Anda di halaman 1dari 36

Mikromeritik

1
Mikromeritik
• Ukuran Partikel dan Distribusi Ukuran
• Metode untuk Menentukan Ukuran Partikel
• Bentuk Partikel dan Luas Permukaan
• Metode untuk Menentukan Luas
• Ukuran Pori
• Sifat-sifat yang diturunkan Serbuk

2
Ilmu dan Teknologi partikel kecil diberi nama
Mikromeritik.
Ciri dispersi Koloid --- partikel terlalu kecil
untuk dilihat mikroskop biasa.
Partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk
halus berada dalam jangkauan mikroskop
optik.
Partikel ukuran serbuk kasar, granul tablet dan
garam granular berada dalam kisaran ayakan.

3
• Pengetahuan dan pengendalian ukuran serta kisaran
ukuran partikel sangat penting dalam farmasi.
• Ukuran, luas permukaan partikel dihubungkan dengan
sifat fisika, kimia dan farmakologi dari suatu obat.
• Ukuran partikel secara klinik akan mempengaruhi
penglepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang
diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal.
• Formulasi dari suspensi, emulsi dan tablet dari segi
kestabilan fisik dan respon farmakologis tergantung
dari ukuran partikel.
• Pada pembuatan tablet dan kapsul ukuran partikel
penting sekali dalam mencapai sifat aliran yang
diperlukan dalam pencampuran granul dan serbuk.

4
Tabel 1
Dimensi Partikel dalam Sistem Dispersi Farmasetik

5
Skala tingkatan berbagai partikel kecil, serta Panjang Gelombang
elektromagnetik lain yang menerangi benda-benda yang terdapat dalam
tingkatan ukuran

6
7
Contoh Tabel Panjang Batang dan Garis Tengah Berbagai Mikroorganisme dari Gelman Science

8
Ukuran Partikel Dan Distribusi Ukuran

Dalam suatu kumpulan partikel lebih


dari satu ukuran (polidispers) dua
sifat penting :
1. Bentuk dan luas permukaan
partikel
2. Kisaran ukuran dan banyaknya.
9
Ukuran dari suatu bulatan dengan segera dinyatakan dalam garis
tengahnya.
Garis tengah bulatan ekuivalen : garis yang menghubungkan
ukuran partikel dan garis tengah bulatan yang mempunyai luas
permukaan, volume dan garis tengah yang sama.
Garis tengah permukaan (ds) adalah garis tengah suatu bulatan
yang mempunyai luas permukaan yang sama seprti partikel
yang diperiksa.
Garis tengah volume (dv) adalah garis tengah bulatan yang
mempunyai volume yang sama seperti partikel .
Garis tengah proyeksi (dp) adalah garis tengah suatu bulatan yang
mempunyai luas pengamatan yang sama seperti partikel bila
dipandang tegak lurus ke bidangnya yang paling stabil.
Garis tengah Stokes (dst) yaitu garis tengah bulatan yang
mengalami sedimentasi pada laju yang sama seperti partikel
tidak simetris.

10
Ukuran partikel rata-rata
  nd
1/ p
pf

d rata rata  
  nd f 
 
n = banyaknya partikel dalam suatu kisaran ukuran.
d = garis tengah ekuivalen
P = indeks yang dihubungkan pada ukuran masing-masing partikel
p = 1, p= 2 atau p = 3.

11
Tabel perhitungan Garis Tengah Statistik

12
• Untuk mencari garis tengah partikel ( dln ) =

d ln 
 nd
n
Untuk mencari garis tengah volume permukaan

d vs 
 nd 3

 nd 2

Untuk mencari garis tengah berat partikel d wm 


 nd 4

 nd 3
13
Dari tabel diperoleh kurva histogram dan kurva distribusi
frekuensi

14
Jumlah Partikel
Jumlah partikel persatuan berat N dinyatakan dengan
dvn.

6
N 
d vn  3

15
Contoh Soal
Garis tengah jumlah volume rata-rata dari serbuk, data yang
diberikan dalam tabel adalah 2,41 µm. jika kerapatan dari
serbuk itu adalah 3,0 gram/cm3, berapakah jumlah partikel
per gram ?

Penyelesaian :

6
N -4 3
 4,55 x 1010 partikel/gram
3,14 x (2,41 x 10 ) x 3,0

16
Metode Untuk Menentukan Ukuran Partikel
1. Mikroskopi Optik
- ukuran partikel 0,2 µm sampai ± 100 µm.
- emulsi atau suspensi diencerkan diletakkan pada
slide dibwah mikroskop dengan mikrometer.
- partikel diukur sepanjang garis tetap yang dipilih
sebarang (garis horisontal).

Kerugian Mikroskop Optik


- garis tengah yang diperoleh hanya dua dimensi,
panjang dan lebar.
- jumlah partikel sangat banyak sehingga memakan
waktu.

17
2. Pengayakan
• Menggunakan suatu seri ayakan dari The National
Bureau of Standards.
• Umumnya digunakan untuk memilih partikel-partikel
lebih kasar.
• Metode usp :
massa sampel ditaruh pada ayakan yang cocok dan
digoyang secara mekanik selama waktu tertentu.
Bahan yang melalui ayakan ditahan oleh ayakan
berikutnya yang lebih halus dikumpulkan dan
ditimbang

18
Pengayakan
• Cara lain menetapkan partikel pada ukuran rata-
rata aritmatik atau geometri dari kedua ayakan
tersebut mis (tablet).
• Seringkali serbuk dibagi-bagi dalam angka mesh
dari ayakan yang dilalui oleh serbuk tersebut atau
yang tertinggal di atasnya.

Kerugian Pengayakan :
• faktor kesalahan seperti : beban ayakan
dan lama intensitas penggoyangan.
19
3. Sedimentasi (Pengendapan)

Ukuran partikel dalam kisaran ukuran yang terayak diperoleh


dengan sedimentasi gravitasi seperti dalam hukum Stokes:

h d st (  s   0 ) g
2 v = laju pengendapan

v  dst = garis tengah rata-rata partikel


t 18 0 h = jarak jatuh dalam waktu t detik
ρs = kerapatan partikel
18 0 h ρo = kerapatn medium dispersi
d st 
(  s   0 ) gt g = percepatan gravitasi.
η o = viskositas medium

20
• Untuk menggunakan hukum Stokes syaratnya aliran dari
medium dispersi sekitar partikel mengendap adalah laminar
atau streamline. Dinyatakan oleh angka Reynold (Re) yang tidak
berdimensi :
v dρο
Re 
η
Penyusunan kembali persamaan ( ) dan mengkombinasikan
dengan persamaan ( ) memberikan :

Re  d 2 (  s  o ) g
v  18Re 2
d o 18 d 
3

(  s  o ) o g

21
Contoh 2

Suatu bahan serbuk dengan kerapatn 2,7 disuspensikan dalam air pada
200C dengan angka Reynold 0,2. Berapakah ukuran partikel terbesar
yang akan mengendap tanpa menyebabkan turbulensi? Viskositas air
pada 20oC adalah 0,01 poise, atau g/cm detik, kerapatannya adalah
1,0 dan kecepatan gravitasi 981cm/s2.

Penyelesaian :

2
(18)(0,2)(0,01)
d 3

(2,7 -1,0)1,0 x 981


d = 8,65 x 10-2 cm = 865 µm
22
23
Pengukuran Volume Partikel
• Alat : Coulter Counter
• Prinsip : jika suatu partikel disuspensikan
dalam suatu cairan yang mengkonduksi
melalui suatu lubang kecil pada sisi elektroda,
akan terjadi suatu perubahan tahanan listrik.

24
Bentuk Partikel dan Luas Permukaan
Bentuk Partikel
Suatu bola mempunyai luas permukaan minimum per satuan
volume. Makin tidak simetris suatu partikel makin besar luas
permukaan persatuan volumenya.

Luas Permukaan = π d2

Volume =
d 3

6
25
Luas Permukaan Sfesifik

• Luas permukaan sfesifik adalah luas permukaan


persatuan volume (Sv) atau persatuan berat(Sw).

6
Sw 
Dimana ρ = rapat massa

d vs
dvs = garis tengah karakteristik
volume permukaan.

6
Sv 
d vs
26
Contoh soal 3
• Berapakah luas permukaan spesifik Sw dan Sv
dari partikel-partikel yang dianggap bulat,
dimana ρ = 3,0 g/cm3, dan dvs dari tabel
adalah 2,57 m.

Penyelesaian :

6
Sw  4
 7,78 x10 cm / g
3 2

3,0 x 2,57 x10


6
Sv  4
 2,33x10 cm / cm
4 2 3

2,57 x10
27
Metoda menentukan luas permukaan
1. Metoda Adsorpsi
Partikel-partikel dengan luas permukaan sfesifik besar
merupakan adsorben yang baik untuk adsorpsi. Zat terlarut
dan gas dari larutan. Dalam menentukan permukaan
adsorben, volume dari gas yang teradsorpsi dalam cm3 per
gram adsorben bisa diplot terhadap tekanan gas tsb pada
temperatur konstan.
Lapisan yang teradsorpsi adalah monomolekular pada
tekanan rendah dan menjadi multimolekular pada tekanan
yang lebih tinggi.
Alat yang digunakan : Quantasorb.
alat untuk memperoleh data untuk menghitung luas
permukaan dan struktur pori dari serbuk farmasetis.

28
2. Metoda Permeabilitas Udara
Prinsip tahanan terhadap aliran dari suatu cairan, melalui suatu sumbat dari
serbuk kompak adalah luas permukaan dari serbuk tersebut. Makin besar luas
permukaan pergram serbuk, Sw, makin besar tahanan untuk mengalir.
Selanjutnya , permeabilitas untuk suatu tekanan yang diberikan turun
sepanjang sumbat tersebut berbanding terbalik dengan luas permukaan
spesifik.
dengan persamaan Poiseuille : d 4 Pt
V
128l

Dimana V = volume udara yang mengalir melalui kapiler


d = garis tengah dalam
l = panjang
t = waktu
η = viskositas cairan (udara)
ΔP = perbedaan tekanan
29
Persamaan Kozeny-Carman merupakan dasar dari metode
Permeabilitas udara
A Pt 3
V x x
S w 2
Kl (1   ) 2

A = luas penampang melintang sumbat


K = Konstanta (5,0  0,5)
Ε = porositas

Alat yang digunakan : Fisher Subsieve Sizer

30
Sifat-sifat turunan serbuk
• Porositas atau rongga ε dari serbuk didefinisikan
sebagai perbandingan volume rongga terhadap
volume bulk dari pengepakan.

Vb  V p Vp
  1
Vb Vb
Porositas seringkali dinyatakan dalam persen, ε x 100

31
Contoh soal

• Sebuah sampel serbuk kalsium oksida dengan


kerapatan sebenarnya 3,203 dan massa 131,3
g ternyata mempunyai volume bulk 82,0 cm3
jika ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml.
hitung porositasnya ?
Jawaban :
Volume partikel = 131,3 g / 3,203 g/cm3 = 41,0 cm3
Volume rongga V = Vb – Vp
V = 82,0 cm3 – 41,0 cm3 = 41,0 cm3
Maka porositas = ε = 82 – 41 = 0,5 atau 50 %
82

32
• Kerapatan Partikel
1. Kerapatan sebenarnya dari bahan itu sendiri, tidak
termasuk rongga-rongga dan pori-pori di dalam
partikel yang lebih besar dari dimensi molekular atau
dimensi atomis dalam kisi-kisi kristal.
2. Kerapatan granul, seperti ditentukan oleh
perpindahan tempat dari air raksa, yang tidak
mempenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori
yang lebih kecil dari sekitar 10 µm.
3. Kerapatan Bulk, seperti ditentukan dari volume bulk
dan berat suatu serbuk kering dalam sebuah gelas
ukur.

33
Kerapatan sebenarnya (ρ )
• Adalah kerapatan dari bahan padat yang nyata(sebenarnya).
Dapat ditentukan oleh alat Densitometer helium.
• Mula-mula ditentukan volume dari alat kosong dengan
memasukkan helium yang diketahui jumlahnya.
• Kemudian sejumlah serbuk dimasukkan dalam tabung sample.
• Gas yang terabsorbsi dihilangkan dari serbuk dengan suatu
prosedur pengeluaran gas
• Helium yang tidak diabsorbsi oleh bahan tersebut dimasukkan
lagi.
• Tekanan dibaca pada manometer air raksa.
• Dengan hukum pers gas, volume helium disekeliling partikel dan
yang mempenetrasi ke dalam retakan retakan kecil dan pori dapat
dihitung.
• Perbedaan antara volume helium yang mengisi alat kosong dan
volume helium dengan adanya sampel serbuk menghasilkan
volume yang ditempati oleh serbuk tersebut.
• Dengan mengetahui berat serbuk maka dapat dihitung kerapatan
sebenarnya. 34
Kerapatan granul (ρg)
• Dapat ditentukan dengan metode serupa dengan pemindahan
cairan. Digunakan air raksa, karena air raksa mengisi ruang-
ruang kosong tetapi tidak berpenetrasi ke dalam pori-pori dari
partikel-partikel.
• Porositas dalam partikel dari granul dapat dihitung dari
kerapatan sebenarnya dan kerapatan granul. Porositas
diberikan oleh persamaan :
Vg  V p Vp
 dalam partikel   1
Vg Vg
berat / ker apa tan sebenarnya
1
berat / ker apa tan granul

ker apa tan granul


 dalam partikel  1 
ker apa tan sebenarnya
g
1
 35
Kerapatan Bulk (ρb)

• Didefinisikan sebagai massa dari suatu serbuk dibagi


dengan volume bulk. Prosedur standar untuk
memperoleh kerapatan bulk atau kebalikannya,
volume bulk spesifik ditetapkan melalui ayakan US
Standard No. 20.
• Secara hati-hati masukkan serbuk ke dalam gelas
ukur 100 ml. gelas ukur tersebut di jatuhkan ke atas
permukaan kayu kasar sebanyak tiga kali dari
ketinggian 1 inci dengan jarak waktu 2 detik.
Kemudian kerapatan bulk di dapat dengan membagi
berat sampel dalam gram dengan volume akhir dalam
cm3 dari sample tersebut yang ada dalam gelas ukur.

36

Anda mungkin juga menyukai