Anda di halaman 1dari 22

SINERGITAS TARGET KINERJA

ORGANISASI (PROGRAM/KEGIATAN) DAN


KINERJA INDIVIDU PEGAWAI

Kepala Bagian Program dan Kerjasama


*Kepala Bagian Program, Monitoring, Evaluasi & Pelaporan

HARMONISASI ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN, HUKUM DAN ORGANISASI – BKIPM


Padjajaran Suites Hotel & Conf. 18 NOPEMBER 2015
Outline
1. Pendahuluan
2. Tujuan pembangunan KKP
3. Sasaran strategis level 0 KKP & cascada sasaran strategis level 1 BKIPM
4. DEFINISI & tujuan MANAJEMEN KINERJA
5. Sekilas tentang BSc
6. Siklus manajemen kinerja
7. Penyusunan sasaran kerja individu pegawai
8. Proses menurunkan strategi dan target kinerja hingga
ke level individu pegawai
9. Perencanaan kinerja individu pegawai
10. Menetapkan target kinerja
11. Contoh: penurunan (cascading) kinerja harus top down
12. Penetapan kinerja BKIPM 2015
13. Penilaian Kinerja
1. PENDAHULUAN
Premis: Bagaimana mungkin seorang pegawai
mendukung kinerja organisasi, sementara dia tidak
mengetahui kinerja apa yang diinginkan atasannya ?

SINERGITAS TARGET KINERJA ORGANISASI


(PROGRAM/KEGIATAN) DAN KINERJA INDIVIDU
PEGAWAI
2. Pengelompokan
TUJUAN KKP
Kedaulatan
(Sovereignty) Kesejahteraan
(Prosperity)

Keberlanjutan
(Sustainabiltiy)
1 DJPSDKP 6 BPSDM &
BALITBANG KP
Meningkatkan pengawasan
pemanfaatan sumberdaya Mengembangan
kelautan dan perikanan kapasitas SDM,
pemberdayaan
2 3 DJPRL
BKIPM masyarakat, dan inovasi
iptek kelautan dan
Mengembangkan sistem
Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan
perikanan
perkarantinaan ikan, keanekaragaman hayati laut
pengendalian mutu, keamanan
hasil perikanan, dan keamanan 4 DJPT & DJPB
hayati ikan
Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan
budidaya

5 DJPDS
Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan
perikanan

4
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE
3. SASARAN STRATEGIS LEVEL 0 KKP
SS 1. Terwujudnya peningkatan
kesejahteraan masyarakat KP

SS 3. Terwujudnya pengelolaan
CUSTOMERRS

SS 2. Terwujudnya
PERSPECTIVE

SDKP yang partisipatif,


kedaulatan dalam bertanggungjawab, dan
pengelolaan SDKP berkelanjutan

PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGAWASAN KEBIJAKAN


INTERNAL PROCESS
PERSPECTIVE

SS 5. Terselenggaranya tata SS 6. Terselenggaranya


SS 4. Tersedianya pengendalian dan
kelola pemanfaatan SDKP
kebijakan pembangunan pengawasan SDKP secara
yang adil, berdaya saing dan
yang partisipatif profesional dan
berkelanjutan
partisipatif

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL


LEARN & GROWTH
PERSPECTIVE

SS7.Terwujudnya SS 8.Tersedianya SS 9. Terwujudnya


SS 10. Terkelolanya
ASN KKP yang manajemen birokrasi KKP yang
anggaran
kompeten, pengetahuan yang efektif, efisien, dan
pembangunan secara
profesional & handal dan mudah berorientasi pada
efisien & akuntabel
berkepribadian diakses layanan prima
5
5
Cascade SASARAN STRATEGIS LEVEL 0 Ke Level I BKIPM
SS 1. Terwujudnya
STAKEHOLDERS
PERSPECTIVE

kedaulatan pengelolaan
SDKP

SS 2. Terwujudnya kepatuhan SS 3. Terwujudnya pencegahan


CUSTOMERRS
PERSPECTIVE

penyebaran HPIK, pengendalian mutu


pelaku usaha kelautan dan
dan keamanan hayati ikan yang
perikanan dalam ekspor,impor partisipatif, bertanggungjawab, dan
dan antar area berkelanjutan

PERUMUSAN KEBIJAKAN PENGAWASAN KEBIJAKAN


PELAKSANAAN KEBIJAKAN
INTERNAL PROCESS

SS 6. Terselenggaranya
PERSPECTIVE

SS 4. Tersedianya kebijakan SS 5. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan


perkarantinaan, mutu dan
keamanan hayati ikan yang
Sistem Perkarantiaan, mutu sistem perkarantinaan, mutu
partisipatif dan Keamanan Hayati Ikan dan keamanan hayati ikan
yang sesuai standar secara profesional dan
partisipatif

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL FINANCIAL CAPITAL


LEARN & GROWTH

SS 8.
PERSPECTIVE

SS 9.
SS7. Terwujudnya SS 10. SS 11.
Tersedianya
Tersedianya ASN BKIPM Terwujudnya Terkelolanya
manajemen
kebijakan yang kompeten, birokrasi BKIPM anggaran
pengetahuan
pembangunan profesional dan yang efektif, pembangunan
yang handal
yang efektif berkepribadian efisien, dan secara efisien
dan mudah
. berorientasi pada dan akuntabel
diakses
layanan prima
5. DEFINISI MANAJEMEN KINERJA (ORGANISASI DAN
INDIVIDU PEGAWAI)

Manajemen Kinerja adalah sekumpulan proses untuk


membangun pemahaman bersama tentang apa yang
harus dicapai, termasuk bagaimana untuk mencapainya
dan mengelola individu pegawai dalam suatu
mekanisme untuk meningkatkan probabilitas untuk
PENCAPAIAN TARGET KINERJA ORGANISASI.
6. Tujuan Manajemen Kinerja
Mensinergikan /Menyelaraskan antara Kinerja Organisasi dan Kinerja Individu Pegawai

Visi, Misi, Peta Strategi, dan IKU

Cascading ke Scorecard Kinerja Unit Kerja Balanced


Scorecard

Cascading ke Scorecard Kinerja Individu Pegawai

• Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


Perencanaan
• Review Kinerja Individu

Evaluasi Pengelolaan
• Monitoring Kinerja Individu
• Umpan balik berkelanjutan,
*diperlukan adanya
bimbingan dan konseling
Pelatihan Promosi Rotasi Rewards Sanksi Disiplin
4. Sekilas tentang Balanced Scorecard dalam 4 perspektif

Kemarin
Perspektif Stokeholder
Bagaimana pemangku
kepentingan melihat BKIPM ?

Saat ini
Saat ini
Perspektif Internal Bisnis
Perspektif Pelanggan Proses
VISI &
Bagaimana Pelanggan Proses apa yang
menilai BKIPM ? STRATEGI
harus unggul dan handal ?

Perspektif Pembelajaran &


Pertumbuhan
Mampukah SDM BKIPM
memperbaiki proses ?

Masa depan
Sumber: Adapted from Robert S. Kaplan and David P. Norton, “Using the Balanced Scorecard as a Strategic Management System”
5. Siklus Manajemen Kinerja Organisasi dan Individu Pegawai

Mengukur Pencapaian
Strategi dan Inisiatif BKIPM

▪ Menyelaraskan Renja IKU


dengan RPJM
▪ Memastikan pelaksanaan Penilaian Cascading IKU ke Jenjang
program kegiatan/ inovasi Kinerja Jabatan dibawahnya dan
selaras dengan Issue Pegawai Penyusunan review kompleksitas tugas
terkini Kinerja Penetapan
Kinerja/
Sasaran Kerja
Individu
Atasan : Pegawai
▪ Melakukan Penilaian Kinerja Atasan : Melakukan Review
▪ Bag. Kepegawaian dan Org. kinerja bulanan sebelumnya
▪ Review Hasil Kinerja Individu Pemantauan dan melakukan penyusunan
Pegawai Kinerja
Sasaran Kinerja Pegawai

Bag. Kepegawaian dan Org; & Atasan: Atasan: “diskusi” dengan


Bag. Program, Mon, E&P: ▪ Meningkatkan kualitas bimbingan bawahan untuk memonitor
▪ Menyelaraskan pencapaian dan konseling progress pencapaian IKU
SKP dengan nilai dan IKU
BKIPM
7. PENYUSUNAN SASARAN KINERJA INDIVIDU PEGAWAI

• Diskusi formal dengan atasan


langsung.
• Menurunkan IKU
Organisasi/Atasan Langsung
• Membuat PENYUSUNAN
•Rencana Sasaran Kerja SASARAN KERJA
Pegawai
•Rencana Pengembangan
Pegawai
KINERJA PEMANTAUAN

PENILAIAN
• Penilaian oleh Atasan Langsung
• Bimbingan dan Konseling
• Revisi
8. Proses Menurunkan Strategi dan Target Kinerja
Hingga
ke Level Individu Pegawai
Penetapan strategi
Level 0 KKP pada level 0 KKP

Penjabaran strategi KKP ke peta


Level 1 strategi dan IKU BKIPM
BKIPM

Penurunan peta strategi BKIPM ke


Level 2 sasaran strategi dan IKU Pusat/ Set/
Pusat/Set/Ka. UPT Ka. UPT.

