Anda di halaman 1dari 46

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA

Penerapan SMK3
Kewajiban dan Kebutuhan Perusahaan
10 Bab 12 Pasal 4 Lampiran
Bab I - Ketentuan Umum
Bab II - Tujuan Dan Sasaran SMK3
Bab III - Penerapan SMK3
Bab IV - Audit SMK3
Bab V - Kewenangan Direktur
Bab VI - Mekanisme Pelaksanaan Audit
Bab VII - Sertifikat K3
Bab VIII - Pembinaan Dan Penngawasan
Bab IX - Pembiayaan
Bab X - Ketentuan Penutup
• Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
Lampiran II : Pedoman Teknis Audit SMK3
Lampiran III : Formulir Laporan Audit
Lampiran IV : Ketentuan Hasil Penilaian Hasil Audit SMK3
PENGERTIAN

1. Audit

pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk


menentukan susuatu kegiatan dan hasil-hasil yang
berkaitan dengan pengaturan yang direncanakan,
dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk
mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan
2.Perusahaan
Setiap bentuk usaha yang mempekerjakan pekerja dengan
tujuan mencari laba atau tidak, baik milik swasta maupun milik
negara

3.Direktur
Pejabat sebagaimana dimaksud dalam UU No.1 tahun 1970

4.Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan


Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari departemen Tenaga
kerja yang ditunjuk oleh Menteri
5.Pengusaha
a. Orang atau badan hukum yg menjalankan sesuatu usaha
milik sendiri dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat
kerja
b. Orang atau badan hukum yg secara berdiri sendiri
manjalankan sesustu usaha bukan miliknya dan untuk
keperluan itu mempergunakan temoat kerja
c. Orang atau badan hukum yg di Indonesia mewakili orang
atau badan hukum termaksud pada huruh a dan b, jika kalau
yg diwakili berkedudukan di luar Indonesia

6.Pengurus
Orang yg mempunyai tugas memimpin langsung tempat kerja
atau lapangan yg berdiri sendiri
7. Tenaga Kerja
Setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

8.Laporan Audit
Hasil audit yg dilakukan oleh Badan Audit yg berisi fakta yg
ditemukan pd saat pelaksanaan audit ditempat kerja sbg dasar
utnuk menerbitkan sertifikat pencapaian kinerja SMK3

9.Sertifikat
Adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan
peraturan perundang undangan SMK3

10.Menteri
Adalah Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI
5 prinsip dasar
dalam penerapan SMK3

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan Ulang dan menjamin
Peninjauan
& Ulang & Komitmen
Peningkatan
Peningkatan
SMK3 oleh
oleh manajemen
Manajemen
Perencanaan
K3
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
K3
Wajib
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan
Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :
- 5 prinsip dasar
- 12 unsur/elemen

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah


atau menambah unsur-unsur sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg
ada atas persetujuan Menteri
Pasal 5 ayat (3)
KRITERIA PERUSAHAAN

• Perusahaan dengan :
- tenaga kerja 100 org atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja

Pasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996


TUJUAN PENERAPAN SMK3
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi
kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor
nasional
• Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui pendekatan
sistem
• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi
yang tekait dengan penerapan K3
PERAN MANAJEMEN
• Komitmen pihak manajemen diawali dengan
ditetapkannya kebijakan K3
• Selanjutmya membentuk P2K3
• Diupayakan untuk membentuk organisasi K3
secara struktural yang bertanggung jawab
mengawasi pelaksanaan K3
• Beberapa kebijakan pihak manajemen
 Penyebarluasan kebijakan K3 untuk dipahami oleh
seluruh karyawan
Memberikan wewenang penuh pada organisasi
struktural/devisi K3 untuk mengawasi jalannya program K3

