1. Audit
3.Direktur
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam UU No.1 tahun 1970
6.Pengurus
Orang yg mempunyai tugas memimpin langsung tempat kerja
atau lapangan yg berdiri sendiri
7. Tenaga Kerja
Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
8.Laporan Audit
Hasil audit yg dilakukan oleh Badan Audit yg berisi fakta yg
ditemukan pd saat pelaksanaan audit ditempat kerja sbg dasar
utnuk menerbitkan sertifikat pencapaian kinerja SMK3
9.Sertifikat
Adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan
peraturan perundang undangan SMK3
10.Menteri
Adalah Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI
5 prinsip dasar
dalam penerapan SMK3
Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan Ulang dan menjamin
Peninjauan
& Ulang & Komitmen
Peningkatan
Peningkatan
SMK3 oleh
oleh manajemen
Manajemen
Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen
• Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja
• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang
ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan
1. Penetapan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen
1.2 Initial Review • Pembangunan dan
Kebijakan K3 Pemeliharaan Komitmen
1.3 Kebijakan K3
2. Perencanaan 2. Perencanaan 2. Pendokumentasian
Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian Strategi
3. Peninjauan Ulang Desain
3. Penerapan K3 resiko dan pengend resiko
2.2 Per. per uu dan persyart dan Kontrak
4. Pengukuran, 4. Pengendalian Dokumen
lainnya
Pemantauan, dan 2.3 Tujuan dan sasaran 5. Pembelian
Evaluasi Kinerja 2.4 Indikator kinerja 6. Keamanan Bekerja
K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan Berdasarkan SMK3
kegiatan yg berlangsung 7. Standar Pemantauan
5. Peninjauan secara 8. Pelaporan dan Perbaikan
teratur untuk 3. Penerapan
3.1 Jaminan kemampuan kekurangan
meningkatkan 9. Pengelolaan material dan
3.2 Kegiatan pendukung
kinerja K3 secara 3.3 Ident SB, penilaian dan perpindahannya
berkesinambunga pengendalian resiko 10. Pengumpulan dan
n 4.Pengukuran dan evaluasi penggunaan data
4.1 Inspeksi dan pengujian 11. Audit /pemeriksaan SMK3
4.2 Audit SMK3 12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan Ketrampilan dan
pencegahan Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
managemen
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
1.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
* Menempatkan organisasi K3 pada posisi yg dapat
menentukan keputusan perusahaan
* menyediakan anggaran, SDM dan sarana lain yg diperlukan
di bidang K3
* penetapan personil yg memp tanggung jawab,
wewenang dan kewajiban yg jelas dlm penanganan K3
* perencanaan K3 yg terkoordinasi
* melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3
HEROE SOEBANDRIJO
Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09
NAMA PROSEDUR
Disusun
Diperiksa
Disetujui
DAFTAR ISI
NAMA PROSEDUR ……………………………………......... 1
1.Tujuan ……………………………………………………………………. 3
2. Ruang lingkup …………………………………………………………. 3
3. Referensi ……………………………………………………………….. 3
4. Definisi …………………………………………………………………… 3
5. Tanggung jawab …………………………………………………….. 3
6. Prosedur …………………………………………………………………. 3
7. Lampiran ………………………………………………………………… 6
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
telah teridentifikasi.
3. Referensi
Permenaker No.05/MEN/1996 sub elemen 6.7
4. Definisi
Keadaan darurat yaitu suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana
terjadi kebakaran,peledakan,bencana alam,atau kondisi lain yang
menimbulkan kerusakan terhadap properti dan atau menimbulkan cidera
terhadap manusia serta lingkungan dan memerlukan suatu tindakan
penyelamatan dengan segera.
Ruang kendali yaitu ruang pusat kendali kegiatan tanggap darurat dan
ruangan ini memiliki fasilitas komunikasi yang lengkap baik internal atau
eksternal.
5. Tanggung Jawab
Untuk tanggung jawab personil yang menangani keadaan darurat
dapat dilihat pada uaraian prosedur di bawah ini.
6. Prosedur.
1.1 Identifikasi potensi bahaya
Pihak Departemen K3 melakukan identifikasi potensi bahaya terhadap
terjadinya suatu keadaan darurat dari kegiatan dan fasilitas yang dimiliki oleh PT.AA
6.2.2. Koordinator Lapangan Tanggap Darurat yaitu memimp-in kegaiatan tanggap darurat
langsung di lapangan dan mengkoordinir kegaiatan tim-tim darurat di bawahnya.
6.2.4 Tim Pemadam & Penyelamatan yaitu melakukan kegiatan pemadaman api dan
penyelamatan korban.
6.2.5 Tim pengaman yaitu mengamankan lokasi pabrik selama keadaan darurat terjadi.
6.2.6 Tim Medis yaitu memberikan pertolongan pertama kepada korban sampai bantuan
medis datang.
6.2.7 Tim Penanganan Kebocoran yaitu mengendalikan tumpahan/bocoran bahan kimia
agar rtidak semakin mencemari lingkungan atau mencederai manusia.
6.3.1 Setiap pekerja yang menemukan suatu kondisi bahaya dan memiliki
potensi timbulnya kondisi darurat seperti api kecil,tumpahan bahan
atau kebocoran gas maka harus dilaporkan pada penanggung
jawab area setempat.
6.3.2 Penanghung jawab area akan menentukan apakah kondisi tersebut
masih dapat ditangani atau tidak secara internal. Bila masih dapat
ditangani maka penanggung jawab area akan mengambil tindakan
penanganan dan kondisi darurat tidak diberlakukan.
6.3.4 Bila terjadi peledakan atau kebocoran gas dalam jumlah besar
maka pewkerja/kepala area yang mengetahuinya menghidupkan
alarm peringatan yang terdekat dengannya.
6.7.1 Setiap petugas / tim yang terlibat dalam prosedur tanggap darurat
ini harus mendapatkan pelatihan tanggap darurat. Jenis pelatihan
disesuaikan dengan uraian tugas masing-masing
6.7.3 Hasil dari uji coba ditinjau ulang untuk memperbaiki kekurangan
yang timbul dalam pelaksanaaanya.
6.7.4 Prosedur tanggap darurat ini akan ditinjau ulang oleh pihak
Departemen K3 setahun sekali.