Penurunan peta strategi Pusat/Set/ Ka. UPT


Level 3 & 4 ke sasaran kerja Bag/ Bid/ Seksi/ Subseksi/
Bag/Bid/Seksi/Subseksi/Ur
Urusan

Penurunan sasaran kerja dan action


Individu Pegawai plan individu pegawai
9. Perencanaan Kinerja Individu Pegawai

Perencanaan Kinerja proses


adalah
pencapaian kesepakatan antara atasan
dan bawahan untuk menyelaraskan
sasaran bawahan dengan sasaran
organisasi
10. Menetapkan Target Kinerja

• Scorecards, target, dan kaitan dengan rewards perlu


diturunkan ke seluruh bagian/bidang dalam organisasi
untuk menciptakan kesamaan fokus pada strategi
organisasi.
• Ukuran kinerja haruslah relevan masing masing Pegawai
untuk mengkaitkan mereka dengan strategi
10. Contoh: Penurunan (cascading) Kinerja Harus Top Down
Scorecards Ka BKIPM pada COSTUMER PERSPEKTIVE
SS Indikator Kinerja Bawahan Terkait Target Bobot
2 Terwujudnya Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP - Kapuskahati 70 25
kedaulatan dalam terhadap ketentuan peraturan perundang undangan - Kapus SMKHP
pengelolaan SDKP yang berlaku (%) - Kapus SKK
- Ka UPT

Scorecards Ka. UPT pada COSTUMER PERSPEKTIVE


SS Indikator Kinerja Bawahan Terkait Target Bobot
2 Terwujudnya Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha - Kasi TP 70 25
kedaulatan dalam KP terhadap ketentuan peraturan perundang - Kasi Wasdalin
pengelolaan SDKP undangan bidang KI & SM (%)

Scorecards Kasi TP pada COSTUMER PERSPEKTIVE


SS Indikator Kinerja Bawahan Terkait Target Bobot
2 Terwujudnya Persentase kepatuhan (compliance) pelaku - PHPI 70 25
kedaulatan dalam usaha KP terhadap ketentuan peraturan - Inspektur Mutu
pengelolaan SDKP perundang undangan bidang KI & SM (%)

Scorecards PHPI pada COSTUMER PERSPEKTIVE


SS Indikator Kinerja Target Bobot
2 Terwujudnya Persentase kepatuhan (compliance) pelaku 70 25
kedaulatan dalam usaha KP terhadap ketentuan peraturan
pengelolaan SDKP perundang undangan bidang KI (%)

Scorecards Inspektur Mutu pada COSTUMER PERSPEKTIVE


SS Indikator Kinerja Target Bobot
2 Terwujudnya Persentase kepatuhan (compliance) pelaku 70 25
kedaulatan dalam usaha KP terhadap ketentuan peraturan
pengelolaan SDKP perundang undangan bidang SM (%)
11. Penetapan Kinerja (Tapja) BKIPM 2015

