Anda di halaman 1dari 26

Sejarah Saka Bakti Husada

 Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan


pengetahuan, menyalurkan minat dan bakat bagi generasi
muda pada keterampilan dibidang kesehatan
 Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985,
dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat
Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan
dicanangkan pula oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal,
12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional
bertempat di Magelang-Jawa Timur. (asal mula Jukran
SBH Nomor 053 tahun 1985)
Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial untuk
memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
 Siapakah yang
berhak
menjadi
anggota SBH ?
Sasaran dibentuknya Saka Bakti Husada adalah agar
para anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan Saka tersebut:
a. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman dalam bidang kesehatan, khususnya
tentang :
1) Lingkungan Sehat
2) Keluarga Sehat
3) Penanggulangan Penyakit
4) Gizi
5) Obat
6) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 b. Mampu memberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang kesehatan kepada para
anggota Pramuka di gugus depan (gudep)
masing-masing.
 c. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat
serta menjadi contoh bagi teman sebaya,
keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
 d. Mau dan mampu menyebarluaskan
informasi kesehatan tersebut di atas kepada
masyarakat.
Saka Bakti Husada berfungsi sebagai:
a) Wadah pendidikan dan pembinaan,
b) pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta keterampilan di bidang kesehatan.
c) Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif.
d) Sarana untuk melaksanakan bakti kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
e) Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pengembangan Gerakan Pramuka.
1) Mendapat ijin dari orang tua atau wali dan pembina gugus depannya.
2) Berusia antara 16 sampai dengan 25 tahun.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bakti Husada
secarasukarela dan tertulis
5) Berminat dan bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka
Bakti Husada.
6) Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat
dan sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku bagi anggota Saka
Bakti Husada.
7) Bagi calon anggota Saka Bakti Husada yang belum menjadi anggota
Gerakan Pramuka harus bersedia menjadi anggota gugus depan Gerakan
Pramuka setempat.
8) Tidak sedang menjadi salah satu anggota Saka lain.
1. Krida Bina Lingkungan Sehat , terdiri dari 5
syarat kecakapan khusus (SKK) yaitu:
 SKK Penyehatan Perumahan.
 SKK Penyehatan Makanan dan Minuman.
 SKK Pengamanan Pestisida.
 SKK Pengawasan Kualitas Air.
 SKK Penyehatan Air.
 2. Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri dari
6 syarat kecakapan khusus (SKK) yaitu;
 SKK Kesehatan ibu.
 SKK Kesehatan Anak.
 SKK Kesehatan Remaja.
 SKK Kesehatan Usia Lanjut.
 SKK Kesehatan Gizi dan Mulut.
 SKK Kesehatan Jiwa.
 3. Krida Bina Gizi , terdiri dari 5 SKK
yaitu:
 SKK Perencanaan Menu.
 SKK Dapur Umum Makanan/Darurat.
 SKK UPGK dalam Pos Pelayanan
Terpadu.
 SKK Penyuluh Gizi.
 SKK Mengenal Keadaan Gizi.
 4. Krida Bina Pengendalian Penyakit ,
terdiri dari 9 SKK yaitu:
 SKK Pengendalian Penyakit Malaria.
 SKK Pengendalian Penyakit Demam
Berdarah.
 SKK Pengendalian Penyakit Anjing
Gila.
 SKK Pengendalian Penyakit.Diare.
 SKK Pengendalian Penyakit TB Paru.
 SKK Pengendalian Penyakit
Kecacingan.
 SKK Imunisasi.
 SKK Gawat Darurat.
 SKK Pengendalian HIV/aids.
 5. Krida Bina Obat , terdiri dari 5 SKK yaitu :
 SKK Pemahaman Obat.
 SKK Tanaman Obat Keluarga.
 SKK Pencegahan dan Penanggulangan
penyalahgunaan Zat Adiktif.
 SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.
 SKK Pembinaan Kosmetika.
 6. Krida Bina PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) , terdiri dari 5 SKK yaitu :
 SKK PHBS di Rumah Tangga.
 SKK PHBS di Sekolah.
 SKK PHBS di Tempat – tempat Umum.
 SKK PHBS di Tempat Kerja.
 SKK PHBS di Instansi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai