1. OBATA BEBAS
2. OBATA BEBAS TERBATAS
3. OBAT KERAS
4. PSIKOTROPIKA
5. OBATA NARKOTIKA
6. OBAT TRADISIONAL
istilah
1. Originator : Obat yang pertamakali disetujui dipasarkan.
2. Copy drugs/obat copy : Obat dengan nama dagang yg
berbeda dengan originator tetapi mengandung zat aktif
yang sama persis dengan originator.
3. Me too : Obat dengan zat aktif utama sama dengan
originator namun garamnya berbeda(ex: Amlodipin
basylate VS Amlodipin maleate, DMP VS DMP HBR dll.
4. Obat Generik : Obat yang namanya tercatat dalam buku
resmi.
5. Obat Esensial : Obat generik yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat.
1. Obat bebas. ( dulu disebut OTC = over the
counter ) adalah obat yang boleh digunakan
tanpa resep dokter. Ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat
bebas ini digunakan untuk mengobati gejala
penyakit yang ringan. Contoh obatnya
adalah : Parasetamol tab dan syrup, bodrex,
Renalit, Acitral, Dulcolactol syrup, Calsium
lactat tab, Vitamin b1,b6,b12, b com tablet,
sulfaferosus, euchinin dll.
LOGO OBAT
KERAS
((
((((
(((
((
((((((((
(((((((((((((((((((
Ada obat-obat keras yang bisa didapatkan
tanpa menggunakan resep di Apotik, asalkan
obat-obat tersebut diserahkan langsung oleh
Apoteker di Apotik tersebut.
Menurut SK Menkes No.
347/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 16 Juli 1990,
tentang obat wajib Apotik. Dengan keputusan
tersebut telah ditetapkan beberapa obat dari
golongan golongan obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep oleh Apoteker di
apotik.
Psikotropika
• Alganax 0.25 mg Analsik tab
• Alganax 0.5 mg Apisate tab
• Alganax 1 mg Asabium tab
• Alprazolam 0.25 mg Atarax 0,25
• Alprazolam 0.5 mg Atarax 0,5
• Alprazolam 1 mg Ativan 0,5
• Alviz 0.25 mg Tab Ativan 1mg
• Alviz 0.5 mg Ativan 2 mg
• Alviz 1 mg Bellaphen tab
lanjut
• Braxidin Tab Danalgin tab
• Calmlet 0.25 mg Tab Diazepam 2mg
• Calmlet 0.5 mg Diazepam 5mg
• Calmlet 1 mg Diazepam inj
• Calmlet 2 mg Diobrium 10mg
• CeTabrium 10 mg Diobrium 5 mg
• CeTabrium 5 mg Ditalin tab
• Cetalgin Cliad Dormicum 15mginj
• Clobazam 10 mg Dormicum 5mg inj
lanjut
• Dumolid 5 mg Tab Esilgan 1 mg Esligan 2
mg Fortanest 15 mg Fortanest 5 mg
Frisium 10 mg Frixitas 0.25 mg Frixitas 0.5
mg Frixitas 1 mg Hedix Klidibrax Lexotan
1.5 mg Lexotan 3 mg Librax Luminal 100
mg Melidox Mentalium 10 mg Mentalium
2 mg Mentalium 5 mg Merlopam 0.5 mg
Tab Merlopam 2 mg Tab Metaneuron
lanjut
• Midazolam 15 mg Inj Midazolam 5 mg Inj Miloz 15
mg/3ml Inj Miloz 5 mg/ 5 ml Inj Neo Protal Tab
Neoroval Neurodial 5 mg Tab Neurogen Tab
Neuropyron Tab Luminal 30 mg Luminal 50 mg
Luminal 60 mg/ml Inj Piptal Pet drops 0.5 ml
Proclozam 10 mg Tab Proneuron Prozepam 2 mg Tab
Prozepam 5 mg Renagas 6 mg Tab Renaquil 1 mg Tab
Ritalin 10 mg Tab Ritalin LA 20 mg Rivotril 2 mg
Sedacum inj 5 mg Ampul Sibital Inj Spasmium 5 mg
Tab Stesolid 2 mg Stesolid 5 mg Stesolid Inj. 10 ml
Stesolid rectal 10 mg Tube Stesolid rectal 5 mg Tube
Stesolid Syrup Teronac Tab Trazep Rectal Tube 5
mg/2.5ml
lanjut
• Valdimex 10 mg/ 2ml Inj, Valdimex 5 mg Tab,
Valium 10 mg, Valium 10 mg Inj, Valium 2 mg,
Valium 5 mg Tab, Valizanbe 2 mg Tab, Valizanbe
5 mg Tab, Xanax 0.25 mg Tab, Xanax 0.5 mg
Tab, Xanax 1 mg Tab, Yekalgin Kaplet, Zolastin
1 mg Tab, Zolmia 10 mg Tab, Zyparon, Zypraz
0.25 mg Tab, Zypraz 0.5 mg Tab, Zypraz 1 mg
Tab, Hufralgin, Lexotan 6 mg, Librium 5mg
Librium 10 mg, Limbritol Omegastri Pehaspas
Ritalin 30 mg Tab Ritalin 40 mg Tab Ritalin SR
20 mg Tab Riklona 2 mg Soxietas 0.5 mg
Stilnox Tranquam 5 mg Unagen with AMR UAP
4. Obat Narkotika
Obat-obat golongan ini sama dengan Narkoba (
Narkotika dan bahan obat berbahaya ) yang
kita kenal dapat menimbulkan ketergantungan
dengan segala konsekwensinya yang telah kita
tahu. Untuk golongan ini kita akan bicarakan
pada materi tersendiri tentang Narkotika
psikotropika dan zat adiktif.
NARKOTIKA
• Codein 10 mg Tablet Doveri 100mg tab
• Codein 15 mg Tablet Doveri 150mg tab
• Codein 20 mg Tablet Doveri 200mg tab
• Codein Pulvis Doveri Pulvis
• Codipront Capsul Durogesik 25 MU
• Codipront Cum Exp Kapsul Durogesik 50 MU
• Codipront Cum Exp Syrup
• Codipront Syrup
lanjut
• Fentanyl 0.05 mg/ml Inj Coditam 30mg tab
• Fentanyl 0.5 mg/ml 2 ml Inj Durogesic Matrix 12,5 MU
• Morphine HCl 10 mg/ml Inj Fentanyl inj
OBAT HERBAL
TERSTANDAR
• Selain proses produksi dengan teknologi
maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-
penelitian pre-klinik seperti standar
kandungan zat berkhasiat, standar pembuatan
ekstrak tanaman obat, standar pembuatan
obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akut maupun kronis.
3. Fitofarmaka ( Clinical based herbal medicine
) adalah merupakan bentuk obat tradisional
dari bahan alam yang dapat disejajarkan
dengan obat moderen karena proses
pembuatannya telah terstandar, ditunjang
dengan bukti ilmiah sampai pada uji klinik
pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih
meyakinkan para profesi medis untuk
menggunakan obat herbal karena
manfaatnya jelas dengan pembuktian secara
ilmiah.
FITOFARMAKA
II. Penggolongan obat
berdasarkan bentuk sediaannya
BENTUK SEDIAAN OBAT
A. SEDIAAN PADAT
1. Pulvis ( Serbuk ) Merupakan campuran kering bahan obat atau
zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral
atau untuk pemakaian luar. Contoh bedak salicil, susu instan
dll
2. Pulveres ( Serbuk terbagi ) merupakan serbuk yang dibagi
dalam bobot yang kurang lebih sama, dibunkus dengan bahan
pengemas yang untuk sekali minum. Misalnya puyer untuk
anak.
3. Tablet ( Compress ) adalah sediaan padat mengandung bahan
obat dengan atau tanpa bahan pengisi, mengandung satu
atau lebih zat aktif.
– Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat
bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung
desain cetakan.
– Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan
rendah pada masa lembab dalam lubang cetakan.
– Tablet sublingual : dikehendaki efek yang cepat ( tidak
lewat dihati ) yang cara penggunaannya meletakan tablet
dibawah lida. ( terlalu sering juga dapat menimbulkan
iritasi pada lida ).
– Tablet Kunya : dimaksudkan untuk dikunyah,
meninggalkan sisa rasa yang enak dirongga mulut,
mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak
enak.
4. Pil ( pilulae ) adalah : bentuk sediaan padat
bundar, granul mengandung satu atau lebih
bahan oabat dan dimaksudkan untuk
pemakaian oral. Saat ini sudah jarang
ditemukan, yang masih terluhat adalah pada
produk jamu.
5. Kapsul ( Capsulae ) : merupakan sediaan
padat yang terdiri atas obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut.
• Keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
– Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
– Menghindari kontak langsung dengan udara dan
sinar matahari
– Lebih indah dipandang ( memperbaiki
penampilan )
– Dapat untuk dua sediaan yang tidak
tercampurkan secara fisik.
– Mudah ditelan
6. Suppositoria ( Ovulae ) : merupakan sediaan
padat yang digunakan melalui dubur, vagina
yang berbentuk seperti terpedo, dapat
meleh atau melunak pada suhu tubuh.
B. SEDIAAN SETENGAH PADAT
1. Salep ( Ungentum ) : merupakan sediaan setengah
padat yang bahan obatnya harus larut atau
terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
2. Krim ( Cremores ) : sediaan setengah padat yang
mengandung satu atau lebih macam bahan obat
yang mempunyai konsistensi lebih cair diformulasi
sebagai air dalam minyak.
3. Gel : kadang-kadang disebut jelli : merupakan sistim
semi padat terbuat dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik
yang besar terpenetrasi oleh suatu cairan.
C. SEDIAAN CAIR
1. Larutann : sedian cair yang mengandung bahan kimia
terlarut, dan sebagai pelarut digunakan air suling.
2. Suspensi : sediaan yang mengandung bahan obat
padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi
dalam cairan pembawa. Suspensi bila dikocok harus
bisa tercampur secara merata, tidak boleh cepat
mengendap dan mudah untuk di tuang.
3. Infus ( Infusa ) : merupakan sediaan cair yang dibuat
dengan mengektraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 derajat selama 15 menit.
III. Penggolongan obat menurut proses fisiologis dan
biokimia dalam tubuh
a. Obat diagnostik:
Obat diagnostik adalah obat yang membantu
dalam mendiagnosis (mengenali penyakit),
misalnya barium sulfat untuk membantu
diagnosis pada saluran lambung-usus, serta
natriummiopanoat dan asam iod organik
lainnya untuk membantu diagnosis pada
saluran empedu.
b. Obat kemoterapeutik:
Obat kemoterapeutik
adalah obat yang dapat membunuh parasit dan
kuman di dalam tubuh inang. Obat ini hendaknya
memiliki kegiatan farmakodinamik yang sekecil-
kecilnya terhadap organisme inang dan berkhasiat
untuk melawan sebanyak mungkin parasit (cacing
protozoa) dan mikroorganisme (bakteri ) dan obat-
obat kanker.
c. Obat farmakodinamik: