Anda di halaman 1dari 46

ABSES LEHER DALAM

SHELLY AFINA PERNANDA


Pembimbing: dr. M. Taufiq, Sp.THT-KL
SMF ILMU THT
FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
RSUD dr. PIRNGADI MEDAN
2017
ANATOMI FARING

PALUT LENDIR
MUKOSA OTOT
(MUCOUS BLANKET)
TONSIL

TONSIL FARINGEAL TONSIL TONSIL


(ADENOID) PALATINA LINGUAL
LAPISAN FASIA LEHER DALAM

Fasia Servikalis (lapisan jaringan ikat fibrous


yang membungkus organ, otot, saraf dan
pembuluh darah serta membagi leher menjadi
beberapa ruang potensial):
• Fasia Servikalis Superfisialis
• Fasia Servikalis Profunda
RUANG FARINGEAL

AXIAL OROFARING SAGITAL LEHER

RUANG RETROFARING RUANG PARAFARING


RUANG FARINGEAL

OBLIK LEHER KORONAL

RUANG RETROFARING RUANG PARAFARING


RUANG FARINGEAL

SAGITAL FARING

RUANG RETROFARING RUANG PARAFARING


RUANG SUBMANDIBULA

RUANG SUBLINGUAL RUANG SUBMAKSILA


FISIOLOGI FARING

RESONANSI
RESPIRASI MENELAN ARTIKULASI
SUARA
ABSES LEHER DALAM
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
 merupakan akumulasi pus terlokalisir di jaringan
peritonsil yang terbentuk akibat dari tonsilitis
supuratif.
 Insidensi abses peritonsil di Amerika Serikat adalah
sekitar 30 kasus per 100.000 orang per tahun,
dengan insidensi tertinggi pada pasien dengan usia
15-35 tahun. Tidak ada predileksi jenis kelamin
ataupun ras.
 Proses ini terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut
atau infeksi yang bersumber dari kelenjar mukus
Weber di kutub atas tonsil. Biasanya kuman
penyebab sama dengan penyebab tonsilitis, dapat
ditemukan kuman aerob dan anaerob.
PATOFISIOLOGI

Daerah superior dan lateral fosa tonsilaris


merupakan jaringan ikat longgar, oleh karena
itu infiltrasi supurasi ke ruang potensial
peritonsil tersering menampati daerah ini,
sehingga tampak palatum mole membengkak.
Walaupun sangat jarang, abses peritonsil dapat
terbentuk di bagian inferior.
GAMBARAN KLINIS

Gejala Umum: Demam, nyeri kepala, malaise


Gejala Lokal:
•Odinofagia yang hebat
•Otalgia pada sisi yang sama
•Regurgitasi
•Foetor ex ore
•Hipersalivasi
•Hot potato voice
•Trismus
•Pembengkakan kelenjar submandibula
dengan nyeri tekan
PEMERIKSAAN FISIK Kadang-kadang sukar
memeriksa seluruh faring,
karena trismus.
Palatum mole tampak
membengkak dan menonjol
ke depan, dapat teraba
fluktuasi.
Uvula bengkak dan
terdorong ke sisi
kontralateral.
Tonsil bengkak, hiperemis,
mungkin banyak detritus dan
terdorong ke arah tengah,
depan dan bawah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Darah perifer lengkap, elektrolit, kultur darah
• Tes Monospot
• Kultur swab tenggorok

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto x-ray jaringan lunak polos
• CT Scan rongga mulut dan leher
• USG intraoral
ASPIRASI JARUM PADA ABSES PERITONSIL
TERAPI
• Medikamentosa
• Bedah

INSISI DAN DRAINASE PADA ABSES


PERITONSIL
• Kemudian pasien dianjurkan untuk operasi
tonsilektomi.
• Bila dilakukan bersama-sama tindakan drainase
abses disebut tonsilektomi “a’chaud”. Bila
tonsilektomi dilakukan 3-4 hari sesudah drainase
abses, disebut tonsilektomi “a’tiede”, dan bila
tonsilektomi 4-6 minggu setelah drainase abses,
disebut tonsilektomi “a’froid”.
• Pada umumnya tonsilektomi dilakukan sesudah
infeksi tenang, yaitu 2-3 minggu setelah drainase
abses.
KOMPLIKASI PROGNOSIS

• Abses pecah spontan: Kebanyakan pasien


perdarahan, aspirasi yang diobati dengan
paru atau piemia. antibiotik dan drainase
• Abses parafaring adekuat sembuh dalam
• Mediastinitis beberapa hari.
• Intrakranial: trombus Sebagian kecil pasien
sinus kavernosus, mengalami abses
meningitis, dan abses kembali, membutuhkan
otak tonsilektomi.
ABSES RETROFARING

 Suatu peradangan yang disertai pembentukan pus


pada daerah retrofaring.
• Keadaan ini merupakan salah satu infeksi pada leher
bagian dalam ( deep neck infection ). Pada umumnya
sumber infeksi pada ruang retrofaring berasal dari
proses infeksi di hidung, adenoid, nasofaring dan
sinus paranasal, yang menyebar ke kelenjar limfe
retrofaring.
• Penyakit ini ditemukan biasanya pada anak yang
berusia di bawah 5 tahun.
ETIOLOGI GAMBARAN
KLINIS
(1) Infeksi saluran napas
atas yang menyebabkan
limfadenitis retrofaring. •Rasa Nyeri dan
(2) Trauma dinding Sukar Menelan
belakang faring oleh
•Demam, Leher
benda asing seperti
tulang ikan atau Kaku
tindakan medis, seperti •Sesak Napas
adenoidektomi, •Perubahan Suara
intubasi endotrakea, •Stridor
dan endoskopi.
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
BANDING
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan adanya
riwayat infeksi
saluran napas bagian
atas atau trauma, 1. Adenoiditis
gejala dan tanda 2. Tumor
klinik serta 3. Aneurisma
pemeriksaan aorta
penunjang foto
Rontgen jaringan
lunak leher lateral.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Darah perifer lengkap
• Kultur darah
• Kultur pus
• Protein C-reaktif (CRP)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto x-ray jaringan lunak leher lateral
TERAPI

• Medikamentosa
• Bedah
Dilakukan pungsi dan
insisi abses melalui
laringoskopi langsung
dalam posisi pasien
baring Trendelenburg.
Pus yang keluar segera INSISI PADA ABSES
diisap, agar tidak terjadi RETROFARING DENGAN
aspirasi. POSISI TRENDELENBURG
KOMPLIKASI

• Penjalaran ke ruang parafaring, ruang


vaskuler visera
• Mediastinitis
• Obstruksi jalan napas sampai asfiksia
• Bila pecah spontan, dapat
menyebabkan pneumonia aspirasi dan
abses paru
ABSES PARAFARING
 Peradangan yang disertai pembentukan pus pada
ruang parafaring.
• Ruang parafaring dapat mengalami infeksi dengan
cara:
(1)Langsung
(2)Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam,
gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid,
dan vertebra servikal.
(3)Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil,
retrofaring, atau submandibula.
PATOFISIOLOGI

Infeksi yang bersumber


dari gigi dapat
menyebar ke jaringan
sekitar dan
membentuk abses
sublingual, submental,
submandibula,
mastikator atau
parafaring.
GAMBARAN KLINIS

•Trismus
•Indurasi atau pembengkakan di sekitar
angulus submandibula
•Demam tinggi
•Pembengkakan diniding lateral faring,
sehingga menonjol ke arah medial.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Kultur
• Tes Resistensi

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto jaringan lunak leher antero-posterior dan lateral
TERAPI
• Medikamentosa
• Bedah
Evakuasi abses harus
segera dilakukan bila
tidak ada perbaikan
dengan antibiotika dalam
24-48 jam dengan cara
eksplorasi dalam
narkosis.

INSISI MOSHER
KOMPLIKASI

• Proses peradangan dapat


menjalar secara hematogen,
limfogen, atau langsung (per
kontinuitatum) ke daerah
sekitarnya.
ABSES SUMBANDIBULA

 Suatu peradangan yang disertai pembentukan pus


pada daerah submandibula.
 Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut,
faring, kelenjar liur, atau kelenjar limfa
submandibula. Mungkin juga sebagian kelanjutan
infeksi ruang leher dalam lain.
PATOFISIOLOGI