CUSTOMER PERSPEKTIVE
TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP 70
SDKP terhadap ketentuan peraturan perundang undangan
yang berlaku (%)
Terwujudnya efektivitas pencegahan Presentase jumlah jenis penyakit ikan karantina yang 80
penyebaran HPIK dicegah penyebarannya antar zona (%)
Terwujudnya kapasitas pelaksanaan sistem Jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per <10
penjaminan mutu dan keamanan hasil negara mitra (kasus)
perikanan untuk peningkatan produktivitas Unit Pengolahan Ikan yang memenuhi persyaratan 550
usaha dan pendapatan sektor KP ekspor (unit)
Nilai ekspor hasil perikanan (USD Miliar) 5,86
Terwujudnya efektifitas pengendalian Jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan 10
keamanan hayati untuk meningkatkan besifat invasif melaui kajian analisis resiko (jenis)
pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggung jawab, berdaulat, mandiri, dan
berkelanjutan
Lanj.
INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE
Tersedianya kebijakan pembangunan KP Indeks efektivitas kebijakan pemerintah 6
yang efektif
Tereselenggaranya sistem pencegahan Sertifikat penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit 1.161
dan penyebaran penyakit ikan karantina, Pengolahan Ikan
pengendalian mutu dan keamanan hasil Sertifikat kesehatan ikan ekspor yang memenuhi persyaratan negara tujuan 113.500
perikanan yang sesuai standar (sertifikat)
Sertifikat kesehatan ikan domestik yang memenuhi persyaratan daerah tujuan 137.000
(sertfikat)
Lokasi yang termonitor kesegaran ikan, residu dan bahan berbahaya (lokasi) 30
Lokasi Perairan Laut yang dipetakan dari cemaran Marine Biotoxin dan Logam 5
Berat (lokasi)
Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang teregistrasi di negara mitra (Unit) 125
Unit Usaha Pembudidayaan Ikan (UUPI) yang menerapkan Cara Karantina Ikan 75
yang Baik (CKIB) (unit)
Instalasi karantina ikan milik pihak ketiga yang layak untuk ditetapkan (unit) 220
Pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability (UPI) 40
Tenaga Fungsional Pengendali Hama Penyakit Ikan (PHPI) dan Pengawas Mutu 180
(Wastu) yang lulus uji kompetensi (orang)
Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 12
(unit)
Unit Pelaksana Teknis yang menerapkan sistem manajemen inspeksi ISO 17020 10
(unit)
Laboratorium yang konsisten dalam penerapan ISO 17025 (unit) 15
Unit Kerja lingkup otoritas kompeten yang konsisten dalam penerapan Sistem 20
Pengendalian Mutu (unit kerja)
Lanj.
Terwujudnya harmonisasi Negara mitra yang harmonis dengan 36
sistem penjaminan mutu yang sistem perkarantinaan ikan, mutu dan
implementatif keamanan hasil perikanan
Penanganan kasus ekspor hasil perikanan 90
yang diselesaikan (%)
Terselenggaranya pencegahan Persentasi penyakit ikan eksotik yang 77
jenis dan agen hayati yang dicegah masuk ke dalam wilayah RI (%)
dilindungi, dilarang serta Lokasi yang dipetakan dari penyebaran 184
bersifat invasif penyakit ikan karantina (lokasi)
Tingkat keberhasilan pemberantasan dan 90
penanggulangan pelanggaran karantina
ikan (%)
Lokasi yang terpetakan jenis agen hayati 46
yang dilindungi, dilarang dan bersifat
invasif
Lanj.

LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE


Terwujudnya aparatur sipil Indeks kompetensi dan integritas BKIPM 65
negara BKIPM yang kompeten,
profesional dan berkepribadian
Tersedianya manajemen Persentase unit kerja BKIPM yang 40
pengetahuan BKIPM yang handal menerapkan sistem manajemen
dan mudah diakses pengetahuan yang terstandar (%)
Terwujudnya birokrasi BKIPM Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BKIPM BB
yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima
Terkelolanya anggaran Nilai kinerja anggaran BKIPM (%) 80-90
pembangunan BKIPM secara Persentase kepatuhan terhadap SAP 100
efisien dan ekuntabel lingkup BKIPM (%)
12. Penilain Kinerja & Mekanisme Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja adalah penilaian terhadap kinerja organisasi dan pegawai atas
realisasi kinerja dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada periode
monitoring.

Output dari penilaian kinerja berupa:

• Nilai Kinerja Organisasi


• Nilai Kinerja Pegawai
• Nilai Prestasi Kerja Pegawai

20
Mekanisme Penilaian Kinerja
Raw Data

Nilai Nilai
Realisasi IKU Capaian Nilai
Tugas Sasaran
Kinerja Kreativitas
Tambahan Kerja
Pegawai
Pegawai
Indeks Capaian IKU

Pemilik peta Tidak


strategi Nilai Perilaku

Ya

Nilai Sasaran Strategis

Nilai Perspektif
Nilai Nilai
Kinerja Prestasi Kerja
Nilai Pegawai Pegawai
Kinerja Organisasi

Komponen
Perhitungan NKO Penilaian21Pegawai

e-kinerjaku.kkp.go.id e-skp.kkp.go.id
21
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai