BIDANG HIDROLOGI
DASAR-DASAR HIDROLOGI
PERHITUNGAN INFILTRASI,
PERKOLASI, EVAPOTRANSPIRASI,
SERTA CARA PEMBUATAN DAN
PENENTUAN KARAKTERISTIK DAS
SUMBER MATERI
Hidrologi Teknik : Ir. CD. Soemarto B.I.E Dipl. H, Unibraw, Penerbit Usaha Nasional,
Surabaya.
Hidrologi Praktis : Dr. Ir. Lily Moentarcih.Msc, Unibraw, Penerbit Lubuk Agung,
Bandung.
Hidrologi - Teori, Masalah dan Penyelesaian, Prof. Dr. Ir. Sri Harto Dipl. H, Br, PAU Ilmu
Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1995
Panduan Perencanaan Bendungan Urugan, Volume II : Analisis Hidrologi, Dep. PU
Dirjen Pengairan, Direktorat Bina Teknik bersama JICA, Juli 1999
Modul Perhitungan Hidrologi, Pelatihan Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar,
Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi Dep. PU, 2017
Aplikasi Hidrologi, Dr. Ir. Drs. Nugroho Hadisusanto, Dipl. H, Jogja Mediautama2010
Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono, Pradnya Paramita. Jakarta.
(1977).
Linsley, Ray K. JR; Max A. Kohler and Joseph L.H. Paulhus. (1989). Hidrologi Untuk
Insinyur. Terjemahan Hermawan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Viessman, Warren JR; John W. Knapp; Gary L. Lewis and The Late Terence E.
Harbaugh. (1977). Introduction To Hydrology. Harper & Row Publishers. New York.
www.pln.co.id |
PENGANTAR HIDROLOGI
Setelah mempelajari Pengantar Hidrologi
peserta diharapkan mampu memahami
konsep dasar hidrologi dan siklus hidrologi
SEJARAH SINGKAT HIDROLOGI
Tahun 1000 SM ditemukan asal air, oleh Hormer (dalam bukunya : Hiad)
dan pada tahun 650 SM asal air juga dibahas oleh Thales.
Aristoteles (tahun 483 SM) dan Plato (tahun 427 SM), namun hubungan
antar komponen air masih belum dikemukakan secara jelas.
Tahun 1608 M ditemukan Hidrologi Praktis oleh Pierre Perrault. ,Edme
Manotte (tahun 1620 M) dan Edmund Haley (tahun 1656 M). Saat itu
dianggap bahwa air di mata air tidak sama dengan air sungai yang
berasal dari hujan, alasannya air hujan tidak cukup banyak dan
permukaan bumi sangat kedap.
Kemudian pada tahun 1509 M, Pallisy dan Leonardo Da Vinci
mengembangkan lebih lanjut tentang sikius hidrologi.
www.pln.co.id |
PENGERTIAN HIDROLOGI
Pada proses sirkulasi air/siklus hidrologi, hubungan antara aliran ke dalam (inflow)
dan aliran keluar (outflow) di suatu daerah untuk suatu periode tertentu disebut
neraca air (water balance).
www.pln.co.id |
PENGGUNAAN HIDROLOGI
DALAM PERENCANAAN TEKNIS
www.pln.co.id |
Contoh arah aplikasi dalam pengembangan sumberdaya air antara lain:
Berapa jumlah hujan yang jatuh dalam DAS sumber air itu ?
Berapa lamakah musim kemaraunya dan berapa besar waduk yang diperlukan
untuk meratakan fluktuasi aliran akibat adanya musim kemarau dan musim
hujan
Berapa jumlah kehilangan air akibat evaporasi dan transpirasi
Apakah waduk air permukaan (surface storage) lebih bak daripada RoR dan
penyedotan air tanah dari sumur-sumur?
www.pln.co.id |
PATOKAN RANCANGAN
Dalam perancangan bangunan hidrolik di Indonesia ditetapkan panduan untuk
besarnya debit banjir rancangan diantaranya:
Bendungan timbunan tanah/batu T = 1000 tahun tahuan (detil kala ulang
ada pada SK SNI M-18 )
Masonry / Concrete Dam T = 500 sd 1000 tahun (detil kala ulang ada pada
SK SNI M-18 )
Bendung (Weir) T = 50 – 100 tahun
Diversion Canal T = 20 – 50 Tahun
Diversion untuk bendung weir T = 2 tahun
Tanggul T = 10 – 20 Tahun
Saluran sawah T = 5 – 10 tahun
Saluran drainase mikro T = 5 tahun, Makro T=10 tahun
Penetapan rancangan atau kala ulang suatu bangunan hidrolik tidak hanya
aspek hidrologi saja namun merupakan kompromi dengan analisis ekonomi,
resiko dan faktor non teknis lainnya
www.pln.co.id |
PATOKAN RANCANGAN
www.pln.co.id |
IKLIM & METEOROLOGI
Setelah mempelajari Iklim dan Meteorologi,
peserta diharapkan bisa memahami unsur-
unsur iklim dan meteorology & Mengetahui
besarnya kisaran angka (angka kunci) dan
masing-masing unsur tersebut, yang berlaku
untuk Indonesia
PARAMETER IKLIM
Hujan
Suhu
Kelembabab Relatif
Radiasi Matahari
Kecepatan Angin
www.pln.co.id |
GAMBARAN UMUM IKLIM DI INDONESIA
www.pln.co.id |
GAMBARAN UMUM IKLIM DI INDONESIA
www.pln.co.id |
GAMBARAN UMUM IKLIM DI INDONESIA
www.pln.co.id |
GAMBARAN UMUM IKLIM DI INDONESIA
www.pln.co.id |
GAMBARAN UMUM IKLIM DI INDONESIA
www.pln.co.id |
INFILTRASI & PERKOLASI
Setelah mempelajari Infiltrasi dan Perkolasi,
peserta diharapkan dapat menganalisis
besamya infiltrasi dan mengetahui beasran
perkolasi rata-rata di Indonesia.
DEFINISI
Infiltrasi : bagian dari air hujan (limpasan) yang masuk ke dalam tanah.
Kebalikan infiltrasi adalah rembesan.
Perkolasi : gerakan air ke bawah dari daerah tidak jenuh ke dalam
daerah jenuh, yang terjadi pada kondisi lapangan (field
capacity).
www.pln.co.id |
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya
infiltrasi (fp)
www.pln.co.id |
CONTOH KASUS DI LAPANGAN
Besar kecilnya daya infiltrasi (fp) dan daya perkolasi (Pp) terutama bergantung
pada jenis tanah
www.pln.co.id |
CARA PENENTUAN INFILTRASI
dengan:
n = 1,387
Fp = daya infiltrasi permulaan (mm/jam)
fp = daya infiltrasi (mm/jam)
fc = bagian dan daya infiltrasi yang konstan (mm/jam)
fo = daya infiltrasi awal (mm/jam)
k = faktor daerah pengaliran
a = konstanta
E = 2,71828
T = waktu
www.pln.co.id |
CARA PENENTUAN PERKOLASI
www.pln.co.id |
EVAPORASI DAN
EVAPOTRANSPIRASI
Setelah mempelajari Evapotranspirasi, peserta
diharapkan dapat menganalisis evapotranspirasi
potensial menggunakan 3 metode: Blaney
Criddle, Radiasi, dan Penman.
EVAPORASI, TRANSPIRASI, DAN
EVAPOTRANSPIRASI
www.pln.co.id |
EVAPORASI, TRANSPIRASI, DAN
EVAPOTRANSPIRASI
Transpirasi merupakan penguapan melalui tanaman
Transpirasi aktual, yaitu peristiwa transpirasi yang terjadi pada tanaman
yang tumbuh dalam kondisi tertentu dan pada waktu tertentu pula
Transpirasi potensial yaitu peristiwa transpirasi yang terjadi pada
tanaman yang tumbuh dalam kondisi yag tidak pernah mengalami
kekurangan air
Jumlah kadar air yang hilang dari tanah akibat evapotranspirasi bergantung
kepada:
Adanya persediaan air yang cukup (hujan dan lain-lain)
Faktor iklim
Tipe dan kultivasi tumbuh-tumbuhan tersebut
www.pln.co.id |
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVAPORASI
Radiasi matahari
Proses evaporasi akan sangat aktif jika ada penyinaran langsung dari matahari.
Awan merupakan penghalang radiasi matahari dan akan mengurangi input
energi, jadi akan menghambat proses evaporasi
Angin
Agar proses tersebut berjalan terus lapisan jenuh itu harus diganti dengan udara
kering. Jadi kecepatan angin memegang peranan dalam proses evaporasi
Suhu
Jika suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses evaporasi akan berjalan lebih
cepat dibandingkan jika suhu udar dan tanah rendah, karena adanya energi
panas yang tersedia.
www.pln.co.id |
PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI
www.pln.co.id |
DATA TERUKUR UNTUK PERHITUNGAN
EVAPOTRANSPIRASI
www.pln.co.id |
METODE BLANEY CRIDDLE
Prosedur perhitungan:
1. Cari letak lintang
2. Sesuaikan dengan letak lintang, cari nilai P gunakan tabel hubungan P
dan letal lintang
3. Cari data suhu rata-rata bulanan (t)
4. Hitung nilai ET0* berdasar hasil P dan t
5. Cari angka koreksi c sesuai bulan yang ditinjau dari tabel c
6. Hitung ET0
www.pln.co.id |
METODE RADIASI
Rumus :
ET0 = C . ET0*
ET0* = w . Rs
dengan
w = faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah
Rs = radiasi gelombang pendek yang diterima bumi (mm/hr)
Rs = (0,25 + 0,54.(n/N) ) Ry
n/N = kecerahan matahari (%)
Ry = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir
angka angot , bergantung letak lintang daerah
www.pln.co.id |
METODE RADIASI
Prosedur perhitungan:
1. Cari suhu rata-rata bulanan (t)
2. Berdasar t cari nilai w dari tabel R1
3. Cari letak lintang (LL)
4. Berdasarkan LL cari nilai Ry dari Tabel R2
5. Cari data kecerahan matahari (n/N)
6. Hitung Rs
7. Cari angka koreksi C dari Tabel R3
8. Hitung ET0
9. Letak lintang
www.pln.co.id |
METODE PENMAN
ET0 = C × ET0*
Rumus :
ET0* = W Rn 1 W f u ea ed
dengan
ET0 = Evaporasi potensial (mm/hari)
C = Suatu faktor penyesuaian dari kondisi siang dan malam atau
disebut juga angka koreksi. (Tabel. Nilai P1)
www.pln.co.id |
METODE PENMAN
Prosedur perhitungan
1. Cari data suhu rerata bulanan (t)
2. Dari table P.2, berdasarkan data t , cari nilai ea (mbar), w, (1 – w), dan f(t)
3. Cari data RH
4. Cari ed = ea × RH
5. Lihat table P.3. Berdasarkan nilai LL cari Ra
6. Cari data kecerahan matahari (n/N)
7. Cari Rs 0,25 0,54 n Ra
N
n
8. Cari f(n/N) 0,1 0,9
N
9. Cari data kecepatan angin (U)
10. Cari f(u) = 0,27 . (1+0,864 . U)
www.pln.co.id |
METODE PENMAN
www.pln.co.id |
HIDROLOGI UNTUK
PEMBANGKIT,
PENGUMPULAN DATA
HIDROLOGI DAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI
Setelah ini peserta diharapkan dapat:
1. Memahai kegunaan hidrologi untuk pembangkit
2. Melakukan pengumpulan data hidrologi yang
dipergunakan untuk analisis desain Pembangkit
3. Memahami DAS dan pembuatan peta DAS serta
karakteristik DAS
HIDROLOGI UNTUK PEMBANGKIT TENAGA AIR
www.pln.co.id |
LANGKAH PERHITUNGAN HIDROLOGI
UNTUK PEMBANGKIT
(1) Perhitungan Kapasitas Terpasang dan Energi
- Debit desain pembangkit → untuk tipe RoR dioptimasi dengan pemilihan
debit desain pada kisaran probabilitas 30% sampai 80% mana yang
paling optimum cost/KW dan cost/Kwh termurah.
