PERMUKIMAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
STANDAR TEKNIS
SPM PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
UNTUK
SUB-URUSAN AIR LIMBAH DOMESTIK
Permen PUPR No. 29/PRT/M/2018 1
CAPAIAN DAN TARGET PEMBANGUNAN SANITASI
MENUJU TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
Capaian Akses Layak Sanitasi 2018 Target RPJMN 2024 Target 2030 (TPB)
Akses aman
GAP AKSES GAP AKSES
74,58 % akses layak
(termasuk 7,42% akses 74,58% 100%
aman) Akses 90%
Layak
16,07 % akses belum layak
4
JENIS
PELAYANA
P E L AYA N A N D A S A R
N DASAR P E L AYA N A N D A S A R
P E M E R I N TA H
P E M E R I N TA H P R O V I N S I
AIR Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
K A B U P AT E N / K O TA
Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas Kabupaten/Kota
LIMBAH domestik
DOMESTIK
PASAL 5
Jenis pelayanan dasar pengolahan air limbah domestik dapat dilaksanakan melalui
penyelenggaraan dua sistem pengelolaan, yang terdiri dari Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat (SPALD-T).
6
MUTU
PELAYANA Mutu Pelayanan Dasar pengolahan Air Limbah Domestik meliputi
kuantitas dan kualitas pelayanan sesuai dengan norma, standar
N DASAR
AIR 1) Kuantitas
LIMBAH PASAL 6 Setiap rumah memiliki minimal satu akses pengolahan air limbah
domestik
DOMESTIK 2) Kualitas Pelayanan Dasar
1. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses dasar bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih kecil dari 25
jiwa/Ha; dan
2. Kualitas pelayanan minimal air limbah domestik
melalui pelayanan akses aman bagi masyarakat yang
bermukim di wilayah perdesaan dengan kepadatan
penduduk pada wilayah terbangun lebih besar dari 25
jiwa/Ha dan seluruh wilayah perkotaan.
7
Pelayanan dasar air limbah domestik melalui
SPALD-S
dengan kualitas pelayanan akses DASAR
Outcome :
Pelayanan minimal akses dasar air limbah domestik
atau bagi masyarakat yang bermukim di wilayah
pengembangan SPALD-S dengan kondisi wilayah
Tangki perdesaan dengan kepadatan penduduk pada
Cubluk wilayah terbangun lebih kecil dari 25 jiwa/Ha.
Septik
SUB-SISTEM PENGOLAHAN
JAMBAN
SETEMPAT
Pelayanan SPALD-S dengan kualitas pelayanan akses dasar
SUB-SISTEM PENGOLAHAN
JAMBAN SUB-SISTEM PELAYANAN SUB SISTEM PENGUMPULAN
TERPUSAT
Outcome:
Pelayanan akses aman air limbah domestik bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pengembangan SPALD-T
dengan kondisi wilayah pedesaan dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun lebih besar dari 25 jiwa/Ha.
No Komponen Indikator Target Pelayanan Output Ketentuan Teknis
SPALD-T
1 Sub-sistem Rumah yang Jumlah rumah yang Tersedianya Penyediaan Sambungan Rumah sesuai dengan Permen PU 04 tahun 2017
Pelayanan memiliki memiliki sambungan
rumah yang air Penyediaan Jaringan Pengumpulan Air Limbah Domestik sesuai dengan
2 Sub-sistem sambungan sambungan Rumah limbahnya diolah Permen PU 04 tahun 2017
Pengumpulan rumah dan air dan air limbahnya di IPALD bagi Penyediaan prasarana IPALD sesuai dengan Permen PU 04 tahun 2017
limbahnya diolah di IPALD rumah yang
3 Sub- sistem Penyediaan jasa pengolahan air limbah domestik di desain sehingga
diolah di IPALD berada di area
pengolahan pengembangan efluennya memenuhi baku mutu air limbah domestik
terpusat SPALD-T Penyediaan unit pengolahan lumpur dengan kapasitas sesuai dengan
NSPK atau pengolahan lumpur di IPLT (termasuk pelayanan
10
pengangkutan).
PENILAIA P E N I L A I A N K I N E R J A P E M E N U H A N P E L AYA N A N S P M
N 1. Penyediaan Pelayanan SPALD-S
A. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan penduduk < 25 jiwa/Ha
KINERJA Indikator pelayanan : Rumah yang memiliki akses pengolahan air limbah domestik berupa
PEMENUH cubluk
AN Penilaian kinerja :
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎 𝑐𝑢𝑏𝑙𝑢𝑘
PELAYANA
× 100%
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 < 25 𝑗𝑖𝑤𝑎/𝐻𝑎
N SPM
B. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan penduduk > 25 jiwa/Ha
Indikator pelayanan : Rumah yang lumpur tinja- nya telah diolah di IPLT
Penilaian kinerja :
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐿𝑇
× 100%
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 > 25 𝑗𝑖𝑤𝑎/𝐻𝑎
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ & 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐴𝐿𝐷
× 100%
σ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷 − 𝑇
11
PENERAPAN
SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
A PENGUMPULAN DATA
PENGHITUNGAN
B KEBUTUHAN PELAYANAN
DASAR
C PENYUSUNAN RENCANA
PELAYANAN DASAR
PELAKSANAAN PEMENUHAN
D PELAYANAN DASAR
12
PENERAPAN SPM
a. Pengumpulan Data Kondisi Pelayanan Dasar Air Limbah
Domestik
PELAKSANA METODE PENGUMPULAN DATA
Kegiatan pengumpulan data SPM merupakan Pengumpulan data dapat dilaksanakan secara
tanggung jawab Perangkat Daerah (PD) yang primer, melalui survei angket dan wawancara,
bertugas mengelola air limbah domestik di dan secara sekunder melalui studi dokumen
Kabupaten/Kota . terkait yang sudah tersedia.
2. Data kondisi risiko sanitasi berdasarkan SSK; 1. Data dari POKJA AMPL – SSK
2. Data dari Dinas Kesehatan
a. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
b. Environmental Health and Risk Assessment (EHRA)
3. Data kuantitas dan kualitas pelayanan dasar air limbah domestik:
• Data akses dan kondisi unit pengolahan setempat yang dimiliki • Data dari Badan Pusat Statistik, terkait akses air limbah domestik
warga negara • Hasil pengolahan data akses dari STBM dan/atau EHRA
• Data akses dan kondisi sambungan rumah yang dimiliki warga (Pengolahan data terkait akses pengolahan setempat dengan
negara. memperhatikan jenis unit pengolahan setempat dan lokasi
penerapannya)
• Data Prasarana dan Sarana SPALD, yang berupa Sarana Data prasarana dan sarana SPALD yang dilaksanakan oleh Dinas
13
Pengangkutan, IPALD dan IPLT pengelola air limbah domestik
KERANGKA PIKIR PENGUMPULAN DATA SPM AIR LIMBAH DOMESTIK
SETIAP RUMAH MEMILIKI MINIMAL SATU
AKSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
SESUAI DENGAN KUALITAS PELAYANAN
MINIMAL
PRIORITAS
MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT MISKIN DAN TIDAK MAMPU
YANG BERMUKIM PADA AREA BERISIKO PENCEMARAN AIR LIMBAH DOMESTIK DAN
DEKAT BADAN AIR
14
LANGKAH PELAKSANAAN PENGUMPULAN DATA PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH DOMESTIK
1.
3. 5,
MEMAHAMI 2. 4,
MELAKSANAKAN MELAKUKAN
JENIS PELAYANAN MEMAHAMI MENYUSUN
PENGUMPULAN KOMPILASI DATA
AIR LIMBAH JENIS DATA BASELINE DATA
DATA
DOMESTIK
PERANGKAT DAERAH PERANGKAT DAERAH
DATA PENDUDUK KABUPATEN/KOTA
SPALD-S (IDENTITAS LENGKAP WN)
PENGELOLA SPALD PENGELOLA SPALD
MENYUSUN BASELINE DATA MENGKOMPILASI DATA
DATA JUMLAH RUMAH DATA JUMLAH PENDUDUK
MELAKUKAN PENYUSUNAN MENYUSUN DATA BERDASARKAN
SPALD-T IDENTIFIKASI DOKUMEN TERKAIT PERENCANAAN BASELINE DATA UNTUK DATA KONDISI AKSES PENGOLAHAN
SPALD AKSES SPALD MASYARAKAT AIR LIMBAH DOMESTIK
DOKUMEN SSK
DOKUMEN RISPALD MELAKUKAN PENYUSUNAN MENYUSUN DATA KONDISI
PADA TAHUN N ATAU TAHUN N-1 BASELINE DATA TERKAIT PRASARANA DAN SARANA SPALD
DATA PENDUDUK DAN AKSES PELAYANAN AIR PRASARANA DAN SARANA SPALD (LOKASI, KAPASITAS)
LIMBAH DOMESTIK
DATA JUMLAH RUMAH DENGAN
AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK
15
SARANA
PERKOTAAN PERDESAAN PENGANGKUT
AN
DATA PRASARANA DAN SARANA SPALD
16 YANG DIMILIKI IPLT
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN BASELINE AKSES SPALD PADA
MENDETEKSI MENDETEKSI
MASYARAKAT AKSES
KLASIFIKASI
KONDISI AKSES PERKOTAAN/ KEPADATAN AKSES SPM AIR KLASIFIKASI
PENGOLAHAN
JAMBAN PENGOLAHAN PERDESAAN PENDUDUK LIMBAH JENIS SPALD
LANJUTAN
DOMESTIK
CEMPLUNG/ PERKOTAA
IDENTITAS PLENGSENGA NPERDESA BABS
WARGA N KOLAM, SAWAH, AN Terselubung
NEGARA KEBUN, PANTAI,
PERKOTAA
LEHER TANAH LAPANG, BABS
NPERDESA
ANGSA Terselubung
AN
PERKOTAA >25 JIWA/HA BELUM LAYAK
CEMPLUNG/
N
PLENGSENGA CUBLUK, PERDESAA
N < 25 JIWA/HA AKSES DASAR SPALD-S
LUBANG TANAH, N
IDENTITAS
WARGA LUBANG TANAH PERKOTAA > 25 JIWA/HA BELUM LAYAK
NEGARA DENGAN N
LEHER
PERKUATAN
ANGSA
KAYU ULIN/BAN PERDESAA < 25 JIWA/HA AKSES LAYAK SPALD-S
N
IDENTITAS PERKOTAA AKSES LAYAK
LEHER TANGKI >25 JIWA/HA SPALD-S
WARGA N
ANGSA SEPTIK
NEGARA
INDIVIDUAL
PERDESAA
>25 JIWA/HA AKSES LAYAK SPALD-S
TANGKI N
SEPTIK
KOMUNAL PERKOTAA
N PENYEDOTAN
DAN
>25 JIWA/HA PENGANGKUT AKSES AMAN SPALD-S
PERDESAA
N AN LUMPUR
*MCK dan IPALD Permukiman TINJA
MCK* PERKOTAA
sudah dalam kategori akses aman N
karena mayoritas sudah dilengkapi >25 JIWA/HA AKSES AMAN SPALD-T
dengan prasarana pengolahan PERDESAA
lumpur hasil olahan air limbah IPALD
N
PENERAPAN SPM
b. Penghitungan Kebutuhan Pelayanan
Dasar Air Limbah Domestik
18
LANGKAH PELAKSANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH
DOMESTIK TOTAL KEBUTUHAN
LAYANAN
WARGA
NEGARA YG
MEMBUTUHK
AN
RISIKO AKSES
TINGGI AIR LIMBAH
DOMESTIK
AKSES SPALD –T
<<<
AKSES SPALD-S
RISIKO >> KETERSEDIAA
SEDANG N LAYANAN
1. 2.
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN MENGIDENTIFIKASI KONDISI 3
PELAYANAN PELAYANAN MEREKAPITULASI KEBUTUHAN AKSES AIR
AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK LIMBAH DOMESTIK
KABUPATEN/KOTA/PROVINSI KABUPATEN/KOTA/PROVINSI KABUPATEN/KOTA/PROVINSI
AREA BERISIKO
IDENTIFIKASI BASELINE
PENCEMARAN
WILAYAH BASELINE AKSES KONDISI
AIR LIMBAH
PERKOTAAN/ AIR LIMBAH PRASARANA AIR
DOMESTIK
PERDESAAN DOMESTIK LIMBAH
SSK
DOMESTIK
IDENTIFIKASI
JUMLAH DAN KEPADATAN
PENDUDUK
REKAP
DATA DAPAT
KETERSEDIAAN
DISIAPKAN SESUAI MENENTUKAN
DENGAN
LAYANAN AKSES
ZONA
MEKANISME AIR LIMBAH
PELAYANAN
NAWASIS DOMESTIK
RENCANA PEMBIAYAAN
Dalam menyusun rencana pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik, pemerintah daerah dapat memberikan bantuan
untuk penyediaan akses pengolahan air limbah domestik yang berhak diperoleh Warga Negara secara minimal. Bantuan
pembiayaan diprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber pembiayaan untuk pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik dapat bersumber dari:
• APBD Pemerintah Kabupaten/Kota;
• DAK; dan/atau
• Sumber dana Non-Pemerintah (Badan Usaha dan Masyarakat).
