Anda di halaman 1dari 26

KETENAGAAN

Kelompok 2 – Gizi 5A
Oktaviandro Nur Pratama 1707026001
Hani Eka Apriliya 1707026013
Lu’lu’ Hanifatush S 1707026017
Varadila Mustika Rani 1707026029
Jenis Ketenagaan
Ketenagaan pada penyelenggaraan makanan
dan minuman :
Service Personel Non-service Personel
• Berhubungan langsung dengan • Tidak berhubungan langsung
tamu dengan tamu
• Misal : Waiter / Waitress • Bekerja di belakang kantor
(pelayan di restoran), bartender, • Misal : juru masak, steward,
captain dishwasher (petugas pencuci),
cook, cook helper (pembantu juru
masak)
Ketenagaan pada institusi rumah sakit :

Tenaga ahli : Tenaga yang tidak ahli :


Sarjana gizi, sarjana muda gizi Juru masak dan petugas
dan tenaga menengah gizi kebersihan

Jenis tenaga kerja dalam penyelenggaraan makanan, baik


komersil atau non-komersil :
1. Tenaga pengelola : bertanggungjawab atas perencanaan, pengawasan,
penyusunan menu, standarisasi kualitas, cita rasa makanan, efisiensi
penggunaan dana dan daya yang tersediri. Tenaga dalam kelompok ini
yaitu ahli gizi (Sarjana atau sarjana nuda gizi).
2. Tenaga pelaksana : bertanggungjawab dalam produksi makanan dan
distribusi makanan. Tenaga dalam kelompok ini yaitu orang yang
mempunyai keahlian dalam memasak (boga).
3. Tenaga pembantu pelaksana : tenaga ini membantu tenaga pelaksana
untuk menyelesaikan tugasnya, seperti membersihkan bahan makanan,
memotong, mengiris, membantu pekerjaan memasak dan membersihkan
peralatan.
Standar Ketenagaan
1. Bagi tenaga kerja yang diterima mengisi kesempatan kerja, harus
diperlakukan sesuai ketentuan hukum dan perundang-undangan yang
beraku yaitu UU No. 13/2003
2. Tenaga kerja akan dipekerjakan 7 jam/hari (kecuali hari libur) dan apabila
dipekerjakan lebih panjang waktunya, selisih dari waktu itu harus
dihargai dengan ketentuan kerja lembur yang berlaku
3. Memperoleh waktu istirahat sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku
4. Pekerjaan yang diwajibkan harus sesuai dengan asas kemanusiaan,
kemampuan dan daya kerja
5. Pekerjaan yang diwajibkan merupakan pekerjaan yang tidak
bertentangan dengan kebiasaan hukum
6. Tenaga kerja yang lemah (wanita atau tenaga kerja muda usia 14-17
tahun) tidak diberikan pekerjaan yang berat
7. Tenaga kerja yang ditempatkan pada tempat yang dianggap berbahaya
diberikan alat pelindung diri lengkap yang mudah digunakan
Uraian Jabatan, Fungsi dan Tugas Pokok

Uraian pekerjaan adalah a) Nama pekerjaan


deskripsi tertulis tentang b) Ciri-ciri khusus
apa yang harus dikerjakan c) Tugas-tugas khusus yang harus
oleh seorang karyawan dilaksanakan
dalam kaitannya dengan d) Hubungan pekerjaan tersebut
denagn pekerjaan lain
pekerjaan tertentu, misal :
e) Material dan pembekalan yang
digunakan
f) Kecakapan fisik dan mental yang
diperlukan
g) Tugas-tugas dan tanggung jawab
khusus yang diberikan kepada
pekerjaan tersebut
 Kepala Instalasi Gizi

Aspek Keterangan
Tugas Pokok • Menyusun standar makanan rumah sakit
• Menyusun anggaran belanja bahan
makanan satu tahun
• Menyusun taksiran kebutuhan bahan
makanan satu tahun
• Menyusun sistem keselamatan kerja
• Melakukan pemantauan dan evaluasi
• Menyusun pengajuan uang lembur
karyawan
• Menyusun persiapan dokumen dan tim
akreditasi gizi
 Wakil Kepala Instalasi Gizi
Aspek Keterangan

Tugas Pokok Membantu menyusun standar makanan rumah sakit

Membantu menyusun anggaran belanja bahan makanan

Membantu menyusun menu taksiran kebutuhan bahan makanan setahun

Membantu merencanakan anggaran belanja untuk peralatan

Membantu merencanakan tata ruang (denah, tata letak, dan arus kerja)

Membantu menetapkan sistem penyaluran/distribusi makanan

Membantu merencanakan macam dan jumlah tenaga


 Kasub Instalasi Penyelenggaraan Makanan Pasien dan
Karyawan
Aspek Keterangan

Tugas Pokok Menyusun rencana kerja untuk sub instalasi penyelenggaraan


makanan
Menyusun pedoman menu dan menu yang akan dipakai

Menyusun perkiraan kebutuhan bahan makanan per hari

Mengadakan survei pasar harga bahan makanan setiap 3


bulan
Penanggung jawab gudang bahan makanan basah dan kering

Pelaksana ahli gizi harian


 Kasub Instalasi Administrasi Gizi
Aspek Keterangan

Tugas Pokok Menyusun rencana kegiatan administrasi gizi

Menyusun dan menyiapkan berkas administrasi


pembayaran bahan makanan

Menyusun dan menyiapkan berkas administrasi


pembayaran peralatan gizi

Membuat laporan bulan inventarisasi alat-alat gizi

Menyiapkan formulir-formulir gizi

Pencatatan dan pengarsipan hasil rapat


 Kepala Unit Pelayanan Gizi (UPG)
Aspek Keterangan

Fungsi Jabatan Penanggung jawab umum organisasi UPG yang ditunjuk oleh pimpinan rumah
sakit berdasarkan ketentuan dan peraturan kepegawaian yang berlaku.

Tugas Pokok 1. Menyusun perencanaan pelayanan gizi


2. Menyusun rencana evaluasi pelayanan gizi
3. Melaksanakan pemantauan
4. Melaksanakan pengkajian data kasus
5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

Kualifikasi 1. Rumah sakit kelas A : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/Kesehatan


Jabatan dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-Gizi dengan
pengalaman kerja tertentu.
2. Rumah sakit kelas B : Lulusan S2-Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/ Kesehatan
dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-Gizi.
3. Rumah sakit kelas C : Lulusan S1-Gizi/Kesehatan dengan pendidikan
dasar D3-Gizi, atau lulusan D4-Gizi, atau minimal lulusan D3-Gizi dengan
pengalaman kerja tertentu.
 Koordinator Unit-Unit
Aspek Keterangan
Tugas Pokok 1. Perencanaan dan evaluasi pelayanan gizi
2. Pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan pelayanan gizi
3. Pemantauan proses pelayanan
4. Pengkajian data kasus
5. Penelitian dan pengembangan
Kualifikasi Jabatan 1. Rumah sakit kelas A dan B : Lulusan S2-
Gizi/Kesehatan atau S1-Gizi/Kesehatan dengan
pendidikan dasar D3-Gizi, atau minimal lulusan D4-
Gizi.
2. Rumah sakit kelas C : Lulusan S1-Gizi/Kesehatan
dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau lulusan D4-
Gizi, atau minimal lulusan D3-Gizi.
 Supervisor
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Mengawasi dan mengendalikan proses penyelenggaraan
pelayanan gizi rumah sakit mulai dari perencanaan sampai
pendistribusian dan pelayanan pasca rawat dan rujukan.
Ruang lingkup yang diawasi mencakup aspek dietetik dan
nondietetik.
Klasifikasi Jabatan 1. Rumah Sakit kelas A dan B : Lulusan S1-Gizi/Kesehatan
dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau lulusan D4-Gizi,
atau minimal D3-Gizi/Perhotelan
2. Rumah Sakit kelas C : Lulusan S1-Gizi/Kesehatan
dengan pendidikan dasar D3-Gizi, atau lulusan D4-Gizi,
atau D3-Gizi/Perhotelan, atau minimal lulusan SMK
Tataboga dengan pengalaman di bidang
penyelenggaraan makanan minimal 3 tahun
 Juru Masak
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Tenaga pengolah bahan makanan yang bertugas mulai dari
persiapan hingga pendistribusian
Kualifikasi Jabatan 1. Rumah Sakit kelas A dan B : Lulusan SMK Tataboga/
SMU + Kursus masak
2. Rumah Sakit kelas C : Lulusan SMU/SLTP+ Kursus
masak
 Urusan Gudang / Perbekalan
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Bertugas pada unit penyimpanan bahan makanan untuk
menjamin ketersediaan dan kesiapan bahan makanan
sesuai dengan menu harian,serta kondisi baik bahan
makanan yang bermutu sesuai dengan spesifikasi standar
yang telah ditentukan.
Klasifikasi Jabatan 1. Rumah Sakit kelas A dan B : Lulusan D3-Gizi, D1-Gizi
atau SMU
2. Rumah Sakit kelas C : Lulusan D1-Gizi, SMU sederajat
 Operator Komputer
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Memformulasi dan mengakurasi perencanaan anggaran
serta kebutuhan bahan makanan mulai dari perencanaan
hingga evaluasi. Selain itu, juga bertugas dalam
mengorganisasikan datauntuk mendukung efektifitas
pelaporan
Kualifikasi Jabatan SMU atau D3-Gizi + Kursus komputer
 Tata Usaha
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Registrasi pesanan, pembukuan keuangan, penyiapan
laporan berkala, penyiapan laporan khusus, serta
pengaturan mengenai kepegawaian
Kualifikasi Jabatan D3-Gizi, D1-Gizi, SMU + kursus administrasi
ketatausahaan, atau SMK-administrasi
 Juru Masak Ruangan
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Pelaksana penyajian makanan di ruang-ruang rawat inap,
mulai dari penataan di dapur ruangan sampai menyajikan
ke pasien
Kualifikasi Jabatan 1. Rumah Sakit kelas A dan B : Lulusan SMK Tataboga
atau SMU + kursus masak
2. Rumah Sakit kelas C : Lulusan SMP/SLTP + kursus
masak
 Pekarya
Aspek Keterangan
Tugas Pokok Pelaksana yang membantu pelaksanaan tugas operasional
di dapur penyelenggaraan makanan dan dapur ruang rawat
inap
Kualifikasi Jabatan 1. Rumah Sakit kelas A dan B : Lulusan SMP/SMA
2. Rumah Sakit kelas C : Lulusan SD/SMP
Kebutuhan dan Analisis Ketenagaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembobotan dalam perhitungan
kebutuhan tenaga pada penyelenggaraan makanan institusi:
• Jumlah dan jenis porsi yang dilayani
• Jumlah dan macam menu yang diselenggarakan
• Jumlah hari pelayanan makanan
• Jumlah dan macam peralatan yang tersedia
• Sarana fisik dan prasarana yang tersedia
• Jumlah, jenis, dan kualitas bahan makanan yang digunakan
• Sistem produksi makanan yang digunakan
• Sistem distribusi/pelayanan makanan
Setiap RS yang menyediakan makanan 300 porsi diperlukan seorang
Sarjanan Muda Gizi dan 2 pengatur gizi. Setiap institusi yang
menyediakan makanan untuk 75-100 orang diperlukan seorang ahli
gizi dan beberapa orang juru masak, dan untuk 5-6 orang
dibutuhkan 1 tenaga pemasak dan untuk setiap 60-70 orang
dibutuhkan 1 pekarya/petugas kebersihan.
Perhitungan jumlah kebutuhan ketenagaan dapat dihitung berdasarkan WISN
(Workload Indicator of Staffing Needs) atau beban kerja. Langkah perhitungan
kebutuhan tenaga berdasarkan WISN meliputi 5 langkah, yaitu:
1. Menetapkan waktu kerja tersedia, yaitu waktu kerja efektif selama satu tahun
untuk
masingmasing kategori SDM di setiap unit RS. Waktu kerja tersedia ini dapat
dihitung dengan
rumus berikut:
Waktu kerja tersedia = [A - (B + C + D + E] x F
Keterangan:
A = Hari kerja
B = Cuti tahunan
C = Pendidikan dan pelatihan
D = Hari libur nasional
E = Ketidakhadiran kerja (sesuai dengan rata-rata ketidakhadiran kerja selama
kurun waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau
tanpa pemberitahuan atau izin).
F = Waktu kerja (waktu kerja dalam satu hari adalah 7-8 jam).

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung.


3. Menyusun standar beban kerja, yaitu volume atau kuantitas
beban kerja selama 1 tahun per kategori SDM. Standar beban
kerja untuk suatu kegiatan pokok ini disusun berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas pokok
tersebut (waktu rata-rata) dan waktu kerja yang tersedia pada
masing-masing unit kerja. Rumus yang digunakan yaitu:

Standar beban kerja = Waktu kerja tersedia


Rata-rata waktu setiap kegiatan pokok
Beban kerja masing-masing kategori SDM di unit kerja RS meliputi:
a. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori
tenaga.
b. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok.
c. Standar beban kerja per satu tahun masing-masing kategori SDM.
d. Menyusun standar kelonggaran, yaitu untuk memperoleh faktor-
faktor kelonggaran setiap kategori SDM termasuk jenis kegiatan
dan kebutuhan waktu penyelesaian suatu kegiatan yang tidak
terkait langsung atau dipengaruhi tingkat kualitas atau jumlah
kegiatan pokok. Standar kelonggaran ini dapat dihitung dengan
rumus berikut:

Standar kelonggaran = Rata-rata waktu per faktor kelonggaran


Waktu kerja tersedia
5. Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja, yaitu untuk
memperoleh jumlah dan jenis/kategori SDM yang dibutuhkan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya
pengembangan selama kurun waktu satu tahun (Depkes, 2004).

Perhitungan kebutuhan tenaga kerja per unit dapat menggunakan


rumus berikut:

Kebutuhan tenaga = Kuantitas kegiatan pokok x Standar kelonggaran


Standar beban kerja
Kebutuhan Tenaga Menurut Kelas RS

Kategori Tenaga Kelas Rumah Sakit


A/Utama B/Madya C/Pratama
S2-Gizi/Kesehatan √ √
dengan pendidikan
dasar D3-Gizi
SKM dengan √ √ √
pendidikan D3-Gizi
D4-Gizi Klinik √ √ √

D3-Gizi √ √ √

D3-Perhotelan √ √ √

D1-Gizi √ √ √

Operator Komputer √ √ √

SMK Administrasi √ √ √
Kebutuhan Tenaga Kelas Rumah Sakit

A/Utama B/Madya C/Pratama

SMU + kursus √ √ √
administrasi

SMK Tataboga √ √ √

SMU/SLTP + kursus √
tataboga

Anda mungkin juga menyukai