- Debit desain untuk tipe reservoir berupa KTH atau waduk dengan cara
melakukan simulasi operasi waduk
- Perhitungan kapasitas terpasang
- Perhitungan energi tahunan
- Studi pola operasi waduk atau KTH (untuk tipe semi RoR dan Waduk)
www.pln.co.id |
LANGKAH PERHITUNGAN HIDROLOGI
UNTUK PEMBANGKIT TIPE ROR & RESERVOIR
(3) Manajemen sedimen
- Pengaruh sedimen terhadap desain dan umur waduk pada bendungan
→ dilalukan analisis sedimentasi serta perhitungan umur waduk penuh
sedimen untuk tipe waduk atau bendungan. Untuk tpe RoR sedimen
dilakukan flushing rutin.
- Optimasi dan operasi serta pemeliharaan untuk mengatasi sedimen
www.pln.co.id |
PENGUMPULAN DATA HIDROLOGI
www.pln.co.id |
PENGUMPULAN DATA HIDROLOGI
(4) Data Morfologi Sungai dan Infrastruktur yang Ada di Sepanjang Sungai
- Geometri sungai, meliputi panjang, lebar, kemiringan, ketinggian dan
kekasaran alur dan palung sungai
- Perlu diinventarisasi apakah di sepanjang sungai sudah ada bendung,
bendungan dan bangunan lainya yang memanfaatkan air sungai sehingga
menguragi debit air sungai dalam analisa ketersediaan air, dan apakah ada
fasilitas bangunan lain di sungai yang nantinya dapat terganggu baik di hilir
maupun hulu rencana bangunan
www.pln.co.id |
PENGUMPULAN DATA HIDROLOGI
Iklim BMKG,
Puslitbang Air Bandung,
BWS (Balai Wilayah Sungai Propinsi)
www.pln.co.id |
DATA HIDROLOGI YANG DIPERSYARATKAN
Panduan Perencanaan Bendungan Urugan, Volume II : Analisis Hidrologi, Juli 1999, Dep. PU
Dirjen Pengairan, Direktorat Bina Teknik bersama JICA
Ketersediaan Air Debit harian atau bulanan > 10 Langsung simulasi neraca air
tahun waduk atau kurva durasi aliran
(FDC)
Debit harian atau bulanan < 10 Model hubungan hujan dan
tahun debit
Debit harian atau bulanan tidak Analisis wilayah
ada
Banjir Desain Debit banjir > 20 tahun Analisis frekuensi (debit banjir
Q2 – Q1000 puncak)
Banjir Maksimum Curah hujan harian maksimum • Analisis frekuensi curah hujan
Boleh Jadi (PMF) > 20 tahun • Unit hidrograf sintetik
Karakteristik DAS/DPS
Curah Hujan Curah hujann (harian maksium Metode Statistik (Harfsiled)
Maksimum Boleh tahunan) > 20 tahun Storm maximization
Jadi (CMB) (PMP) Curah hujan harian maksimum < Analisis Regional , Peta Isohyet
www.pln.co.id |
20 tahun PMP
DAERAH ALIRAN SUNGAI
www.pln.co.id |
PENENTUAN BATAS DAS
www.pln.co.id |
PENENTUAN BATAS DAS
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
1. Luas DAS
5. Kerapatan Sungai
6. Bentuk DAS
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
1. Luas DAS
Untuk saat ini ada fasilitas yang sangat memudahkan dengan Autocad atau
GIS. Peta yang digunakan akan mempengaruhi ketelitian perhitungan
luasnya.
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
5. Kerapatan Sungai
Kerapatan sungai adalah suatu angka indeks yang menunjukkan banyaknya
anak sungai di dalam suatu DAS.
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
6. Bentuk DAS
Bentuk DAS mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang mengalir
menuju outlet. Semakin bulat bentuk DAS berarti semakin singkat waktu
konsentrasi yang diperlukan, sehingga semakin tinggi fluktuasi banjir yang
terjadi.
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS
www.pln.co.id |
KOMPONEN (KARAKTERISTIK) DAS