja atau dewasa muda
 Merasa kematian tidak terjadi semestinya dan merasa
marah dengan ketidak berdayaan
 Dewasa madya dan dewasa tua
 Ketika bertambah tua mereka menjadi semakin tidak
takut dengan kematian
Kebutuhan anak yang
terminal
 Komunikasi
 Memberitahu bahwa tidak sendiri dalam
menghadapi penyakit tersebut
 Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung)
agar saudara kandung mau ikut berpartisipasi
dalam perawatan atau untuk merawat
Asuhan kep yang diperlukan
anak dengan penyakit
terminal
 Palliative care
 Menambah kualitas hidup
 Fokus (nyeri, dispnea) dan kondisi (kesendirian)
 Social atau spiritual
 Prinsip perawatan palliative care
 Menghormati martabat
 Dukungan untuk caregiver
 Merupakan acces yang kompeten
 Mengembangkan profesional dan social support
 Melanjutkan dan mengembangkan pediatrik
palliative care
Rencana askep palliative

 Melibatkan seorang partnership antara anak,


keluarga, orang tua, perawat, guru, staff sekolah
dan petugas kesehatan yang profesional
 Support fisik, emosional, psycososial, dan spiritual
 Melibatkan anak pada self care
Askep anak sakit Terminal
atau menjelang ajal
 Pengkajian
 Fisik
 Riwayat penyakit dan terapinya
 5 tahap tentang keadaan anak
 Tahap 1: penyakit adalah sakit serius
 Tahap2: penemuan hub antara pengobatan dan
pemulihan
 Tahap 3: pemahaman ttg tujuan dan implikasi
prosedur
 Tahap 4: penyakit sbg kondisi permanen
 Tahap 5: kesadaran bahwa hanya terdapat
pengobatan dalam jumlah terbatas. Kesadaran ttg
prognosis fatal
Lanjutan,,,
 Observasi tanda-tanda fisik yang mendekati kematian
 Kehilangan sensasi dan gerakan ekstremitas batas kmd bag tubuhb
atas
 Sensasi panas, meskipun badan terasa dingin
 Kehilangan indera
 Sensasi taktilk menurun
 Sensasi terhadap sinar
 Pengenaran adalah indera yang terakhir hilang
 Konfusi, kehilangan kesadaran, bicara tidak jelas
Lanjutan…

 Kelemahan otot
 Kehilangan kontrol, defekasi dari kandung kemih,
 Penurunan nfs makan
 Haus
 Kesulitan menelan
 Peubh pola nafas
 Cheyne-stokes
 Kaji respon klg thd ancaman kematian
 Waspadai perasaan sendiri
 Identifikasi strategi koping
Diagnosa Kep

 Perubhan pertumbuhan dan perkembangan b.d


penyk terminal dan ancm kematian
 Perubh nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada
makanan
 Takut/cemas b.d dx terapi dan prognosis
 Berduka antisipasi b.d anc kematian anak
intervensi

 Keterbatasan aktivitas
 Mengurangi ketidakmampuan
 Mempertahankan fungsi sosial
 Mempertahankan sikap tubuh yang baik
 Mempertahankan kebebasan gerak sendi dan
kekakuan
 Istirahat dan aktivitas yang cermat
 Mempertahankan daya tahan fisik dan ADL

 Peningkatan perawatan diri


 Pertimbangan psikososial
 Peningkatan perawatan diri (terutama untuk kebutuhan fisik:
mandi, toileting, berpakaian)

 Pertimbangan psikososial
 Kepekaan perasaan, pendengaran
 Hubungan yang harmonis, perhatian

Anda mungkin juga menyukai