NAMA KELOMPOK
• A.A.Istri Mila Kencana Dewi (15C11572)
• Ni Putu Novi Antari (15C11576)
• Ni Kadek Risma Sri Harini (15C11584)
• Ni Luh Rita Antasari (15C11585)
• Ni Wayan Sri Astini (15C11589)
PENGERTIAN
HIV merupakan singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus adalah suatu virus
yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus
ini menyerang manusia dan menyerang sistem
kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh
menjadi lemah dalam melawan infeksi.
Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam
tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun.
AIDS singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome yang menggambarkan
berbagai gejala dan infeksi yang terkait
dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai
penyebab AIDS . Tingkat HIV dalam tubuh dan
timbulnya berbagai infeksi tertentu
merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah
berkembang menjadi AIDS.
KLASIFIKASI
1. Kategori Klinis A
2. Kategori Klinis B
3. Kategori Klinis C
ETIOLOGI
Penyebab adalah golongan virus retro yang
disebut human immunodeficiency virus (HIV).
HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983
sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada
tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus
baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap
sebagai virus kurang pathogen dibandingkan
dengan HIV maka untuk memudahkan
keduanya disebut HIV
PATOFISIOLOGI
Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel
lewat pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan bagian
virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4
terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka Human
Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lain dengan
meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T4 yang
juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha
mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.
Virus HIV dengan suatu enzim, reverse transkriptase, yang
akan melakukan pemograman ulang materi genetik dari sel T4
yang terinfeksi untuk membuat double-stranded DNA. DNA ini
akan disatukan kedalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus
dan kemudian terjadi infeksi yang permanen.
MANIFESTASI KLINIS
Pada infeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV) primer akut yang lamanya 1 – 2 minggu
pasien akan merasakan sakit seperti gejala
tidak khas dan mirip tanda dan gejala penyakit
biasa seperti demam berkeringat, lesu
mengantuk, nyeri sendi, sakit kepala, diare,
sakit leher, radang kelenjar getah bening, dan
bercak merah ditubuh.
Saat fase supresi imun simptomatik (3
tahun) pasien akan mengalami demam,
keringat dimalam hari, penurunan berat
badan, diare, neuropati, keletihan ruam kulit,
limpanodenopathy, pertambahan kognitif, dan
lesi oral.
Dan disaat fase infeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi AIDS
(bevariasi 1-5 tahun dari pertama penentuan
kondisi AIDS) akan terdapat gejala infeksi
opurtunistik,
Komplikasi
Pada penderita HIV/AIDS dapat menimbulkan
berbagai komplikasi yang berupa infeksi
oportunistik, yaitu :
• Oral Lesi
• Neurologik
• Gastrointestinal
• Respirasi
• Dermatologik
• Sensorik
Pemeriksaan Diagnostik
Tes Laboratorium
• Serologis
• Neurologis
• Tes Antibodi
PENATALAKSANAAN
Dalam penatalaksanaan AIDS dapat dibagi
dalam :
• Pengobatan Supportif
• Pengobatan infeksi oportunistik
• Obat Anti Retroviral
Asuhan Keperawatan
• A. Pengkajian
1. Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko
tinggi, menggunakan obat-obat.
2. Penampilan umum : pucat, kelaparan.
3. Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau
tanpa menggigil, keringat malam hari berulang
kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri,
sulit tidur.
4. Psikososial : kehilangan pekerjaan dan
penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan
perasaan takut, cemas, meringis.
5. Status mental : marah atau pasrah, depresi,
ide bunuh diri, apati, with drawl, hilang
interest pada lingkungan sekitar, gangguan
proses pikir, hilang memori, gangguan atensi
dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
6. HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit
kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir
atau mulut, mulut kering, suara berubah,
disfagia, epsitaksis.
7. Neurologis :gangguan refleks pupil,
nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku
kuduk, kejang, paraplegia.
8. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak
mampu melakukan ADL.
9. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem
perifer, dizziness.
10. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB,
menggunakan otot Bantu pernapasan,batuk produktif
atau non produktif.
11. GI : intake makan dan minum menurun, mual,
muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram,
hepatosplenomegali, kuning.
12. Gu : lesi atau eksudat pada genital,
13.Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek,
petekie positif
B. Diagnosa Keperawatan yang
Mungkin Muncul
1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.