Menetapkan semua manajer harus melaksanakan program


K3

Pengenalan dan penilaian sumber bahaya


o Penentuan jenis proteksi yang diperlukan berdasarkan risiko yang
diperkirakan dapat diterima
o Melakukan penilaian risiko pada tiap modifikasi atau penambahan
instalasi
o Merencanakan “preventive maintenance”
o Menyiapkan dan menggunakan “Standard Operating Procedure”
yang selamat untuk mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan.
Seleksi kesehatan bagi karyawan baru dan “medical check
up” secara rutin bagi seluruh karyawan, penyediaan
poliklinik, tenaga medis dan rumah sakit rujukan
Pemilihan dan penempatan karyawan
o Penerimaan karyawan dilakukan dengan seleksi yang ketat sesuai
pekerjaan yang akan dilakukan nanti.
o Penempatan karyawan berdasarkan seleksi, wawancara dan sesuai
dengan lingkup pekerjaan suatu jabatan dan uraian pekerjaan

Pendidikan ketrampilan, kesehatan kerja dan manajemen


o Memberikan pendidikan dan pelatihan K3
o Pendidikan dan pelatihan K3 termasuk kepada kontraktor jasa
o Pelatihan P3K bagi karyawan secara berkala
Motivasi
o Mengkampanyekan bahwa masalah K3 merupakan tanggung
jawab moral bersama.
o Melakukan pemilihan karyawan teladan bidang K3
o Memberikan insentif ke semua karyawan terhadap keberhasilan
target produksi dan efisiensi
o Memberikan sangsi bagi karyawan yang melanggar peraturan
perusahaan.

Pembelian dan kendali rekayasa


o Pembelian barang dan bahan-bahan kimia harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan

Laporan analisa penyelidikan kejadian/kecelakaan


o Mengadakan penelitian atas suatu kecelakaan yang terjadi atau
hampir celaka secara seksama dan memberikan sangsi apabila
diperlukan.
o Melaporkan semua kecelakaan kepada pemerintah
o Membuat statistik kecelakaan dan analisanya
Pelaksanaan auditing
o Melakukan pemeriksaan secara rutin dan terprogram seluruh area
pabrik/non pabrik yang mencakup masalah tindakan dan kondisi
tidak aman
o Audit dilakukan selain audit intern juga oleh pihak luar.

Melakukan review atas keberhasilan dan kegagalan untuk


dilakukan perbaikan, peningkatan yang diperlukan dalam
mengembangkan aspek-aspek K3 dalam seluruh kegiatan
perusahaan agar mencapai hasil yang optimal.
MANFAAT
Manfaat dari Penerapan SMK3 berdasarkan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja. No.Per 05/Men/96 :

• Bagi Perusahaan:
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan dibidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan manajemen
dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan
7. Terpantaunya bahaya dan risiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap risiko yang
ada diperusahaan
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada perusahaan
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
• Bagi Pemerintah:
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak tenaga
kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan image
bangsa di forum internasional
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang sekaligus
akan meningkatkan produktifitas kerja/nasional
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap peraturan
perundangan
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan
1. Penetapan 1.1 Kepemimpinan dan komitmen
1.2 Initial Review • Pembangunan dan
Kebijakan K3 Pemeliharaan Komitmen
1.3 Kebijakan K3
2. Perencanaan 2. Perencanaan 2. Pendokumentasian
Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian Strategi
3. Peninjauan Ulang Desain
3. Penerapan K3 resiko dan pengend resiko
2.2 Per. per uu dan persyart dan Kontrak
4. Pengukuran, 4. Pengendalian Dokumen
lainnya
Pemantauan, dan 2.3 Tujuan dan sasaran 5. Pembelian
Evaluasi Kinerja 2.4 Indikator kinerja 6. Keamanan Bekerja
K3 2.5 Perenc awal dan perencanaan Berdasarkan SMK3
kegiatan yg berlangsung 7. Standar Pemantauan
5. Peninjauan secara 8. Pelaporan dan Perbaikan
teratur untuk 3. Penerapan
3.1 Jaminan kemampuan kekurangan
meningkatkan 9. Pengelolaan material dan
3.2 Kegiatan pendukung
kinerja K3 secara 3.3 Ident SB, penilaian dan perpindahannya
berkesinambunga pengendalian resiko 10. Pengumpulan dan
n 4.Pengukuran dan evaluasi penggunaan data
4.1 Inspeksi dan pengujian 11. Audit /pemeriksaan SMK3
4.2 Audit SMK3 12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan Ketrampilan dan
pencegahan Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak
managemen
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
1.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
* Menempatkan organisasi K3 pada posisi yg dapat
menentukan keputusan perusahaan
* menyediakan anggaran, SDM dan sarana lain yg diperlukan
di bidang K3
* penetapan personil yg memp tanggung jawab,
wewenang dan kewajiban yg jelas dlm penanganan K3
* perencanaan K3 yg terkoordinasi
* melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3

