Anda di halaman 1dari 15

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Kelompok 2
Puji Tri Hastuti (SMKN 1 Gerih)
Eka Amalia (SMKN 1 Cugenang)
Theresia Habehaan (SMKN 1 Sidikalang)
Henny Kirana (SMKN 1 Tembilahan)
Jamur Tiram
 Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan jamur yang
dapat dikonsumsi dan memiliki ciri-ciri umum, yaitu tubuh
buah yang berwarna putih hingga krem, serta memiliki
tudung yang berbentuk lingkaran mirip dengan cangkang
tiram.
PROSES PRODUKSI
TAHAP PERSIAPAN
A. Ruangan Persiapan
 Ruangan ini digunakan untuk melakukan berbagai kegiataan awal budidaya jamur tiram,
seperti kegiatan pengayakan, pencampuran media pengatongan dan juga sterilisasi.

B. Ruang Inokulasi
 Ruangan inokulasi duganakan untuk tempat menanam bibit pada media tanam, ruangan
ini harus mudah dibersihkan, serta ruangan juga harus tidak banyak memiliki ventilasi
yang dimaksudkan untuk menghindari kontaminasi mikroba dari luar.
C. Ruang Inkubasi
 Ruangan ini berfungsi untuk menumbuhkan meselium jamur pada media tanam yang
sudah di inokulasi. Kondisi ruangan ini harus diatur dengan suhu antara 23-28 drajat
celcius dan dengan kelembaban 60-70 persen. Ruangan ini juga harus dilengkapi dengan
rak-rak untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastik yang sudah di inokulasi.
D. Ruang Pertumbuhan
Ruangan ini digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga
dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot atau pengabutan. bertujuan untuk
menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal yaitu 21-25 derajat celcius dengan
kelembaban 80-90 persen
PERALATAN DAN BAHAN
 ayakan, skop,emrat, botol,troli,terpal.drum,kompor
semawar dan ember Sementara bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan adalah serbuk kayu, bekatul atau dedak, kapur
CaCO3, gips CaSO4, tepung jagung (biji-bijan), kantong
plastik, karet, kapas, dan cincin plastik.
Proses Budidaya Jamur Tiram
 A. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapakan diantaranya adalah serbuk gergaji, bekatul,
kapur, gips, dan tepung jagung.

B. Pengayakan
Serbuk kayu yang sudah diperoleh sebaiknya dilakukan pengayakan. Hal ini
dimaksudkan agar tingkat keseragaman serbuk terjaga dengan baik agar
tingkat pertumbuhan misilia akan merata. Media pengayak serbuk kayu
dapat dibuat sama dengan ukuran mengayak pasir. Dalam proses pengayakan
perlu menggunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur
debu dan kotoran.
C. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur
dengan serbuk gergaji dan selanjutnya disiram dengan air sekitar 50-60
persen atau bila kita kepal serbuk tersebut sudah menggumpal, tetapi tidak
keluar air. Hal ini menandakan bahwa kadar air sudah cukup.
.
 D. Pengomposan
Pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan
dengan cara permentasi campuran serbuk kayu gergaji dan
kemudian menutupnya dengan terpal plastik.
E. Pengantongan (pembuatan baglog)
Pengantongan dapat dilakukan dengan menggunakan plastik
polipropilen dengan ukuran yang dibutuhkan,dengan memasukan
media kedalam plastik dan kemudian ditumbuk sampai padat
dengan botol.
F. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat stimer/drum
yang bertujuan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun
khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat celcius selama 6-8
jam
 G. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media
jamur yang telah disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam
setelah sterilisasi, kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya
dengan mempergunakan sendok spatula,kemudian diikat dengan
karet dan ditutup dengan kapas. Bibit JamurTiram yang baik yaitu:
-Varitas unggul
- Umur bibit optimal 30 – 60 hari
-Warna bibit merata
- Tidak terkontaminasi

 H. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram


Inkubasi JamurTiram dilakukan dengan cara menyimpan di
ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan
hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media
akantampak putih merata antara 30 – 40 hari.
 Panen JamurTiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai
tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 3 -4
hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan
kesegarannya dan mempermudah pemasaran.
Pemasaran
 Pemasaran dengan menggunakan e-Commerce belum
dilakukan namun rencana kedepan akan dilaksanakan .
 Untuk perencanaan e-Commerce diantaranya;
1. Melakukan promosi dengan melibatkan peserta didik.
Promosi dilakukan melalui media sosial berupa toko online
di grup jual beli facebook
2. Menentukan target pasar diantaranya :
1) Penjual jajanan jamurtiram
2) Ibu rumah tangga
3) Restoran/rumah makan

Anda mungkin juga menyukai