1. Iritasi Pulpa
2. Hiperemic
Pulpa
3. Pulpitis
4. Gangren
pulpa
5. Abses
Ruang submandibula berhubungan dengan
beberapa struktur didekatnya oleh karena itu abses
submandibula dapat menyebar ke struktur didekatnya.
GAMBARAN KLINIS PEMERIKSAAN FISIK
•Adanya pembengkakan
di daerah submandibula,
•Demam fluktuatif, dan nyeri
•Nyeri leher disertai tekan.
pembengkakan di •Pada insisi didapatkan
bawah mandibula dan material yang bernanah
atau di bawah lidah. atau purulent
•Hipersalivasi (merupakan tanda khas).
•Disfagia dan sesak •Angulus mandibula
nafas dapat diraba.
•Lidah terangkat ke atas
dan terdorong ke
belakang.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Pemeriksaan darah rutin

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto x-ray jaringan lunak kepala AP
• Foto x-ray panoramik
• Foto x-ray thoraks
• CT-scan dengan kontras
TERAPI
• Medikamentosa
• Bedah
Evakuasi abses dapat
dilakukan dalam anestesi
lokal untuk abses yang
dangkal dan terlokalisasi
atau eksplorasi dalam
narkosis bila letak abses
dalam dan luas.

INSISI PADA ABSES


SUBMANDIBULA
KOMPLIKASI

• Trombosis vena jugularis


interna.
• Osteomielitis mandibula
dan vertebra servikal.
• Obstruksi saluran nafas
atas.
• Mediastinitis
• Sepsis
ANGINA LUDOVICI (LUDWIG’S ANGINA)

Infeksi ruang submandibula berupa selulitis


dengan tanda khas berupa pembengkakan
seluruh ruang submandibula, tidak
membentuk abses, sehingga keras pada
perabaan submandibula.
ETIOLOGI

 Trauma bagian dalam mulut


 Infeksi lokal pada mulut: Karies gigi, terutama gigi
molar dan premolar, Tonsilitis, Peritonsilitis.
 Sumber infeksi seringkali berasal dari gigi atau dasar
mulut, oleh kuman aerob dan anaerob. Jika infeksi
berasal dari gigi, organisme pembentuk gas tipe
anaerob sangat dominan. Jika infeksi bukan berasal
dari daerah gigi, biasanya disebabkan Streptococcus.
PATOFISIOLOGI
Angina Ludovici pada dasarnya merupakan
suatu selulitis primer pada ruang sublingual
yang sering menjalar ke ruang submandibula.
Yang menjadi dasar pada infeksi dalam ruang
sublingual adalah m.milohioid yang keras dan
kaku, sehingga resistensi terlemah yang
berhubungan dengan edem adalah daerah
superior dan posterior, dengan akibat
penyumbatan jalan nafas. Ruang parotis dan
faringomaksilar bisa terkena. Jika sarung
karotis sudah tercapai maka akan terjadi
ancaman trombosis jugular dan mediastinitis.
GAMBARAN KLINIS
Gejala Umum: malaise, lemah, lesu,
malnutrisi, stridor atau kesulitan bernapas.
Gejala Klinis Ekstra Oral: eritema,
pembengkakan, perabaan yang keras seperti
papan (board-like) serta peninggian suhu pada
leher dan jaringan ruang submandibula-
sublingual yang terinfeksi; disfonia (hot potato
voice) akibat edema pada organ vokal.
Gejala Klinis Intra Oral: pembengkakan, nyeri
dan peninggian lidah; nyeri menelan (disfagia);
hipersalivasi (drooling); kesulitan dalam
artikulasi bicara (disarthria).
PEMERIKSAAN FISIK

Demam dan takikardi dengan karakteristik dasar


mulut yang tegang dan keras.
Karies pada gigi molar bawah dapat dijumpai.
Indurasi dan pembengkakkan ruang submandibular
yang dapat disertai dengan lidah yang terdorong ke atas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan kultur dan sensitivitas

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto x-ray
• CT-scan
• USG
TERAPI
• Medikamentosa
• Bedah

INSISI PADA ANGINA LUDOVICI


KOMPLIKASI PROGNOSIS

• Sumbatan jalan nafas Prognosis angina


• Penjalaran abses ke Ludwig tergantung pada
ruang leher dalam lain kecepatan proteksi jalan
dan mediastinum, dan napas untuk mencegah
• Sepsis asfiksia, eradikasi infeksi
dengan antibiotik, serta
pengurangan radang.

Anda mungkin juga menyukai