1.2. TINJAUAN AWAL K3


* identifikasi kondisi yg ada dibandingkan dng ketentuan
pedomanini.
* Identifikasi sumber bahaya yg berkaitan dng kegiatan perusahaan.
* Penilaian tingkat pengetahuan , pemenuhan peraturan perundang-
undangan dan standart K3
* membandingkan penerapan K3 dng perusahaan lain
* meninjau sebab dan akibat kejadian membahayakan,kompensasi
dan gangguan serta hasil penelian sebelumnnya yg berkaitan dng
K3
* Menilai efisiensi dan efektifitas sumber daya yg disediakan.
2. PERENCANAAN
2.1. MANAJEMEN RESIKO
2.2. PERATURAN PERUNDANGAN
2.3. TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN K3 HRS
MEMENUHI KUALIFIKASI :
* dapat diukur
* satuan/indikator pengukuran
* sasaran pencapaian
* jangka waktu pencapaian
2.4. INDIKATOR KINERJA
2.5. PERENCANAAN AWAL DAN PERNCANAAN
KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG
3. PENERAPAN
3.1 JAMINAN KEMAMPUAN
* SDM, saran dan dana
* integrasi SMK3 ke dlm sistem manajemen
persh yg ada
* tanggung jawab dan tanggung gugat
* konsultasi, motivasi dan kesadaran
* pelatihan dan kompetensi kerja

3.2 KEGIATAN PENDUKUNG


• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokmentasian
• Pengendalian dokumen
• Pemcatatan dan manajemen informasi
3.3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN
PENGENDALIAN RESIK
• Manajemen resiko
• Perencanaan (design) dan rekayasa
• Pengendalian administratif
• Tinjauan kontrak
• Pembelian
• Prosedur menghadapi keadaan darurat atau
bencana
• Prosedur menghadapi insiden
• Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
4. PENGUKURAN DAN EVALUASI

4.1 INSPEKSI DAN PENGUJIAN


• Personel berpengalaman dan berkeahlian
• Catatan terpelihara dan tersedia
• Peralatan dan metode yang memadai
• Tindakan perbaikan dan ketidak sesuaian
• Penyelidikan atas insiden
• Temuan dianalisa dan ditinjau ulang

4.2 AUDIT SiMK3


• Dilakuan secara berkala
• Personel berkompeten
• Tinjauan ulang dari hasil audit
4.3 TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

Hasil temuan pemantauan, audit dan


tinjauan ulang SMK3 digunakan untuk
perbaikan dan pencegahan
5. PENINJAUAN ULANG DAN
PENINGKATAN OLEH PIHAK
MANAJEMEN

1. Evaluasi penerapan kebijakan K3


2. Tujuan,sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan
kebutuhan untuk mengubahnya
Logo KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA KESEHATAN KERJA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

PIMPINAN DAN PEGAWAI DI SEMUA UNIT KERJA PT.AA BERSEPAKAT


MENCIPTAKAN DAN MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA YANG SELAMAT DAN
SEHAT DENGAN KEBIJAKAN SEBAGAI BERIKUT :

1. MEMASTIKAN SEMUA PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA DITEGAKKAN SECARA KONSIDTEN OLEH SEMUA PIHAK.

2. MEMASTIKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENJADI NILAI UTAMA PADA


SETIAP PENYELENGGARAAN KEGIATAN

3. MEMASTIKAN SETIAP ORANG BERETANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA MASING – MASING ORANG YANG TERKAIT DAN ORANG LAIN
YANG BERADA DI TEMPAT KERJA

Dokomen terkendali Hal : 1 dari 2


-2–

4. MEMASTIKAN SEMUA POTENSI BAHAYA DI SETIAP TAHAPAN PEKERJAAN BAIK TERKAIT


DENGAN TEMPAT,ALAT, MAUPUN PROSES KERJA TELAH DIINDENTIFIKASI, DIANALISIS, DAN
DIKENDALIKAN SECARA EFISIEN DAN EFEKTIF GUNA MENCEGAH KECELAKAAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA.

5. MEMASTIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA GUNA


MENGELIMINASI ,MENGURANGI DAN MENGHINDARI RESIKO KECELAKAAN DAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA

6. MEMASTIKAN PENINGKATAN KAPASITAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PARA


PEJABAT DAN PEGAWAI SEHINGGA BERKOMPETISI MENERAPKAN SMK3 DI LINGKUNGAN PT.AA

7. MEMASTIKAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INI DISOSIALISASIKAN DAN


DITERAPKAN OLEH PARA PEJABAT,PEGAWAI DAN MITRA KERJA PT.AA.

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INI AKAN SELALU DIMUTAKHIRKAN


SEHINGGA TETAP RELEVAN.
SURABAYA, 16 MEI 2009
MANAJER PT.AA

HEROE SOEBANDRIJO
Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

NAMA PROSEDUR

PENANGANAN KEADAAN DARURAT

Nama & Jabatan Tanggal Tanda tangan

Disusun

Diperiksa

Disetujui

Dokomen terkendali Hal : 1 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No: K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

DAFTAR ISI
NAMA PROSEDUR ……………………………………......... 1

Daftar Isi ………………………….. …………………………… 2

1.Tujuan ……………………………………………………………………. 3
2. Ruang lingkup …………………………………………………………. 3
3. Referensi ……………………………………………………………….. 3
4. Definisi …………………………………………………………………… 3
5. Tanggung jawab …………………………………………………….. 3
6. Prosedur …………………………………………………………………. 3
7. Lampiran ………………………………………………………………… 6

Dokomen terkendali Hal : 2 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No: K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

1. Tujuan

Prosedur ini bertujuan memberikan pedoman dalm menhadapi


dan melakukan tindakan penanggulangan bila suatu keadaaan

darurat terjadi di lingkungan PT.AA

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup mengenai sistem tanggap darurat yang

meliputi struktur organisasi tanggap daruruat,fasilitas,komunikasi

dan kegiatan evakuasi dalam menghadapi keadaandarurat yang

telah teridentifikasi.

Dokomen terkendali Hal : 3 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No: K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

3. Referensi
Permenaker No.05/MEN/1996 sub elemen 6.7

4. Definisi
Keadaan darurat yaitu suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana
terjadi kebakaran,peledakan,bencana alam,atau kondisi lain yang
menimbulkan kerusakan terhadap properti dan atau menimbulkan cidera
terhadap manusia serta lingkungan dan memerlukan suatu tindakan
penyelamatan dengan segera.
Ruang kendali yaitu ruang pusat kendali kegiatan tanggap darurat dan
ruangan ini memiliki fasilitas komunikasi yang lengkap baik internal atau
eksternal.

Dokomen terkendali Hal : 4 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

5. Tanggung Jawab
Untuk tanggung jawab personil yang menangani keadaan darurat
dapat dilihat pada uaraian prosedur di bawah ini.

