Anda di halaman 1dari 25

PERTUMBUHAN DAN PEMBELAHAN SEL

dr. Septi Suryaningsih


Siklus Sel

• Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari


siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan
hidup
• Siklus mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi
waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel
dengan mengatur jumlah atau translasi gen pada masing-
masing sel
• Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel atau mitotic
(M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase
1. Periode G1 (first gap phase)
Sel sedang aktif mensintesis
RNA (transkripsi) dan sintesis
protein (translasi)
2. Periode S (synthetic phase)
Masa aktif mensintesis DNA
(replikasi) atau fase
pembentukan atau
penggandaan kromosom
3. Periode G2 (second gap phase)
 tahap akhir dari pertumbuhan
sel dan disusul dengan
pembelahan sel
Pembelahan Sel
• Proses pembelahan dari satu sel induk menjadi dua atau
lebih sel anak, tujuannya :
 Untuk pertumbuhan dan perkembangan
 Mengganti sel yang telah mati atau rusak
 Memperbanyak diri (reproduksi)
 Membentuk varisasi individu baru, dsb.
• Pembelahan sel terbagi atas pembelahan langsung
(amitosis) dan pembelahan tak langsung (mitosis dan
meiosis)
Pembelahan Amitosis

• Pembelahan sel secara langsung (spontan) tanpa melalui


tahap-tahap pembelahan sel
• Inti terbelah menjadi dua bagian (biner) 
didistribusikan ke sel anak dan diikuti dengan
pembelahan pada sitoplasma dan membran sel
• Pada pembelahan ini, sel anak mewarisi sifat induknya
sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan
yang sifat sel anaknya identik dengan sel induknya
• Terjadi pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler) atau
pada prokariota  bakteri, ganggang biru dan lainnya.
Pembelahan Mitosis

• Melalui satu kali pembelahan dan menghasilkan 2 sel anakan


yang bersifat diploid (2n) dan sama dengan induknya
• Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk pertumbuhan dan
perkembangan
• Terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan
• Pembelahan secara mitosis terdiri dari :
1. Fase istirahat (Interfase)  G1, S, G2
Sel dianggap sedang istirahat dan tidak melakukan
pembelahan, namun interfase merupakan tahap yang penting
untuk mempersiapkan pembelahan
2. Fase pembelahan inti (Kariokinesis)
a. Profase
 Inti sel mulai menghilang
 Kromatin memadat membentuk kromosom  membentuk
kromatid
 Kedua kromatid bersifat identik (kromatid kembar atau sister
chromatid)  bersatu atau dihubungkan oleh sentromer pada
lekukan kromosom
 Sentrosom membelah menjadi dua sentriol, kemudian menuju
kutub yang berlawanan.
b. Metafase
 Setiap kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid
bergerak menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang
ekuator (bidang pembelahan)  kemudian menggantung
pada benang spindle melalui sentromer atau kinetokor
 Hal ini bertujuan agar pembagian materi DNA rata dan
sama jumlahnya
c. Anafase
 Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid dan
sentromernya membelah menjadi kromosom.
 Kromosom kemudian ditarik benang spindel menuju
masing-masing kutub
 Tahap ini menghasilkan salinan kromosom yang
berpasangan
d. Telofase
 Kromatid yang berada pada kutub berubah kembali
menjadi benang-benang kromatin
 Dinding inti terbentuk kembali dan nukleolus membentuk
dua inti baru
 Benang-benang spindle menghilang
 Terjadi sitokinesis (pembelahan sel), diawali
invaginasi/pelekukan ke dalam (sel hewan) atau cell
plate/pelekukan ke luar (sel tumbuhan)
3. Fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis)
 Pada sel hewan sitokinesis di mulai saat telofase berakhir 
terjadi penguraian benang spindel  terbentuk cincin
mikrofilamen menyempit di daerah bidang ekuator  terjadi
kontraksi membagi sel menjadi dua  terbentuk dua sel anakan
 Pada sel tumbuhan terdapat dinding yang keras, sel tumbuhan
yang telah mengalami kariokinesis membentuk sekat sel di
bidang pembelahan  sekat terbentuk dari vesikel membran
berasal dari badan golgi  vesikel mengumpul di ekuator
benang spindel  terjadi fusi vesikel  terbentuk sekat sel dan
dua sel anakan
• Hasil akhir mitosis menghasilkan dua sel anakan dengan
kromosom diploid (2n)
Pembelahan Meiosis

• Melalui dua kali pembelahan dan menghasilkan empat


sel anakan yang bersifat haploid (n) dan beda dengan
induknya.
• Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi
• Tujuan dari pembelaham meiosis adalah untuk
pembentukan sel kelamin (sel gamet)
• Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut
spermatogenesis, sedangkan pada ovum disebut
oogenesis.
Tahapan meiosis
1. Meiosis I
a. Profase I
 Preleptotene
• Tahap awal dari profase I
• Benang-benang kromosom masih tampak tipis dan sukar
diamati, hanya kromosom seks yang tampak agak nyata.
 Leptotene
Benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom
 Zygotene
• Kromosom homolog berdekatan dan menempel (sinapsis)
• Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol  menuju kutub
yang berlawanan
 Pachytene
• Kromosom homolog menempel membentuk struktur
tetrad/bivalen dan mengganda
• Pindah silang (crossing over) gen pada kromosom homolog
terjadi pada kiasma, yaitu bagian lengan dua kromosom
yang saling menempel.
• Pindah silang menyebabkan terbentuknya sel gamet
dengan susunan gen baru
 Diplotene
• Pindah silang selesai dan kromosom homolog menjauh,
namun masih ada kiasma.
• Inti sel mulai menghilang
 Diakinesis
• Kromosom homolog berpisah
• Inti sel telah menghilang
b. Metafase I
 Kromosom homolog berhadapan di ekuator
 Sentriol menjulurkan benang spindel berikatan dengan
kromosom homolog
c. Anafase I
Terjadi reduksi kromosom  ditarik benang spindel
menuju masing-masing kutub
d. Telofase I
 Inti sel mulai terbentuk
 Sentriol kembali menjadi sentromer
 Sitokinesis (pembelahan sel) tahap awal
2. Interfase
• Fase antara/fase istirahat dari pembelahan meosis awal
• Sel tidak aktif membelah tetapi masih mempersiapkan
untuk tahap profase II (proses meosis II)
3. Meiosis II
• Kelanjutan dari tahap meiosis I
• Masing-masing sel anakan hasil pembelahan meiosis I
akan membelah menjadi dua
• Ketika pembelahan meiosis telah sempurna, dihasilkan
empat sel anakan.
a. Profase II
 Kromatin memadat membentuk kromosom 
membentuk kromatid
 Sentrosom membelah menjadi 2 sentriol  menuju
kutub yang berlawanan
 Inti sel mulai menghilang
b. Metafase II
 Kromatid berjejer di ekuator
 Sentriol menjulurkan benang spindel yang berikatan
dengan tiap kromatid
c. Anafase II
 Kariokinesis (pembelahan inti), kromatid dan
sentromernya membelah menjadi kromosom.
 Kromosom kemudian ditarik benang spindel
d. Telofase II
 Inti sel mulai terbentuk
 Sentriol kembali menjadi sentromer
 Sitokinesis (pembelahan sel)
• Hasil akhir meiosis I  menghasilkan 2 sel anakan dengan
kromosom haploid (n)
• Hasil akhir meiosis II  menghasilkan 4 sel anakan dengan
kromosom haploid (n)
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai