Anda di halaman 1dari 15

ATRESIA ESOPHAGUS

BY : JUM DAN ENDANG


A. Pengertian
Athresia Esophagus adalah
perkembangan embrionik abnormal
esophagus yang menghasilkan
pembentukan suatu kantong (blind pouch),
atau lumen berkurang tidak memadai yang
mencegah perjalanan makanan / sekresi
dari faring ke perut.
B. Penegakan Diagnosa
Diagnosa harus ditegakkan secara dini,
lebih baik lagi jika berhasil di buat ketika
berada di kamar bersalin, karena aspirasi
paru merupakan penentu proknosi
utama. Sesekali diduga adanya atresia
esophagus, maka kegagalan untuk
memasukkan suatu kateter ke dalam
lambung memastikan diagnosis.
L.A.N.J.U.T.

Adanya udara di dalam abdomen


menunjukkan adanya suatu fistula diantara
trakea dan esophagus bagian distal. Jika
dipergunakan bahan kontras, maka bahan
kontras tersebut haruslah bahan yang dapat
larut air, bila diberikan kurang dari 1 ml
dengan pengawasan fluoroskopis maka
sudah cukup untuk memperlihatkan
gambaran dari kantung atas yang buntuh.
L.A.N.J.U.T.
Beberapa fistula tanpa atresia dinamakan
tipe H.
 Diagnosa pasti dengan thorax foto :
menunjukkan gambaran kateter terhenti
pada tempat atresia
 Fluoros copy dan Bronchos copy >
memberi gambaran yang lebih jelas
 Dalam foto abdomen perlu dibedakan
apakah lambung terisi udara atau kosong
> untuk menunjang diagnosa fistula
tracheo esopagus.
B. Tindakan

Atresia Esophagus merupakan keadaan


darurat bedah. Sebelum pembedahan,
penderita sebaiknya diletakkan dalam posisi
tertelungkup untuk mengurangi isi lambung
mencapai paru-paru serta isi dan kantong
esophagus bagian atas dikosongkan terus-
menerus dengan penghisapan sebagai upaya
untuk mempertahankan esophagus bagian
atas tetap dalam keadaan kosong.
L.A.N.J.U.T.
Penting pula memberikan perhatian
seksama terhadap pengendalian
suhu dan fungsi pernapasan.
Mungkin diperlukan aspirasi
broncoskopis baik pembedahan
maupun pasca pembedahan
terhadap kemungkinan atelektasis.
C. Penyebab
Sampai saat ini belum diketahui zat
teratogen apa yang bisa menyebabkan
terjadinya kelainan atresia esophagus,
hanya dilaporkan angka rekuren sekitar
2% jika salah satu dari saudara kandung
yang terkena. Atresia esophagus lebih
berhubungan dengan sindroma trisomi
21,13 dan 18 dengan dugaan penyebab
genetik. Namun saat ini, teori tentang
terjadinya atresia esophagus menurut
sebagian besar ahli tidak lagi
berhubungan dengan genetik.
Lanjut…..
Atresia esophagus dan fistula trakeoesophagus sering
ditemukan ketika bayi memiliki kelainan kelahiran seperti
:
 Trisomi 13, 18, dan 21.
 Gangguan saluran pencernaan lain (seperti hernia
diafragmatika, atresia duodenal, dan anus imperforata).
 Gangguan ginjal dan saluran kencing (seperti ginjal
polisistik atau horseshoe kidney, tidak adanya ginjal, dan
hipospadia).
 Gangguan muskuloskeletal sindrom Vacterl (yang
termasuk vertebra, anus, cardiac, traceosofageal fistula,
ginjal, dan abnormalitas saluran getah bening).
D. Tanda dan Gejala
o Dalam anamnesa : kehamilan ibu disertai
hidramnion ( kurang lebih 60% ).
Perlu dilakukan kateterisasi esophagus
dengan kateter nomor 6-10 F. Bila kateter
terhenti pada jarak 10 cm diduga atresia
esophagus.
o Bila pada bayi baru lahir timbul sesak nafas
disertai dengan air liur yang banyak
meleleh keluar dan pernapasan berbui.
o Segera setelah lahir bila diberi minum bayi
akan batuk dan sianosis karena aspirasi
cairan ke jalan nafas.
E. Manifestasi-manifestasi Klinis
Atresia esophagus harus dicurigai jika :
 Terdapat riwayat polihidramnion ibu.
 Kateter yang dipergunakan pada saat kelahiran
untuk resusitasi tidak dapat dimasukkan ke
dalam lambung.
 Bayi tersebut mempunyai sekresi oral dan
faaring yang berlebihan.
 Terjadi aspirasi, sianosis atau batuk dalam
pemberian makan bayi.
F. Penatalaksanaan

 Pemasangan segera kateter esophagus dan


dihisap secara berkala.
 Posisi bayi setengah duduk bila terdapat fistel
keesophagus atau bila tidak diketahui ada
tidaknya fistel.
G. kesimpulan
Atresia esophagus termasuk
kelompok kelainan kongenital terdiri
dari gangguan kontinuitas esophagus
dengan atau tanpa hubungan
persisten dengan trakea. Pada
penyakit ini, terdapat suatu keadaan
dimana bagian proksimal dan distal
esophagus tidak berhubungan.
Lanjut…..
Pada bagian atas esophagus mengalami
dilatasi yang kemudian berakhir sebagai
kantung dengan dinding muskuler yang
mengalami hipertrofi yang khas
memanjang sampai pada tingkat vertebra
torakal segmaan 2-4. bagian distal
esophagus merupakan bagian yang
mengalami atresia dengan diameter yang
kecil dan dinding muskuler yang tipis.
Bagian ini meluas sampai bagian atas
diafragma.

Anda mungkin juga menyukai