Anda di halaman 1dari 14

ANGGOTA KELOMPOK :

1. STELLA EVANGELISTA LIWE


2. NIKEN WITA PRATIWI
3. SITI NURKHIKMAH
4. RAHMA WIDIANTARI
5. RISKY SUPRATIWI

DIABETES MILITUS
DIABETES MILITUS (DM)

 Diabetes melitus adalah gangguan


metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat,
PENGERTIAN lemak, dan protein yang disebabkan oleh
DIABETES penurunan sekresi insulin atau penurunan
MILITUS sensitivitas insulin atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskuler, makrovaskuler, dan
neuropati.(Yuliana elin,2009).
 Pengertian Hiperglikemia yaitu kadar gula darah
meningkat tinggi sehingga menimbulkan pingsan dan
pingsan inilah yang disebut “koma diabetik”. Pada
koma diabetik penderita kekurangan insulin secara
mutlak dan pingsan akibat dehidrasi dan
pengasaman darah yang berlebihan.Penderita
merasa letih, haus dan buang air kecil yang banyak.
Selanjutnya diikuti mual, muntah, sakit perut dan
nafas berbau aseton.
Penyebab Hiperglikemia :
 Menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan
dokter
 Tidak mematuhi diet yang dianjurkan
 Terjadi infeksi atau penyakit berat lainnya.
 Secara epidomiologik diabetes seringkali
tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau
dimulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun
sebelum diagnosis ditegakkan. Faktor risiko
yang berubah secara epidemiologi
diperkirakan adalah sebagai berikut :
bertambahnya usia, lebih banyak dan lebih
lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh,
kurangnya aktifitas jasmani dan
hiperinsulinemia.
 Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan
konsentrasi glukosa darah. Dalam menentukan
diagnosis DM harus diperhatikan asal bahan darah
yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai,
untuk diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan adalah
pemeriksaaan glukosa dengan cara enzimatik dengan
DIAGNOSIS bahan darah plasma vena.
 Diagnosis DM dibagi menjadi dua bagian besar
berdasarkan ada tidaknya gejala khas DM. Gejala
khas terdiri dari polyuria, polydipsia, polifagia dan
berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, dan
gejala tidak khas DM diantaranya lemas,kesemutan,
luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur,disfungsi
ereksia (pria), dan pruritus vulva (wanita).
Menurut Aru dkk.(2009), kriteria diagnosis diabetes militus
adalah sebagai berikut :
 Gejala klasik DM+glukosa sewaktu ≥200 mg/dl 11,1
mmol/L)
 Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan
KRITERIA sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu
DIAGNOSIS  Gejala klasik DM+glukosa plasma ≥126 mg/dl (7,0
DM mmol/L)
 Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahaan
sedikitnya 8 jam
 Glukosa plasma 2 jam pada TTGO≥200 mg/dl (11,1
mmol/L)
 TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan
beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa
anhidrus dilarutkan dalam air
Klasifikasi klinis :
 DM

 Tipe I : IDDM

Disebabkan oleh kontruksi sel beta pulau langerhans


akibat proses autoimun
KLASIFIKASI  Tipe II : NIDDM

DM Disebabkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi


insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan
insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh
jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati.
 Gangguan toleransi terbuka

 Diabetes kehamilan

Klasifikasi resiko statistik :


 Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa

 Berpotensi menderita kelainan glukosa


DM tipe I
 Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan
penghancuran sel-sel beta pankreas yang disebabkan
oleh :
 Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau
kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes tipe I
ETIOLOGI  Faktor imunologi (autoimun)

 Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat


DM memicu proses autoimun yang menimbulkan estruksi sel
beta

DM tipe II
 Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan
resistensi insulin. Faktor resiko yang berhubungan dengan
proses terjadinya diabetes tipe II : usia, obesitas, riwayat
dan keluarga.
Diabetes tipe lain :
 Jenis diabetes tipe lain adalah diabetes
gastasional , definisinya adalah diabetes yang
timbul selama kehamilan. Ini meliputi 2-5 % dari
seluruh diabetes. Jenis ini sangat penting
diketahui karena dampaknya pada janin kurang
baik bila tidak ditangani dengan benar. Adam
mendapatkan prevalensi diabetes gestasi
sebesar 2-2,6 % dari wanita hamil.
1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2.Resiko syok
 Syok beresiko terhadap ketidakcukupan aliran darah ke
jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi
seluler yang mengancam jiwa.
MASALAH  Faktor resiko penyakit diabetes militus antara lain :
hipotensi, hipovolemi, hipoksemia, hipoksia, sepsis, infeksi,
YANG sindrom respon inflamasi sistemik.
LAZIM 3.Kerusakan integritas jaringan
 Kerusakan integritas beresiko pada kerusakan jaringan
MUNCUL membran mukosa, kornea, integumen, atau subkutan
4.Resiko infeksi
 Infeksi dapat meningkatkan resiko terserang organisme
patogenik.
5.Retensi urine
6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
7.Resiko ketidakseimbangan elektrolit
1. Berperan aktif dalam proses pengobatan
 Cari informasi mengenai diabetes. Buat jadwal
pemeriksaan rutin. Minta rujukan ke ahli gizi,dokter
kesehatan olahraga,atau dokter spesialis yang
TUJUH lain, jika perlu.
2. Pola makan yang baik
LANGKAH  Makan teratur sesuai kebutuhan. Batasi makanan

PENGENDALIAN berlemak,terutama lemak hewani. Hindari


makanan kaya gula. Jangan minum alkohol. Dan
DM batasi konsumsi garam.
3. Hidup lebih aktif
 Rencanakan untuk bergerak aktif 30 menit atau
lebih setiap hari. Aktifitas dapat dibagi menjadi
kegiatan kecil sehingga total menjadi 30 menit.
Pilih kegiatan yang diminati sesuai dengan
kemampuan.
4. Minum obat sesuai anjuran dokter
 Patuhi jadwal minum obat. Jangan mengubah dosis tanpa
sepengetahuan dokter. Bagi yang menggunakan insulin
patuhi jadwal makan anda demi keberhasilan terapi.
5. Periksa kadar gula darah secara teratur
 Nilai kadar gula dalam darah, tanggal pemeriksaan,obat
yang diminum,kondisi tubuh saat pemeriksaan.
6. Perhatikan kaki anda
 Periksa kaki anda setiap hari. Jagalah kaki anda selalu
bersih,kering dan lembut. Gunakan kaos kaki dan alas
kaki yang nyaman. Potong kuku jari kaki lurus sejajar
dengan ujung jari.
7. Periksa mata anda secara teratur
 Amati adakah gangguan pada mata anda. Mintalah
pada dokter untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.
 Penyakit DM tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
dikendalikan.Itulah sebabnya penyakit DM perlu
pengobatan teratur.Selain itu, peranan diet dan olahraga
yang teratur bagi penderita DM juga penting. Bagi
penderita DM juga harus mengetahui cara mengatasi
hipoglikemia dan gejalanya. Jumlah pasien diabetes
dalam kurun waktu 25-30 tahun yang akan datang akan
sangat meningkat akibat peningkatan
KESIMPULAN kemakmuran,perubahan pola demografi,dan urbanisasi.
Disamping itu juga karrna pola hidup yang akan berubah
menjadi pola hidup berisiko. Pencegahan baik primer,
sekunder,maupun tersier merupakan upaya yang paling
tepat dalam mengantisipasi ledakan jumlah ini, dengan
melibatkan berbgai belah pihak yang terkait seperti
pemerintah,LSM,guru dan lain-lain. Dari segi teknis,karena
cakupannya sangat luas dalam pelaksaanaanya perlu
dibantu oleh para penyuluh diabetes yang terampil.
 Bagi penderita diabetes militus sebaiknya memerhatikan pola
makan dengan cara menghindari makanan yang banyak
mengandung gula. Selain itu penting juga untuk memerhatikan
pola hidup yang teratur dengan berolahraga. Bagi penderita
diabetes militus juga harus berkonsultasi dengan dokter bila
terjadi sesuatu. Apabila sudah divonis menderita penyakit DM,
bisa dilakukan langkah-langkah pengendalian seperti yang
sudah dijelaskan diatas. Contohnya berperan aktif dalam proses
pengobatan,pola makan yang baik,hidup lebih aktif,minum obat
SARAN sesuai anjuran dokter,periksa kadar gula darah secara
teratur,selalu perhatikan kondisi kaki dan memeriksa mata
secara teratur.
 Bagi masyarakat perlu dan penting juga mengetahui tentang
penyakit diabetes militus. Beberapa pencegahan yang dapat
dilakukan agar tidak terkena penyakit diabetes militus adalah
sebagai berikut : pada intinya sama yaitu menjaga pola makan
dan pola hidup yang teratur serta berolahraga, rajin melakukan
cek kadar gula dalam darah secara berkala, dan apabila ada
riwayat keturunan diabetes maka harus mengubah gaya
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai