Keperawatan
Teori
Gagal Jantung
KELOMPOK 2 :
1. Cevin Aprilian (151001056)
2. Ilham Joyo Karyo (151001066)
3. Novinda Andi Ani (151001077)
4. Rian A. Firmansyah (151001081)
5. Shinta Pratiwi (151001083)
6. Yoga Herdiansyah (151001092)
PENGKAJIAN
Identitas pasien
Nama : No. Registrasi :
Umur : Tgl. MRS :
Jenis kelamin : Tgl. Dikaji :
Status : Ruang :
Agama : Diagnosa Medis :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Penanggung jawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status hubungan :
Alamat :
Riwayat keperawatan (nursing history)
Keluhan utama :
Singkat dan jelas, 2 atau 3 kata yang merupakan keluhan yang membuat pasien meminta bantuan
kesehatan. Jika pengkajian dilakukan setelah beberapa hari pasien MRS maka keluhan utama diisi
dengan keluhan yang dirasakan saat pengkajian. Misalnya: keluhan utama pada pasien dengan
gangguan sistem pernafasan: sesak nafas, batuk.
Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang pada pasien dengan penyakit gagal jantung biasanya
mengatakan adanya batuk, nafas pendek, pusing, konfusi, kelelahan atau keletihan, tidak
toleran terhadap latihan dan panas, ekstremitas dingin, urin berkurang, denyut jantung
cepat, dispneu, kegelisahan dan kecemasan, adanya odem, hilangnya selera makan,
nokturia, insomnia, nyeri dada saat aktivitas, mual muntah, nyeri pada abdomen kanan
atas, batuk dengan atau tanpa sputum, tekanan nadi sempit, takikardi, disritmia, murmur
sistolik dan diastolic.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Pada riwayat kesehatan dahulu pada pasien dengan gagal jantung biasanya memiliki
riwayat faktor-faktor penyebab seperti hipertensi, penyakit katub, penyakit jantung
bawaan, infark miokard, gagal ginjal, bedah jantung, endokarditis, SLE, anemia, syok
septik, kelainan pada otot jantung, aterosklerosis koroner, peradangan dan penyakit
miokardium, degeneratif atau tidak.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Dari riwayat kesehatan keluarga, kaji ada atau tidaknya riwayat penyakit jantung pada
keluarga pasien.
Pemeriksaan fisik
1. Status kesehatan umum
Bagaimana keadaan umum klien, kesadaran, tekanan darah, peningkatan
frekuensi respirasi, frekuensi nadi dan bagaimana suhu tubuh pasien.
Biasanya pada pasien dengan gagal jantung, adanya sesak nafas, orthopnoe,
batuk iritasi, hepatomegali, edema tungkai dan penurunan nafsu makan.
2. Inspeksi
Bagaimana bentuk postur tubuh pasien, apakah ada perubahan dibandingkan
dengan keadaan normal sebelum terserang penyakit ini. Biasanya pada thorax
pasien dengan gagal jantung, tampak ictus cordis dan pulsasi jantung, adanya
penggunaan otot-otot asesoris pernafasan, respirasi yang dangkal, dan adanya
tanda-tanda sianosis pada ekstremitas pasien atau edema.
3. Palpasi
Bagaimana keadaan struktur tubuh pasien, apakah ada perubahan dibandingan
dengan keadaan normal sebelum terserang penyakit ini. Biasanya pada pasien
dengan gagal jantung, ictus cordi teraba, pada saat pemeriksaan abdomen adanya
ascites, pada kuadran kanan atas terdapat hepatomegali.
4. Perkusi
Bagaimana keadaan struktur tubuh pasien. Biasanya pada pasien dengan
gagal jantung, saat pemeriksaan perkusi pada thorax terdapat adanya
dullness pada ICS II-V kiri dan pada abdomen terjadi tympanism (kembung).
5. Auskultasi
Bagaimana keadaan pasien. Biasanya pada pasien dengan gagal
jantung, terjadi perubahan pada irama jantung dan terdapat suara
jantung 3 dan 4 (gallop). Pada auskultasi paru-paru, terdapat suara
tambahan yakni ronkhi basah, sedangkan pada abdomen biasanya
terjadi peningkatan perikstaltik usus.
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : untuk menentukan anemia atau tidak
Leukosit dan LED : untuk menentukan adanya infeksi
Urine : apakah berat jenis meninggi dan ada tidaknya albuminuria
Trombosit : untuk menentukan jumlah trombosit dalam tubuh
Pemeriksaan radiologi : untuk menentukan pembesaran jantung dan
kongesti paru
b. EKG
EKG dilaksanakan untuk mengetahui ada atau tidaknya infark
miokardial akut, juga untuk mengkaji aritmia dan untuk mengenal respon-
respon kompensatori seperti terjadinya hipertropi ventrikel
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak nafas