Jenis pembiayaan pelayanan dasar air limbah domestik meliputi:
• Pengadaan bahan dan sewa alat;
• Upah pekerja; dan
• Kegiatan non-fisik selama masa pembangunan.
Besaran dana untuk setiap jenis pembiayaan untuk pemenuhan pelayanan dasar air limbah domestik ditentukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan. 20
JENIS KEGIATAN
SUB-SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT PENYEDIAAN
PRASARANA AIR
SISTEM
PERDESAAN
<25 JIWA/HA
CUBLUK LIMBAH DOMESTIK
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK PEDESAAN SKALA SUB-SISTEM SUB-SISTEM PENGOLAHAN LUMPUR TINJA
SETEMPAT >25 JIWA/HA
INDIVIDUAL
SKALA KOMUNAL
PENGANGKUTAN
&
(SPALD-S) PERKOTAAN
PERDESAAN/ SUB-SISTEM
SUB-SISTEM PELAYANAN SUB-SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT
PERKOTAAN PENGUMPULAN
> 150
JIWA/HA
SISTEM
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK
TERPUSAT
(SPALD-T) IPALD Skala Perkotaan IPALD Skala Permukiman
(> 20.000 jiwa) (50 – 20.000 jiwa)
Pipa Retikulasi, Pipa Induk,
Pipa Tinja, Pipa Non Tinja, Bak Penangkap Prasarana dan Sarana
Lemak, Pipa Persil, Bak Kontrol, dan Lubang Pelengkap (manhole,
Inspeksi stasiun pompa dll)
22
PENERAPAN SPM
d. Pelaksanaan Pemenuhan Akses Pengolahan
Air Limbah Domestik
PELAKSANA
23
LANGKAH PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR AIR LIMBAH
DOMESTIK
1. 2. 3.
MENGIDENTIFIKASI RENCANA MENENTUKAN AREA DAN RUMAH MELAKSANAKAN
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR YANG AKAN MENDAPATKAN PENGEMBANGAN DAN
SPALD AKSES PENGOLAHAN ALD PENGELOLAAN PRASARANA
SPALD
25
Peningkatan Mutu SPM Air
ISU STRATEGIS PENERAPAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK Limbah Domestik
3
Mutu SPM Air Limbah Domestik yang telah
ditetapkan dalam Permen PUPR Nomor 29
tahun 2018 tentang Standar Teknis SPM PUPR
Kondisi Database Akses meningkat dari yang dahulu ditetapkan pada
Air Limbah Domestik Permen PU Nomor 01 tahun 2014 tentang
5
belum tertata sesuai dengan Data Indonesia mengamanatkan
ketentuan PP 18 tahun 2016 tentang penyelenggaraan tata kelola data yang
Perangkat Daerah dihasilkan oleh instansi pusat dan instansi
daerah untuk mendukung perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian
pembangunan
STRATEGI OPERASIONAL PERCEPATAN SPM AIR LIMBAH
DOMESTIK
• Penyusunan Pedoman Percepatan Pemenuhan SPM Air Limbah Domestik yang bersinergi
dengan K/L pemangku kepentingan pengelolaan air limbah domestik;
• Peningkatan kolaborasi dan integrasi data untuk perencanaan pemenuhan SPM air
limbah domestik
• Penyiapan Aplikasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal Air Limbah Domestik
(KARISMATIK).
• KARISMATIK terintegrasi dalam SI-INSAN dan Sistem informasi Air Limbah yang telah
melakukan pengumpulan data sarana-prasarana air limbah.
07
Infrastruktur Air Limbah Domestik
Pelanggan Layanan Lumpur Tinja 02
Sarana Pengangkutan IPALD, IPLT KOLABORASI Data STBM
MITRA PENYELENGGARAAN SPALD Kementerian Kesehatan
DALAM APLIKASI
PENERAPAN SPM
AIR LIMBAH
06 DOMESTIK 03
Kategori Lokasi Rumah (KARISMATIK)
Infrastruktur Air Limbah Domestik
Perdesaan/Perkotaan Sarana Pengangkutan IPALD, IPLT
BPS Direktorat PPLP
29
PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PENERAPAN SPM
(Berdasarkan PP 2 Tahun 2018)
PENGUMPULAN DATA
PENGELOLAAN DAN
PEMELIHARAN PRASARANA PENGELOLAAN
SPALD-T PELANGGAN
Dalam hal pembinaan dan pengawasan penerapan SPM, Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat belum mampu
melakukan pembinaan teknis, yang dibuktikan dengan adanya ada surat pernyataan dari gubernur, maka pembinaan 31
penerapan SPM dilaksanakan oleh Menteri
PERAN PROVINSI SEBAGAI PEMBINA DAN PENGAWAS
PENERAPAN SPM AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN/KOTA
PEMERINTAH PROVINSI
(REGULATOR)
TIM PENERAPAN SPM PROVINSI
AKSES SANITASI AKSES SANITASI LAYAK AKSES SANITASI AKSES SANITASI BELUM LAYAK BUANG AIR BESAR BABS
AMAN - SENDIRI LAYAK - BERSAMA
I. Fasilitas sanitasi dengan
SEMBARANGAN
a. Pengguna Fasilitas I. Perkotaan dan I. Perkotaan dan Perdesaan lubang tanah di Perkotaan TERSELUBUNG
sanitasi: rumah Perdesaan a. Pengguna Fasilitas • Pengguna Fasilitas sanitasi: sendiri yaitu pengguna yang
a. Pengguna Fasilitas
tangga sendiri
sanitasi: rumah
sanitasi: bersama rumah atau digunakan bersama dengan BABS Terselubung/Direct tidak memiliki
b. Bangunan atas: tangga lain tertentu rumah tangga lain tertentu
tangga sendiri b. Bangunan atas: klosetnya discharge, yaitu fasilitas tempat
klosetnya b. Bangunan atas: • Bangunan atas: klosetnya
menggunakan leher klosetnya menggunakan leher angsa menggunakan leher angsa
pengguna fasilitas buang air besar dan
angsa menggunakan c. Bangunan bawah tangki • Bangunan bawah: Lubang tanah sanitasi yang memiliki yang memiliki
c. Bangunan bawah: leher angsa septik tempat pembuangan fasilitas tetapi tidak
◦ tanki septik (septic c. Bangunan bawah II. Khusus Perdesaan II. Akses Sanitasi Dasar (non leher akhir tinja berupa kolam/
tank) yang disedot tangki septik yang a. Pengguna Fasilitas angsa) sawah/ sungai/ danau/
menggunakan
setidaknya sekali tidak disedot sanitasi: bersama rumah • Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah
dalam 5 tahun II. Khusus Perdesaan tangga lain tertentu tangga sendiri atau digunakan
laut dan atau/ pantai/
terakhir; atau a. Pengguna Fasilitas b. Bangunan atas: klosetnya bersama dengan rumah tangga lain tanah lapang/ kebun dan
◦ Sistem sanitasi: rumah menggunakan leher angsa tertentu lainnya.
tangga sendiri • Bangunan atas: klosetnya
Pengolahan Air b. Bangunan atas: c. Bangunan bawah: Lubang
Limbah (SPAL) tanah menggunakan plengsengan dengan
klosetnya dan tanpa tutup dan
menggunakan cubluk/cemplung.
leher angsa • Bangunan bawah tanki septik, IPAL,
c. Bangunan bawah: atau Lubang Tanah
Lubang tanah
III. Fasilitas Umum
34
JENIS KEGIATAN
SUB-SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT PENYEDIAAN
PRASARANA AIR
SISTEM
PERDESAAN
<25 JIWA/HA
CUBLUK LIMBAH DOMESTIK
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK PEDESAAN SKALA SUB-SISTEM SUB-SISTEM PENGOLAHAN LUMPUR TINJA
SETEMPAT >25 JIWA/HA
INDIVIDUAL
SKALA KOMUNAL
PENGANGKUTAN
&
(SPALD-S) PERKOTAAN
PERDESAAN/ SUB-SISTEM
SUB-SISTEM PELAYANAN SUB-SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT
PERKOTAAN PENGUMPULAN
> 150
JIWA/HA
SISTEM
PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK
TERPUSAT
(SPALD-T) IPALD Skala Perkotaan IPALD Skala Permukiman
(> 20.000 jiwa) (50 – 20.000 jiwa)
Pipa Retikulasi, Pipa Induk,
Pipa Tinja, Pipa Non Tinja, Bak Penangkap Prasarana dan Sarana
Lemak, Pipa Persil, Bak Kontrol, dan Lubang Pelengkap (manhole,
Inspeksi stasiun pompa dll)