6. Prosedur.
1.1 Identifikasi potensi bahaya
Pihak Departemen K3 melakukan identifikasi potensi bahaya terhadap
terjadinya suatu keadaan darurat dari kegiatan dan fasilitas yang dimiliki oleh PT.AA

1.2 Penetepan struktur organisasi tanggap darurat


Orgasnisasi ini dibentuk untuk menangani keadaan darurat yang kemungkinan dapat
terjadi di pabrik dan sekitarnya. Anggota organisasi ini dapat dilihat pada gambar
struktur organisasi tanggap darurat

Dokomen terkendali Hal : 5. dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.2.1 Koordinator Umum Tanggap Darurat yaitu mengkoordinir semua kegiatan


penanggulangan keadaan darurat dan bertanggung jawab pada manajemen.

6.2.2. Koordinator Lapangan Tanggap Darurat yaitu memimp-in kegaiatan tanggap darurat
langsung di lapangan dan mengkoordinir kegaiatan tim-tim darurat di bawahnya.

6.2.3 Koordinator informasi Publik yaitu menginformasikan kepada pihak publik


(kepolisian,dinas pemadam kebakaran setempat dan rumah sakit) dan pers.

6.2.4 Tim Pemadam & Penyelamatan yaitu melakukan kegiatan pemadaman api dan
penyelamatan korban.

6.2.5 Tim pengaman yaitu mengamankan lokasi pabrik selama keadaan darurat terjadi.

6.2.6 Tim Medis yaitu memberikan pertolongan pertama kepada korban sampai bantuan
medis datang.
6.2.7 Tim Penanganan Kebocoran yaitu mengendalikan tumpahan/bocoran bahan kimia
agar rtidak semakin mencemari lingkungan atau mencederai manusia.

Dokomen terkendali Hal : 6 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.3. Pelaporan /pemberitahuan kondisi darurat

6.3.1 Setiap pekerja yang menemukan suatu kondisi bahaya dan memiliki
potensi timbulnya kondisi darurat seperti api kecil,tumpahan bahan
atau kebocoran gas maka harus dilaporkan pada penanggung
jawab area setempat.
6.3.2 Penanghung jawab area akan menentukan apakah kondisi tersebut
masih dapat ditangani atau tidak secara internal. Bila masih dapat
ditangani maka penanggung jawab area akan mengambil tindakan
penanganan dan kondisi darurat tidak diberlakukan.

Dokomen terkendali Hal : 7 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.3.3 Bila pihak penanggung jawab area tersebut tidak dapat


menanganinya atau kondisi makin memburuk maka dilaporkan
kepada koordinator Umum Tanggap Darurat .Pihak Koordinar
Umum kemudian akan menentukan bahwa kondiosi darurat
diberlakukan. Pemberitahuan ini dilakukan dengan menghidupkan
alarm peringatan.

6.3.4 Bila terjadi peledakan atau kebocoran gas dalam jumlah besar
maka pewkerja/kepala area yang mengetahuinya menghidupkan
alarm peringatan yang terdekat dengannya.

6.3.5 Bila berdasarkan sistem deteksi kebakaran ternyata ditemukan


sumber api/gas maka pihak control room melaporkan kepada
koordinator umum untuk kemudian diperiksa lokasi sumber signal
dan ditentukan apakah kondisi darurat diberlakukan

Dokomen terkendali Hal : 8 dari 14


logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.3.6 Penginformasian bahwa terjadi kondisi darurat dengan alarm


peringatan menggunakan bunyi atau signal nada-nada tertentu

6.3.7 Untuk memudahkan proses pemberitahuan ini maka dibuat daftar


yang berisi nomor-nomor penting untuk dihubungi jika terjadi
keadaan darurat.

6.4 Pelaksanaan Prosedur Tanggap Drurat

6.4.1 Apabila kondisi darurat diberlakukan maka semua fungsi dalam


struktur organinsasi tanggap darurat akan menempati posnya
masing-masing. Untuk fungsi koordinator Penanggung Jawab,
Umum dan Komunikasi Tanggap Darurat akan berada di ruang
pengendali/Emergency Control Room.

Dokomen terkendali Hal : 9 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.4.2 Sedangkan Koordinator Lapangan akan memimpin kegiatan


penanggulangan langsung di lapangan dan mengkoordinir kegiatan
tiap tim.Setiap tim yang ada akan melakukan tugasnya sesuai
tanggung jawabnya.

6.4.3 Pihak Koordinator Komunikasi akan menghubungi pihak eksternal


(dinas pemandan kebakaran setempat,polisi dll ) jika dibutuhkan
dan menjaga aliran komunikasi antara di ruang kendali dengan
lapangan..

6.4.4 Koordinator Umum akan terus memantau perkembangan terakhir


dari kegiatan tanggap darurat dan menentukan tindakan yang akan
diambil selama kegiatan tersebut berlangsung.

Dokomen terkendali Hal : 10 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.5. Kegiatan Evakuasi

6.5.1 Bilamana alarm peringatan keadaan darurat dibunyikan maka setiap


pekerja berhenti melakukan aktifitasnya dan tetap di tempatnya
masing-masing sambil menunggu komando.

6.5.2 Evakuasi akan dipimpin oleh Koordinator K3 departemen atau jika


berhalangan oleh personil yang ditunjuk sebagai petugas evakuasi.
Petugas ini bertanggung jawab untuk membawa karyawan menuju
lokasi berkumpul yang sudah ditetepkan sebelumnya.

6.5.3 Sebelum meninggalkan area kerja maka tiap Kepala Area


memastikan semua peralatan atau sumber energi dimatikan (shut
down)

Dokomen terkendali Hal : 11 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.5.4 Pada tempat berrkumpul petugas evakuasi akan menghitung


jumlah karyawan pada masing – masing departemennya
beardasarkan daftar kehadiran hari tersebut. Bilamana kurang
maka petugas evakuasi akan menginformasikan pada Koordinator
Lapangan Tanggap Darurat.

6.6 Tahap Pemulihan/ Recovery

6.6.1 Apabila kondisi darurat sudah teratasi maka pihak Koordinator


Umum akan menentukan apakah lokasi pabrik sudah aman untuk
dimasuki kembali. Hal ini juga mempertimbangkan setelah
dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwajib.

6.6.2 Pihak manajemen kemudian akan membentuk tim untuk


menghitung kerugian yang terjadi serta mengambil langkah-
langkah untuk mengatifkan kembali kegiatan perusahaan.

Dokomen terkendali Halaman 11 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.7. Pelatihan dan Uji Coba Tanggap Darurat

6.7.1 Setiap petugas / tim yang terlibat dalam prosedur tanggap darurat
ini harus mendapatkan pelatihan tanggap darurat. Jenis pelatihan
disesuaikan dengan uraian tugas masing-masing

6.7.2 Pihak Departemen K3 membuat skenario kegiatan tanggap darurat


dan melaksanakan uji coba tanggap darurat berdasarkan skenario
tersebut. Uji coba ini dilakukan setahun dua kali dan melibatkan
pekerja.

6.7.3 Hasil dari uji coba ditinjau ulang untuk memperbaiki kekurangan
yang timbul dalam pelaksanaaanya.

Dokomen terkendali Hal : 13 dari 14


Logo PENANGANAN KEADAAN DARURAT Prosedur No:K3_PRD-06
PT.AA Revisi :0
Tanggal : 16/05/09

6.7.4 Prosedur tanggap darurat ini akan ditinjau ulang oleh pihak
Departemen K3 setahun sekali.

Dokomen terkendali Hal : 14 dari 14


Terima kasih
……
atas perhatiannya …….

Anda mungkin juga menyukai